Sabtu, 30 Januari 2010

MENJADI SEORANG SUFI

MENJADI SEORANG SUFI.

Saya ceritra seorang sufi, Baba dari Sirdi, di tinggal dalam mesjid kecil, dihormati oleh umat muslim maupun umat hindu yang ada disekitarnya, hidup umat beragama menjadi rukun dan damai dibawah pengaruh seorang sufi.

Waktu kampung kesulitan minyak tanah, pelita di mesjid tetap meyala seperti biasa, karena Baba mengambil air dari sumur untuk mengisi pelitanya. Cara itu juga dipakai Yesus merubah air menjadi anggur ketika dalam suatu pesta tuan rumah kehabisan anggur.

Waku umurnya sudah sampai, dia pamit kepada umat, disampaikan bahwa dia segra akan pergi. Penduduk merasa resah, bahkan seorang ibu mengatakan “jangan tingalkan saya’ tetapi Baba menghibur dengan mengatakan, “ 8 tahun lagi saya akan kembali, kita kan ketemu lagi”

Setelah delapan tahun berlalu dia lahir sebagai seorang Hindu yang dapat merubah sebuah dusun kecil menjadi kota yang ramai, bahkan namaya dipuja dan dihormati sampai manca negara, dapat menolong orang dimana saja dan kapan saja, namanya adalah “ Sai Baba “

Itulah profil seorang Sufi, bagaimana caranya bisa menjadi seorang Sufi,..?
Allah mengajarkan kepada Muhammad a.l sbb :
Kami telah menurunkan Alqur’an kepadamu secara berangsur-angsur, sekarang bersabarlah kamu untuk menerima tuntunan Tuhan berikutnya, janganlah kamu ikuti kehidupan duniawi, yaitu orang2 yang berdosa.

Pelajaran berikutnya adalah :
1. Sebutlah nama Tuhan pada siang dan malam hari,....
2. Bersujudlah kamu pada sebahagian malammu, dan bertasbihlah kamu sepanjang malam berikutnya. Orang yang menyukai kehidupan duniawi tidak memperdulikan kehidupan sesudah ini.

Ayat2 ini adalah suatu ajaran bagi mereka yang ingin menyempurnakan dirinya, supaya mereka bisa mengambil jalan penyatuan dirinya dengan Tuhan.

Sesungguhnya kamu belum mampu menempuh jalan ini, kecuali Tuhan menghendaki lain, karena Tuhan mengetahui dan berindak bijak dalam hal ini, dia menuntun siapa yang sudah mampu/memenuhi syarat untuk menempuh jalan ini (selengkapnya baca 76 :23-31)

Ajaran agama adalah jalan bagi umat menuju kepada Tuhan, dalam perjalanan ini ada tiga golongan yang disebutkan dalam Alqur’an a.l sbb: selengkapnya baca (56 : 1-10)

Apabila terjadi hari kiamat, kamu menjadi tiga golongan yaitu.
1. Golongan kiri, yaitu golongan yang sangsara, karena mengambil jalan menyimpang, bahkan berlawanan arah dengan jalan menuju Tuhan a.l menyakiti diri sendiri, menanam kebencian dalam hati, penuh emosi, ambisi, cemburu, Iri hati, dengki, dendam dll.
2. Golongan kanan yitu mereka yang searah dengan Jalan ke Tuhanan, merekalah yang akan mewarsi kerajaan Sorga. Hidupnya damai, membersihkan hatinya dari kotoran bathin a.l : seperti kotoran yang mengisi bathin golongan kiri.
3. Golongan ketiga yaitu mereka yang paling dahulu beriman, mereka sudah sampai disorga sebelum dia mati, istilah spiritualnya “mereka sudah mengalahkan maut” seperti Baba dari Sirdi sudah tahu kapan dia pergi, bahkan Sidharta bisa bernegosiasi dengan kematian a.l diakatakan : “saya belum mau pergi sebelum umatku mengerti ajaranku” Si Mara yang membawa pesan pulang, kemudian datang lagi sampai tiga kali dan Si Mara sdh serve keliling kemudian menjelaskan bahwa ajarannya sudah sampai kepada umatnya, barulah Dia mau pergi. Bagi Sufi tidak ada istilah mati, dia dikatakan sudah punarbawa yaitu meninggalkan fisiknya, istilah Hindunya “Moksah”

Sebagai seorang yang beragama, anda termasuk golongan mana,..? seorang murid kalau ditanya ; “kamu kelas berapa,..?” dia pasti dapat menjawab, demikian pula anda pasti tahu anda masuk golongan mana,..? kalau di jalur kita, masih ada waktu untuk pindah ke jalur kanan, sebelum finis, yaitu hari kematian anda yang disebut hari kiamat,..

PERJALANAN PARA SUFI

PERJALAAN PARA SUFI UNTUK KETEMU ALLAH..

Ceritra ini berawal dari candi borobudor, dimana Abunawas sedang asik mengamati keunikan buatan manusia primitif zaman dahulu, tiba2 dia disapa oleh lima orang sufi.

Sufi. : Doro kami datang dari jauh untuk ketemu Allah, apakah ditempat ini kami bisa ketemu Allah,..?
Abu : Bukan kisanak,.tempat ini adalah tempat wisata, jika kisanak mau ketemu Allah,
besok pagi lihat matahari terbit, berjalanlah kesana menuju tempat matahari muncul.

Besok pagi2 sekali para sufi sudah bersiap menunggu terbitnya matahari. Begitu matahari muncul, para sufi lansung berangkat ketimur..

Dari jantung Indonesia mereka berangkat menuju tepi timur Indonesia, menyeberangi lautan Fasifik, menjelajahi daratan Amerika, menjelajahi lautan Atlantik, kemudian mendarat di daratan Erpa. Dari daratan Eropa, mereka menjelajahi Asia, masuk kembali ke indonesia melalui tepi barat Indonesia raya sampai kembali di jantung Idonesia “candi Borobudur”

Setiba di Candi Borobudur, para sufi masih ketemu Abunawas, sama seperti dulu,..kemudian Abu menanyakan kisah perjalanan mereka.

Para sufi menjelaskan : banyak pengalaman dan pelajaran yang didapatkannya selama hampir tigapuluh tahun pengembaraannya..

Abunawas menanyakan : apakah kisanak sudah ketermu Allah.,..?

Para sufi serentak menjawab : “Yaa doro, kami sudah ketemu Allah disini, dari mana kami berangkat.”

Abunawas memebri selamat kepada mereka lalu katanya : Sekarang kisanak harus berpisah satu sama lainnya, masuk kedalam alam bhatiniah, membuka pintu kegaiaban, dan menyatu dengan Allah, dari sanalah awal perjalanan kisanak,.. sampai jumpa,....

Abunawah menghilang entah kemana, yang tinggal hanya legenda,.. amin,.

ZAMAN SITI NURBAYA

Ini bukan zamannya siti nurbaya, tentu anda ingin tahu bagaimana zamannya Siti Nurbaya,..?

Ceritra Siti Nurbaya tidak asing lagi dalam dunia sastra, bahkan sudah difilemkan, tetapi jarang orang bisa mengambil pesan yang terkandung didalamnya. Dalam alam modern ini saya akan mencoba menggambarkan zamannya Sinti Nurbaya.

Siti Nurbaya lahir dilingkungan elite di kakampunya, parasnya juga lumayan sehingga menjadi idola, baik oleh sesama wanita apalagi para lelaki,..

Wakttu kecil dia dimanja dan disayang oleh orang tuanya, kerjanya hanya bermain-main dan bersenang-senang dengan teman sebayanya.

Umurnya makin bertambah, wajahnya makin menarik, banyak pinangan datang, tetapi semuanya ditolak oleh orang tuanya, karena orang tuanya memilih calon mantu yang sesuai dengan tingkat sisial dan ekonomi keluarganya.

Waktu tidak mau menunggunya, orang tuanya makin kropos, wajah Siti Nurbaya tidak bercahaya lagi. Teman-teman sebayanya sudah tidak ada lagi yang bisa diajak bermain, mereka sudah mengendong anak, sibuk mengurus suaminya, tetapi Siti Nurbaya masih bermain dengan anak2 yang lebih kecil.

Dia tidak lagi mendengar teman sepermaiannya menyebut dirinya Siti Nurbaya, tetapi emak siti menandakan teman sepermainannya sekarang adalah anak2 teman sebayanya dulu,.

Waktu berjalan terus, tetapi Siti Nurbaya tetap pada kebiasaannya, selalu mampang didepan cermin, dan bermain dengan anak2, tetapi muka yang dilihatnya didepan cermin tidak lagi secantik dulu. Rambut yang dulunya hitam lembut dan gemulai, sekarang sdh nampak memutih, kulit muka sudah keriput, tidak nampak lagi senyum manis.

Kalau dia bermain, teman2nya tidak ada yang menyebutkan emak Siti, tetapi mereka sudah memanggilnya nenek Siti, ini menandakan bahwa yang dia ajak bermain sekarang adalah cucu2 dari teman2 sebayanya dulu,..

Yang dibanggakan keluarganya dulu, seperti orang tua, sawah, ternak semuanya sudah tidak berarti lagi,..sekarang Siti Nurbaya tinggal sendirian didalam rumah mengenang masa lalunya, tidak ada lagi anak mau bermain dengannya, berbeda dengan tetangganya disebelah, teman sebayanya dulu , selalu ramai dengan anak2 dan cucu2nya.

Zaman Siti Nurbaya berlaku bagi setiap orang yang tidak mengikuti perkembangan zaman. Setiap orang yang terbelenggu oleh zaman keemasannya adalah tokoh Siti Nurbaya, seperti para artis yang tidak bisa alih profesi, anak2 orang kaya yang tidak memiliki skil dll

Bagi para artis, para wanita carrier yang bangga akan kecantikan, bangga akan carrier dan status sosialnya, jangan lupa kodrat anda sebagai ibu, kesenangan yang anda nikamti sekarang akan and bayar mahal diwaktu tua, seperti nasibnya Siti Nurbaya,..

Demikian pula dalam bidang agama, zaman keemasan agama sudah berlalu, sekarang bukan zaman jahiliah, bukan zaman raja2 dan nabi2, tetapi zamannya teknologi, bukan lagi zamannya kepercayaan kepada Tuhan, tetapi zamannya mengetahui Tuhan, Tuhan bukan lagi dipercayai, tetapi diketahui .

Sekarang bukan lagi zamanya penyebaran agama, tetapi zamanya penyebaran sainces, gereja2 dinegeri asalnya nasibnya seperti nasib Siti Burbaya, duduk sendirian tanpa anak cucu, di Indonesia tinggal menunggu waktu,..golobalisasi sudah didepan mata,..

Sekarang bukan zaman bangkitnya agama, tetapi zaman runtuhnya agama, kenapa mendirikan rumah dibawah tembok yang sudah miring,..?

Agama yang tidak bisa mengikuti pengetahuan, tetap pada doktrin keyakinan, nasibnya sama dengan Siti Nurbaya, sama dengan nasib binatang langka, habitatnya akan tergusur, lalu masuk kampung mengamuk, seperti gajah sumatra.

Agama yang berlandaskan realitas dan pengetahuan akan tetap exis, sebab dia selalu sesuai dengan kebutuhan dan intlegensia manusia, misalnya ilmuan yang sedang stres dan penat, dia perlu relektansi, meditasi, atau yoga untuk mengembalikan energinya. Kalau dia sudah mengetahui Tuhan, dia cukup mengambil energi Tuhan, tidak perlu berdoa atau didoakan. Itulah bedanya umat yang mengetahui Tuhan dengan umat yang percaya Tuhan.

BHIKSU THONG MENCARI KITAB SUI

PERJALAN BHIKSU MENCARI KITAB SUCI

Kisah perjalanan Bhiksu Tong mencari kitab suci menjadi filem seri yang menarik bagi anak2, bahkan orang dewasa, tetapi tidak sampai menyentuh pesan yang terkandung didalamnya.

Saya menyadari betapa sulitnya memberikan penjelasan tentang spiritual kepada mereka yang belum waktunya untu mengerti, seperti perjalanan Biksu Tong mencari kita suci adalah ajaran spiritual, penjelasan tentang perjalanan hidup manusia.

Penjelasan tersebut dalam bentuk kalimat dikatakan : “Akulah jalan kehidupan dan kebenaran, tidak seorangpun sampai ke pada Allah Bapa tanpa Aku” (Yesus)

Hakikat dari seorang manusia adalah jalan hidupnya, sama dengan identitas seorang aktor adalah perannya. Jika perannya sebagai seorang pahlawan, maka diatas panggung dia adalah seorang pahlawan. Jika perannya sebagai penjahat, diatas panggung dia adalah seorang penjahat, itulah kebenaran, artinya menjalankan perannya dengan benar.

Dengan kata lain : “ Jalan kehidupan itulah jati diri manusia yang disebut jalan sici. Bimbingan menempuh jalan suci itu disebut agama” (Kong Hu Cu)

Jalan hidup manusia dari lahir sampai mati, itulah perannya diatas panggung, yang disebut jalan suci/kebenaran. Bimbingan menempuh jalan suci itu disebut agama, buku penuntunnya disebut buku suci. Ayat2 dalam buku suci itu adalah pengalaman dalam kehidupan.

Dalam ceritra Bikhsu Tong dapat saya jelaskan sbb : Bikhsu adalah tokoh spirit, adalah roh, adalah atman, adalah adipurusa, adalah unsur illahi, adalah firman adalah unsur kesadaran, yang sedang diproces menjalani kehidupan sebagai manusia.

Perannya, jalan hidupnya sebagai manusia adalah jalan suci, adalah kebenaran yang tidak boleh ditolak sedangkan penuntunnya memakai agama Budha. Buku suci adalah pelajaran yang didapat selama perjalanan, ayat2nya adalah setiap pengalaman yang didapat selama perjalanan. Bhiksu Tong mencari kitab suci yaitu mencari pengalaman kehidupan sebagai manusia, sedangkan Bikshu Tong sebenarnya sudah berada di alam sorgawi.

Anda dan saya tidak mencari kitab suci tetapi “ Bacalah “ setiap ayat, setiap pengalaman anda adalah pelajaran, agama adalah penuntun anda, kitab sucinya ialah perjalanan hidup anda. Pengalaman hidup orang2 zaman bahula adalah ayat2 yang sudah mati, tidak bisa dipkai untuk memcahkan masalah kehidupan zaman sekarang, maka itu bacalah ayat2 yang diturunkan pada zaman sekarang.

Didalam agama ada tiga kerangka pokok yaitu :

1. Spiritual, ajaran utk mencari Tuhan .(kasihilah Tuhan dengan sebulat hatimu = beribadahlah kamu seakan akan kamu mati besok) Ajaran ini juga disebut jalan sempit, karena tdk bisa diajarkan kepada anak2 dan umat awam.
2. Moralitas./kasi-sayang (kasihilah sesamamu manusia ). Kalau ada orang yang memaksakan doktrin moralitasnya terhadap orang lain, itu bukan moralitas namanya tetapi otoritet yang didasarkan atas kebencian, bukan kasih sayang,
3. Upakara /Syariat/ibadah (adalah aturan2 ibadah/adat-istiadat sesuai zamannya) aturan2 hidup, dan adat istiadat yang dipakai pada zaman bahula tidak bisa lagi dipakai pada zaman modern, apalagi memaksa orang lain melakukam kebodohan.

Point satu dan dua yaitu spiritual dan moralitas yang terdapat dalam ajaran agama tetap exis sepanjang zaman, tetapi point 3 hanya berlaku pada zamannya, orang Bali mengatakan tergantung pada “Desa Kala Patra” yaitu tempat, waktu dan kondisi.

ANAK ALLAH DAN KEMATIAN YESUS

TENTANG ANAK ALLAH

Ada tangapan dari sehabat kompasiana yang mengatakan : jangan diacampur adukkan ajaran agama masrani dengan agama Islam, itu namanya mengadu domba antar agama” perlu saya beritahukan disini bahwa ajaran nasrani ada dalam Alqur’an, misalnya perjanjian lama tentang riwayat Musa, Nuh, Ibrahim dll perjanjian baru, tentang Mariam dan Yesus” Sebab kedua agama ini akarnya sama Torat dan kitab para nabi2, hanya syariatnya yang berbeda, Islam mengandung budaya Timur Tengah, nasrani mengandung Budaya Eropa .

