Rabu, 25 November 2009

ISTRI SEORANG IDEALIS

BAGAIMANA ISTRI YANG IDEAL MENURUT ANDA,..?
Dua kali saya menyatukan dua sejoli menjadi satu rumah tangga, dan hampir keduanya gagal karena salah satunya ngotot minta cerai gara-gara tidak adanya kesepahaman dalam menghadpi suatu masalah. Pertama adalah seorang pemuda pns, kawin dengan cewek yang tinggal satu rumah dengan sya. Setelah acara pernikahan , cewek diboyong kerumah laki2,. Menjelang satu tahun, laki-laki minta keluarga menyetujui perceraiannya, wanita hanya menangis, karena dia tidak bisa mempunyai anak. Laki2 mengatakan untuk apa saya mencari uang, kalau tidak punya anak. Kata2 itu selalu ditekankan kepada istrinya sehingga hal itu menjadi beban bagi istrinya , akibatnya dalam melakukan hubung sex dia tidak merasa nyaman. Kepada si pria saya sarankan, coba kamu beri kasih sayang kepada istrimu, sebelum melakukan hubungan sex, adakan hubungan batin dengan rayuan sehingga dia merasa aman, Setelah mersa akrab secara emosional, baru melakukan hubungan sex kamu akan rasakan nikamatnya. Sesudah itu belum sampai satu tahun perempuan sudah hamil, akhirnya mereka bisa menghasilkan empat orng anak, sekarang sudah punya cucu.

Perkawian yang kedua laki2 juga pns, cewek adalah guru yang tinggal bersama saya. Hal ini terjadi sebaliknya, mungkin belum cukup satu bulan, cewek sudah mengidam, akibatnya dia keliahtan tidak mengurus diri, kamar tidurnya bau minyak angin, mukanya selalu cemberut. Melihat kondisi istrinya seperti itu, laki-laki sering keluar, istrinya tambah stress, wajahnya tambah runyem, akhirnya emosinya meledak, dia minta cerai saja, kalau dia memang tidak suka sama saya demikianlah makiannya.
Saya kasi tahu sama dia, cobalah kamu juga mengerti kebutuhan laki-laki. Kalau tempat tidurmu hanya berbau minyak angin, mukamu selalu cemberut, tidak mau melayani kebutuhan sexul suamimu, tentu dia mencari hiburan diluar. Mulai besok, kamu bersihkan tempat tidurmu, semprot dengan pewangi, kamu mandi dan berpakaian yang baik seolan-olah kamu tidak sakit, kemudian rayu dia sampai nafsu sexnya timbul, selanjutnya kamu layani kebutuhan sexnya sampai dia puas.
Setelah dia lakukan itu, besoknya ternyata kamarnya tidak dibuka sampai siang, laki2 sudah pules dipelukan istrinya. Sejak saat itu laki-laki tidak lagi keluyuran keluar, sekarang mereka sudah beranak dan bercucu.

Sekarang banyak perceraian terjadi apalagi dikalangan artis akibat dari kepuasan sexual laki2 tidak terpenuhi,. Seorang laki-laki kawin tujuan utamanya ialah mendapat pelayanan sexual yang memuaskan, setelah itu kebutuhan emosional, cinta dan rasa hormat yang tulus dari istri , Setelah kedua kebutuhan itu, barulah menyusul kebutuhan akan anak.
Perempuan kebuthan utamanya ialah material/makanan, kedua kebutuhan emosional berupa perhatian dan kasih sayang, dan yang ketiga barulah kebutuhan akan anak.
Seorang laki yang kawin dengan artis atau wanita carrier, hakikatnya tidak bahagia sebab sebahagian pelayanan istrinya diberikan kepada profesinya bahkan lebih parah lagi kalau pelayanannya diberikan juga kepada laki-laki lain. Sebagai contoh, istri saya seorang menager, minimal 8 jam sehari waktunya adalah untuk carrier,. Penampilan yang menarik dan senyuman yang manis merupakan bahagian dari service yang diberikan kepada nasabah, ini berarti istri ana sudah dinikmati oleh laki2 lain yang diajaknya ngobrol. Belum lagi kalau dia diajak makan siang, dilanjutkan kencan dihotel. Anda tiba dirumah, istri tidak ada, tidur siang sendirian, mata tertutup tetapi pikiran melayang entah kemana, pembantu masak yang enak2, tetapi semua terasa hambar. Itulah gambaran laki2 yang patut dikasihani. Untuk menutupi penderitaan batin, sang suwami mecari hiburan dengan wanita lain, atau narkoba, akibatnya sang artis tambah menjauh, dan akhirnya berujung pada perceraian.
Istri yang ideal ialah seoran perempuan yang dapat memenuhi kebutuhan sexual dan kebutuhan emosionil laki2. Ptofesi perempuan yang memenuhi syarat untu itu ialah ibu rumah tangga. Anda pulang dari kantor, istri sudah menunggu didepan pintu, duduk dimeja makan, diambilkan piring, diambilkan air minum, diambilkan nasi, lauk dll, kemudian anda makan ditemani istri, walaupun masakannya asin, anda rasakan enak. Setelah makan anda dibawa masuk kekamar, disana anda disediakan hidangan tiga demensi, diatas, ditengah dan dibawah, anda bisa pilih sendiri. Prinsip ibu rumah tangga ialah “dapat memberi kupuasan kepada suami adalah kebahagiaannya” oleh karena itu dia akan sangat menderita bila suaminya tidak mendapatkan kepuasan dari pelayanannya. Kalau anda ingin mendapatkan istri yang ideal, jangan cari diatas panggung, sebab barang pameran itu hanya enak dilihat tetapi tidak enak dipakai, seperti buah-buhan dari plastik , keliahatnnya bagus, segar tetapi tidak bisa dimakan. Berbahagialah anda yang memiliki istri seorang ibu rumah tangga, tetapi jangan coba berbagi cinta dengan wanita lain, anda akan membunuhnya sebelum maut menjemputnya. (madeteling@plasa.com)

Memperkenalkan Agama Hindu Bali.

Memperkenalkan Agama Hindu-Bali
Saya sebagai orang Hindu ingin menulis tentang agama Hindu, tetapi tidak mudah menyimpulkan ajarannya, seperti menyimpulkan agama2 lain yang ada nabinya.

Ada yang menyebutkan agama Hindu ditulis oleh Begawan Abiayasa, tetapi agama Hindu sudah ada sebelum zaman Beratha. Abiyasa adalah kakek dari ketuturanan Beratha. Jauh sebelumnya ada Ramayana dimana manusia dan monyet masih berkalaborasi. Kalau Empu Walmiki yang menulis Ramayan dikatakan sebagai penulis agama Hindu, agama Hindu sudah ada sebelum zamannya Ramayana Saya tahu nabi2 agama lainnya tetapi agama Hindu yang saya bawa sejak kecil saya tidak tahu nabinya. Ajarannya juga demikian, saya tidak tahu batasannya, Tatwanya sampai dimana, Susilanya sampai dimana, apalgi upakranya sangat sedikit saya ketahui. Saya memberanikan diri menulis ini sekedar memperkenalkan agama Hindu yang minoritas, agar mereka yang tidak tahu, tidak memberi penilaian yang salah kaprah.

Saya ambil sebuah contoh ayat Begawan Gita sbb: “mereka mengatakan tentang pohon kehidupan yang abadi, yang mempunyai akar diatas dan cabangnya dibawah, daunnya adalah weda2 , Ia yang mengtahui ini, ialah yang mengetahui weda2.. Weda itu diturunkan pada kondisi dan situasi dimana manusia membutuhkan bimbingan dalam menjalankan darmanya. Sekecil apapun kelompok masyararakat bahkan individu sekalipun , yang mendapat bimbingan spiritual, bimbingan itu adalah weda2 yang asalanya adalah dari pohon kehidupan. Pohon kehidupan bukan dalam wujud fisik, melainkan dalam wujud otoritas yang berasal dari alam sorgawi, tetapi implementasinya atau operasionalnya yang disebut daun dan berada di alam maya.
Turunnya sorang nabi, seorang ilmuan, seorang kesatria, seorang pahlawan yang membawa ajaran2 moralitas, spiritual, maupun sciences, adalah wujud dari cabang dan daun kehidupan. Wahyu2 atau inspirasi yang diterima manusia adalah daun2 kehidupan yang akarnya terletak di alam sorgawi.

Mempelajari dan menhafal catur weda, bukan berarti sudah mengetahui weda2 Bung Karno membawa Panca-Sila sebagai dasar kehidupam bernegra bagi bangsa Indonesia juga bisa disebut weda. Semua ajaran agama, semua kitab2 suci agama adalah bahagian dari weda. Seorang sulinggih mengatakan kepad saya “ Smua agama masuk dalam ajaran agama Hindu, sebaliknya tidak ada satupun agam yang bisa menampung ajaran agama Hindu”

Semua ajaran2 yang diberikan kepada manusia, baik untuk kebaikan manusia maupun untuk kehancuran manusia masuk dalam weda, misalnya pendeta atau sulinggih yang menjual pengeliakan disebut “ngiwa” artinya bisa kiri/kejahatan bisa juga kanan/kebaikan.
Weda mengajarkan kejahatan yang paling jahat dan kebaikan yang paling baik. Hal itu ditunjukkn dalam Tri-Murti, dimana Siwa dgn istrinya Dewi-Durga adalah wujud kejahatan yang paling jahat, sedangkan Wisnu dengan istrinya Dewi Seri, adalah kebaikan yang paling baik. Dewi Sri adalah dewi padi yang melambangkan kemakmuran.

Oleh karena itu moralitas agama Hindu berada dalam keseimbangan antara baik dan buruk, sebab baik dan buruk itu ada pada diri setiap manusia. Tidak mencerca orang berbuat jahat, , tidak juga mendewakan orang berbuat baik, sebab suatu ketika diapun bisa bebuat jahat.

Kerangka Agama Hindu.
Seperti kerangka agama2 lainnya, agma Hindu terdiri dari tiga pilar utama yaitu :
TATWA, ( Spiritual), SUSILA ( Moralitas) DAN UPACARA (Syariat}

TATWA (Spiritual)
Awalnya yang ada hanya sat-asat, (artinya sat, tetapi bukan sat.) tetapi bukannya sat biasa, katakanlah sejenis heter yang mengandung lima unsur kehidupan yaitu, kesadaran, material, intlegensia, kehendak dan energi.

Kesadaran mempunyai energi mental yang dilambangkan sebagai para Dewa2, dan material mempunyai energi fisikal yang dilambangkan sebagai para Raksasa2.

Kehendak yaitu unsur motivasi pada diri manusia, memisahkan unsur kesadaran dari unsur material, kehendak ini dilanjutkan oleh unsur intlegensia.

Intlegensia menyusun program pemisahan, berupa cetak biru, terbentuknya alam semesta, baik alam para dewa2 (alam sorgawi) maupun alam para raksasa (duniawi)

Pelaksana program ialah para dewa dan para raksasa yaitu energi fisikan/duniawi dan eneri mental (sorgawi.).

Mula2 kedua kekuatan itu bekerja sama mengaduk sat tersebut dengan memutarnya seperti membuat es krim, atau mengayak beras, memisahkan antara berasa dan gabah.
Hal ini menyebab terjadinya dua kutub (dua alam), yaitu alam sorgawi dan alam duniawi.

Diantara kedua kutub itu terbentuklah alam kehidupan yang dilambangkan sebagai “air soma yang dibawa oleh Dewi Sri). Air soma ini menjadi perebutan antara Raksasa dan Dewa, artinya kehidupan itu menjadi perebutan antara energi sorgawi dan energi duniawi

Raksasa Kalarawu duluan menyusul dewi Seri, merampas dan minum air kehidupan, kemudian dewa Wisnu memenggal leher Kalarawu sehingga air kehidupan tidak sampai ketubuhnya, tetapi kepala Kalarawu tetap hidup karena sudah mendapat air kehidupam.

Ceritra ini melambangkan air kehidupan itu didapat oleh para dewa, yaitu kehidupan sorgawi, sedangkan kehidupan duniawi /manusiawi, hanya kepalanya yang bisa masuk sorgawi yaitu rohnya, sedangkan fisiknya menyatu dengan alam material

Jika seseorang melakukan meditasi, didalam bainnya terjadi perebutan antara raksasa dan dewa, artinya antara kehendak duniawi dan kehendak sorgawi.

Singkatnya alam ini terbentuk menjadi tiga lapis, yaitu lapisan paling bawah alam material, lapisan kedua alam kehidupan /alam maya, dan lapisan ketiga yaitu alam sorgawi.

SUSIAL (Moralitas)
Berdasarkan filosofis Hindu diatas, morlitas hindu juga ada tingkatannya, yaitu moralitas umat/orang awam didasarkan atas “pala karma” yaitu siapa berbuat baik akan meneripa upah yang baik, siapa berbuat jahat akan menerima upah/nasib buruk.

Bagi kaum Jenanin, yaitu kaum intelektual Hindu moralitasnya didasarkan atas “Darma” yaitu keajiban hidup, yang didasarkan atas ayat begawan Gita sbb: “Hanya didalam pelaksaannya kamu mempunyai hak, sama sekali bukan pada hasilnya” Apapun yang kamu perbuat, baik atau buruk bukan urusanmu, tetapi melakukan darmamu itulah kewajibanmu.”
Hal ini tertuang dalam ceritra Beratha Yudha, dimana Arjuna tidak mau berperang karena harus membunuh saudaranya Duryodana, membunuh kakeknya (Bisama), membunuh gurunya (Drona) dan membunuh pamanya (Salya). Kresna menasihatkan,”Darmamu sebagai kesatria jauh lebih penting dari itu semua”. Krisna membuka mata bathin Arjuna, sehingga dapat melihat semua kesatria itu ditelan oleh kematian, tanpa diapun mereka akan mati.

Moralitas bagi kaum Biksuka adalah “ Karma-Akarma”, artinya jika dia bekerja secara fisik, sesungguhnya dia tidak bekerja, Apapun perbuatannya baik atau buruk, ada hasilnya atau tidak, dia abaikan, tetapi kalau dia diam, artinya fisiknya tidak bekerja, maka bahinnyalah yang bekerja mencari jalan pelepasan yang disebut Moksah

UPACARA (Syariat)
Menganai upacara, saya banyak melakukan, tetapi sedikit mengetahuinya karena banyak simbul2 yang harus dipelajari, disamping itu sifatnya tidak baku, tidak sama untuk semua derah. Oleh karena itu saya tidak bisa memberikan komentar tentang hal ini.

Bagi teman2 Hindu harap maklum, tulisan diatas adalah bahasa orang awam, bahasa agamanya tentu lebih komplek, mungkin tidak masuk akal bagi umat lain. Sekian dulu yaa (http://spiritual-house.blog.com}