Minggu, 15 November 2009

Pengetahuan Tanpa Keyakinan Buntu

KEPERCAYAAN TANPA PENGETAHUAN BUTA, PENGETAHUAN TANPA KEYAKINAN BUNTU.

Anda percaya adanya sorga, anda melakukan daya upaya, mengorbankan waktu dan harta untuk bisa masuk sorga, tetapi anda sendiri tidak tahu sorga itu macam apa,..
Bagaimana kalau sorga itu seperti baar, dimana banyak pelayan cewek2 cakep, apakah anda suka yang demikian,..? Disana banyak bidadari, yaa mungkin betul, tetapi kalau hanya untuk mendapat pelayanan bidadari kenapa harus menunggu sampai nanti setelah mati., pergi saja ke bar, atau kafe disana juga banyak bidadari. Bidadari adalah lambang pelayan wanita cantik, kalau di sorga disebut bidadari, kalau di pesawat disebut pramugari, kalau di bar disebut hostes, kalau dirumah disebut ibu rumah tangga, kalau di istana disebut permaisuri. Kalau laki-laki masuk sorga disambut oleh bidadari, itu hanya sorga bagi kaum laki-laki hidung belang, kalau perempuan masuk sorga disambut oleh gigolo, itu adalah sorga bagi tante girang. Kalau anda suka melihat jalan dari mas, enggak usah menunggu sampai anda mati, lihat saja di Surabaya, disana banyak Mas Jawa berkeliaran di jalan-jalan. Boleh percaya tetapi jangan buta, sebab kepercayaan itu adalah alat pendidikan untuk orang buta, tetapi anda bukan orang buta,...kaan,,?
Sorga dan neraka adalah alam spirit, kalau bathin anda bersih, dia berada dilapisan atas/sorga, kalau dia kotor, dia berada dilapisan bawah/neraka. Inti ajaran semua agama adalah membersihkan bathin, tetapi banyak dibungkus dengan pemanis untuk memikat orng buta melakukan ajaran agama, sedangkan larangan agama dibunkus dengan ogoh2/neraka agar orang takut melakukan larangan agama.
Dosa sama dengan ogoh2 yang menakutkan bagi mereka yang percaya, teapi bagi mereka yang sudah tahu apa itu dosa, dia akan melihat ogoh2 itu sebagai keranjang yang dihias dengan wajah yang menakutkan. Kepercayaan adalah sisi yang gelap bagi pengetahuan, jika yang g elap itu sudah diterangi dengan pengetahuan, maka dosa itu akan nampak seperti hantu kesiangan.
Dosa adalah “ pelanggaran terhadap perintah Allah” . Perintah allah adalah “kamu harus menjalani kehidupan seperti skenariao yang ditentukan Allah” Fisikmu adalah kostum yang disesuaikan dengan peranmu dalam kehidupan nanti. Fisikmu gagah, pintar sesuai oeranmu sebagai pemimpin. Kostummu jelek, cacat, ideot, karena peranmu sebagai beban bagi orang lain.
Kamu ini siapa,..? yang menjalankan perintah itu siapa, kamu harus tahu dirimu ini yang tidak hidup dan tidak mati. Kamu ini adalah “kesadaran” yang didalam diri manusia dibungkus dengan egoisme disebut “bathin.” (tentang Ego, baca tulisan Bapak dan Anak) Bathin itulah jati dirimu, dialah yang diberi kostum pemimpin, penjahat, atau sampah masyarakat. Kalau bathinmu menolak perannya sebagai penjahat, menolak perannya sebagai sampah masyarakat, maka itulah yang disebut D o s a.. Ada dikatakan “ biar dosamu merah seperti darah, kalau kamu bertobat, dosamu akan bersih putih seperti kapas” Bertobat artinya menerima perintah allah secara bathiniah., karena yang menerima maupun menolak itu adalah bathinmu, sedangkan jalan kehidupanmu tetap seperti yang sudah diprogramkan, sebab program itu bersifat universal, artinya saling kait mengait satu sama lainnya.. Apapun perbuatanmu tidak menyebabkan kamu berdosa, sebab segala perbuatanmu sudah ada dalam program, tetapi sikap bathinmulah yang menyebabkan kamu berdosa.

Bagaimana jika pengetahuan tanpa kepercayaan,...?
Banyak pengetahuan tanpa kepercayaan sama dengan komputer, orang science hanya tahu apa yang sudah dia pelajari, artinya sama dengan buntu. Seorang penulis mengatakan “ apa yang keluar dari buku akan masuk kedalam buku, yang keluar dari hati akan masuk kedalam hati” Hal ini banyak berlaku dalam Ilmu Filsafat, atau dalam ajaran agama, karena pembaca tidak dapat memahami maknanya, mereka hanya mengutip sana-sini, menjadi sebuah karya tulisan yang dihimpun dari buku2. Pembaca buku ini juga mengutipnya menjadi karya tulis, maka itulah yang dikatakan keluar dari buku, masuk kedalam buku. Orang yang menulis apa yang ada dalam hatinya, akan diterima oleh hati juga, walaupun dia mengutip ayat2 sebagai pembanding apa yang dia yakini. Kutipan itu menunjukkan bahwa teorinya itu ada persamaannya.
Seorang intelktual yang memiliki segudang buku2, tidak ada manfaatnya dimasa lansia, karena memori lansia sudah banyak error. Jika dimasa muda mereka menulis buku berdasarkan buku2 yang dia baca, sama artinya dari buku masuk kedalam buku, sama dengan pengetahuan yang buntu didalam buku.
Yang dapat menembus kebuntuan scienes adalah kalangan filosof, mereka bisa berpikir diluar apa yang sudah diketahui umum. Pemikirannya itu berupa reori yang diyakini kebenarannya. Pemikiran mereka dibungkus dalam untaian teori, karena sciences belum menyentuhnya, seperti teori Darwin misalnya . Banyak ilmuan setuju dengan teori darwin, tetapi belum dapat membukutikan, karena masih adanya missing link entah dimana, tetapi rata2 perkembangan ilmu pengetahuan didasarkan atas teori, yang kemudian diikuti oleh pembuktian. Tapa adanya para pemikir dan penemu ini, ilmu pengetahuan akan buntu. Temuan itu didasarkan atas keyakinan, kemudiaan keyakinan itu dibuktikan, setelah terbukti jadilah dia ilmu pengetahun.

Sekarang sudah waktunya siences akan menembus alam gaib/kegelapan, tugas andalah sebagai penulis/pemikir menulis segala kmungkinan yang realistis menembus kegelapan itu. Salam dari (madeteling@plasa.com)