Ishak dan Ismail adalah dua bersaudara satu bapak. Karena Ishak menjadi pewaris ajaran Ibarhim, dia lebih dahulu mengenal Alkitab yang dipegang oleh orang2 Yahudi dan Nasrani, sedangkan Ismael yang dibuang ke gurun sahara, tidak mempunyai akces cukup banyak tentang isi Alkitab, karena banyak yang disembunyikan oleh para akhli kitab, karena itu Tuhan mewahyukan isi Alkitab kepada Muhammad agar umatnya mempunyai buku pegangan yang disebut Alqur’an.

Melihat perkembangan ini, orang2 Yahudi mencemohkan Muhammad, dikatakan sebagai orang gila, pembohong dll, tetapi Tuhan membimbing Muhammad dengan Wahyunya, menurunkan ayat2 yang menanggapi cemohan2 itu a,l dikatakan “ sebahagian ayat2 Alkitab mereka sembunyikan, sebagain lainnya dibiarkan” Orang2 yang menyembunyikan ayat2 akan dilaknati oleh yang dapat melaknati,.. tidaklah beragama seseorang jika tidak mengakui, Taorat, Injil dan Alqur’an. Orang2 yang tidak beragama ini disebut orang kafir.

Dikatakan : Alqur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran, dan kitab yang memberikan penerangan. (36 :69) Pelajaran yang terkadung dalam Alqur’a adalah :,..
1. Pelajaran tentang Alkitab/Taurat dan Injil.
2. Pelajaran tentang orang Yahudi, Nasrani dan orang2 kafir.
3. Pelajaran tentang syariat/hukum agama.
4. Pelajaran spiritual/ roh, alam gaib (sorga dan neraka)

Dalam uraian ini, saya akan bahas ayat2 spiritualnya (4) sedangkan ayat2 pada ajaran 1,2,dan 3 dapat dibaca apa yang tersurat.

Tentang Anak Allah :
Hai akhli kitab, “jangan kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar” Sesunggguhnya Isa putra maryam itu adalah u t u s a n Allah yang disampaikan Allah, kepada Maryam dengan meniupkan roh Allah kepada Mariam. (4 : 171)

Kesaksian Yesus : Bapa, aku mengucap sukhur kepadamu, karena engku telah mendengar aku. Aku tahu bahwa engkau selalu mendengar aku, tetapi karena orang banyak mengelilingi aku, maka aku mengatakannya supaya mereka percaya bahwa engklaulah yang mengutus Aku . Sesudah berkata begitu, berserulah Yesus : Lasarus keluarlah kamu, maka Lasarus yang sudah mati itupun keluar dengan masih terikat kain kafan.

Didalam Alqur’an dikatakan Allah meniupkan Roh kepada Maryam, yang menyebabkan Maryam mengandung dan melahirkan Isa, dengan demikian Isa yang memiliki Roh Allah memiliki kesadaran bahwa Bapanya adalah Allah. Seperti Si Ali yang dilahirkan oleh “Aminah”, istri dari Abu, tidaklah salah kalau Ali menyebut “Abu” bapaknya.

Pengertian Anak Allah :
Yesus disodorkan suatu kasus : Seorang wanita sudah mempunyai 7 orang suami, semuanya sdh meninggal tetapi perempuan itu tidak mempunyi anak lalu meninggal pula. Ditanyakan , siapa yang berhak menjadi suaminya disana,..? Yesus katakan : didunia ini orang kawin mawin tetapi di alam sorgawi, orang tidak kawin dan dikawinkan, karena mereka adalah roh2
yang sudah dibangkitkan diantara orang mati, mereka disebut “anak-anak Allah”

Memang benar Allah tidak pernah melahirkan anak, tidak salah pula kalau anak menyebut laki-laki itu bapaknya, karena anak berasal dari benih laki2 tsb. Hal ini tidak perlu diperdebatkan karena hanya masalah kata2, yang satu benar, yang lain tidak salah.

Pengertian Allah Bapa, Anak Allah, dan anak Manusia
Pengertian Allah Bapa yaitu Roh Universal, sedangkan ro2 pada manusia disbut roh individu ( roh manusia) . Roh yang sudah bebas dari kelahiran dan kematian disebut Anak Allah, Kalau mereka menjalani kehidupan duniawi disebut anak manusia. Dikatakan : “Burung ada sarangnya, harimau ada liangnya, tetapi anak manusia tidak ada tempat untuk membaringkan kepalnya” itulah kondisi Yesus sebagai anak Mariam

Yesus sudah tahu, hari kematiannya, inilah kesaksiannya :
Sekarang jiwaku terharu, apa yang harus kukatakan kepada Bapa,..?
Apakah aku katakan : ” Bapa selamatknlah Aku dari tragedi ini”
Tidak ! Aku tidak akan katakan seperti itu.
Sebab Aku memang dilahirkan untuk itu,...

Sekarang berlangsung penghkiman atas dunia ini,....
Sekarang juga penguasa dunia ini kan dilempar keluar,..
Dan Aku,...pabila Aku di tinggikan dari bumi,..
Akan aku menarik semua orang datang kepadaKu .

Pemahaman Spiritualnya adalah sbb:
Yesus sudah tahu hari kematiannya yang menyedihkan, sebagai anak manusia dia juga merasa terharu dan ingin tidak berlaku kematian di kayu salib.
Dia bisa saja minta supaya kejadian itu berlalu, tetapi sebagai Roh, dia tidak lakukan hal itu karena dia datang kebumi untuk melakonkan skenario seperti itu.

Yang terjadi sekarang ialah penghakiman atas penguasa dunia ini, yaitu fisiknya (yesus), yang berkuasa menghidupkan orang mati, kuasa menghentikan badai, kuasa menyembuhkan berbagai penyakit, sekarang waktunyalah dia dilempar keluar, artinya tidak lagi mendapat perlindungan roh, menerima hukuman atas perbuatannya yang melanggar hukum alam = hukum duniawi, yaitu membuat muzizatat.

Sebagai Roh, dia naik keatas dan menarik semua orang datang kepadanya. Demikianlah setelah kematiannya terjadi pemujaan terhadap Kristus yang disebut agama Kristen.
Muzizat adalah pelanggaran atas Hukum Alam, (Sebab-Akibat)
Maka itulah Sidhrta tidak mau membuat muzizat, karena dia tahu hukumannya, sebaliknya orang2 yang membuat muzizat artinya melanggar hukum alam pasti akan dia bayar mahal dengan akhir kehidupan kurang baik. Agama tidak mengajarkan muzizat, tatapi penganut kebathinan, pedukunan banyak melakukan hal seperti itu dengan memanfaatkan makhluk2 halus yang gentayangan, akibatnya dia harus bayar mahal, kehidupan akhir yang menyedihkan.

Kesimpulan:
Dan Aku, apabila Aku diangkat dari bumi , Aku akan menarik semua manusia datang kepadaKu : Dari kata2 Yesus ini , membenarkan ayat dalam Aqur’an yang mengatakan bahwa nabi Isa tidak mati, tetapi diangkat dari bumi ini.

Dalam Injilpun tidak salah, sebab Yesus juga katakan Penguasa dunia ini yaitu Yesus sebagai penguasa dunia akan dihakimi, dan dijatuhi hukuman mati.

Demikian pemahaman spiritual tentang ayat2 yang berbeda dipandang dari sudut agama/keyakinan, tetapi hakikatnya tidak ada yang salah, semuanya benar,..amin.

TASAWUF DALAM ALQRU'AN

TIDAK ADA AJARAN TASAWUF DALAM ALQUR’AN.

Mengikuti perdebatan tentang tasawuf, apakah masuk dalam ajaran agama atau tidak, saya mencoba menyelusuri kandungan Alqur’an, ternyata memang benar tidak ada saya temukan ajaran tasawuf, bahkan ada penegasan bahwa ajaran tentang kegaiban itu tidak di ajarkan.

Mari kita coba renungkan ayat berikut : ( 10:20) Dan kata mereka : Kenapa tidak diturunkan kepadanya ajaran tentang Tuhan,..? Maka katakanlah : Sesunguhnya kegaiban itu adalah kepunyaan Allah sebab itu tunggu sajalah olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu termasuk orang-orang yang menunggu .

Ajaran tasawuf adalah ajaran tentang Tuhan, ajaran tentang kegaiban, ajaran tentang spirit, ajaran tentang roh, tidak ada satu katapun yang dapat menerangkan persoalan itu, karena semua kata2 manusia hanya dapat digunakan untuk menerangkan apa yang dapat dijangkau oleh pikiran manusi yang bersifat duniawi.

Pemahaman tentang Tuhan hanya bisa didapat melalui pencerahan, yaitu peningkatan kesadaran manusia dari kesadaran fisikal menjadi kesadaran rohaniah. Yesus katakan : “Sebelum kamu dilahirkan dari Roh, sekali-kali kamu tidak bisa melihat kerajaan Allah”

Untuk bisa lahir tidak bisa dipelajari, seorang bayi tidak perlu belajar bagaiamana caranya lahir, tunggu saja sampai umurnya cukup 9 bulan, dia akan lahir dengan sendirinya, demikian pula umat beragama, ikuti ajaran agama sampai kita cukup dewasa, artinya bathin kita sudah bersih dari kotoran duniawi, pencerhan itu pasti datang. Seperti kaca jendela yang sudah bersih, sinar terang pasti akan masuk kedalam ruangan.

Menurut Alqur’an Umat Islam ada tiga macam seperti ( 35:32)
Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih diantara mereka
1. Ada yang menganiaya diri mereka sendiri,..
2. Ada yang pertengahan,..
3. Ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan.

Umat yang menganiaya diri sendiri ialah mereka yang merusak kehidupannya sendiri, misalnya dengan menanam kebencian dalan hatinya, seperti para extrimis, hidup dikejar-kejar, membuat onar, melanggar hukum dgn alasan agama, sehingga dipenjara bahkan dihukum mati. Ada juga yang menggunakan ayat2 agama utk berteman dengan jin, mencari kesaktian, ilmu kebathinan/santet dll.

Umat yang berada dipertengahan ialah mereka yang bergama dengan menjalankan kebaikan seperti ada dikatakan : Kasihilah Tuhanmu dengan sebulat hatimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri, itulah isi taorat dan kitab para nabi-nabi.

Umat ketiga ialah mereka yang terlebih dahulu berbuat kebaikan , artinya mereka telah menjalankan kehidupan bergama dengan baik, sekarang mereka telah mendapat pencerahan, mereka bukan lagi orang yang menunggu, tetapi sudah lahir dari roh, dapat melihat dan mengenal Tuhan. Merekalah para sufi yang sdh meninggalkan kehidupan duniawinya,.
Untuk mencapai tingkat ketiga, anda harus melalui tingkat kedua, artinya anda harus terlebih dahulu berbuat kebaikan, menjalankan agama dengan benar sehingga hati anda bersih dari kebencian, dipenuhi dengn kasih yaitu kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama manusia, dengan demikian pencerahan atau sinar illhi akan masuk kedalam kalbu anda.

Hal ini dapat saya gambarkan umat itu seperti komunitas semut merah: Semasih dalam tanah mereka semua seperti semut, tetapi diantara semut2 itu ada yang sudah dewasa, masuk kepompong , kemudian lahir sebagai laron, terbang meninggalkan komunitasnya. Demikian pula para sufi meninggalkan keyakinannya, karena mereka sudah melihat dan mengenal apa yang diyakininya dalam kehidupan beragama.

Kalau ada buku atau orang yang mengajarkan ajaran tasawuf, pasti tidak benar, yang bisa diajarkan ialah ilmu kebathinan, ilmu superntural, atau ilmu megic. White megic memang bisa memberikan petunjuk bagaimana caranya mnembersihkan bathin, sama seperti ajaran agama memberika petunjuk cara2 membersihkan bathin diantaranya dgn sembahyang.

Lao Tse katakan : “Tao yang dapat dibicarakan bukanlah Tao yang benar, nama yang diberikan bukan pula nama sebenarnya.” Demikian pula tentang Tuhan , bagaimanapun Yesus mencoba menerangkan Tentang Allah, tetap saja dia divonis menghujat Allah, karena pikiran daging tidak bisa menangkap hal2 yang bersifat rohaniah. Tidak ada kata2 atau nama yang cocok untuk Tuhan, sebab kata2 atau nama yang bisa dibuat manusia terbatas pada imajinasi manusia yang sempit.

Pemahaman tentang Tuhan hanya untuk diri sendiri, tanpa kata dan tanpa nama,.. amin