Selasa, 20 Oktober 2009

Apa itu Dosa (iteling@gmail.com)
Kata dosa gampang sekali dikatakan, tetapi sulit mencari batasannya..Berbuat dosa tidak sama dengan berbuat salah. Fisik tidak pernah berdosa, sebab dia hanya alat, berupa kendaraan untuk menjalani hidup ini, sedangkan kamu sebagai pengemudi adalah bathinmu, yang kemudian menjadi roh setelah kamu meninggal.
“Dosa adalah pelanggaran terhadap perintah Tuhan” bukan pelanggaran terhadap perintah agama. Perintah Tuhan ialah program yang menjalankan hidupmu, sebab itulah kebenaran , sedangkan ajaran agama ialah tuntunan untuk menjalani kehidupanmu.
Yang melanggar perintah Tuhan adalah batinmu, atau sikap batinmu, sebab batin itulah yang berhubungan dengan Tuhan, sedangkan fisikmu yang sudah diatur oleh program tidak bisa berbuat lain dari apa yang sudah diprogramkan padanya.
Misalnya kamu membunuh sesorang karena suatu sebab, katakanlah seorang Terroris yang mati bunuh diri menyebakan banyak orang meninggal,. Kalau sikap batinmu menyadari bahwa perbuatan itu merupakan panggilan hidupmu, maka kamu tidak berdosa, karena kamu menjalankan perintah Tuhan, walaupun perintah agama menyebutkan membunuh itu adalah dosa besar. Dia memang bersalah melanggar hukum agama dan hukum pemerintah, dia sepatutnya dihukum mati karena pelanggaran itu, tetapi dia tidak melangar perintah Tuhan yang menjadikan dia sebagai Teroris karena dia menjalankan perannya dengan baik.Didalam Lukas 24 . ada ditulis percakapan Yesus dengan kepala penyamun yang sama2 disalib Yesus sbb:
Kita sepatutnya dihukum karena perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.. Kata Yesus : “ hari ini juga kamu bersama aku berada di taman Firdaus”
Menurut hukum agama maupun hukum negara, kepala penyamun itu amat bersalah, dia sepantasnya dihukum, ttapi batinnya menerima semua kesalahan itu , sehingga batinnya tidak berdosa terhadap Tuhan Dalam ceritra ramayan : Kumbakarna berperang habis-habisan melawan prajurit2 kera. Karena prajurut kera tidak mampu menghadapinya, Laksama turun tangan menbunuh Kumbakarna. Setelah mati Kumbakarna disambut bidadari dengan taburan bunga di sorga. Kenapa raksasa sebagai makhluk pemangsa itu bisa masuk sorga, karena dia menjalankan perintah Tuhan sesuai perannya.
Sebaliknya sesorang pemimpin, seseorang penghulu agama, nampaknya alim, perbuatannya tidak ada melanggar humkum negara maupun hukum agama, karena hukum itu ada celahnya bagi orang licik. Pemimpin agama benci melihat agama orang lain, pemimpin negara benci melihat lawan politiknya, pedagang ingin menghancurkan usaha orang lain, sikap-sikap semacam itulah yang disebut dosa. Bukan saja terhaedap orang lain, menyesali kehidupan sendiri juga termasuk dosa, tidak menerima kondisi lingkungan juga termasuk dosa. Menyesali apa yang sudah terjadi adalah dosa, hukumannya sudah pasti ialah sakit hati. Hukuman akibat dosa ialah sakit hati, sakit lambung, sakit ginjal, sakit stres, sakit perut , sakit kepala , sakit jiwa dll. Orang yang bisa tertawa riang hidup dibawah jembatan seperti Embah Urip tidak ada dosa baginya, tetapi orang yang naik mobil, tanpa senyum, raut kebencian terbayang diwajahnya, mereka penuh dosa. Para hakim, para jaksa, polisi, seluruh anggota mafia peadilan yang mencari keuntungan dalam penegakan hukum, penuh dengan dosa , hukumannya sudah pasti, cepat atau lambat mereka akan merasakan akibatnya.
Bukan karena perbuatanmu kamu berdosa, tetapi karena hatimu yang kotor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar