Kamis, 24 Desember 2009

GOLBALISASI SUDAH DIDEPAN MATA

Gendrang gobalisasi sudah dibunyikan, kita harus menentukan sikap dan mental yang kuat agar kita tidak menjadi korban arus golbalisasi.

Jati diri anda ditentukan oleh sikap bathin anda , apakah anda termasuk orang moderat, orang primitif, orang extrimis, spiritualis, tergantung sikap bathin anda.

Moderesasi yang diikuti oleh globalisasi merupakan jalannya sejarah yang tidak bisa dihalangi oleh siapapun juga. Mereka adalah bahagian dari moderisasi dan kemajuan zaman.

Extrimis adalah lawan dari golbalisasi, mereka pasti akan lenyap ditelan waktu , karena mereka mencoba mempertahankan nilai-nilai masa lama yang sudah usang. Mereka adalah bahagian dari masa lalu yang segra akan punah.

Mesin2 perang ditimur tengah menderu-deru memburu para extrimis, mereka tidak akan bisa bertahan, semua jalan keluar sudah diblokade, satu-satunya jalan keluar ialah “bunuh diri,” atau berubah menjadi bunglon

Di Pilipina, di Thailand, di China, di Rusia mereka diburu sampai ke ujung jalan yaitu “bunuh diri” demikian pula di Indonesia Densus-88 bagaikan anjing pelacak yang dapat mengendus dimanpun mereka sembunyi.

Apakah anda seorang extrimis,..? tergantung sikap bathin anda, kalau anda berpikir extrimis maka anda adalah seorang extrimis. Pikiran extrimis ialah “Hanya aku yang benar” dia orang lain, bukan orang kita. Hanya ada satu pilihan, lawan atau kawan, dibunuh atau membunuh.

Untuk menyelamatkan diri, orang extrimis bisa menjadi masyarakat munafik, mereka menggunakan celah2 hukum untuk menyelamatkan diri, tetapi pemburu tahu, masyarakat juga tahu orang2nya, mereka diberi lebel dan dikarantina.

Mereka seperti binatang buas yang hidup di kebun binatang, mereka bisa mengaum sekeras-kerasnya tetapi taringnya sudah dipotong. Kasihan anak2 mereka yang menerima warisan pemikiran extrimis, mereka hidup dalam dunia mereka yang sempit. . Kegemerlapan lampu2 hologen, tidak sanggup menerangi kegelapan hati mereka, karena kegelapan itu sudah ditanamkan sejak kecil.

Globalisasi sudah didepan mata, tetapi mereka tidak dapat melihatnya, karena mereka berkiblat kebelakang, mereka masih menanti matahari terbit dari barat. Anak2 muda masih berdebat soal ayat2 yang sudah lapuk.

Anak2 muda yang berpikiran maju kebanyakan sudah dibajak oleh negara2 maju, Singapura berani membiyai pendidikan mereka sampai tamat, asal mau bekerja untuk mereka, tetapi didalam negeri mereka merasa asing dinegeri sendiri karena dianggap tidak beragama.

Globalisasi melindas nasionalisme, melindas sekat-sekat antar bangsa, system proteksi dihapus, pasar bebas berlaku untuk semua negara, bangsa2 kuat akan menjadi predator, bangsa2 lemah akan menjadi mangsanya.

Hasil laut diambil, hasil bumi diambil, hasil hutan diambil, bahkan pulaupun diambil, kita mau bilang apa,..? Karena kita tidak bisa kelola kekayaan alam kita, tahunya hanya berdoa siang dan malam. Walaupun kita berdoa masal se isi lapangan, apakah Tuhan kabulkan permintaan kita,..? Walaupun kita berteriak sampai keujung langit, apakah Tuhan dengar suara kita. Hal itu hanya mempertontonkan kebodohan kita sendiri..

Untuk merubah mental bangsa harus dimulai dari anak2, jangan ditanamkan mental peminta, hanya tahu menengadahkan telapak tangan, ajarlah mereka menjadi pekerja, sebab Tuhan akan memberikan anda upah sesuai dengan hasil kerja anda.
Salam ,,madeteling@plasa,com”

INTI SARI AJARAN BUDHA

Tulisan ini hanya memperlihatkan ajaran Budha dari luar agama budha.

Agama Budha ialah agama yang mengajarkan jalan mencapai tingkat Budha.
Sidharta sebelum lahir sudah diramalkan oleh para pandita bahwa dia akan menjadi Bidha, oleh karena itu bapaknya melindunginya dengan kemewahan, tidak boleh melihat penderitaan duniawi.
Dalam ceritra Maha Beratha, Yudistira adalah seorang Budha, Sutesoma adalah seorang Budha, lalu Budha itu apa,..? Budha bukan dewa, dia berada diatas para dewa2 seperti contoh dibawah ini,..

Yudistira adalah Budha, Bima dalah Betara Bayu, Arjuna adalah betara Siwa, Nakula-Sadewa adalah dewa kembar . Yudistira sebagai raja, mempertaruhkan kerajaannya dimeja judi, bahkan istrinya sediri, dipertaruhkan, saudara2nya, sampai dirinya sendiri dipertaruhkan. Dia sendiri bukan penjudi, akibatnya dia kalah total, karena lawannya curang. Semua saudaranya marah, petinggi kerajaan juga marah, tetapi Yudistira tetap teguh dalam pendiriannya. Akibatnya pendawa dibuang 12 tahun dalam hutan, karena kerajaannya sudah diambil oleh Duryodana, sedangkan istri, adik2nya dan Yudistira sendiri, tidak diambil sebagai taruhan.

Yudistira sebagai Budha sudah mengatahui waktu lalu, waktu sekarang dan waktu yang akan datang. Pembuangan pendawa ke hutan adalah untuk mencari simpati dan dukungan raja2 lain dalam menghadapi perang Beratha-Yudha. Sotosoma juga dapat mengalahkan raksasa Betara Kala (dewa Waktu) dengan tanpa sanjata bahkan tanpa melawan. Hal ini menunjukkan bahwa Budha berada diatas para dewa2. Di suatu tempat ada seorang perampok yang sangat kejam, tidak ada orang yang berani liwat disana, tetpi Sidartha sengaja lewat kesana. Melihat mangsanya, perampok segra mengejarnya. Walaupun perampok sudah lari sampai kehabisan nafas, dia tidak dapat menyentuh Sidartha, sehingga perampok menyerah dan menjadi pengikut Budha.

Seseorang yang sudah mencapai alam Budha disebut penjelmaan Budha seperti Sidharta. Alam Budha ialah alam kesadaran murni. Sifat alam ini real, bukan abstrak, bukan pula gaib, tetapi sangat bening, seperti kaca tanpa debu sedikitpun, luasnya tidak terbatas. Walaupun alam itu nampak kosong, tetapi masih memiliki corak seperti pengertian, kesadaran, energi, intlegensia sehingga dia bisa mewujudkan alam maya yang teratur.

Disamping alam Budha, kita juga mengenal alam “Maya” yaitu alam yang tercipta oleh alam budha seperti dikatakan sbb: Segala sesuatu yang meliputi Jasmani, pikiran dan awidya adalah hayal, semuanya itu terwujud dari “Paripurnabudhi” /kesadaran murni. Lao-Tse menyebutnya Tao, Yohanis menyebutnya Firman, kaum religius menyebutnya Tuhan, tetapi Tuhan bersifat hayal, tidak real, berakar dari keyakinan umat.

Awidya dalam istilah umumnya ialah kepribadian semu, atau ego, dalam sebutan seharian disebut “aku” Bagi orang yang memakai ego semu, alam maya itu dikatakan sebagai realitas, karena dia sendiri sebenarnya adalah semu, sehingga dia tidak mungkin dapat melihat realitas/kesadaran murni.

Semua manusia, bahkan semua makhluk apapun memiliki kesadaran murni, tetapi tidak semuanya nampak karena ditutup oleh awidya/ egois yang bersifat semu. Ego itu terbentuk oleh sensasi2 dari luar seperti penglihatan, pendengaran, perasaan, sentuhan, pemikiran, hayalan dll. Sensasi-sensasi ini disebut kotoran bathin.. Kesadaran murni yang dibungkus oleh kotoran bathin menimbulakn kesadaran semu yang disebut ego
Saya ambil contoh sbb: sebuah rol fiem kosong kita putar, dilayar nampak putih bersih, itulah alam kesadaran murni. Setelah filem itu diisi rekaman, maka dilayar akan nampak alam kehidupan berupa orang, rumah, binatang dll. Itulah yang disebut alam maya, kepribadian yang main disana adalah kepribadian semu.
Ego atau kesadaran semu itulah yang hidup dalam alam kesangsaraan, itulah yang menjadi objek dari ajaran Budha. Tujun ajaran budha ialah membersihkan kotoran bathin sehingga kesadaran murni bisa muncul, dengan demikian manusia bebas dari kesamsaraan atau mencapai nirwana.

Aku atau ego itu bisa memiliki kesadaran karena cahaya kesadaran murni berada dibalik alam maya itu, dia memberi kesadaran kepada ego semu berupa kesadaran manusiawi. Ajaran spiritual ialah mengupas kotoran/gambar2 itu sehingga kepribadian manusia menjadi terang seperti kesadran murni.

Ada dua tahap ajaran Budha sesuai dengan kemampuan umat.
Ajaran pertama mengandung ajaran agama, yaitu tuntunan dalam menjalankan darma, yang terdiri dari , keyakinan, moralitas dan kebijaksanaan. Ajaran ini tertuang dalam Dammapada. Moralitas dan kebijaksanaan dalam Dammapada didasarkan atas hukum Karma-Pala dan kewajiban menjalankan Darma.

Ajaran kedua menjurus kepada pencapaian kesadaran murni. Ajaran ini tertuang dalam Nitathasutra yang beris penjelasan tentang alam maya dan alam budha. Disini juga dijelaskan tentang awidya, yaitu pribadi yang semu, Ajaran ini sama dengan ajaran spiritual, pencapaiannya juga sama dengan pencapaian spiritual. Secara garis besarnya ada tiga cara yang diajarkan Sidartha untuk mencapai alam kesadran murni a.l
1. Samatha. = Raja-yoga. Setelah memahami dengan jelas tentang awidya, alam maya dan kesadran murni, seseorang harus menggunakan pengetahuannya itu untuk menjalankan darma, yaitu melaksanakan kewajibannya, sesudah itu mencari tempat yang sunyi, melakukan pembersihan bathin, sehingga semua kotoran bathin bersih total.
2. Samapatti = Jnana-yoga Dengan cara mempelajari tentang kebathinan, pengindraan, spiritual, corak2 dalam alam kejiwaan, sehingga semuanya itu menjadi jelas dan terang. Sesudah itu mereka melakukan meditasi / pembersihan bathin dengan pengetahuan yang mereka miliki.
3. Dhyana = Karma-yoga. Yaitu melakukan pekerjaan seperti biasa, tetapi tidak terpengaruh oleh hasilnya. Dia harus berusaha melawan efek samping dari pekerjaannya, sehingga hatinya benar-benar bebas dari pengaruh apapun yang dikerjakannya. Arti pekerjaan bagi dia adalah pembersihan bathin, pekerjaan itu hanya berupa alat untuk membersihkan bathinnya. Setelah bathinnya bersih total, dia bisa masuk kedlam kesadaran murni.
Dari ketiga cara itu, selanjutnya bisa dijabarkan menjadi 25 jalan sesuai dengan pilihan umat, tetapi dasarnya ialah dari ketiga ajaran tersebut diatas..

Dari uraian diatas, jelas bahwa Agama Budha tidak mengenal apa yang disebut Tuhan versi Islam dan Kristen, tetapi dia mengenal dan melihat kekuatan yang mengatur alam semesta, yaitu alam kesadaran murni, yang disebut “Paripurnabudhi” . Kesadaran Murni itu sifatnya riel, nyata, bening seperti kaca tanpa debu, jauh lebih halus dari udara. Jika udara memberikan kehidupan kepada semua makhluk, kesadaran murni itu memberikan kesadaran kepada semua makhluk.

Tuhan adalah wujud semu, terbentuk dari batas imajinasi umat, sama dengan langit biru, adalah batas pandangan manusia. Saya ambil contoh kelompok kompasiana terdiri dari dua kelompok. Kelompok-1 sudah pernah melihat kota paris, kelompok-2 tidak pernah melihat kota paris, tetapi dia mempunyai legenda tentang paris.
Dalam legenda dikatakan kota paris itu adalah sorga, penuh bidadari, semua orang hidup serba mewah. Karena legenda itu ditulis dalam kitab suci, dia percaya wujud kota paris seperti itu.
Kota paris dalam legenda adalah kota semu, hanya ada dalam hayalan . Kalau kelompok-1 menjelaskan kota paris sesuai kenyataan, kelompok-2 akan menentang habis-habisan , masih untung kalau difatwakan sesat, dihalalkan darahnya, lebih sial lagi kalau disalibkan dengan tuduhan mengujat kota paris yang disakralkan.

Dalam ringkasan Begawan Gita saya juga telah menjelaskan wujud Tuhan yang bisa dilihat oleh Arjuna. Wujud Tuhan menurut Hindu itu adalah berupa pribadi yang maha besar, seluruh alam semsta ini adalah bahagian dari pribadi tersebut. Paripurnabudhi dengan kehalusannya dia berada pada semua benda dan makhluk hidup, dengan demikian seluruh alam ini adalah manifestasi dari paripurnabudhi. Dari kedua versi diatas kita dapat simpulkan tidak ada perbedaan prinsip, hanya penyampaiannya yang berbeda.

Saya percaya kelompok kompasiana adalah generasi muda yang intelek, terpelajar, bisa berpikir objektif dan realistis, oleh karena itu uraian berbagai agama memperkaya dan menambah wawasan para pembacanya.
Salam kompasiana (madeteling@plasa.com)

APA ITU AGAMA,..?

Sebahagian besar masarakat di Indonesia beragama, dan sebahagian besar pula tidak mengerti apa itu agama, oleh karena itu saya merasa tergerak hati untuk menulis topik ini, sekedar ikut rembuk soal agama. Agama adalah alat untuk manusia, bukan manusia utk agama.

Kong Hu Cu.: “Jalan kehidupan itulah yang disebut jalan suci. Bimbingan menempuh jalan suci itu disebut agama” Di Bali agem itu berarti pegang, ageman berarti pegangan, jadi agama dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pegangan hidup.

Agama itu adalah alat, semacam tongkat peraba bagi orang buta untuk menempuh suatu perjalanan. Pada umumnya manusia adalah buta rohani, mereka tidak tahu apa yang akan tejadi besok, bahkan apa yang akan terjadi selangkah kedepan, itu artinya dia buta tentang jalan hidupnya sendiri. Untuk itulah mereka diberikan tongkat peraba yang disebut agama.

Oleh karena itu pula Tuhan menurunkan agama sebagai tongkat penuntun agar mereka bisa mengikuti jalan hidupnya dari awal sampai akhirnya, tetapi kebanyakan umat tidak mengerti bahasa tuntunan itu, karena itu timbullah “doktrin agama” yaitu bahasa agama untuk orang awam, yang mudah dipahami oleh orang kebanyakan.

Untuk berbicara dengan kucing, Tuhan memakai bahasa kucing, Untuk berbicata dengan para nabi, Tuhan memakai bahsa nabi/ayat2, untuk berbicara dengan manusia Tuhan memakai bahasa manusia. Wahyu adalah bahasa untuk para nabi, doktrin dan tafsir adalah bahasa untuk umat.

Ajaran agama adalah bahasanya para nabi hanya di pahami oleh mereka yang sudah mencapai pencerahan seperti para nabi2, rasul2, para sufi, para yogin, para bodhisatwa, para rahib, dan orang2 suci lainnya. Jalan mereka ini disebut jalan sempit, karena mereka berjalan sendiri-sendiri. Mereka tidak pelu pakai tongkat karena sudah mendapat pencerahan, mata rohani mereka sudah celik, mereka dapat melihat jalan yang akan ditempuh. Mereka sering dibunuh kelompok ulama radikal dengan fatwa sesat. Seperti dalam kelompok Geng, kalau ada anggotanya mau keluar dari kelompok geng, pasti akan dibunuh.

“Doktrin agama” ialah bahasa manusia tentang agama misalnya, tafsiran ayat2 agama, dan terjemannya sesuai pemahaman orang awam, supaya mudah dimengerti, dan disesuikan dengan selera manusia. Jalan yang ditempuh oleh orang kebanyak ini disebut “Jalan lebar”

Dalam jalan lebar, ada yang berjalan lurus, beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan, mengikut moralitas manusia pada umumnya. Ada yang bengkok kiri, misalnya agama dipakai untuk mendapat kekuasaan atau kekayaan. Ada yang bengkok kanan, misalnya agama dipakai untuk mencari kesaktian, agama dipakai sebagai berhala. Mereka dikuasai oleh berhalanya sehingga mereka bertindak tidak manusiawi dengan dalih perintah agama. Contohnya silahkan baca tulisan rekan Sehat Ihsan tentang Fatwa sesat,,,

Dari pengertian tentang agama diatas, “T a o i s” jelas bukan agama, kecuali ada aliran yang menggunakan Tao sebagai agama dengan melakukan peribadatan, tetapi saya belum pernah membaca aliran semacam itu..

Aliran mistik tao memang ada. demikian pula meditasi dan Spiritual, tetapi bukan dengan peribadatan, semua itu disasarkan atas pengolahan energi intergral dengan tujuan mereka masing2. Spiritual Tao menggabungkan unsu Chi dan ubsur Tai-Chi

Bagi anda yang menganggap Tao sebagai agama, silahkan baca buku Hua-Ching Ni dan buku Mantak Chia, keduanya dengan tegas manyatakan Tao bukan agama, tidak ada unsur kepercayaan disana. Semua berdasarkan realitas alam semesta/kebenaran. Kalau ingin menyelami ajaran Lao Tse, silahkan baca “ Tao Tee Cing”

Buku yang ditulis oleh LaoTse disbut “ Buku Suci Taoisme” (aliran tao) bukan “Buku Suci Agama Tao” karena isinya adalah penjelasan tantang realitas alam semesta misalnya Bab-1 pargrap-1 s/d 5 bunyinya : Tao yang dapat dibicarakan bukanlah tao yang sebenarnya, Tiada nama itulah kondisi permulaan terjadinya langit dan bumi, itulah induk dari segala nama.

Dengan selalu meniadakan keinginan, melihat kegaiban Tao. Dengab kemauan yang sunguh-sungguh orang dapat menyelami buah pekerjaan Tao. Keduanya sama dikatakan Gaib dan merupakan pintu kegaiban.

Lao Tse tidak mengajarkan moralitas, tentang berbuat baik dan berbuat jahat, dia mengajarkan hukum alam yang bersifat dualisme, seperti diajarkan dalam bab-2 : a.l Jika kebaikan muncul pasti ada kejahatan supaya terjadi keseimbangan. Lau Tse mengajarkan hidup dalam kesimbangan, dengan demikian terdapat ketenangan dan kebahagiaan.

Jika anda hanya berpikir moralitas, melihat amoral hati anda akan terbakar, selanjutnya akan membakar rumah2 orang yang tidak berdosa. Amaoral itu pasti ada selama anda berpikir moralitas, selama itu pula anda tidak akan mengalami ketenangan. Tindakan membakar juga termasuk tindakan amoral.

Dalam agama ada unsur hukuman, unsur berkat, unsur dosa, hukum pala karma, tetapi dalam Tao hanya ada hukum Alam, dengan menguasai hukum alam , manusia bisa merubah dirinya menjadi manusia super Untuk selengkapnya baca buku “Membangkitkan Cahaya Penyembuhan”

Perlu diketahu bahwa ajaran2 tentang energi Yang dan Yin, tentang pengobatan, tentang energi supernatura, tentang meditasi, dan spiritual, buka dari nabi Lau-Tse, tetapi dari perkembangan budaya China, Misalnya energi Yang dan Yin sudah ada sejak Kaisar Kunig 8000 SM.
(http://spiritual-house.blogspot,com).

Kamis, 17 Desember 2009

Menjelajah Alam Bathin Dalam Meditasi

PERJALANAN BATHIN DALAM ALAM MEDITASI.
1 Hari ini senin tgl 1 April 1996, aku dipanggil ke-Kantor untuk menerima SK pensiun. Apakah karena kebetulan, pada hari ini juga aku tergerak hati untuk mengisi kembali buku agenda ini atau memang jalan hidupku harus demikian.
2. Sekarang aku berpikir bahwa diriku yang sebenarnya adalah atman itu. Sebelumnya aku mengira bahwa jati diriku adalah roh, sedangkan kesadaran sehari-hari yang aku perankan adalah ego yang bersifat semu. Sekarang aku sadar bahwa ego itu terdiri dari perpaduan antara jasmani dan rohani. Jika orang sudah mati, maka ego itupun akan lenyap pula, sedangkan roh itu adalah bathin tanpa fisik.
3. Kesadaran egoku sebagai mamusia memegang peranan penting dalam kehidupan ini. Didalam memasuki hutan meditasi, aku merasa bingung karena banyak pos-pos tempat singgah, dan banyak jalan bercabang-cabang misalnya.:
• Dialam fisik, aku sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan,dan senasib dengan makhluk lainnya, aku merasa terbawa arus evolusi bersama-sama dengan isi alam ini.
• Di Alam rohani aku sadar bahwa semua pri-laku manusia adalah rekayasa, semua kita ini adalah obyeck, adalah senasib, tidak ada yang lebih maupun yang kurang, kita semua seperti boneka-boneka lilin, suatu saat siap dilebur ulang.
• Aku juga meningkatkan kesadaranku sebagai atman, bersatu dengan Illahi, sehingga tidak merasakan apa-apa, tetapi keadaan ini hanya sesaat, kemudian buyar lagi.
• Ada juga kesadaranku sebagai manusia yang perlu ditolong, aku pribadi yang lemah berhadapan dengan peribadi “Bapa”, seperti yang dirasakan oleh para rochaniawan.
• Aku terachir yang aku temukan ialah kesadaranku sebagai manusia yang mempunyai rohani dan jasmani, manusia seutuhnya.
4. Berpijak dari kenyataan bahwa aku adalah manusia, maka kesadaran yang aku pakai dalam meditasi ialah kesadaranku sebagai manusia seutuhnya yang mempunyai rohani dan jasmani.
5. Untuk meningkatkan kwalitas kemanusiaanku, didalam meditasi aku harus memandikan manusia itu dengan sinar Illahi. Sinar Illahi itu bisa aku dapatkan dengan cara mengucapkan nada “OHM”
6. Kesadaran jasmani dan rohani tetap aku singgahi, aku lalui, dalam perjalanan ditasiku memasuki alam Tri-Buwana .
7. Hari ini, Selasa 2 April 1996 adalah hari kedua aku menulis. Aku rasakan panggilan Illahi itu makin kuat memaksa. Aku mau kesana, tetapi bagaimana caranya,…?
8. Aku kesana-kemari, seruduk sana-seruduk sini didalam meditasi, semua jalan terasa buntu, aku belum menemukan jalan yang pasti. Yang bisa aku usahakan iala mandi dengan sinar illahi, untuk membersihkan bathinku.
9. Secara fisik, kegiatanku berkurang, tetapi secara rochaniah aktivitasku meningkat. Aktivitas fisik nampak jelas sibuknya, tetapi aktivitas bathin tidak nampak dari luar. Aku merasa bimbang apakah mungkin ada hasilnya,….?
10. Ini bukan rencanaku, tetapi aku sudah terseret kesana, tentang hasilnya aku tidak tahu, aku tidak ada target untuk itu.
11. Kesehatan fisik sangat menentukan hasil meditasi, jika fisik dalam kondisi tidak sehat, alam meditasi nampak gelap, tetapi hasil meditasi juga bisa meningkatkan kesehatan fisik.
12. dalam meditasi, aku temukan posisi kehidupan yang ditunjukkan oleh Tao, ada beberapa pengertian yang ditunjukkan kepadaku.
• Lihatlah pohon-pohon, dia tumbuh disana dan mati disana pula, dia hidup dan besar dengan cara yang telah ditetapkan untuk mereka.
• Di alam binatang aku temukan mereka lahir dan besar sesuai dengan charakter mereka masing-masing, tidak ada rekayasa, tidak ada usaha merubah sifat yang mereka bawa.
• Sesungguhnya manusia juga demikian, sama seperti tumbuh2an dan binatang, tetapi mereka menolak charakter yang diberikan, ada yang mencoba merubah diri mereka seperti yang dianggap ideal, hasilnya ialah penderitaan bathin, itulah yang disebut “dosa”.
13. Janganlah mengharapkan orang dapat merubah charakter, dan garis kehidupan itu, kecuali perubahan itu datang dari Dia yang membuat dan memprogram kehidupan ini.
14. Didalam meditasi aku masuk ke alam Tri-Buwana, masuk ke-alam sana-sini, akhirnya aku bingung, kemudian penat, kelelahan, lalu keluar dari alam meditasi.
15. Memasuki babak berikutnya, aku tutup semua jalan pikiranku, indria biar semua terbuka kecuali mata ditutup. Dengan tertutupnya semua jalan pikiran, didalamnya akan kosong, kemudian kekosongan itu akan diisi oleh sinar illhi. Dalam keadaan kosong itulah pikiran tidak akan lelah. Didalam kekosongan itu hanya ada kesadaran. Jika kesadaran seseorang masih ditingkat bawah, dia akan bosan didalam kekeosongan itu karena pandangannya masih sempit.
16. Senin 22/4/96 dalam meditasi aku masuk ke alam sekitarku, aku nikmati suasannya, dalam diriku memancar rasa kasih, itulah meditasi gaya Krisnamurti. Kemudian aku masuk ke alam yang lebih luas, rasa kasih itu berubah menjadi rasa kasih Universal, suasananya tentram dan bahagia
17. Setelah beberapa lama dalam kesadaran universal, aku kembali turun kedalam kesadaran fisik, bersihkan semua bekas-bekas kotoran emosi, usap muka, usap dada, mata dibuka, meditasipun selesai.
18. Aku masuk kedalam manusia, keadaannya seperti bawang merah, kalau dikupas, dan dikupas terus hasilnya hanya kulit yang berlapis-lapis, didalamnya tidak ada apa-apanya. Aku kira yang non fisik itu isi manusia tetapi itupun kulit juga.
19. Aku ingin tahu siapa yang mengatur kehidupan ini,….? seperti halnya kehidupan yang berlapis-lapis, kekuasaanpun berlapis-lapis juga. Kalau kamu usut terus, kamu akan sampai kepada kekosongan. Tidak ada suatu spribadi tunggal yang mengaturnya, semua diatur oleh sistem dan sistem itulah yang diciptakan oleh intlegensia, kemudian intlegensia itupun berada dalam sistem itu.
20. Dulu aku sering berpikir, setelah pensiun nati aku masuk wanaprasta, setelah itu siap-siap untuk kembali. Belakangan aku diingatkan, bahwa masih ada satu phase kehidupan yang harus aku lalui, yaitu kehidupan sunyasin.
21. Kehidupan sanyasin yaitu kehidupan sebagai pengembara, memberi penerangan kepada mereka yang berada dalam kegelapan. Kehidupan wanaprastha masih berada dalam kegelapan, maka itu janganlah kamu mencoba menjadi penuntun orang buta, sebab nanti kamu akan sama-sama masuk kedalam lobang kegelapan.
22. Dalam kehidupan wanaprastha kamu harus banyak meditasi, belajar bagaimana harus diam agar bathinmu tentram. Dalam meditasi, lepaskan semua ikatan2 bathin, bersihkan kotoran2 emosi, lepaskan pikiran2 yang tidak perlu, gusur semua lamunan yang mengasikkan, kemudian berusaha mengerti hakikat kehidupan.
23. Jika didalam kehidupan wanaprasta kamu masih memiliki ini dan itu, masih berbuat, berbicara dan mendengar sesuatu, tetapi dalam kehidupan sanyasin kamu tidak memiliki apa-apa, kamu tidak perlu berbuat, berkata, maupun mendengar apa-apa lagi, sebab semua sudah ada dalam dirimu.
24. Aku berpikir, apa kerjaku sekarang,…? Kerjaku adalah “diam”. Apa diam itu pekerjaan,…? Aku pikir yaa, karena diam itulah isi hidupku, semua yang aku lakukan karena Dia dan oleh karena Dia aku bekerja. jika suatu saat aku harus diam, bukan berarti aku malas, tetapi diam itulah pekerjaanku. Demikian juga jika anakmu, istrimu, keluargamu dan orang lainnya tidak bekerja, jangan kamu anggap mereka malas, karena tidak bekerja itulah tugasnya.
25. Ada kalanya orang harus diam, seperti orang sakit menahun, mereka harus diam, bahkan untuk mengurus dirinya harus dibantu. Aku disuruh diam masih untung tidak sakit, aku bisa mengurus diriku sendiri. Seperti hari raya nyepi semua orang harus diam, maksudnya agar rohani bekerja keras. Jika kita sibuk secara fisik, berarti rohani kita tidur.
26. Jika fisikmu mengambil pekerjaan ini dan itu berarti kamu tidak diam, tetapi jika fisik diam, masalahnya sekarang ialah apa yang dilakukan oleh rohani,…? inilah kesulitan kebanyakan orang.
27. Dalam kondisi diam, kita belajar mendengar nyanyian alam, berusaha menyatu dengan alam, lepaskan semua beban bathin, kendalikan perasaan, undang udara sorga masuk kedalam kalbu, banyak lagi hal-hal yang bersifat rohaniah.
28. Diam hakikatnya adalah meditasi, berjalan ,tidur dan seluruh pekerjaan juga dilakukan dalam suasana meditasi, artinya tidak lepas dari kesadaran rohani, karena memegang teguh kesadaran rohani adalah meditasi.
29. Kehidupan wanaprastha adalah kehidupan meditasi, tetapi bukan berarti dikamar terus, hanya rohanimu dalam kondisi meditasi.
30. Sesudah dapat bersatu dengan alam apa lagi. Aku tidak tahu bagaimana keadaanku nanti setelah itu, sama seperti memasuki alam wanaprastha, tidak terbayang sebelumnya. Pintu akan terbuka pada saatnya, pelajaran baru akan diberikan pada waktunya ,jika kamu sudah menyelesaikan pelajaran sebelumnya
31. Sekarang aku belajar bersatu dengan alam, bersatu setiap saat, semua makhluk itu adalah bahagian dari diriku. Kenapa demikian,…? karena aku menuju kesana
32 Rasa persatuan dengan alam bisa melenyapkan rasa takut dan rasa rendah diriku, karena aku tidak lagi merasa kerdil, semua benda sudah aku lihat posisinya. Tugas pokokku sekarang ialah menyatukan perasaan dan pandanganku dengan alam semesta ini sesuai dengan kenyataan bahwa kita ini satu seperti keberadaan ombak besar dan ombak kecil bersatu dalam satu lautan.
33. Aktivitas fisik memang dapat membuyarkan rasa persatuan itu, akan tetapi dengan latihan terus menerus orang dapat melakukan aktifitas fisik tanpa melepaskan kesadaran macro-kosmosnya.
34. Pada masa grehastha, orang melakukan aktivitas fisik dengan kesadaran egonya, tanpa adanya kesadaran universal. Setelah memasuki kehidupan wanaprastha, kesadaran universal mulai muncul, walalupun dia masih melalukan kegiatan fisik. Memasuki kehidupan sanyasin, orang tersebut bisa melakukan aktivitas fisik maupun bathin tanpa meninggalkan kesadaran universal itu.
35. Sabtu, 26/5-96…………. Pada waktu mulai meditasi, mata rohaniku gelap seperti ada mendung. Untuk membuka mata rohani, aku tundukkan kepala dengan kondisi bathin tetap tegak, kemudian setelah beberapa lama kepala ditegakkan kembali, terasa ada sinar menerpa mukaku , kemudian mata rohanku terbuka.
36. Sinar illahi diarahkan keseluruh badan, terutama kerongga dada, seluruh kotoran emosi terasa dibakar habis. Kemudian sinar illahi itu hilang, tetapi kondisinya sudah lain, bathin terasa cerah dan tenang. Selanjutnya aku diam didalam ketenangan itu, pikiran dikosongkan, nyanyian alam mulai kedengaran, kenikamatan meditasi mulai terasa.
37. Meditasi dalam kehidupan wanaprastha tidak menggunakan aktivitas pikiran, bahkan sebaliknya, melenyapkan segala denyut pikiran dan emosi yang timbul, karena keberadaannya menyebabkan gangguan. Yang terjadi dalam meditasi ialah keheningan, dan yang merasakan kehenaningan itu ialah roh atau jiwa.
38. Masuk hutan hakekatnya ialah masuk kedunia rohani, disana orang akan merasakan ketenangan, asal dia sudah cukup mateng untuk itu, jika tidak, mereka akan kebingungan harus berbuat apa. Didalam hutan rohani tidak sepi, banyak yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan seperti halnya kita hidup sendirian didalam hutan, tetapi segala sesuatunya harus diputuskan dan dikerjakan sendiri karena tidak ada teman untuk diajak berunding..
39. Kenikmatan kehidupan wanaprastha tidak sama dengan kenikamatan indria, karena kenikamatan itu bukan berasal dari pengindraan, melainkan hasil dari penyerapan bathin atas suasana sekitarnya. Hal ini memang sesuai dengan kondisi fisik orang lanjut usia, dimana idria tidak dapat lagi memberikan kenikmatan, bahkan akan mati satu-persatu. Dilain pihak, bathin orang tua akan makin peka, kondisi ini sangat menunjang kehidupan wanaprastha.
40. Kaum wanprastha bukan orang super, tetapi orang biasa, sama dengan orang grehastha karena mereka semua berasal dari sana, tetapi harus diakui bawha tidak semua orang grehastha bisa melanjutkan ketingkat wanprastha dalam satu masa kehidupan ini.
41. Seperti halnya kehidupan brahmacari memasuki kehidupan grehastha, tidak semua orang berhasil, semua itu tergantung pada program hidup yang harus dijalani masing-masing orang.
42. Kenikmatan lain yang aku dapatkan dari kehidupan wanaprastha ialah pengertian terhadap kehidupan makin dalam, disana aku rasakan tidak ada lawan maupun kawan, semua menjadi satu didalam diri sendiri, demikian pula dengan semua sakit penyakit adalah diri kita sendiri.
43. Orang wanprastha tidak akan menonjolkan diri, karena kehadirannya tidak menyebabkan bertambah, dan kepergiannya tidak menimbulkan kekurangan atau kesedihan, karena dia tahu saatnya harus masuk dan saatnya harus keluar.
44. Jika seorang wanaprastha mulai menonjolkan diri, berarti dia sudah keluar dari dalam hutan, apalagi bila dia sudah masuk organisasi. Lain halnya jika dia sudah tamat, artinya sudah memasuki alam sanyasin, kehadirannya tidak menambah, dan kepergiannya tidak mengurangi.
45. Kekayaan tidak menjamin seseorang bisa memasuki alam wanaprastha. Kenikamatan alam wanaprastha tidak dapat dibeli dengan uang seperti kenikamatan parawisata, kenikmatan klub malam dan semacamnya karena kita tidak bisa menggunakan fasilitas rumah atau mobil mewah, tetapi semua kenikmatan itu bisa kita cari didalam hutan bathin.
46. Memasuki alam wanaprastha bukan dengan cara menyediakan segala macam fasilitas fisik, bahkan sebaliknya membuang segala fasilitas fisik itu, karena hal itu menyebabkan kita terseret lagi ke-alam fisik, seperti yang kulakukan yaitu menyediakan peralatan electrinik untuk kegiatan dimasa pensiun justru menjadi beban bagiku sekarang.
47. Coba kita amati, kenikamatan apa yang bisa diberika oleh kekayaan.
• Hiburan keramaian,….? Wanaprastha tidak memnutuhkan keramaian.Hiburan perempuan,..? Wanaprastha tidak mungkin mendapat kesenangan dengan mempermainkan hidup makhluk lain, tidak mungkin senang melihat nasib perempuan sebagai penghibur.
• Dengan makanan,..? Wanaprastha menyadarai bahwa kelebihan makanan akan menimbulkan penyakit, jika makanan dianggap sebagai kesenangan, maka fisik akan menderita.
• Dengan harta benda..? Kelebihan harta benda merupakan beban, maka kaum wanaprsatha tidak akan mengangkut kotoran itu.
• Dengan pujian atau kemasyuran,..? Senang dengan pujian merupakan ciri kekanak-kanakan, wanaprastha tidak mungkin kembali seperti kanak-kanak.
48. Kehidupan wanaprastha ialah kembali kedalam dasar kehidupan yang paling sederhana, sesudah itu lenyap tanpa arti didalam kehidupan seorang sanyasin, mengembara sebagai anak manusia tanpa beban.
49. Apakah kegiatan pokok dalam kehidupan wanaprastha,..? Pertama-tama harus belajar diam, harus bisa menikmati kesunyian. Jika kamu mulai melakukan kegiatan fisik dengan tujuan materi, itu berarti kamu sudah meninggalkan kehidupan wanaprastha.
50. Sebagaimana kamu mati meninggalkan kehidupan fisik, demikianlah kehidupan wanaprastha meninggalkan kehidupan grehastha, mening-galkan segala urusan mencari nafkah, baik didalam pikiran maupun didalam pelaksanaan se-hari2.
51. Melakukan meditasi untuk mencari kekuatan bathin, bukan termasuk kegiatan wanaprastha, karena masih tergolong kegiatan brahmacari yaitu mencari ilmu seperti juga yoga dan oleh raga lainnya.
52. Dalam kehidupan wanaprastha aku berusaha mencari kesunyian, memburu kesunyian sampai ke-alam meditasi, karena didalam alam meditasi aku temukan banyak keramaian berupa pikiran2 bawah sadar yang simpang siur. Keramaian pikiran bawah sadar itu adalah simpanan dari pengalaman bathin masa lalu, yang merupakan halangan terberat dalam menempuh kehidupan wanaprastha.
53. Kenapa dan untuk apa aku memburu kesunyian itu,..? karena di alam kesunyian itulah aku bisa mendengar suara dari alam sana, alam bathin yang lebih tinggi. Disanalah aku bisa mendapatkan petunjuk kemana aku harus pergi. Petunjuk itu akan keluar dengan sendirinya apa bila sudah diperlukan.
54. Jangan sekali-kali mengharapkan sesuatu yang hebat, sesuatu yang super menurut pandangan duniawi, karena hal itu bisa menimbulkan kekecewaan berat. Berlakulah sederhana seperti air mengalir, kerjakan apa yang bisa dikerjakan, tinggalkan apa yang tidak bisa dilakukan .
55. Semula, kata wanaprastha merupakan guyonan dalam menghadapai masa pensiun, tetapi sekarang bukan lagi guyonan, melainkan kenyataan yang harus aku jalani, aku sudah terseret kesana, tidak mungkin lagi aku kembali kedalam kehidupan grehastha.
56. Segala aktivitas fisikku rasanya lumpuh, selera duniawiku rasanya sudah jenuh, tidak ada lagi hiburan duniawi yang menyebabkan hatiku bisa senang.
57. Aku lebih tertarik dengan alam kesunyian, yaitu alam yang berbeda frequencynya dengan alam nyata ini. Alam sunyi yang aku temukan bukan terletak jauh dari keramaian kota, tetapi ada disana, didalam keramaian kota, hanya frequencynya yang berbeda, sehingga tidak akan terjadi saling tindis.
58 Mulai hari ini, selasa 28 Mei 1996, aku masuk ke-alam sana, yaitu alam wanaprastha. Aku mulai selusuri dari mana datangnya rasa tentram dan rasa nikmat dalam alam meditasi itu.
59. Rasa asik dan tentram itu muncul sesaat aku keluar dari kehidupan fisik, disana aku dapat menikmati alam kehidupan rohani, tetapi kenikmatan itu segra buyar setelah pikiran-pikiran bawah sadar muncul meraja-rela menguasai alam meditasi. Pikiran2 liar itu amat kuat, sukar dikendalikan sehingga aku lebih baik keluar dari alam meditasi . Pada waktu ini aku gagal, tetapi aku belum menyerah.
60. Pekerjaan awal dalam kehidupan wanaprastha ialah membersihkan bathinku dari kesan2 yang ditimbulkan oleh gejolak kehidupan masa lalu, sesudah itu baru aku bisa hidup dalam alam rohani yang lebih tenang.
61. Setelah aku masuk ke dalam alam rohani, selanjutnya aku harus mempertahan-kan kondisi itu, mempertahankan kesadaran rohaniku, walaupun aku berada dalam aktivitas fisik. Dari dalam alam rohani, aku dapat melihat kehidupan duniawi seperti menonton komidi putar.
62. Dalam permainan tesebut aku melihat keadaan anak-anak bermain, menangis dan tertawa, sama seperti kehidupan duniawi dimana orang2 berburu kesenangan tanpa mengenal lelah, sambil menangis dan tertawa mereka bergulat satu sama lainnya.
63 Menonton kehidupan ini dapat juga diumpamakan seperti menonton arak-arakan atau pawai orang-orang liar, muncul dari kegelapan menuju kesuatu tempat yang gelap pula. Dalam pawai itu, ada yang diusung, ada pula yang diinjak-injak sampai mati. Ada yang menangis kemudian tertawa, mereka semua berada dalam kegelapan.
64. Kalau aku sudah bisa mempertahankan kesadaranku seperti itu,barulah aku bisa keluar dari alam hutan meditasi. Sekarang baru aku tahu kenapa orang bisa mendapatkan kebahagiaan didalam kesunyian meditasi. Hal itu disebabkan karena mereka berada diluar keributan dunia ini sehingga mereka tidak ikut di-injak2, tidak kena panas dan dingin, karena mereka berada diluar arena. Masalahku sekarang ialah bagaimana caranya agar aku bisa tetap berada diluar arena tersebut. Tindakan pertama ialah memperjelas dan mempertahan-kan pengertian, yaitu pengertian tentang keberadaanku disini, untuk apa dan mau kemana aku ini.
65. Dalam meditasi aku selalu diganggu oleh pengalaman kehidupan bawah sadar, berupa memori-memori yang muncul dipermukaan untuk minta perhatian. Untuk menjinakkan keganasan alam bawah sadar, aku putar lagu-lagu rohani yang lembut, atau gambelan lelambatan.
66. Gambelan maupun lagu2 tersebut memang bisa mengusir gangguan bawah sadar, tetapi akibatnya memoriku dipenuhi oleh kesan-kesan gambelan itu sendiri, sehingga timbul gangguan dari alunan lagu2 tsb.
67. Sudah lama aku rindukan untuk pergi kesuatu tempat yang sunyi, entah dimana. Sekarang aku dihadapkan pada kesempatan dan kondisi yang memungkin-kan aku untuk itu, oleh karena itu aku harus pergi bekelana di alam bathin seorang diri.
68. Apakan aku harus berpantang keras atau bertapa untuk mencapai kebebasan rohani itu,..? Aku pikir kebebasan rohani itu sudah ditargetkan bagi setiap orang, tinggal menunggu saatnya tiba, sebab setiap orang sudah diproces kearah itu.
69. Apakah orang yang memaksa, atau yang berusaha keras mencapai kebebasan rohani itu salah..? Dalam hal ini tidak ada yang salah tergantung kesempat-an dan kemampuan masing2 orang, menjalani hidup sebagaimana adanya juga tidak salah, nanti tiba saatnya mereka tidak bisa lagi santai.
70. Jika mereka memang mampu melakukan salah satu jalan kehidupan, hal itu merupakam pilihan yang paling baik, apakah jalan cepat atau jalan santai, tetapi jika hal itu sukar baginya, memaksakan diri merupakan jalan yang tidak baik, bahkan bisa dibilang sesat.
71. Persoalannya ialah, ego manusia itu terdiri dari kumpulan memori2 dan kesan-kesan terhadap pengalaman bathin. Sebelumnya memori kita telah diisi persoalan2 duniawi, kemudian diganti dengan kesan2 lagu2 rohani, dengan demikian kwalitas ego kita akan meningkat.
72. Jika aku sudah dapat menempatkan egoku pada alam meditasi secara permanen, maka aku tidak akan dipengaruhi lagi oleh gejolak dualisme baik dan tidak baik. Sekarang egoku masih dalam tahap idealis, oleh karena itu sangat dipengaruhi oleh prilaku moral dan amoral, selanjutnya aku akan meningkatkan kwalitas egoku sampai ke alam “ Tao “ yait alam netral
73. Dalam kehidupan meditasi, membersihkan bathin dari segala kotoran duniawi mutlak harus dilakukan dengan cara pemahaman segala hakikat, dan penyerapan sinar illhi. Merubah fisik kearah yang lebih jinak dapat dilakukan dengan mengatur makanan dan kebiasaan hidup.
74. Kebiasaan hidup yang memanjakan fisik, harus segra dihentikan. Hal ini bukan berarti kebutuhan fisik yang harus diturunkan sampai ketingkat minimal. Bukan pula sengaja menyiksa fisik dengan tidak memberikan apa yang dibutuhkan sehingga dia sakit.
75. 11/6-1996. Badanku kena penyakit yang aku tidak cari, tetapi dia datang juga walaupun aku sudah berusaha menghilangkannya dengan berbagai cara, tetapi penyakit itu tidak mau hilang. Aku berpikir,bukan karena kepintaran, bukan pula karena kesucian seseorang terhindar dari penyakit, melainkan karena sudah tersurat demikian.
76. Dalam menghadapi penyakit, jangan panik melainkan lakukan apa yang mungkin bisa dilakukan, jangan memaksakan hal yang tidak mungkin bisa dilakukan. Belajarlah menikmati penyakit, sebab setiap kondisi kehidupan ada sisi baik dan sisi buruknya.
77. Aktivitas rohani yang utama ialah membebaskan diri dari ikatan fisik. Penyakit yang aku terima ini merupakan ujian, atau test pertama dalam menjalani kehidupan wanaprastha ,oleh karena itu tidak ada obat yang bisa menyembuhkan kecuali sudah waktunya sembuh.
78. Sekarang aku kena penyakit, tentu ada maksudnya, aku tidak perlu cari apa sebabnya, karena penyebab itu bisa dibuat dengan cara apa saja. Maksud kedatangan penyakit ini ialah sebagai bahan ujian dari bathinku, dia menguji aku tentang pengertian dan ketahananku terhadap penyakit.
79. Caranya aku menghadapi pennyakit itu ialah : aku keluar dari kesadaran fisik, aku berusaha selama mungkin berada dalam kesadaran rohani, karena di alam rohani aku tidak dipengaruhi oleh fisik. Demikian pula halnya dalam melakukan kegiatan fisik, usahakan rohanimu bebas dari pengaruh fisik. Aku boleh melakukan kegiatan fisik seadanya, tetapi rohaniku tetap bersih.
80. Kesalahan dan tindakanku yang bodoh, 14/6-98: misalnya. : Pergi ketempat rekreasi, menemui sehabat dekat untuk diajak ngerumpi, bicara soal-soal politik sehingga emosi ikut terlibat, hasilnya kotoran bathin masuk lagi. Memikirkan sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan merupakan kebodohan, oleh karena masukan dari teman maupun dari membaca koran adalah lebih banyak ruginya daripada untungnya.
81. Mulai sekarang aku akan berhenti membaca koran, berhenti makan daging, karena aku harus konsisten dengan sikap wanaprastha, yaitu sikap tidak campur urusan duniawi, termasuk memberi penilaian atas baik buruknya atau benar salahnya suatu persoalan.
82. Walaupun fisikmu terasing, tetapi emosi dan jiwamu masih ikut keramaian duniawi termasuk segala macam persoalannya, ini berarti kamu belum berada di alam wanprastha. Aku sadari tindakanku salah, walaupun demikian aku belum menyerah, karena masuk alam wanaprastha bukan seperti masuk pasar, melainkan seperti masuk hutan rimba.
83. Dalam perjalanan itu kamu harus melalui hutan, desa dan dusun. Ada saatnya nanti kamu akan tiba di suatu tempat yang benar-benar sunyi, yang ada hanya kamu sendiri. Dalam hal ini jangan kamu takut, jika kamu menoleh kebelakang kamu akan menjadi patung garam seperti istrinya Lot.
84. Sekarang aku masih terlibat emosi masa lantaran membaca kora, sekalipun aku sudah tahu, sudah sadar bahwa mereka yang bertikai itu hanya dalam permainan sandiwara dunia, sifat dan tingkah laku mereka semua direkayasa sejak awal hidupnya.
85. Kenapa emosiku masih terlibat,…? Karena didalam dirimu masih ada unsur idealis. Masih ada kotoran bathin yang menyebabkan bathinmu berada pada alam bawah, walalupun kesadaranmu sudah berada diatas.
86. Membaca koran merupakan tindakan bodoh, karena memberi makan pada idealisme buta tersebut, tetapi bisa juga memberi keuntungan bagi bathin, karena bathin itu dibakar dengan api yang lebih keras sehingga kwlitas bathin bisa lebih baik .
87. Koran adalah pintu masuknya virus emosi kedalam bathin, makanan adalah pintu masuknya unsur-unsur yang melakukan perubahan fisik, oleh karena itu melalui makanan kita bisa merubah fisik , sesuai dengan yang dikehendaki, seperti memberi pupuk bagi tumbuh-tumbuhan.
88. Apakah aku tidak menyalahi Tao, jika aku tidak mau membaca koran, karena merubah dari yang sewajarnya menjadi yang tidak wajar adalah tindakan melawan kodrat. Manusia harus makan sesuai dengan seleranya, dan berbuat sesuatu sesuai dengan panggilan hati nuraninya.
89. Masalah wajar dan tidak wajar sangat relatif. Seorang grehastha wajar banyak tahu tentang ini dan itu, tetapi seorang wanaprastha apa perlunya mengetahui urusan orang lain, sebab pengetahuan itu akan menjadi kotoran bathin, oleh karena itu wajarlah jika dia tidak membaca koran.
90. Demikian pula tentang makanan, seorang grehatha wajar makan cukup karena dia memerlukan fisik yang kuat, tetapi seorang wanprastha tidak memerlukan fisik yang istimewa bahkan cendrung berlawanan dengan fisik grehasta, misalnya respons terhadap lingkungan berkurang, daya ingat dan daya pikir berkurang, karena orang wanaprastha lebih banyak hidup di alam rohani sedangkan fisiknya makin lemah dan akhirnya mati.
91. Bagaimana dengan masukan musik, lagu-lagu rohani dan gambelan,….? itupun harus sudah ditutup, sebab dia akan menjadi kotoran bathin, beda halnya jika pada awalnya bathin kita dipenuhi oleh kotoran yang lebih padat, digantikan dengan kotoran musik rohani masih ada manfaatnya.
92. Meditasiku akan gagal apabila :
• Masuk ke alam meditasi dengan mengevaluasi apa yang benar dan apa yang salah.
• Masuk dengan beban emosi.
• Masuk meditasi dengan pikiran yang dipenuhi oleh masalah-masalah routine
• Meditasi yang tidak dilandasi pengetahuan rohani.
• Meditasi dengan motivasi kepentingan fisik.
93. Cara meditasi yang baik menurut pengamatanku ialah :
• Cari posisi yang baik, lalu duduk dengan tenang.
• Potong semua pemikiran, ingatan, angan2, dan semua gejolak emosi.
• Setelah pikiran bersih dari angan2 dan pengarus bawah sadar, maka akan muncul kesadaran rohani yang lebih tinggi.
• Kesadaran rohani akan naik keatas, disana dia akan melihat saksi, seperti ada oknum yang hadir didalam kesunyian itu, dan oknum itu bisa diajak berkomunikasi, tetapi hanya melalui perasaan.
• Kesadaran rohani ini akan naik lagi keatas sampai di alam bebas yang berwarna putih, Di alam ini, rochani akan berjumpa lagi dengan oknum lain yang lebih terang dari oknum yang berada dibawahnya..
94. Di alam putih ini, kesadaran rohani dapat melebur diri, sehingga kita merasa berada didalam proces evolusi alam semesta.
95. Dalam peleburan inilah terjadi rasa lapang bahagia, karena di alam ini tidak ada musuh, tidak ada lawan dan kawan, semua makluk senasib, menjadi satu dalam alam kesadaran kita.
96. Dalam mencari kesenangan, aku berpendapat bahwa hidup hakikatnya ialah kewajiban, bukan kesenangan oleh karena itu hidup dipandang sebagai suatu penderitaan, yang dipoles dengan kesenangan indria, agar manusia tahan menghadapinya.
97. Manusia umumnya memburu materi untuk memuaskan indrianya. Materi sifatnya sebagai bahan bakar untuk menyalakan api indrianyan agar manusia itu tetap bersemangat untuk hidup.
98. Orang yang tidak diberi kesempatan mengumpulkan materi, pergi ketempat-tempat ibadah dengan harapan , nanti mendapat kesenangan setelah mati. Orang semacam itu dapat diumpamakan seperti orang yang sedang sakit mencari obat . Mereka menyeberangi laut dan gunung hanya untuk mencari obat kurap, pada hal obat kurap banyak terdapat didalam dapurnya.
99. Demikianlah halnya orang yang mengejar kepuasan hidup dengan cara bertualang kesana-kemari, pada hal kepuasan hidup sudah tersedia didalam kehidupannya sendiri, ditempat mereka berada, hanya mereka tidak tahu bagaimana cara mendapatkannya.
100. Soal kepercayaan agama, aku tidak bisa menerima sepenuhnya walaupun hal itu diberitakan oleh para nabi2,jika masalahnya tidak dapat diterima oleh rasioku, karena kebenaran dari ceritra turun-temurun itu sudah banyak sosoknya, sudah banyak dicemari oleh pikiran2 orang awam. Yang aku percaya ialah apa2 yang sudah aku pahami hal itupun tidak mutlak demikian, karena dengan perubahan pemahamanku berubah pula kepercayaanku.
101. Soal penyakit, aku percaya bahwa semua yang hidup ini sudah dilengkapi kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri, termasuk cara untuk mengobati dan merehabilitasi fisik.
102. Perubahan cara berpikir : 16/6-98. Dalam meditasi aku mencoba menyatukan pikiranku dengan pikiran yang maha Tunggal, yaitu pusat dari segala pemikiran. Mulai saat ini, buah-buah pemikiran yang keluar dari kepalaku, diharapkan seirama dengan pemikiran Illahi. Persatuan pemikiran dengan Yang Illahi mungkin bisa terjadi, apabila kesadaran dan pribadiku bisa menyatu dengan Tuhan, untuk itu aku harus bisa melebur diriku kedalam alam semesta .
103. Jika egoku sudah melebur kedalam alam semesta, maka setiap pemikiran dan penilainku terhadap kejadian2 dalam kehidupan ini akan seirama dengan gerak evolusi manusia .Semua gerak evolusi alam semesta ini mempunyai tujuan dan latar belakang yang pasti, dengan demikian ada mula dan ada akhirnya ,dan yang lebih penting ada hasil yang diharapkan.
104. Dalam keadaan kosong, pikiranku sering diisi dengan drama hayal yang mengasikkan, tetapi juga merugikan karena hal itu bisa menimbulkan kotoran bathin. Sumber drama hayal itu adalah dari keinginan2 yang tidak dapat disalurkan, bahkan timbul skenario penyelesaian masalah sesuai dengan yang dikehendaki.
105. Untuk mengatasi gangguan hayalan itu aku mencari sumbernya, yaitu keinginan itu. Penghapusan keinginan itu tidak mungkin bisa dilakukan dengan paksa, tetapi harus dengan pengertian bahwa Tuhan telah merencanakan dan melakukan hal yang terbaik. Jika kamu merasa mempunyai pemikiran yang lebih baik dari apa yang sudah terjadi, maka pemikiranmu itu adalah konyol, karena kamu tidak tahu ujung-pangkal masalahnya.
106. Harus disadari bahwa Tuhan telah merekayasa semua kejadian di-alam semesta ini dengan cermat sampai sekecil-kecilnya, oleh karena itu pemikiran manusia yang menyalahkan ini dan itu adalah pemikiran orang2 mabuk..
107. Mulai sekarang, setiap meditasi, setiap ada kesempatan, aku akan minta kepada yang berkuasa, agar aku diberi kemampuan untuk melihat dimuka dan dibelakang dari setiap kejadian. Hal ini mungkin bisa diberikan apabila bathinku benar-benar sudah bersih, sehingga aku tidak terpikat lagi dengan urusan duniawi. Jika bathinku masih kotor, maka pengetahuan seperti itu akan disalah gunakan, disamping itu juga akan merusak diriku sendiri, oleh karena itu sebelum aku diberikan pengetahuan masa lalu dan masa yang akan datang, aku harus membersihkan bathinku dari segala macam kotoran duniawi dengan cara meditasi secara routine selama sisa hidupku.
108. Meditasi malam Minggu tgl 16/6-1996, ada daya lain yang mulai ikut campur dalam meditasiku, yaitu arus daya yang mucul dan lenyap secara berulang-ulang. Aku tidak ingat semua arah dan gerak arus daya itu tetapi ada beberapa yang aku masih ingat a.l
• Arus gelap dari bawah menuju atas , kemudian lenyap,………
• Ada arus masuk dari atas turun kebawah melalui tubuhku masuk kebumi.
• Ada arus putih menyelimuti tubuhku, tingggal sebentar kemudian lenyap.
• Ada arus berputar-putar disebelah kiri, menarik telingaku seperti aku dipaksa untuk mendengarkan suara dari bawah.
• Kemudian arus itu berpuar-putar disebelah kanan, menarik telingaku menghadap keatas seperti disuruh mendengarkan datangnya suara dari atas.
109. Masih banyak gerakan2 yang dipaksakan terhadap tubuhku, baik pada awal, tengah maupun pada akhir meditasiku, tetapi semua gerakan itu teratur seperti mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang aku belum pahami.
110. Meditasi malam tgl 17/6-1996, aku ditiup dari arah belakang oleh angin yang sangat kencang. Aku berusaha bertahan, tetapi angin makin kencang. Dalam pikiranku timbul fiarasat bahwa angin tersebut datangnya dari kekuatan gelap, oleh karena itu aku berusaha memusatkan pikiranku kepada yang maha kuasa, lalu mengcapkan kata “OHM”. Kekuatan angin itu berangsung-angsur berkurang dan akhirnya lenyap .
111. Meditasi siang tgl 18/6-1996, ada kekuatan yang memblokir bathinku sehingga dia tidak bisa keluar, maupun naik keatas, sebaliknya ada kekuatan yang bergerak dengan bermacam-macan arah dan variasinya. Dalam kondisi ini aku hanya sebagai pengamat saja, walapun demikian aku diberi bebrapa pengertian
• Dalam meditasi, sebenarnya fisik dalam kondisi istirahat, sehingga dia tidak lelah, walaupun sedikit tidur.
• Aktivitas dalam meditasi tidak perlu pemusatan pikiran, bahkan sebaliknya semua cabang2 pikiran harus dipotong sehingga pikiran berhenti bekerja.
• Jika pikiranmu sudah kosong, maka dia akan diisi, atau dipakai oleh pikiran dari yang tunggal, sehingga kamu tidak lagi menyalahkan segala apa yang terjadi dibumi ini, karena jalan pikiranmu sudah bersatu dengan jalan pikiran yang mengatur alam semesta .
• Jangan salahkan kenapa burung diberi sayap, kenapa ada bencana, kenapa begini, kenapa begitu. Mulai sekarang, hendaknya idealismemu dipangkas habis. Semua kejadian-kejadian yang kamu lihat ini sudah ada yang mengaturnya. Tatanan masyarakat manusia dan segala macam makhluk lainnya sudah direncanakan dengan teliti, tidak mungkin salah Kamu sendiri tidak tahu ujung pangkalnya, bagaimana kamu bisa menyalahkan ini dan itu,..? Langkah-langkah yang harus kamu ambil mulai sekarang 20/6/96 ialah,..
• Bebasakan dirimu dari rua-bineda atau dualisme baik dan buruk.
• Dalam meditasi maupun diluar meditasi kamu tidak boleh menyalahkan ini dan itu, membenarkan ini dan itu, penilainmu itulah yang salah.
• Jika dalam pemikiranmu timbul pemihakan, penghakiman kepada salah satu masalah, maka pemikiranmu itulah musuhmu.
• Pengaruh sandiwara dalam televisi kamu dapat atasi dengan cara tidak menonton TV, sedangkan pengaruh sandiwara dunia kamu dapat atasi dengan cara masuk kedalam kehidupan wanaprastha.
• Mulai sekarang amati terus pikiranmu, jangan sampai dia membangun penilaian moral dan amoral, sebab hal itu akan mengotori bathinmu. Serangan dualinme itu sangan halus dan cepat sehingga tanpa dirasa dia sudah berada di alam meditasi, kemudian memenuhi ruangan bathin, sehingga meditasimu batal.
• Masuk meditasi-4
112. Setelah aku amati, munculnya serangan itu mulai dari dada sebelah kiri, dari sana naik ke-kepala, disana dia membangun identitasnya yaitu penilaian, sehingga pikiran mulai bekerja tanpa kamu sadari.
113. Untuk meredan pikiran yang sudah mekar itu, pakailah pemikiran universal, yaitu pemikiran yang Maha Esa.
114. Dalam pemikiran universal , tidak ada yang salah, semua kejadian sudah direncanakan dengan mateng, demikian pula semua manusia telah diisi programnya masing2, sehingga semua aktivitasnya tidak akan salah .
115. Meditasi siang, 20/6-96, aku amati dari mana datangnya terror pemikiran idealis itu. Munculnya memang dari dada sebelah kiri, naik ke -kepala dari sana membuat cabang-cabang keseluruh tubuh sehingga meditasi bisa gagal.
116. Aku adakan pengamatan secara terus-menerus dan berusaha menghancur -kannya semasih dia kecil. Kalau pemikiran idealisme itu sudah besar, mengasai seluruh tubuh, maka saraf2 menjadi tegang, suhu badan naik, sehingga sulit dikuasai .
117. Yang sering mengganggu juga ialah lakon hayal sebagai konvesasi dari lakon nyata yang dirasa tidak benar itu. Lakon hayal itu juga bisa muncul untuk komsumsi diri sendiri, sehingga semua kejadiannya sesuai dengan yang dikehendaki, karena memang muncul dari dalam pikiran sendiri.
118. Hari Jumat, 21/6-96 Aku melakukan meditasi pagi dilapangan terbuka. Setelah lari dengan ber-putar2 ditempat dan melakukan gerakan2 otot seperlunya, aku berdiri tegak menghadap matahari.Tangan dijulurkan keatas, kemudian buka pelan-pelan sambil menarik nafas panjang sementara pikiran diisi sinar illahi yang memancar dari atas. Dalam kondisi pikiran tetap berada dalam sinar illahi, tangan diturunkan, kepala ditundukkan kemudia usap muka turun sampai ke dada, meditasi selesai. Pokok-pokok penting dalam meditasi lapangan ialah :
• Mengambil sinar illahi sebanyak-banyaknya dimasukkan kedalam tubuh.
• Membersihkan kotoran2 idealisme konyol itu, ditekan kebawah dikembalikan kedalam bumi dari mana dia berasal.
• Meditasi lapangan nampaknya lebih baik dari pada meditasi diruangan, hanya kesulitannya mendapatkan tempat yang cocok. Idealnya tempat itu bersih ,sunyi dan ditempat ketinggian sehingga pemandangan bisa luas.
119. Adapun ganggan-gangguan yang sering masuk kedalam alam meditasi ialah munculnya lakon-lakon bawah sadar kedalam arena meditasi yang telah dikosongkan. Dia muncul dari bawah, dari samping kiri, bahkan bisa langsung menempel diatas. Pertama-tama dia muncul berupa titik, kemudian ia berkembang menjadi suatu lakon yang mengasikkan.
120. Dalam meditasi kewaspadaan itu harus selalu dijaga, setiap muncul suatu titik hitam permasalahan, harus segra dibakar dengan kesadaran, kalau tidak dia akan membesar dan mengisi seluruh ruangan meditasi.
121. Disamping pikiran gelap yang merugikan, ada juga pikiran dari atas yang memberi inspirasi, oleh karena itu kita harus dapat membedakannya dengan cermat agar kita tidak kena tipu.
122. Ada lagi yang kutemukan dalam meditasi, yaitu cara membuka mata ketiga yang terletak diantara kedua mata. Cara ini harus selalu dilakukan sebagai jawaban atas doamu. Dalam Doa aku memohon agar diberi penglihatan segala hal yang berada dibalik alam nyata ini. Aku mendapat jawaban bahwa penglihatan serupa itu tidak mungkin bisa langsung diberikan, harus melalui proces latihan lahir bathin.
123. Aku juga mendapat pengertian bahwa, pemikiran yang muncul didalam alam meditasi ada dua macam yaitu :
• Berasal dari bawah sadar, berupa endapan dari pengalaman masa lalu.
• Berasal dari kesadaran rochani, berupa inspirasi dari alam rochani.
• Dari kedua jenis masukan itu, kita harus dapat membedakan dan memilihnya dengan cermat.
124. Aku perhatikan pemikiran itu milik siapa,..? Jika dia dikuasai oleh emosi idialis, dia akan mencarikan jalan keluara bagi prinsip-prinsip idealis, sebaliknya jika pikiran dikuasai oleh emosi biologis, dia akan mencarikan pemecahan bagi kepentingan dan tuntutan biologis.
125. Sekarang aku mulai memasuki kesadaran universal, dengan demikian pemikiranku mulai bekerja didalam alam universal, sehingga dia selalu mencari jalan keluar atas dasar pemikiran universal. Pikiran universal itu bisa dipertahankan setiap waktu, tetapi yang sulit ialah kesadaran universal. Dalam kondisi sibuk, apalagi ditambah dengan emosi, kesadara universal itu hilang tanpa bekas. Walaupun aku berusaha mencari dan menggalinya, tetap saja kering.
126. Untuk mendapatkan kembali kesadaran universal itu aku harus masuk kedalam alam meditasi, mengosongkan bathin, memangkan semua cabang2 pikiran, memasukan pengertian tentang hakikat segala sesuatu, membangkitkan rasa kasih antara sesama machluk......
127. Mulai sekarang pemikiranku aku serahkan kepada pusat pemikiran alam semesta dengan harapan apa yang muncul dalam pemikiranku adalah kehendak Sang Pencipta, dengan demikian segala hasilnya tidak akan menjhadi beban mental bagiku. Menurut keyakinanku, munculnya pikiran-pikiran sepontan adalah berasal dari pemikiran illhi yang merupakan sinyal kontrol yang mengendalikan kehidupan manusia.
128. Sebagai contoh dari permasalahan yang muncul dalam arena alam bathinku ialah persoalan politik dan sosial yang berkembang dalam masyarakat.Aku mempunyai penilain yang ini benar dan yang itu salah, dengan demikian aku mulai membenci yang satu dan bersimpati kepada yang lainnya.Dalam keadaan semacam ini, muncullah pemikiran universal yang tidak memihak, karena kenyataannya semua pihak yang bertikai adalah satu tim yang dikendalikan oleh program illahi.
129. Dengan menggenukan pemikiran universal aku tidak melihat benar salahnya suatu masalah, tetapi aku mengamati apa kira-kira yang akan terjadi selanjutnya, atau dengan perekataan lain, apa program berikutnya, karena aku belum bisa melihat skenario alam universal.
130. Mereka yang bertikai itu sama-sama tidak tahu kenapa mereka berbuat demikian. Pada hal semua orang menghedaki hidup damai, tetapi mereka bertindak bertentangan dengan hati nuraninya, mereka bertindakj berdasarkan atas kondisi lingkungan, sedangkan kondisi lingkungan itu adalah ciptaan alam semeta.
131. Jika seseorang bertindak berdasarkan Pemikiran dan keinginannya, bukan atas dasar hati nuraninya, dan tidak melihat kehendak lingkungan, maka dia termasuk orang yang jatuh kedalam dosa, akibatnya adalah penderitaan, karena dia melawan kehendak Alam, yaitu kehendak Tuhan.
132. Hakikatnya kita semua ini betindak sesuai dengan rekayasa dari atas, maka itu kita tidak perlu menyalahkabn yang satu dan membenarkan yang lainnya seperti kita menjadikan diri kita hakim dunia, padahal kita sendiri tidak tahu asal-usul segala perkara.
133. Jika aku sudah dapat berpikir universal, maka aku akan memohon agar diberi kemampuan mengetahui skenario alam semesta ini, dengan demikian aku tidak terpengaruh oleh segala aktion para pemain karena aku sudah mengtahui jalan ceritranya.
134. Masalahku sekarang ialah hatiku masih kotor sehingga kemapunan semacam itu tidak mungkin diberikanya. Jika hati manusia masih dipenuhi oleh kegelapan diberi pebgetahuan semacam itu, maka dia akan rusak, dia tidak akan sanggup melihat kejadian2 yang sangat mengerikan, sedangkan melihat kejadian yang terjadi sesaat dialam ini saja, dia sudah stres.
135. Masalah lain yng muncul ialah kamu akan menceritrakan kejadian yang akan datang, sehingga membingungkan kehidupan orang awam. Seperti halnya kamu sekarang ini tidak mau bekerja karena sudah mengetahui akan sia-sianya pemburuan materi sehingga kamu tidak dapat menikmati kepalsuan materi, demikianlah keadaan semua orang nanti jika kamu memnceritrakan apa-apa kejadian mendatang, mereka semua akan menjadi malas, pada hal kesadaran rochaninya belum tumbuh.
136. Memang sebaiknya mereka belum menyadarai bahwa semua yang mereka lakukan adalah hasil rekayasa sehingga mereka tetap bersemangat dalam bermain. Semua ini memang sudah diatur dalam program alam kehidupan.
137. Kita lihat didalam taman, semua pohon-pohon diatur rapi, yang tumbuh diluar jalur dicabut, yang terlalu besar dipangkas, yang kurus disirami dan yang kekeringan disirami. Demikianlah kehidupan mansyarakat manusia ada yang menatanya sehingga kelihatan teratur dan teraah.
138. Memang ada kalanya tindakan manusia saling menghancurkan, itupun masih dalam aktivitas rekayasa dengan tujuan meremajakan masyarakat yang sudah tua dan junuh. Untuk memperbaharui tatanan masyarakat, kadangkala dilakukan dengan perubahan alam kehidupannya dengan melalui bencana alam, sehingga pemusnahan manusisa bisa lebih cepat. Jika pemusnahan itu sifatnya selektif, dilakukan antara manusia itu sendiri, sehingga yang mati itu memang sudah mati sebelum dibunuh.
139. Apapun yang terjadi dalam masyarakat manusia, semua itu adalah hasil rekayasa oleh oknum yang berada diluar masyarakat manusia, sedangkan semua manusia adalah pemain dengan peranan yang berbeda-beda. Lihatlah pembangunan jalan-jalan, gedung-gedung, pabrik, taman-wisata, semua itu adalah hasil rekayasa, tetapi manusia sendiri tidak menyadari sehinga dia beranggapan bahwa semua itu adalah hasil karyanya sendiri.
140. Hsil meditasiku hari ini 26/6-96 ialah, jangan diberi hatimu terharu menonton sandiwara dunia ini, jaga emosimu jangan sampai terlibat dalam emosi para pemain, kamu harus berpegang pada kesadaran sbb.
• Jangan diberi hatimu terharu,.............
• Mereka bermain dengan serius,.............
• Mereka menghayati permainan mereka dengan perasaan,.....
• Mereka semua terlibat dalam gerak dan emosi yang tidak terkendali.
• Kamu sekarang hanya sebagai penonton, jangan sampai kecipratan emosi, sehingga hatimu ikut panas dan dingin.
• Dalam negara, dalam masyarakat, bahkan dalam keluargamu sendiri kamu tidak boleh terlibat dalam permainan emosi.
• Caranya ialah , menghayati kesadaran universal melalui latihan secara terus menerus dalam alam meditasi.
141. Kesadaran universal yang dimaksud ialah kesadaran, bahwa semua kehidupan manusia sudah diprogram dalam satu paket, semua manusia menjalankan saja program bersama, hanya posisinya yang berbeda.
142. Demikian pula yang terjadi dalam masing-masing anggota rumah tanggamu, mereka semua menjalankan program sesuai posisinya, maka itu jangan memprotes kenapa begini, kenapa begitu, karena memang sudah demikian.
143. Kamu tidak perlu cemas atas apa yang dipikirkan maupun diucapkan oleh seseorang dalam masyarakat, karena semua ucapan maupun pemikiran mereka sudah ada dalam skenario yang dijalankannya.
144. Kalau kamu berpikir bahwa seseorang itu salah, menurut pikiranmu seharusnya bagini atau begitu ,maka sesungguhnya yang salah itu adalah kamu sendiri, karena kamu tidak mengetahui ujung pangkal dari suatu masalah, bagaimana kamu bisa menentukan benar salahnya,...?
145. Sesungguhnya pengertian tentang sandiwara dunia ini tidak terlalu sulit, sudah banyak yang bisa menerima dalam pikiran, tetapi untuk menghayati biar para nabi masih terjebak dalam kegelapan. Untuk meningkatkan pengertian ini menjadi suatu kesadaran, egomu harus ditingkatkan menjadi ego universal. Untuk ini diperlukan pemahaman yang lebih mendalam, bukan saja kesucian bathin.
146. Kalau pengertian ada, tetapi bathin masih kotor, masih tetap berada dalam kegelapan karena pengertiannya itu akan dikaburkan oleh kotoran bathin. Kalau bathinnya dibersihkan, tetapi tidak didasarkan atas pengetahun dan pengertian, maka dia akan terjebak dalam kebuntuan, seperti layang-layang kehabisan anging.
147. Sebelum memasuki alam wanaprastha, kamu juga sudah menulis persoalan ini secara berulang-ulang, tetapi kamu belum bisa menghayati, belum bisa meningkatkan pengertian menjadi suatu kesadaran, karena didalam alam bathinmu masih banyak kotoran. Supaya pengertian itu bisa menjadi kesadaran, maka egomu harus ditinkatkan menjadi ego alam semesta, tinggalkan ego semu yang berada dalam kegelapan.
148. Tadi malam, 27/6-96 rasanya aku mendapatkan sesuatu yang membuat aku merasa bebas dari belenggu kegelapan. Pemikiran universal saja, tidak bisa membuat kita merasa bahagia, karena ego kita masih terikat di dalam alam idealis. Tadi malam aku satukan egoku dengan ego universal, sehingga kotoran emosi dalam tubuhku seperti disiran dengan air, akibatnya aku dapat merasakan kebahagiaan sesaat.
149. Kebahagiaan sesaat yang dirasakan dalam meditasi berasal dari sapuan udara illahi yang memancar dari alam yang lebih tinggi. Udara itu membersihkan kototan bathin kita sehingga dirasakan kebahagiaan itu.Aku mencaba menagkap dan mngunci kebahagiaan itu agar jangan hilang kembali, tetapi dia segra sirna setelah kotoran bathin masuk lagi.
150. Sekarang egoku telah berubah, bukan lagi ego yang terikat oleh pemikiaran bebas, tetapi egoku sendiri sudah terasa bebas. Walaupun demikian masih ada kotoran bathin yang melengket kuat dalam ego itu, oleh karena itu aku harus berusaha membersihkannya secara terus-menerus
151. 29-6-1996; Semua pintu bawah sadar aku tutup. Masalah baru yang muncul setelah egoku ditutup ialah, sinar illhipun terasa lenyap, sehingga terasa ada kekosongan bathin. Didalam kekosongan ini, penghuni bawah sadar muncul lagi mengisi seluruh ruangan bathin.
152. Setelah semalaman aku tidak bisa tembus keatas, maka meditasi pagi aku lengsung masuk kedalam kesadaran universal, disana aku memantepkan diri beberapa lama kemudian membersihkan bathinku dengan sinar kesadaran dari atas. Setelam menetap beberapa lama dalam kesadaran universal, aku melebur egoku menyatu dengan ego universal.
153. Yang aneh aku rasakan ialah kotoran bathin yang tadinya membandel, lenyap dengan sendirinya, kemudian kegaduhan yang tadinya mengganggu aku rasakan sebagai nyanyian alam yang mengasikkan.
154. Setelah bisa bersatu dengan alam semesta, masih ada yang rasanya kurang, tidak cukup sampai distu saja, karena manusia masih hidup, sedangkan hidup itu mempunyai tujuan, akau harus cari tujuan itu.
155. Jika aku masih diberi umur panjang, hidup selanjutnya akau akan pakai untuk berkelana, bekerja seperti biasa, tetapi tidak terikat akan hasilnya.
156. Walaupun akau sudah merasakan lebur dengan alam semesta, nampaknya aku masih mempunyai ego yang samar-samar. Meskipun ego bersifat fisik, kalau dia sudah bersih diapun bisa berkomunikasi dengan Tuhan. Selama manusia masih hidup, selama itu ego masih bermanfaat, sebab dia menunjukkan identitas diri seseorang.
157. Batas akhir dari kegiatan wanprasthaku ialah,... apabila aku sudah bisa bersatu dengan alam illahi, pikiran duniawi dan egoku telah sirna, yang ada hanya kesadaran illahi. Dalam keadaan seperti ini aku boleh pergi kermana aku suka, tidak ada lagi hambatan fisik. Kepergianku ke Palu merupakan latihan pertama dari perjalanan itu.
158. 30-6-1996; Setelah egoku bersatu dengan ego alam semesta bukan merupakan batas akhir dari meditasiku. Ego yang sudah lebur itu menuntut alam yang lebih tinggi, berusaha mengetahui apa yang ada dibalik kebebasan ini. Aku sudah merasa sampai di alam kebebasan, aku sudah lampaui alam kematian dan alam kehidupan, sekarang aku berusaha memasuki alam rohani, alam para dewa-dewa.
159. Aku tidak mau lagi diganggu oleh alam materialis, ataupun alam idealis, aku ingin segra masuk kedalam alam rohani, aku ingin tahu apa yang ada dibalik alam kebebasan itu. Dalam memasuki alam meditasi tidak perlu lagi aku singgah di dua alam bawah yang menggangu itu, misalnya mengatur pernafasan di alam material, atau mencari kebijaksaanaan di alam odealis.
160. Dalam meditasi aku mulai dari pemikiran universal, masuk kedalam alam universal untuk memunculkan ego universal, kemudian ego itu langsung dilebur kedalam alam kebebasan. Di alam kebebasan itu sang Ego universal berkomunikasi dengan bathin illhi.
161. Aku masih penasaran, apa sebenarnya kebahagiaan yang dirasakan oleh para meditator itu,...? Aku pikir kebahagiaan itu sebenarnya tidak jauh beda dengan kebahagiaan fisik yang dirasakan orang awam, misalnya terbebas dari tuntutan hidup, terbebas dari mimpi yang menakutkan, semua itu sifatnya juga sementara, karena masih ada tuntutan bathin yang lebih tinggi yang menyebabkan mereka bekerja keras untuk mencapainya.
162. Kebahagiaan dalam meditasi kita rasakan seperti orang baru keluar dari dalam air, karena bathin kita sudah bisa terlepas dari himpitan masalah-masalah duniawi. Kebahagiaan itu dirasakan hanya sesaat setelah himpitan itu terlepas, sesudah itu kembali kedalam suasana normal, suasana yang penuh tekanan, karena kesadaran rohani kita buyar saat kembali melakukan pekerjaan fisik. Sama seperti kebahagiaan seseorang beru keluar dari penjara, hanya sesaat sesudah itu timbul masalah2 baru yang lebih memusingkan.
163. Demikian pula halnya kebahagiaan yang dicapai dalam meditasi, hanya berlangsung pada saat pencerahan, pada saat keheningan dicapai, sesudah itu buyar lagi, karena untuk mempertahankan kondidi meditasi adalah sulit, memerlukan latihan yang lama.
164. Makin tinggi alam meditasi yang dicapai, waktu perubahannya makin lama, ini berarti kebahagiaan yang dirasakan makin lama pula sehingga kesan kebahagiaan masih terasa walaupun kita melakukan pekerjaan fisik, dengan demikian sikap kita terhadap sesama manusia bisa berubah kearah yang lebih positif.
165. Seperti contoh orang yang baru keluar dari penjara, kemudian diluar dia bisa menyesuaikan diri dengan hukum dan norma2 kehidupan yang wajar, kebahagaiaan keluar dari penjara itu dirasakan lama, akan tetapi jika sesudah keluar jiwa jahatnya itu masih ada, dia dibenci oleh lingkungannya, dia akan merasakan kebahagiaan keluar penjara itu hanya sesaat saja, sesudah itu penderitaan berikutnya menyusul lagi.
166. Meditasi tidak akan bermanfaat apabila alam pemikiran orang yang melakukannya masih sangat rendah, artinya masih terikat oleh keinginan dan kebutuhan duniawi. Sebelum memasuki alam meditasi seseorang harus melalui beberapa tahapan a.l.
• Memperhalus perasaan melalui nyanyian rochani, rasa kasih,rasa sosial, rasa kemanusiaan, pengendalian diri dan lain-lain.
• Mempelajari ajaran2 kebathinan, ajaran kerochanian, filsafat dan hakikat kehidupan manusia.
• Membebaskan pikiran dari persoalan-persoalan ekonomi, persoalan fisik, persoalan politik, budaya sosial dan lain-lain.
• Setelam semua itu dilakukan, barulah mulai memasuki alam meditasi dengan latihan awal sekedar untuk menenangkan diri atau fisik, kemudian meningkat dengan mengontrol perasaan, meningkat lagi mengontrol pikiran, seterusnya memasuki alam ketenangan.
167. Kalau seseorang memasuki alam meditasi tanpa mempunyai dasar-dasar tersebut diatas, sama seperti orang masuk hutan tanpa kompas, tanpa lampu, tanpa pisau tanpa bekal, mereaka akan sesat dan banyak mendapat kesulitan.
168. Bagaimana caranya memberi pejaran kepada para pemula,...
• Orang yang dasar kerohaniannya terlalu rendah, tidak mungkin dapat diajarkan, karena dia tidak tertarik sama sekali.
• Orang yang rohaninya sudah terbungkus oleh dogma, masuk kealam meditasi akan menuju kepada dogmanya, pencapainnya juga adalah alam yang muncul dari imajinasinya sendiri
• Orang yang mempelajari kebathinan tetapi masih dikuasai oleh nafsu duniawi, masuk kealam meditasi akan memperkuat bathinnya, sehingga sulit masuk kealam yang lebih tinggi.
169. Orang yang memperhalus rohaninya, tidak terikat oleh keinginan duniawi, bebas dari dogma, mempunyai pengertian tentang alam dan kehidupannya, dia bisa memasuki alam meditasi sampai tingkat atas dengan memberikan beberpa pengerian dan bimbingan sbb:
• Melakukan kegiatan keagamaan yang membawa perasaannya kesuasana rohaniah, seperti lagu-lagu rohani, persembahyangan puasa dan doa.
• Memerikan pengertian tentang hakikat manusia sehingga bisa membedakan mana yang kulit dan mana yang isi, mana untuk kepentingan fisik mana untuk kepentingan rohani, mana yang dikerjakan duluan, mana yang belakangan, semua itu tergantung kepada tarap pengertian seseorang.
• Memberikan bayangan, apa yang dialami manusia setelah dia mati sehingga dia mempunyai pengertian minimal tentang kehidupan rohani. Yang menderita itu sebenarnya bukan fisik, tetapi bathin oleh karena itu perlu diajarkan tentang penderitaan dan cara-car untuk membebaskan diri dari penderitaan hidup.
170. Penderitaan itu berasal dari kegelapan atau kebodohan manusia, maka itu orang yang tidak mau belajar sama seperti orang yang menyimpan bom waktu dalam perjalan hidupnya.
171. Selasa 2-7-1999; Mulai sekarang aku sudah rasakan kenikamatan bersatu dengan alam semesta. Sebelumnya perasaan itu muncul hanya sesaat kemudia lenyap lagi, tetapi tadi malam aku rasakan kenikamatn itu lebih lama dan lebih tenang.
172. Setelah aku amati, persekutuan itu ada dua macam, yaitu pertama persekutuan ego secara fisik dengan ego universal menimbulkan rasa nikmat dan bahagia, yang kedua persekutuan secara rohani tidak menimbulkan rasa apa-apa, tetapi suasananya tenang, damai dan sepi.
173. Dalam suasana yang tenang damai dan bahagia ini, aku bertanya dalam hatiku, apakah perjuangan manusia hanya sampai disini, hanya sebatas kebahagiaan rochani ini,..? Aku juga melihat kejadian2 dan kesibukan manusia di dunia ini seperti menonton kegiatan manusia di layar kaca, semua kejadian itu sudah diprogram terlebih dahului .
174. Dengan pandangan seperti itu, adalah amat bodoh bagiku, jika aku menghawa-tirkan atau mengagumi acting para pemain di layar kaca, dan lebih bodoh lagi jika aku ikut menyesali cara penyudahan suatu ceritra, karena aku tidak menyadari bahwa emosiku telah dipermainkan oleh sang sutra-dara. Demikian keadaan acting para politisi, para pengusaha, para kriminal dan para penegak hukum di dunia ini.
175. Sekarang aku sudah mulai sadar akan hal itu. Tindakanku lebih lanjut ialah memohon kepada Sang Sutradara agar aku diberi kemampuan membaca skenaria permainan yang berlangsung diatas dunia fana ini. Dalam memasuki alam meditasi, aku tidak mau lagi dipermainkan oleh memori bawah sadar, aku langsung menuju ke alam universal..
176. Setelah egoku bersatu dengan ego universal, dengan kesadaran rohaniku aku naik keatas menikamti alam yang lebih tenang, kemudian memohon kepada sang penguasa agar aku diberi kemampuan untuk melihat kejadian masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Untuk sementara, hasil meditasiku baru sampai disini, untuk selanjutnya aku tidak tahu, karena penglihatanku masih gelap.
177. Andaikata kesadaranku ini sudah tetap dan teguh, aku sudah bisa keluar dari alam wanaprastha, karena emosiku tidak terpengaruh lagi oleh berita2 di koran maupun di Televisi, demikian pula tingkah polah anggota keluargaku yang aneh-aneh tidak menyebabkan aku tersinggung.
178. Setiap kita mengalami kenikmatan atau kebahagiaan sesaat dalam meditasi, pada saat itu terjadi proces pelepasan kotoran bathin, pelepasan endapan emosi bawah sadar, sehingga taraf kehidupan rohani kita lebih meningkat. Karena endapan emosi itu berlapis-lapis dan berlangsung selama kehidupan brahmacaria dan kehidupan grehasta, maka pelepasannnyapun memerlukan waktu tahunan dan harus bertahap pula.
179. 3-7-1996; Aku sudah sampai di alam penantian, yaitu alam universal, disana jiwaku tenang mendengarkan musik alam dan lagu para makhluknya disana juga terdapat ego, tetapi ego ini tidak dibatasi lagi oleh tembok, sehingga dia tidak merasa gelisah.
180. Karena sudah jenuh dengan ketenangan, egoku bergerak lagi keatas, memasuki alam putih bersih tanpa ada suara maupun bentuk apapun. Alam ini juga nikmat, aku berusaha tetap tinggal di alam ini sambil mencoba berhubungan dengan Sang Penguasa, tetapi tidak ada jawaban. Keinginanku hanya untuk berkomunikasi agar aku tahu apa tugasku selanjutanya.
181. Mulai hari ini, pikiranku aku serahkan keatas, jalan-jalan yang menuju ke alam bawah sadar aku putuskan agar memori masa lalu tidak bisa mengendalikannya, dia hanya bisa menerima input dari atas sedangkan data-data bawah sadar aku akan masukkan kedalam perut bumi. Bagaimana caranya,..? dan bagaimana pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari,..?
182. Piriran itu semacam alat, kemudian alat itu ada pemakainya, yang memakai alat itu adalah egomu. Jika ada data masuk kedalam pikiran, maka sang ego memberi keputusan, apakah input itu perlu diproces atau tidak. Input yang berasal dari atas akan diproces, sedangkan input yang berasal dari bawah akan diblokir. Ego bisa bertindak seperti itu, apabila ego itu sudah bebas dari belenggu
183. Rasa bahagia yang dirasakan dalam meditasi mungkin juga akibat dari putusnya tali-tenali yang mengikat ego, atau bis juga dari sembuhnya luka2 bathin yang diakibatkan oleh pergolakan kehidupan dimasa lalu. Pekerjaan pokok dalam meditasiku sekarang ialah memperkuat egoku agar tidak dikuasai lagi oleh memori-memori bawah sadar.
184. Kalau keheningan sudah dicapai, kemudian ego masih ada, apalagi yang bisa diperbuat,..? apakah mungkin manusia bisa lenyap selama satu hari dua hari atau selama-lamanya,..? manusia pasti kembali kedalam kodratnya, hidup dalam pergolakan duniawi.
185. Dpr, 4-7-1996: Alam meditasi rupanya tidak berbeda jauh dari alam kehidupan biasa. Pertama kali aku masuk kedalam alam rohani, aku merasakan kebahagiaan, kedua kalinya aku masuk rasanya sudah biasa-biasa saja, seperti halnya kita sudah sering pergi kesuatu tempat.
186. Aku naik lagi menjelajahi alam rohani, aku merasakan kebahagiaan setiap memasuki alam baru, akan tetapi kebahagiaan itu tidak dirasa lagi apabila aku memasuki alam itu untuk kedua kalinya. Sekarang aku sampai pada alam putih bersih yang berada diatas alam universal, kebahagiaan disanapun sudah hampir sirna. Disana aku hanya bicara sendirian, bicara kepada Dia yang aku yakini bisa mendengar suaraku.
187. Setelab bicara banyak mengenai hal yang itu-itu saja, aku kembali kedunia nyata, ke alam emosi dimana aku menjalani kehidupan ini. Sekaranh timbul pertanyaan,..? sesudah ini apa lagi,..? jika alam meditasi kamu sudah jelajahi, lalu kemana lagi,..? apa lagi yang bisa kamu lakukan,..?...
188. Jumat 5-7-1996: Diatas alam putih yang mengandung kebahagiaan itu masih ada satu tingkat lagi yaitu "alam persatuan", dimana pikiran dan egoku terasa lebur masuk kedalam alam tersebut. Karena pikiran dan egoku ikut lebur, maka pikiranku tidak berfungsi lagi, tetapi ada terasa yang aneh, yaitu bulu kudukku berdiri, kemudian ada hawa panas yang menyelimuti tubuhku. Obyekku sekarang ialah masuk kedalam alam tersebut untuk melihat batas-batasnya. Sesudah itu apa lagi,...?
189. Minggu 7-6-1996: Aku pikir bukan suatu kebetulan aku membeli sebuah buku kecil seharga Rp2000 yang berjudul "Cakra". Dari buku itu aku menemukan tindakan selanjutnya yaitu mempraktekkan Yoga dan Semedhi secara kensepsional. Dari buku itu juga aku mendapatkan petunjuk adanya kekuatan yang mendorong dan yang menghambat kemajuan rohaniku dalam melakukan meditasi.
190. Dari kejadian-kejadian yang kelihatannya kebetulan itu, aku menyadari bahwa aku tidak berjalan sendirian, ada Guru Rohani yang membimbing kemana seharusnya aku pergi, apa yang harus aku buat dan pikirkan. Dalam alam rohani kita tidak bisa berduaan, oleh karena itu kehadiran Guru rohani sangat diperlukan karena kita masih buta di alam sana. Apa pa yang kamu cari dalam meditasi,.? yang aku cari ialah kebebasan, bukan mencari alat pengikat baru lagi.
191. Yoga memperkuat energi didalam tubuh, sedangkan tubuh ini harus aku tinggalkan, ini berarti pelaksanaan yoga bertentangan dengan tujuan meditasiku, yaitu kebebasan. Memperkuat bathin , berarti memperkuat pengikat roh, bahkan lebih kuat dari ikatan indria, oleh karena itu aku harus tinggalkan usaha memperkuat bathin.
192. Aku lebih condong mengikuti jalannya Tao, hidup sewajarnya. Mati atau hidup bukan menjadi masalah, demikian pula umur panjang dan umur pendek. Sakit penyakit biar dia datang dan pergi, aku berusaha menjadikan diriku kosong, aku lenyap kedalam alam semesta, irama hidupku adalah irama alam semesta, apa yang terjadi, itulah aku.
193. Dalam meditasi aku lebih mengedepankan kesadaran daripada kekuatan, aku tidak akan merasakan kedamaian jika aku memiliki kekuatan, sebaliknya aku akan mendapatkan kebebasan dan kedamaian jika aku sudah bisa mendapatkan kesadaran. Aku rasakan langsung akibatnya dalam meditasi yaitu kedamaian rasanya sirna, jika aku melakukan latihan fisik maupun mental.
194. Kesimpulan yang bisa aku ambil ialah, buku Yoga dan cakra tidak bisa diterapkan untuk mencapai kebebasan, hanya bisa dipakai sebagai bahan perbandingan untuk menambah pengetahuan. Dalam hal melatih diri dengan disiplin yoga, dan vegetarian aku mempunyai prinsip lain :
• Hidup ini sudah penuh dengan kesusahan, sudah penuh dengan persoalan, kenapa aku membuat lagi persoalan baru yang mengikat diriku sendiri, kenapa aku menambah lagi kesusahan yang memaksa aku berbuat ini dan itu?
• Jika kamu ingin makan ini dan itu, makanlah jangan menghambat, jangan membikin susah yang tidak susah, yang penting kamu bisa membedakan yang menguntungkan dan yang merugikan dirimu sendiri.
• Jika kamu tidak dapat melakukan ini dan itu, jangan lakukan, jangan memaksakan diri, jangan membuat susah yang gampang, jangan membuat aturan yang menyususahkan diri sendiri.
• Ikuti saja arus evolusi kehidupan, naik dan turun, sakit dan sehat, mati dan hidup merupakan riak kehidupan
195. Amati kehidupan ini, cari celah-celah dimana kita bisa berlalu dengan mudah, seperti jalannya pisau pemotong daging dari seorang koki yang berpengalaman. Dalam sekejap dia bisa merubah seekor sapi menjadi kumpulan daging dan tulang2 tanpa hambatan, karena pisau itu dapat berlalu dengan cermat dicelah antara daging dan tulang.
196. 12-7-1996: Umumnya, aktivitas anak manusia berjuang untuk memuaskan keinginannya, baik materialis maupun psychis. Pertama-tama mereka berjuang mendapatkan material sebanyak-banyaknya, kemudian dengan material itu mereka memburu kepuasan bathin, tetapi kepuasan bathin itu makin jauh, akibatnya mereka jatuh sakit jiwa/stres.
197. Walaupn demikian, mereka juga mendapat kepuasan dalam mengumpulkan harta, dan merasa puas mendapatkan banyak uang, merasa bangga mendapat sebutan orang kaya, itupun termasuk kepuasan bathin, tetapi kepuasan itu sifatnya sementara, karena demikian ada temannya lebih kaya dari dia, maka kepuasan itu terbalik menjadi iri hati dan kesedihan.
198. Didalam alam meditasi juga ada kejenuhan, yaitu ketika kita sudah melampaui satu puncak pencerahan, selanjutnya kita tidak menemukan jalan lagi, sampai ada petunjuk lebih lanjut. Pikiran sudah bersih, emosi sudah reda, pandangan sudah universal, dalam meditasi aku sudah mencapai penyatuan dengan alam semesta, kemudian apa lagi,...?
199. Dalam kejenuhan itu aku mohon agar penglihatanku ditambah dengan penglihatan bathin. Sebagai jawabannya aku harus berusaha membuka cakra ke-enam dan ke-tujuh, yaitu untuk membersihkan roh dan memperkuat pikiran. Dengan membersihkan roh melalui ubun-ubun, alam sana bisa memberikan petunjuk lebih lanjut, sedangkan dengan memperkuat pikiran, konsentrasiku bisa lebih tajam.
200. 13-7-1996: Aku baru nengerti apa arti perkawinan antara mempelai laki laki dan mempelai perempuan yang disebut-sebut dalam injil. Mempelai perempuan ialah bathin manusia, ialah unsur illahi yang ada dalam bathin manusia, sedangkan mepelai laki-laki ialah roh suci, ialah alam ilahi, ialah Allah bapa. Apabila bathin kita sudah benar-benar bersih dari unsur material, barulah dia bisa membebaskan diri pergi meyatu dengan Yang illahi.
201. Perumpamaan lima anak dara juga menggambarkan keadaan ini. Bagi mereka yang sudah memahami hakikat roh, tidaklah sulit menerima pengertian ini, tetapi bagi orang awam, perkawinan ini diartikan sebagai pertemuan Yesus dengan umatnya yang percaya.
202. Kamu merasa kecewa melihat keadaan yang terjadi dalam masyarakat misalnya penghianatan, amoral, kecurangan dan kejahatan, karena kamu lupa bahwa hal semacam itu juga ada dalam dirimu. Kamu ingin berbuat baik tetapi tidak bisa, ingin hidup sehat tetapi tidak mempunyai kekuatan, ini berarti didalam dirimu juga terdapat kekuatan-kekuatan kontra kebaikan.
203. Jika didalam dirimu demikian banyak borok-borok,kenapa kamu emosi melihat borok-borok yang terjadi dalam masyarakat,..? Terimalah keadaan apapun yang terjadi dalam masyarakat, jangan menyalahkan siapa-siapa, karena hal demikian juga terdapat dalam dirimu, sebab kehidupan duniawi ini adalah refeksi dari bathin universal.
204. KM Tidar kamar 5020, 23-7-1996 : Ceritra seorang pemburu Harta.. Diceritrakan seorang pemburu harta tiba disuatu daerah yang amat subur. Dia ingin membeli tanah disana, kemudian dia hubungi kepala sukunya. Kepala suku menawarkan harga tanah 1000 rubel sehari, maksudnya tanah yang bisa dia kelilingi jalan kaki dalam sehari.
205. Petualang merasa harga itu sangat murah, besoknya pagi-pagi dia sudah mulai berjalan diawali dari puncak bukit tempat kepala suku menanti. Dia berjalan sedemikian jauh menjelajahi tanah-tanah yang subur sampai lupa makan dan minum, akhirnya menjelang sore dia sadar bahwa dia harus kembali. Dalam perjalanan kembali ini dia memacu tenaganya, tetapi sial baginya sebelum sampai ditempat semula, nafasnya sudah habis lalu mati. Kepala suku katakan "berikan dia tanah setengah kali dua meter untuk kuburannya, harga tanah yang amat mahal."
206. 23-7-1996: Ada masalah yang aku hadapi, yaitu pikiran yang muncul dalam panggung hayalan tidak sesuai dengan yang dikehedaki. Dia muncul berkuasa, lalu membakar emosi sampai badanku panas dingin. Kesadaran universal tertidur lelap, sehingga kebaikan dan kejahatan nampaknya dua hal yang berbeda, pada hal didalam kesadaran univeresal, kebaikan dan kejahatan seperti kaki kiri dan kaki kanan.
207. Dalam kesadaran universal, kebaikan dan kejahatan memang harus ada, kamu tidak boleh memuja yang satu dan menghujat yang lainnya, membenarkan hal ini dan menyalahkan yang itu , sepertinya kamu yang paling benar, hal itulah yang menyebabkan badanmu panas dingin. Kamu mencoba menghakimi orang lain pada hal kamu sendiri tidak tahu keadaan yang sebenarnya, akibatnya kamu sendiri yang setres.
208. Denpasar, 30-8-1996 : Kenapa selalu ada emosi itu,...? Dalam meditasi tadi malam aku temukan sumber emosi yaitu ego atau ke akuan. Adanya aku dan kau menyebabkan persatuan itu mustahil karena identitas diri itu menimbulkan perbedaan. Gerakan yang bertentangan dengan identitas diri akan menimbulkan gesekan, kemudian setiaop gesekan akan menimbulkan emosi, lalu membakar dirimu sendiri.
209. 15-9-1996: Pemikiran idealis adalah racun bagi bathinmu. Kamu menilai ini benar itu salah, kamu anggap ini baik itu jahat, semua itu menyebabkan bathinmu terkoyak-koyak. Sekarang bukan waktunya lagi kamu berpikiran idealis, tetapi memasuki pemikiran universal.
210. Dalam pemikiran universal, kamu merasakan dirimu disisi Tuhan, sehingga pikiranmu adalah pikiran Tuhan. Apapaun yang terjadi di alam raya ini adalah hasil rekayasa dari Tuhan, tidak ada satupun yang salah, tidak ada satupun yang jahat, semua pelakunya adalah baik dan benar, karena mereka semua menjalankan kehendak Tuhan.
211. Apa arti Kelahiran,...? Yaaa kelahiran itu apa,....? Kelahiran seorang manusia, Kelahiran seekor semut, kelahiran sebuag cel, semua membawa mandat masing-masing. Mereka tidak sekedar muncul lalu lenyap terbawa arus waktu, tetapi mereka membawa arti bagi evolusi alam semesta,kesan kehidupannya tersimpan dalam mesium sejarah kehidupan. Setiap kelahiran mempunyai tujuan dan arti tersendiri.
212. 15-9-1886: Ingatlah bahwa pikiranmu, pikiran mereka, Pikiran Dia, adalah satu kesatuan. Usahmu sekarang ialah menempatkan kenyataan itu menjadi suatu kesadaran dalam kehidupanmu sehari-hari.
213. Musuh utamamu adalah iblis, egomu diperalat oleh iblis, egomu mengeluarkan pemikiran yang menentang kenyatraan, mengeluarkan pemikiran idealis yang dikuasai oleh iblis. Egomu menawarkan pemecahan setiap masalah dengan pemikiran yang tidak logis, maka itu hati-hati dan kenalilah gerak-gerik mereka. Peganganmu yang utama ialah, terimalah kenyataan itu dengan ichlas, sebab itulah hasil pemikiran universal.
214. Kamu ini siapa,...? untuk apa,....? Bukanlah kamu yang menentukan untuk apa kamu dilahirkan, apakah hanya sebagai pelengkap, sebagai ganjalan, sebagai pelindung, sebagai batang, sebagai daun, sebagai buah yang manis, asam, pahit semua itu ditentukan oleh Dia yang membuat kamu ini ada. Masing-masing ciptaannya mempunyai arti tersendiri, maka itu hiduplah dengan ichlas dimanapun kamu berada, sebagai apapun kamu diciptakannya. Sadari dan hayatilah hal ini.
215. Tinggalkan rasa senang dan tidak senang itu. Adanya rasa senang dan tidak senang itu menunjukkan bahwa penialainmu belum terang, masih ada pemikiran benar dan salah, pemikiran baik dan buruk yang sumbernya adalah dari egosentris.
216. Rasa itu adalah bahagian dari diriku, adalah warna dari diriku, adalah corak dari diriku, aku sadar dan tahu bahwa semua itu tidak baik , tetapi bagaimana caranya aku menghilangkan diriku sendiri,...? Caranya,....? Kesadaranmu itulah kuncinya, pertahankan kesadaranmu kearah yang positip, maka tanpa kamu sadari dirimu akan berubah kearah positip, sebab warnamu memperlihatkan warna bathinmu.
217. Bersikaplah yang wajar, jangan terlalu menghindar, jangan pula terlalu memburu, hadapilah kenyataan apa adanya, yaa diatas yaa dan tidak diatas tidak, itulah kenyataan, lebih dari itu sesat.
218. Rabu,18-9-1996 jam 03.00 : Dalam meditasi aku merasa sudah memasuki halaman taman illhi. Suasananya putih bersih , dan sunyi senyap, aku memohon agar dibukakan pintu, tetapi tidak ada jawaban. Dalam kesunyian itu timbul niatku untuk berguru kepada Sai-Baba, tetapi ada kekuatan yang menolak dan menarik aku agar berguru langsung kepada Roh Illahi.
219. Aku bertanya,.. apa tugasku,..? apakan nasibku akan sama seperti nasib para nabi-nabi,...? Jawabannya tidak, nasib para nabi merupakan kontrak yang sudah disepakati, misalnya Yesus. Waktu berada di Gurun, Yesus ditawri kekayaan dan kekuasaan duniawi oleh iblis, dia tolak, kemudian ditawaran yang lebih halus, pekerjaan sebagai seorang nabi, dia terima, maka kontrakpun dijalankan.
220. Sebenarnya Yesus tidak bisa memilih, demikian pula kamu, dan semua manusia yang lahir di muka Bumi ini, yang memilih itu adalah spesifikasi bathinmu sendiri, artinya jika pekerjaan yang diawarkan setingkat dengan bathinmu, setingkat dengan kemampuan fisikmu, dengan sendirinya kamu terima.
221. Setiap langkahmu sudah dibimbing menuju suatu tempat, artinya secara fisik dan bathin kamu dibentuk, dipersiapkan untuk suatu tugas yang belum kamu ketahui. Jika fisik dan bathinmu sudah siap, maka kontrak tugas sudah ada dihadapanmu, kamu tidak bisa menolaknya, karena sudah sesuai dengan kondisi fisik dan bathinmu.
222. Dalam meditasi, aku naik melampaui pandangan universal. Dari atas aku melihat kondisi masyarakat, aku melihat tokoh-tokohnya misalnya Sukarno adalah keluarga idealis, hidupnya dipermainkan oleh dualisme baik dan buruk. Suharto adalah keluarga materialis, hidupnya dipermainkan oleh harta, dia juga akan menderita karena sifat materilisnya.
223. Aku naik lagi sampai rasanya aku menyatu dengan alam semesta. Rohku bersatu dengan roh alam semesta, dan jasmaniku bersatu dengan alam raya ini. Dalam peleburan ini, ada semacam ruangan berbentuk kubah yang mencul keatas, seperti kepala patung budha. Rasa bahagia dan rasa damai itu muncul dari bahagian yang menonjol itu.
224. Setelah aku menikamti kenikmatan beberapa lama, aku merasakan bahwa kebahagiaan itupun merupakan tawaran iblis. Ada orang yang sudah puas dengan kebahagiaan itu, karena tujuannya ialah mencapai kebahagiaan lahir bathin. Aku tidak terima kontrak semacam ini, aku naik terus, tetapi diatas ada tembok tebal tanpa pintu, aku menunggu petunjuk.
225. 19-9-1996:Mengenai persoalan yang kamu terima ataupun yang tidak kamu terima merupakan kontrak dari Tuhan. Jika kamu terima sehingga kamu hancur seperti nasib para nabi-nabi itupun tidak salah, tidak perlu kamu sesali, tetapi jika kamu tidak terima, kemudian memlih jalan terus memburu apa yang ada dibenak hatimu, itupun tidak salah, karena itulah kontrak hidupmu.
226. Memasuki alam baru ini, yang aku rasakan ialah,..gangguan egoku sudah banyak berkurang, setiap meditasi aku sudah bisa langsung bersatu dengan alam universal, aku bisa lebih lama tinggal disana. Persoalan yang yang menyebabkan aku belum puas ialah, masih ada alam lain yang belum ditunjukkannya kepadaku. Aku harus menuju kesana,........
227. 20-9-1996: Meditasi tadi malam memberikan aku pengertian,"untuk membuat muzizat kamu harus mendapat kekuatan dari atas, untuk itu kamu harus naik keatas dengan cara meditasi terusn menerus," Dalm hal ini aku bingung, ada dua jalan yang diperlihatkan yaitu :
• Jalan pertama, masuk kedalan diri sendiri dengan mengupas kulit-kulit pembungkus manusia yang palsu sehingga menemukan jati diri manusia, yang hakikatnya adalah Tuhan juga. Disanapun aku bisa menemukan kesadaran illahi yang disebut paripurnabudhi.
• Jalan kedua ialah dengan bathin seadanya aku menuju keatas, mengabaikan bathin dan fisik, berkonsentrasi kepada sumber illahi yang ada diatas. Hasilnya, kotoran bathin, maupun kulit-kulit manusia yang palsu dengan sendirinya akan hancur terbakan oleh sinar illahi dari atas sehingga jati diri manusia yang asli akam muncul dari bawah, hasilnya sama juga dengan cara pertama.
228. Sebagai kesimpulan dari kedua pilihan itu, aku putuskan untuk memilih cara kedua, yaitu aku naik terus keatas dengan kondisi ego seadanya, aku akan naik terus menuju sumber alam illahi, walaupun mungkin alam yang aku rasakan diatas itu ada dalam diriku.
229. Waktu meditasi sore aku mendapat pelajaran gerakan Yoga sbb : Turun kekuatan dari atas menekan lengan sebelah kiri sehingga aku condong kekiri, kemudian kekuatan itu bergeser kekanan sampai aku condong kekanan dan akhirnya kembali ditengah-tengah. Gerakan berikutnya leher mulai bergerak kekiri, kemudian dibalas kekanan, kekiri lagi makin keras, kekanan lagi makin keras, kemudian berhenti lagi ditengah tengah. Dilanjutkan dengan gerakan badan roboh kekiri, ketengan dan roboh kekanan, akhirnya kembali tenang di tengah.
230. 21-9-1996: Waktu melakukan meditasi aku merasa mendapat teguran yang memalukan karena membawa egoku naik. " Jika kamu masih membawa egomu, tidak seharusnya kamu naik, sebab diatas tidak ada Kau dan Aku. Ego itu adalah semu, rumahnya ada dalam rongga dadamu"
231. Ego yang aku bawa naik dalam meditasi kondisinya memang masih sangat kotor, dia ditunggani iblis minta ini dan itu, sehingga aku tidak menemukan terang sama sekali, ada kegelapan dan tembok tebal, meditasi menjadi berantakan dan bubar dengan sendirinya.
232. Hari berikutnya aku memulai meditasi tanpa ego, aku tidak menuntut apa-apa, aku menyerah total diahadapanNya. Dalam penyerahan itu aku mendapat ketenangan kembali, aku bersedia hidup seperti sebatang pohon, tumbuh disana dan matipun disana, menjadi sebatang kayu lapuk.
233. Hari berikutnya hatiku terusik lagi oleh keinginan mengungkap rahasia ilmu gaib. Keinginan itu sebenarnya sudah lama terpendam, tetapi aku harus berguru kemana,...? Pada hari ini, aku putuskan, aku akan berguru kepada sumber segala pengetahuan, kepadanyalah aku berharap.
234. 23-9-1996: Meditasi malam ini aku mendapat pelajaran persamaan yang terjadi antara robot dan manusia. Robot bisa bekerja sendiri, karena diprogram oleh manusia, bahasa yang dipakai antara programer dengan robot ialah bahasa mesin, kemudian bahasa mesin itu diterjemahkan oleh progremer kedalam bahasa manusia sehingga bisa dimengerti oleh para operator robot atau user.
235. Demikianlah halnya antara manusia dengan Tuhan, dimana manusia adalah robotnya, sedangkan Tuhan adalah progremernya sedangkan user atau operator robot itu adalah bathin manusia. Ilmu gaib bagi manusia ialah bahasa mesin itu, adalah bahasa progremer yang dipakai Tuhan untuk memprogram hidup manusia. Jika ada bathin seseorang yang mampu memakai bahasa prograner itu, dia akan mampu membuat muzisat.
236. Seperti halnya para Nabi, mereka sebagai robot yang dipakai untuk menterjemahkan bahasa Tuhan kedalam bahasa manusia, bahasa rohani kedalam bahasa fisik, tetapi manusia umumnya tidak memahami sehingga banyak para nabi dibunuh. Sebagai contoh, nabi menerangkan moral dan amoral, baik dan buruk, dilihat dari sisi sang pencipta, berbeda dengan ukuran baik dan buruk, moran dan amoral yang dipakai manusia, karena mereka melihat dari sisi kepentingan manusia secara fisik.
237. Baik dan buruk menurut Tuhan jauh berbeda dengan ukuran manusia, oleh karena itu aku harus belajar terus, belajat memahami kehendaknya, belajar melihat segala sesuatu dari sisi, kepentingan Dia. Bahasa Tuhan ialah aktifitas, setiap kejadian mempunyai arti bagi makluknya.
238. Moral dan amoral, baik dan buruk, benar dan salah, hakikatnya mempunyai satu tujuan, oleh karena itu kamu berusaha jangan memihak, berusaha berdiri ditengah-tengah, bebasjab dirimu daru dualisme itu.
239. Persoalan yang aku hadapi sekarang, ialah bagaimana menganggap yang ada menjadi tidak ada, karena kenyataan yang dilihat memang ada yang baik dan yang buruk menurut ukuran manusia. Kekuatan moralitas memang ada, demikian pula kekuatan amora, keduanyan ingin mewujudkan dirinya pada satu medan yang sama, yaitu bathin manusia. Akibatnya bentrokan pasti akan terjadi, kalau kamu memihak kepada kebaikan, kamu pasti akan membenci kejahatan, demikian pula jika kamu menyukai kejahatan, nenyukai kekerasan, kamu pasti benci kaum moralitas, benci para penegak hukum.
240. Jika kamu dipercayakan menata masyarakat, kamu akan membuat ukuran moralitas sesuai dengan ukuran kamu, hal ini menyebabkan masyarakat akan jenuh lalu mati menjadi bangkai moralitas, karena tidak ada denyut aksi dan reaksi yang terjadi, tidak ada langkah kaki kiri dan langkah kai kanan, akibatnya tidak ada kemajuan.
241. Oleh karena itu, egomu yang selalu memihak kepada yang bermoral boleh dibilang buta karena dia tidak bisa melihat apa yang menjadi latar belakan setiap aktifitas Tuhan. Ingatlah bahwa kekuatan moran dan amoral itu memang ada, sebagai kaki kiri dan kaki kanan, mereka bekerja dengan satu tujuan yang sama, tetapi dari sisi yang berbeda.
242. Mulai sekarang, egomu janganlah hanya berpijak kepada moralitas saja, sebab tanpa adanya tindakan amoral, moralitas tidak ada artinya. Pelajaran ini adalah latihan cara berpikir dan berperasaan yang benar agar hati dan pikiranmu tidak dikotori oleh permaianan dualisme.
243. 25-9-1996: Hasil latihan meditasiku, hampir sama dengan latihan bayi menggunakan anggota tubuhnya. Jika bayi akan bisa berjalan dalan 11 bulan, bagaimanapun caranya melatih, dia tidak akan bisa berjalan dalam 6 bulan. Demikian pula kemajuan latihan rohaniku, aku rasakan sangat lamban. Walaupun hampir setiap hari ada perubahan, tetapi semua itu tidak ada artinya, tidak nampak dari luar, seperti membuang garam kedalam empang, air empang tetap tawar.
244. Walaupun demikian aku harus sabar seperti seorang bayi, kapan bisa bicara, kapan bisa berjalan, kapan bisa mengurus diri sendiri, tidak perlu dipikirkan, nanti umur yang akan menentukan. Dalam meditasi aku rasakan adanya perubahan fisik dan rohani secara bertahap, aku harus jalan terus, harus sabar dan tekun, aku tidak akan mundur.
245. Apa yang kamu cari dalam meditasi,...? Yang aku cari ialah ujungnya kehidupan ini, sekarang aku sudah bebas dari beban keluarga, aku bebas berkelana kemana aku suka, aku akan menjelajahi alam bathinku.
246. Menurut pengamatanku, ego itu terjadi dari perasaan manusia. Perasaan terhadap diri dan lingkungannya. Jika perasaannya terhadap lingkungan berubah, maka egonyapun berubah pula, jika perasaan universal muncul didalam dirinya, maka ego itupun bersifat universal.
247. Respons ego terhadap rangsangan dari luar bisa bersifat menerima bisa juga menolak, tergantung jenis ego dan jenis rangsangannya, misalnya ego idealis sangat peka terhadap hal-hal yang tidak semestinya, ego materialis sangat terpengaruh oleh kemewahan dan sebagainya.
248. Ego tidak bisa dirubah dalam sekejap, tidak seperti merubah keyakinan karena ego dibentuk secara bertahap, perubahannya juga harus bertahap tetapi keyakinan bisa berubah seketika karena dibentuk oleh pengertian. Jika pengertian terhadap yang diyakini itu berubah, maka keyakinan itupun akan berubah pula.
249. Untuk merubah ego ketarap yang lebih tinggi, secara teratur dan bertahap kita harus memberi input dan rangsangan rohaniah, disisi lain kita juga harus membersihkan kesan-kesan rangsangan masa lalu melalui sembahyang atau meditasi. Lambat laun tanpa kita sadari ego itu akan berubah menjadi ego universal.
250. 26-9-1996 : Meditasi tadi malam egoku tetap menggangu, seperti api dalam sekam, jika dapat angin dia segra menyala memenuhi ruang meditasi. Bathinku aku bawa naik, mencaba bersatu dengan bathinNya, disana aku tetap tinggal menanti perubahan, tetapi perubahan itu tidak kunjung datang sampai meditasiku bubar.
251. Meditasi subuh, aku mulai lagi dari bawah, aku bersihkan bathinku dengan sinar illahi yang diambil melalui pernafasan. Pertama aku mengatur pernafasan, kemudian mengambil sinar illahi dari atas mengarahkan kepada bathinku. Setelah pernafasan dapat dikuasai, aku mengambil sinar illahi langsung dari atas dengan mengabaikan pernafasan, sinar tersebut menyiram seluruh tubuhku. Anenya sinar tersebut hanya mengalir dibagian belakan, sedangkan bagian depanku rasanya kosong.
252. Dalam meditasi sore, aku membawa bathinku keatas lalu aku bakar dengan sinar illahi. Dalam pikiranku timbul pertanyaan, sesudah ini apa lagi....? Aku khawatir proces meditasi sudah berakhir sebelum seluruh pertanyaanku terjawab. Aku merasakan diriku seperti seorang pemburu yang masuk hutan seorang diri, disana tidak ada seorangpun yang bisa diajak berunding.
253. Meditasi berikutnya masih dikuasai oleh pikiran mengenai masalah meditasi. Aku berpikir bahwa kesempatan dan kondisi seperti ini telah dipersiapkan sejak kehadiranku sebagai manusia. Sejak masih kecil aku sudah senang dan rindu akan kesepian, rindu untuk mengembara seorang diri, aku rindukan alam sunyi tanpa penghuni. Karena hal ini merupakan hobiku, seperti juga hobi elektronika dimasa lalu, dia akan mengisi seluruh waktuku tanpa mengenal lelah dan bosan. Perjalan meditasiku sekarang ialah sampai pada pembakaran tubuhku dengan sinar illahi, langkah selanjutnya aku belum tahu.
254. Meditasi malam kembali aku temui jalan buntu. Aku kembali kebawah masuk kedalam alam ego, dunia kekalutan bathin, hal ini merupakan kemunduran dalam proces meditasi, tetapi aku tidak menyerah, aku kembali mencoba menguasai bathinku lalu naik keatas. Membakar diriku dengan sinar illahi.
255. Alam bawah sadarku kembali bangkit, egoku berontak, konsentrasipun menjadi buyar, demikian pula sinar illahi makin menipis, akhirnya lenyap. Aku pikir cara meditasi seperti ini merupakan kemunduran, oleh karena itu proces meditasi aku tutup.
256. Waktu subuh aku tidak ada motivasi untuk melakukan meditasi, aku hanya memikirkan langkah-langkah berikutnya. Aku buka kembali ingantanku bahwa di dunia fana ini tidak ada yang pasti,artinya tidak ada sessuatu yang harus dilakukan, tidak ada pula yang tidak boleh dilakukan, semua itu tergantung situasi dan kondisi. Apa yang disebut tindakan suci, moral dan amoral hakikatnya tidak ada, maka itu lakukanlah apa yang bisa kamu lakukan, dan jangan memaksakan diri melakukan sesuatu yang susah kamu lakukan.
257. Janganlah kamu beranggapan bahwa yang behubungan dengan illahi itu suci, sedangkan yang berhubungan dengan material itu kotor, sebab semua langkah itu saling kait mengait mempunyai satu tujuan bersama yaitu mencapai kelepasan. Jangan pula kamu memandang bathin biologi lebih kotor dari bathin rohani, sebab bathin rohani itu di proces terlebih dahulu dalam bathin biologi, masalahnya hanya kondisi dan waktu yang berbeda, misalnya perbuatan makan minum seadanya tidak lebih kotor dari pada makan diit atau vegetarian. Janganlah kamu mimpi untuk menjadi makhluk suci,karena makhluk suci itu tidak ada.
258. Jika seseorang berjuang masuk kedalam alam illahi kemudian ada kekuatan yang membantu mereka dari sana, adalah hal yang wajar, sebab unsur illahi akan ditarik oleh unsur illhi. Keberhasilan mencapai tujuan tergantung pada daya dorong dari usaha diri sendiri, dan daya tarik dari bantuan makhluk illahi. Apa yang disebut , wahyu, berkat, anugrah bukanlah hal yang istimewa, semua berlangsung sesuai dengan hukum-hukum alam yang ada. Dengan pengertian seperti ini apa tindakanku selanjutnya,..? minimal sikap hidupku harus berubah.
259. 27-9-1996: Meditasi sore, bathinku langsung naik, berusaha menembus tabir illahi, tetapi tidak berhasil. Aku merasa kehilangan kesadaran karena tertidur, tetapi setelah sadar aku berusaha lagi mencari celah masuk keatas. Kemudian aku berhasil masuk, lalu berusaha menyatukan pikiranku dengan pikiran illahi, tetapi tidak berhasil karena pikiranku selalu goyang, sedangkan kontak illahi juga sering hilang.
260. Pada suatu saat pikiranku seakan terpaku dengan suatu tiang kabut yang tegak, dimana ujung sebelah atas tiang itu masuk kedalam sumber pikiran illahi. Dari tiang itulah aku menyalurkan pikiranku menuju sumber illahi, kemudian tiang kabut itu makin lama makin lebar sehingga seluruh tubuhku berada dalam tiang cahaya illahi itu.
261. Penyatuan pikiranku dengan pikiran Illahi masih sebatas perasaan, realitasnya masih jauh. Pada saat aku menengadahkan tanganku, sinar illahi terasa menyiram tubuhku. Kotoran dalam tubuhkan terasa dibersihkan, termasuk pikiranku yang tidak menentu. Akibat pembersihan itu pikiranku terasa kosong, kemudian ada pikiran yang muncul, aku yakin pikiran itu adalah dari sana, tetapi aku tidak tertarik lagi, aku akan melihat perkembangan berikutnya.
262. 4-10-1996 : Beberapa hari berlalu meditasiku tidak bisa tembus keatas karena pikiran dan egoku selalu mondar mandir dibawah, aku berusah naik tetapi tidak berhasil. Waktu meditasi siang, aku berhasil naik, aku masuk kedalam "Macro Cosmos" aku melihat semua makhluk dan alam hidupnya berada dalam diriku. Dari sana aku mencoba melihat jalan pikiran manusia.
263. Semula aku berpikir bahwa pikiranku dikendalikan dari atas, pada akhir meditasi yang lalu juga aku masih beranggapan seperti itu. Pada hari ini aku melihat bahwa didalam diri setiap makhluknya sudah ada program yang terbuka dengan sendirinya jika memang sudah waktunya. Pikiran itu adalah salah satu pintu memasuki program berikutnya, dan pikiran itu secara otomatis akan terbuka, jika sudah waktunya tiba. Jadi pikiran itu bukan dikirim dari atas, tetapi sudah ada dalam paket program yang harus dijalankan oleh manusia.
264. Didalam diri manusia sudah ada paket program yang mengatur jalan hidupnya dari sejak janin sampai dia menjadi mayat. Dalam paket itu terdapat masalah-masalah yang terbuka dan tertutup dengan sendirinya sesuai jadwal, manusia hanya menjalankan saja.
265. Masyarakat manusia dapat dibayangkan sebagai suatu pekerja yang terdiri dari para robot yang dikendalikan oleh suatu program computer sehingga semua gerakannya itu mengarah kepada satu tujuan. Setiap robot mempunyai gerakan yang tepat waktu dan tepat sasaran karena dikendalikan oleh satu computer. Demikian pulalah halnya masyarakat manusia, bukan ada makhluk lain yang mengendalikan kehidupan manusia, tetapi semua manusia dikendalikan oleh program yang sudah di instal didalam dirinya. Program dari tiap-tiap makhluk itu dipadukan menjadi program universal, itupun berjalan secara otomatis.
266. Kalau memang demikian pemikiranmu sekarang, bagaimana sikap meditasimu,..? apakah masih minta petunjuk dari atas...? sekarang aku sadar bahwa pikiran dari atas itu sebenarnya tidak ada, semua pikiran itu ada dalam diriku, hanya saat terbukanya tidak bisa aku tentukan.
267. Denpasar, 5-10-1996 : Hari ini, jam 22.40 hatiku tergerak kembali untuk menulis, karena itu kamar service aku bersihkan dari alat2 dan barang2 bekas, aku isi meja tulis dan tempat tidur. Pada masa lalu memang aku sudah menulis dan bermeditasi, tetapi tidak menjadi pekerjaan pokok melainkan sebagai sambilan sekedar menjalankan hobi.
268. Kalau mulai sekarang aku menulis dan bermeditasi bukan saja sebagai hobi, tetapi merupakan pekerjaan pokok yang tidak mengikat. Tulisan dan pengalaman masa lalu merupakan bahan bakar untuk menyalakan meditasiku pada masa-masa mendatang, tetapi sampai sekarang aku belum mempunyai tujuan yang pasti untuk apa aku lakukan pekerjaan ini.
269. Dari catatan dan evaluasi hasil meditasiku sampai sekarang, aku baru sampai pada tarap peleburan egoku kedalam ego universal. Latihan yang aku lakukan ialah menjadikan egoku ego Macro Cosmos, kemudian berusaha tingggal dalam kondisi demikian selama mungkin. Sambil berkomunikasi dengan Yang illahi, aku membersihkan bathin dan indria dengan curahan sinar illahi. Untuk membersihkan fisik, mulai sekarang aku harus memperhatikan makananku, yaitu makan sesuai kebutuhan.
270. 6-10-1996: Meditasi subuh, aku mengalami kesulitan naik ke alam roh peng-lihatan gelap-pekat, semua celah rasanya buntu, walaupun aku sudah menggunanakan mantra sakti,"...O h m ..." Setelah mebersihkan bathin, lalu memusatkan pikiran, akhirnya aku bisa tembus keatas. Aku menyatukan diri dengan alam illahi, kemudian menghadap Allah bapa, mohon agar roh kudus menuntun perjalannku memasuki alam meditasi, karena pikiran idealis sangat kotor dan buta.
271. Dalam menyatukan diri dengan alam illahi, pikiranku dituntut harus seirama dengan pikiran alam illahi. Mulai sekarang aku harus meng-aminkan segala apapun yang terjadi dalam masyarakat. Dunia politik, ekonomi maupun sosial aku harus bersihkan dari dalam bathinku. Pembersihan itu memang tidak bisa dilakukan dalam satu kali gebrakan, aku harus lakukan melalui penghayatan dan kesadaran secara terus menerus tentang jalan pikiran Bapa, sebaliknya memotong setiap munculnya pemikiran idealis.
272. Dalam akhir meditasi, aku melihat kekuatan yang menentukan arah jalannya meditasi yaitu "Kesadaran" sedangkan pikiran ialah alatnya. Lawan dari kesadaran ialah memori atau pemikiran yang muncul dari bawah sadar. Adapun Kesadaran, sang Aku, sang EGO, dan bathin adalah sama, hanya sebutannya yang berbeda. Yang tidak sama ialah sang "Saksi" dia adalah benih illahi yang ada dalam diri manusia. Allah Bapa ialah sumber illahi, sedangkan roh kudus ialah sinarNya. Kalau bathin diisi memori dari bawah disebut ego yang menyebut dirinya "aku", kalau bathin diisi sinar illahi, disebut kesadaran.
273. Tujuan meditasiku ialah masuk kedalam alam illahi, kemudian dapat mengerti dan menggunakan kekuatan alam tersebut. Cara yang akan aku lakukan ialah : Melakukan pembersihan lahir bathin, mengisi bathinku dengan sinar illahi, memperjelas pengertianku terhadap sang Aku dan sang Bapa, kemudian menyatukan pikiranku dengan pikiran Sang Bapa.
274. Meditasi sore, aku naik ke alam illahi, kesadaran adalah sopir, sedangkan pikiran adalah kendaraanku. Dari bawah muncul pemikiran bawah sadar, mereka adalah rombongan perampok, jika aku lengah kesadaranku bisa dirampok, sehingga yang berkuasa ialah pikiran2 yang tidak tentu ujung pangkalnya, akhirnya meditasipun bubar.
275. Kesadaran illahi adalah anak allah, dialah yang berbicara dan menghadap Allah, tetapi perampok bisa juga berdoa dan memohon hal-hal yang tidak masuk diakal seperti keinginan mengahancurkan orang2 yang tidak disenanginya, ingin ini dan itu yang jauh dari rialita.
276. Kali ini aku mencoba menggali alam illahi melalui ubun-ubun seperti orang menggali tanah kebawah. Dalam penggalian keatas aku mengarapkan dapat menemukan sesuatu yang belum pernah aku lihat sebelumnya, sama seperti penggalian kebawah orang mengharapkan bisa menemukan peninggalan purbakala.
277. Dalam praktek para penuntut kesucian, sering dilakukan cara-cara penyiksaan fisik, antara lain tidak makan beberapa hari, pantang ini dan itu, bahkan ada yang merusak alat indrianya. Mengalahkan nafsu memang bisa dengan cara menyiksa bahkan membunuh sumbernya yaitu indria, tetapi cara mainnya bukan demikian, itu namanya curang. Cara main yang benar ialah mengalahkan nafsu indria itu dengan Kesadaran dan Pengertian tanpa membius dan merusak lawan.
278. 8-10-1996 : Meditasi subuh, aku melakukan perjalan bathin sbb :
• Pusat meditasi di dada,yang bekerja ialah bathin, lakukan penyatuan diri dengan alam semesta, timbul rasa kasih dan bahagia, karena semua makhluk adalah bahagian dari diri kita sendiri. Dari sini kita bisa menghadap sumber illahi, dalam hal ini kita merasakan diri kita sebagai anak manusia seutuhnya.
• Pusat Meditasi dipindahkan ke"Dahi",Yang bekerja disini ialah pikiran disini kita bisa memecahkan persoalan-persoalan yang membingungkan, memeriksa kehadiran Tuhan, kehadiran Sang Ego, keadaan sosial masyarakat. Meditasi dengan pikiran bisa mendapatkan kebijaksanaan, kemampuan Telepati, kemampuan hipnotis dll.
• Pusat meditasi dipindahkan ke Ubun-ubun. Yang bekerja disini ialah Roh, atau kesadaran Illahi. Tujuan utama ialah masuk kedalan alam illahi melalui ubun-ubun dengan meninggalkan kesadaran fisik maupun pikiran artinya pemikiran itu harus dibersihkan terlebih dahulu. Apa yang ada disananya alam illahi, aku belum tahu, itulah yang akan aku cari.
279. Dengan memusatkan meditasi di dahi, aku membahas kebutuhan biologis dalam pekerjaan meditasi. Apakah benar, keberhasilan dalam meditasi ditentukan oleh keberhasilan mengalahkan hawa nafsu,.? Untuk menempuh jalan singkat, mungkin ada benarnya juga, tetapi aku ini berangkat melalui jalan yang rialistis, dapat dirasakan dan dimengerti terutama mudah dipraktekkan, artinya tidak memaksakan diri.
280. Dengan membunuh atau mengabaikan semua hawa nafsu, aku bisa konsentrasi lebih baik, perasaan lebih bersih, hasilnya mungkin bisa lebih cepat, tetapi aku kehilangan sisi kehidupan yang lain berupa pengalaman yang sangat berharga untuk pertumbuhan rohnai. Nafsu keinginan sama dengan bahan bakar bagi sebuah roket, dan juga merupakan beban yang berat. Dengan memangkas bahan bakar, beban roket memang berkurang, tetapi roket akan kehabisan tenaga sebelum sampai ditujuan.
281. Meditasi sore aku pusatkan di ubun-ubun. Ada sinar putih menyelimuti seluruh tubuhku. Egoku nampak hilang entah kemana, seperti balon yang pecah, udara didalamnya hilang entah kemana, dia sudah menyatu dengan udara universal, tetapi kesadaranku masih tetap ada. Kondisinya hampir sama dengan kondisi meditasi yang berpusat didada, sama-sama merasa menyatu dengan alam, tetapi alam putih ini sunyi senyap.
282. Selain mencapai sinar putih, masih ada gerakan dari ubun-ubun menuju ke alan lain yang lebih diatas, tetapi pintu alam yang lebih diatas itu belum terbuka, aku akan mencoba lagi pada meditasi berikutnya.
283. Aku juga temukan kondisi meditasi dalam posisi tidur. Seluruh saraf2 dikendorkan, tenaga prana dialirkan keseluruh tubuh melalui pernafasan masuk sampai ke ujung2 jari. Selain tenaga prana, aku juga dapat menyiram tubuhku dengan sinar illahi. Nampaknya meditasi tidur dapat memulihkan kondisi fisik, maka itu meditasi ini bisa disebut sikap relektansi.
284. 9-10-1996: Meditasi tadi malam kacau, tidak bisa tembus keatas. Keadaan demikian berlanjut sampai subuh, bahkan sampai pagi. Meditasi siang juga tidak membawa hasil, kacau dan buntu, tetapi meditasi sore mendapat respon dari atas, dan dari bawah ada tekanan untuk naik. Hasil meditasi sangat tergantung pada banyaknya masalah yang masuk kedalam alam bawah sadar, oleh karena itu kondisi wanaprastha sangat diperlukan untuk dapat melakukan meditasi secara continu.
285. Meditasi tadi malam masih bergumul pada tingkat ubun-ubun. Pengambilam sinar illahi dan komunikasi dengan alam atas masih berlangsung. Meditasi siang, aku bisa tembus ubun-ubun masuk kealam ketenangan. Alam ini jauh dari kebisingan, yang ada hanya kebahagiaan dan ketenangan. Meditasi sore aku mencaba naik seperti tadi siang, tetapi hasilnya nihil, aku mencoba masuk ketingkat ubun2, malah jatuh kedalam alam bawah sadar. Lama aku terperangkap di alam bawah sadar, kemudian mencoba naik lagi, ternyata diarena ubun-ubun banyak kekuatan gelap yang menanti, aku menyerah.
286. Walaupun aku tidak bisa masuk ke alam ubun-ubun, dengan pikiran aku membahas beberapa persoalan pentinga a.l.:
• Adanya kekuatan gelap di ubun-ubun seperti sakit karena nanah didalam bisul, tetapi bisa bergerak kesana-kemari sehingga menguasai seluruh rongga di ubun-ubun, tidak ada celah bagiku untuk masuk. Perjuangan di tingkat ubun-ubun untuk naik keatas sama beratnya dengan perjuangan membebaskan diri dari alam bawah sadar menuju kepada kekosongan pikiran. Hasil yang dicapai tidak bisa dipaksakan, harus bertahap.
• Tingkatan atau tahapan jalan keatas itulah yang aku belum temukan, akibatnya aku seruduk sana-seruduk sini akhirnya kelelahan, lalu tidur. Dalam meditasi berikutnya aku harus bisa menemukan rumusan jalan yang pasti, agar setiap masuk alam meditasi aku bisa langsung naik ke ubun-ubun, bahkan tembus keatas lagi.
287. 11-10-1996: Meditasi malam batal karena tubuh tidak sehat, timbul rasa mengatuk yang kuat. Waktu subuh rasa ngantuk itu masih kuat, walaupun demikian aku bisa naik ke ubun2. Meditasi siang aku mendapat beberap pengertian a.l
• Persoalan naik keubun-ubun sebenarnya tidak ada, yang ada hanya pembersihan ubun-ubun, jika ubun-ubun telah bersih, sinar illahi dengan sendirinya akan masuk, maka kebahagiaanpun akan terasa.
• Rumusan meditasi sebenarnya sangat sederhana, yaitu bersihkan bathin, bersihkan semua memori bawah sadar, kosongkan pikiran, sinar illahi dengan sendirinya akan masuk, demikian pula ketenangan.
• Tidak perlu mengarahkan bathin kesana-kemari, tidak perlu mengendalikan dan memusatkan pikiran, tidak perlu melawan kekuatan gelap dari bawah sadar, semua itu akan lenyap jika kamu sudah mempunyai pengertian yang benar, sebab pengertian yang benar itu merupakan terang.
• Pada akhir meditasi aku mencoba melebur diriku kedalam alam semesta tetapi tidak berhasil, walaupun demikian, sinar illahi menyiram tubhku sehingga kotoran jiwa-ragaku terasa dicuci. Sinar illahi itu bisa datang tanpa diundang, jika kondisi bathin dan fisik tenang.
288. Meditasi sore aku mencoba mempraktekkan rumusan diatas yaitu membersihkan alam bawah sadar, kemudian membersihkan bathin, akhirnya membersihkan pikiran. Hasilnya sinar illahi mulai masuk tanpa aku sadari, selanjutnya diperlukan tambahan pengetahuan kebathinan. Setelah aku bisa menentramkan alam bawah sadar, alam bathin, dan alam pikiran, barulah aku memasuki alam ubun2, yaitu alam rohani. Pengetahuan di alam rohani ini tidak terdapat dalam buku-buku, tetapi harus dibaca pada alam raya, pada makhluk dan bathin manusia.
289.
290. Waktu meditasi sore, aku kembali menggunakan rumus pembersihan dari bawah sampai keatas, tetapi sampai diatas aku menemui jalan buntu. Disana aku hanya dapat menunggu dan memohon agar dibukakan pintu dan menerima sinar illahi.Untuk selanjutnya aku terpaksa mengulangi hal yang sama, karena aku belum menemukan jalan lain.
291. 14-10-1996: Meditasi subuh aku bisa mencapai tingkat ubun2. Ada kemajuan dengan munculnya tenaga dingin berputar-putar disekitar ubun-ubun menekan terus kebawah. Hasilnya alam illahi yang tadinya hanya berada diatas ubun2, kini sudah memasuki ubun2, selanjutnya aku tidak tahu.
292. Apa yang mereka cari dalam meditasi,...? kebahagiaan, ketenangan,..? sesudah itu apa lagi,..? naik sampai ketingkat ubun2..? sesudah itu apa lagi,..? Kalau hanya mencari ketenangan tidak perlu meditasi, minum obat bius sudah tenang, orang ideot saja hidupnya cukup tenang, mungkin masih ada sesuatu yang menyebabkan orang mabuk meditasi.
293. Aku masuk kedalam alam meditasi adalah sebagai hobi masuk kedalam alam kesunyian dan keasingan. Disana aku berjalan sendirian memasuki jalan-jalan yang belum pernah disentuh orang lain. Aku memburu apa yang menarik perhatianku seperti sumber sinar illahi, dan sumber daya gaib yang membuat manusia pontang-panting. Aku seperti ikan salmon yang menyelusuri sungai menuju ke hulu dari mana datangnya air.
294. Ada air datang dan mengalir terus tentu ada sumber airnya demikianlah keyakinan masyarakat ikan. Demikian pula pula kehidupan ini datang dan pergi, tentu ada asalnya dia datang, dan tempatnya kemana dia pergi. Jadi tujuan perjalanan meditasiku ialah mencari awal dan akhir kehidupan ini. Dalam hal ini aku tidak mungkin bisa menggunakan kepintaranku sendiri, aku harus bersabar mengikuti jalannya waktu, seperti seorang bayi harus bersabar puluhan tahun untuk bisa menjadi orang dewasa. Semua ini diproces didalam diri manusia.
295. 17-10-1996: Tadi malam aku melakukan meditasi tanpa menggunakan rumus, tetapi langsung menuju ubun2, aku bisa sampai diatas dengan penuh perlawanan, tetapi meditasi sore dan malam berikutnya, aku menyerah dengan kekuatan gelap tersebut. Kekuatan gelap itu muncul dari bawah mengatur gerakan kepala dan pikiranku. Daya itu seperti ada gumpalan di ubun2 yang hendak keluar, tetapi dia muncul dan lenyap mengikuti gerakan kepala.
296. Pertama aku mengira bahwa kekuatahan itu berasal dari tenaga pembimbing yang campur tangan dalam meditasiku, sehingga aku mengikuti terus gerakan itu, tetapi belakangan aku berpendapat bahwa kekuatan itu berasal dari dalam tubuhku sendiri yang disebut orang daya kundalini yang berasal dari dalam bumi. Aku mencoba menekan kekuatan itu kebawah agar kembali masuk kedalam perut bumi, setelah itu baru muncul kekutatan dari atas berupa sinar illahi. Setelah daya kundalini aku tekan, ternyata aku tidak bisa jalan sendiri, akhirnya aku menemui jalan buntu, meditasi rasanya kering, tanpa arah.
297. Jika aku bandingkan kedua kekuatan itu yaitu, kekuatan kundalini dari bahwah, dan kekuatan sinar illahi dari atas, sama dengan kekuatan daya tumbuh dari dalam pada pohon, dan kekuatan sinar matahari yang memberi daya hidup sehingga pohon bisa berbuah. Kedua sumber kekuatasn itu sifatnya buta, sedangkan yang aku cari ialah sumber intlegensia, sumber daya pikiran yang bisa memberikan pengetahuan.
298. Daya kundalini yang bekerja dari dalam dan daya sinar illahi yang bekerja dari atas bisa memberikan pertumbuhan lahir bathin secara wajar dan benar, maka itu kedua daya itulah yang akan membimbingku dalam memasuki alam meditasi, tetapi untuk mencari sumber intlagensia itu, aku harus menggunakan intlegensiaku pula, aku harus menggunakan pikiran, renungan dan pemahaman yang luas dan mendalam.
299. Memasuki meditasi subuh, aku berusaha berhubungan dengan sumber pengertian itu, yaitu sumber yang memberi input pada pengertian. Pikiran itu dapat diumpamakan sebagi receiver yang mengendalikan sebuah robot, sedangkan transmiternya berada jauh disana. Receiver itu juga bisa menerima sinyal-sinyal liar yang menyebabkan aktifitas robot tidak tercontrol. Meditasi berikutnya ialah mencari sumber sinyal yang mengendalikan pikiranku itu.
300. Meditasi siang aku masuk ubun2, sinar illahi tidak lagi tersiram dari atas, tetapi menyelimuti seluruh tubuhku, aku berada dalam sinar illahi itu. Aku naik menembus ubun2 lau melayang di alam universal, aku rasakan alam raya itu ada dibawah sehingga keributan yang ada disana tidak lagi mengganggu meditasiku. Posisiku sekarang ialah diatas alam universal, disana ada sinar illahi, disanalah aku menanti pelajaran berikutnya. Di alam ini juga ada gerakan yang berputar, tetapi tidak nyambung, hanya terbatas pada telinga sebelah kanan.
301. 19-10-1996: Aku mencoba naik langsung ke ubun2 tanpa melakukan pembersihan alam bawah, ternyata aku gagal, aku temukan jalan gelap dan buntu. Aku kembali melakukan pebersihan alam bagian bawah, yaitu pertama, mengatur ketentraman fisik, kedua pembersihan perasaan dan emosi, ketiga pembersihan pikiran, dan keempat pembersihan renungan atau hayalan. Setelah pemberishan itu aku bisa naik tembus ubun-ubun, masuk kedalam alam universal.
302. Dari alam universal aku naik lagi, disana aku temui jalan buntu, sepertinya titik akhir meditasi, ada tembok tebal disana. Aku rasakan seperti ada penjaga pintu disana, aku pikir fisikku tidak layak masuk kesana, oleh karena itu aku mohon kepada penjaga agar fisikku disempurnakan. Hasilnya aku rasakan sinar illahi makin melekat pada fisikku. Walaupun aku sudah turun dari atas, sinar itu masih tetap mengikuti. Untuk sementara meditasiku baru sampai disani, aku akan berusaha terus .....
303. 20-10-1996: Aku teringat ceritra perjalanan Yudistira ke Sorga, rupanya hanya gambaran dari perjalanan bathin manusia menuju kedalam alam kesucian, atau kembali kepada asalnya, yaitu alam illahi.
304. Anjing yang ikut dalam perjalanan itu tidak lain adalah egonya sendiri. Fungsi anjing ialah penunjuk jalan, sama dengan ego yang terdiri dari bathin dan pikiran hanya diperlukan dalam perjalanan, setelah sampai, bathin itu akan lenyap, memang harus ditinggalkan. Jika ego dilenyapkan sebelum tujuan kita sampai, maka kita akan kehilangan daya, seperti layang-layang kehabisan angin.
305. 21-10-1996: Meditasiku rasanya sudah mentok sampai ditingkat-7, yaitu suatu keadaan dimana diriku rasanya sudah lenyap. Tadi malam meditasiku sampai masukdi tingkat-6, yaitu suatu keadaan dimana aku bisa lebur dalam alam universal. Untuk selanjutnya aku tidak bisa naik lagi, aku menemui jalan buntu, aku hanya bisa memantepkan apa yang sudah aku capai.
306. Dalam kejenuhan itu aku tidur terlentang, mengendorkan semua urat dan saraf, melakukan relextansi sampai tingkat nol, kemudian timbul pikiran memisahkan badan astral dari tubuhku. Pemisahan itu bisa terjadi apabila aku sudah bisa melakukan relektansi sampai minus,... tanpa menghilangkan kesadaranku. Usaha ini memerlukan latihan yang lebih serius, walaupun demikian usahaku tidak akan berkhir sampai nafasku habis, karena nafasku adalah meditasi.
307.
308. 25-10-1996: Meditasi subuh aku mencaba naik dari tingkat-7 ketingkat -8, ternyata disini egoku lenyap, aku tidak tahu apakah tujuan terakhir meditasi ego itu harus lenyap,..? Bukan tujuanku melenyapkan ego, karena pada tingkat bawah seperti binatang, ego itu memang tidak ada. Ego itu muncul di tingkat naluri, kemudian diperkuat di tingkat emosi. Pada tingkat rohaniah, intensitas ego mulai menurun, tingkat kesadaran universal menurun lagi, akhirnya lenyap pada tingkat kekosongan.
309. Tujuan ego adalah memberi beban dan kekuatan pada kehidupan, oleh karena itu aku tidak mau egoku lenyap sebelum tujuan kehidupanku tercapai, sama dengan Yudistira tidak mau melepaskan anjingnya sebelum dia sampai di kayangan. Langkah berikutnya aku kembali ke tingkat-7, dengan ego universal aku melanjutkan meditasiku sampai tujuanku tercapai.
310. 27-10-1996: Begiru masuk alam meditasi, tanpa aku sadari aku sudah masuk alam tingkat-7. Karena masih ragu aku cek kesadaranku, ternyata memang berada di tingkat-7. Aku mulai selidiki, kenapa bisa demikian, ternyata procesnya sangat sederhana yaitu, kendorkan semua saraf, lepaskan semua beban pikiran, kemudian ikuti tarikan tenaga dari atas, kamu akan sampai di tingkat atas. Yang paling penting dalam hal ini ialah kondisi bathin memang sudah agak bersih, jika bathin masih kotor kamu harus tetap melakukan secara bertahap, yaitu membersihkan alam bagian bawah terlebih dahulu.
311. Mulai sekarang aku tidak perlu lagi melakukan meditasi dari awal, minimal aku sudah bisa langsung masuk tingkat-5. Meditasi subuh aku langsung naik tingkat-7, mau terus ke tingkat -8 tetapi tidak tembus, tetapi waktu meditasi siang aku bisa tembus tingkat-8 setelah lama berputar-putar di tingkat-7. Ditingkat-8 ada saksi yaitu kesadaran, dan ada pula daya yang bergerak berputar horisontal ataupun vertikan.
312. Petualangan meditasiku sekarang ialah sampai pada tingkat-8, aku tidak tahu apa jadinya sesudah ini, yang jelas aku akan jalan terus karena aku diupah memang untuk itu.
313. 28-10-1996: Meditasi pagi hari, secara tidak sengaja aku tertarik naik keatas, dari tingkat-7 masuk tingkat-8, disana hanya ada kesunyian. Nampaknya pembatasku dengan Sang pencipta makin tipis, rasa bahagia maupun rasa kasih makin berkurang, yang ada ialah rasa hampa, tetapi kesadaran sang Saksi makin jelas.
314. Perjalanan meditasiku tergambar dalam paragrap 307. Pada tingkat 12, pembatas sang ego dengan Sumber Sinar, hanya berupa chahaya putih. Meditasi siang dan sore hari aku gagal tembus keatas, demikian pula waktu malam dan tengah malam, tetapi waktu meditasi subuh aku heran, tanpa persiapan apa2 aku sudah masuk tingkat-7, disini aku langsung menghadap sang Pencipta, seterusnya masuk tingkat-8.
315. Meditasi pagi, aku ingin mengulagi pencapaian seperti pada waktu meditasi subuh, tetapi pelajarannya sudah berubah. Aku bisa langsung ditingkat-7, disana aku nikmati rasa bahagia dan rasa kasih univer-sal, tetapi aku tidak bisa tembus ke tingkat-8, karena ada kekuatan dari atas berupa sinar putih yang membersihkan bathinku. Pada saat itu aku merasa ada roh lain yang hadir dalam kehidupanku membawa rasa kasih dan bahagia tanpa sebab.
316. Hari ini aku disibukkan oleh pekerjaan membaca buku-buku kebathinan sepertinya aku dipaksa untuk menambah pengetahuan tentang alam bathin. Dalam buku-buku yang aku baca kebanyakan berasal dari pengalaman orang-orang kebathinan yang ditulis oleh para penulis kebathinan, sehingga sulit mendapatkan pengetahuan yang nyata, artimya perlu diraba dengan bathin untuk mengetahui maksudnya.
317. Buku-buku kebathinan kebanyakan menerangkan tentang latihan fisik dan bahin sedangkan yang aku perlukan ialah pengetahuan tentang hakikat, dan cara2 untuk masuk kedalam sumber sinar illahi.
318. 31-10-1996: Tadi malam aku tidak melakukan meditasi, karena kepala penat membaca buku-buku. Tadi sebuh aku masuk kedalam alam meditasi, keadaannya sunyi,tidak ada apa2. Aku mencari dan mencari terus, membersihkan alam bagian bawah lalu naik ke tingkat -7 kemudian terus ke tingkat-8, tetapi anehnya egoku tertinggal dibawah. Kesadaranku terpisah menjadi dua, yaitu kesadaran bawah berupa ego dan kesadaran atas berupa rohani.
319. Usahaku selanjutnya ialah melebur rohaniku dengan alam atas, setelah beberapa lama turun lagi, melebur egoku dengan alam bawah. Tindakan selanjutnya ialah menyatukan alam atas dengan alam bawah sehingga kesadaran rohani dan egoku bisa bersatu membentuk satu tubuh universal. Aku mohon agar pribadi universal ini mendapat kekuatan, tetapi tidak ada jawaban, aku harus jalan terus,....
320. Meditasi siang aku masuk ke alam kesunyian, aku cari-cari egoku ternyata tidak ada. Setelah masuk lebih dalam, aku sadari bahwa egoku telah lebur kedalam alam universal, ini berarti aku sedang bearada pada tinkat-8. Disini aku mulai bimbang, sepertinya ada banyak pintu yang terbuka, a,l tinggal tetap disini menikmati ketenangan, atau naik terus keatas mencari persoalan baru, atau turun lagi kebawah mencari kekeuatan bathin.
321. Meditasi sore, ada kekuatan yang memaksa kepalaku miring kekiri atau kekanan sehingga kepalaku tidak bisa tegak untuk masuk kedalam ubun2. Aku melawan kekuatan itu tetapi rahangku terasa diputar, sehingga waktu makan malam rahangku terasa sakit, seperti sakit gigi dirahang bawah.
322. Meditasi malam aku melakukan relextansi, mengendorkan semua ketegangan, mengikuti daya yang mengerakkan kepala, hasilnya rasa sakit dirahang berkurang, lalu aku tertidur. Waktu subuh, penyakit itu tidak menggangu lagi, aku langsung naik ketingkat-8, badan bawah menyatu dengan alam bawah dan badan atas menyatu dengan alam atas. Setelah beberapa lama, ada lagi gerakan yang memutar kepalaku dari depan kebelakang. Tadinya kepalaku berada di badan atas menghada kebawah, diputar menghadap kedepan kemudian didudukkanya dibadan bagian bawah. Dengan menyatunya kepala ini, aku merasakan diriku tidak terpisah lagi, tetapi menjadi satu makhluk rochani.
323. Dengan lahirnya makhluk rochani itu, maka mulai sekarang mahlu itulah yang bermeditasi, sedangkan makhluk fisikal riwayatnya sudah tamat sampai disini. Meditasi pagi hari dilakukan oleh makhluk rohani itu, tujuannya ialah mencaba mengaktifkan tubuhnya, seperti seorang bayi yang mulai belajar mengenal dan menggunakan anggota badannya. Aku pikir, perasaan menjadi makhluk yang besar ini adalah akibat dari penyatuan universal secara bathiniah.
324.
325. 2-11-1996: Meditasi tadi malam, belum menutup mata aku sudah merasa menjadi makhluk universal, sehingga aku melakukan meditasi dalam keadaan mata terbuka. Pertama kali melakukaan meditasi dalam keadaan mata terbuka tidaklah mudah, karena kedipan mata itu sangat mengganggu, seperti halnya gangguan keluar masuknya nafas waktu pertama kali melakukan meditasi.
326. Meditasi sore aku sudah bisa mengatur irama kedipan mata sehingga aku bisa melakukan meditasi lebih lama lagi. Kalau mata sudah lelah, dia akan menurup dengan sendirinya, ini berarti kita memasuki alam kegelapan lagi, kehadiran Tuhan dibelakan kita terasa hilang. Dalam kondisi mata terbuka, penglihatan bathin lebih terang, asal konsentrasi kita tidak dipengaruhi oleh penglihatan fisik.
327. 4-11-1996: Meditasi malam dan subuh aku belum mendapat jawaban, usahaku terasa buntu. Meditasi pagi aku mendapat pengertian baru yaitu, perasaanku seperti seekor burung yang badannya terbenam didalam lumpur. Burung tersebut tidak bisa terbang, kalau dia tidak bersihkan dirinya dari lumpur. Aku memang masih merasakan diriku masih penuh dengan lumpur duniawi. Walaupun kotoran bathin itu sifatnya rohaniah, tetapi tetap menghambat karena masih berupa keinginan. Mulai sekarang aku harus bebaskan diriku dari segala macam keinginan itu, semua buku2 aku simpan kembali, kecuali buku harian.
328. Buku2 kebathinan yang aku baca merupakan catatan petualangan bathin seseorang yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang mempunyai pengalaman yang sama. Kunci keberhasilan ialah kesabaran dan ketekunan, sebab bimbingan itu akan datang dengan sendirinya.
329. Sebelumnya, tujuan meditasiku ialah bisa melihat tembus alam sana, dan mempunyai daya cipta, tetapi setelah semua keinginan dan kotoran bathin aku lepaskan, tujuanku menjadi hanya satu yaitu bertualang di alam bathin, melihat apa yang bisa dilihat, berbuat apa yang bisa dibuat, mendenganr apa yang bisa didengar dan merasakan apa yang bisa dirasakan, aku tidak mempunyai target atau keinginan tertentu.
330. Aku tidak mau umurku habis hanya untuk mengejar bayang2, aku akan masuk terus menuju sumber sinar yang menyebabkan bayang itu muncul. Caranya,..? masuk dan tenggelam kedalam alam meditasi siang dan malam, urusan duniawi aku tinggalkan mulai sekarang,........
331. 5-11-1996: Aku harus keluar rumah untuk urusan keuangan anak-anak. Diluar aku mendapat kotoran emosi, aku masih terlalu lemah melawan serangan seperti itu, aku haru perkuat pertahananku. Gangguan lalat, nyamuk, semut, burung dan lain-liannya itu dapat aku hadapi dengan perasaan universal, yaitu perasaan menyatu dengan mereka.
332. Urusan materi dan pekerjaan rumah tangga harus aku tinggalkan. Aku memerlukan konsentrasi dan ketenangan dalam memasuki alam bathin yang makin halus dan misterius. Gambaran dan perasaan meditasilu sampai sekarang dapat digambarkan sbb:
333.
334. Daya tekan dari atas masih kuat,karena kotoran emosi di kepala masih tebal. Kotoran emosi itu disebabkan oleh gejolak emosi didada sering naik kekepala, oleh karena itu aku harus meningkatkan disiplin pribadi a.l jangan memushi serangga pengganggu, anggaplah mereka sebagai teman. Keinginan untuk mencapai sesuatu, walaupun sifatnya lebih tinggi, tetap merupakan hambatan, oleh karena itu bekerjalah kamu tanpa motovasi keinginan itu, tetapi karena memang harus bekerja
335. Meditasi pagi aku lakukan dilantai atas. Mula-mula aku lakukan sambil tidur menghadap matahari, perasaanku cerah, seperti pohon2 merindukan sinar matahari, kemudian aku mengambil posisi duduk. Aku merasa dinding atau kotoran yang menahan tekanan dari atas runtuh satu persatu. Dinding depan dekat dahi yang lebih dahulu runtuh, kemudian diikuti oleh kepala bagian belakang. Aku merasakan kekuatan dari atas memasuki tubuhku sehingga aku merasa sebagai orang baru. Aku melihat semua makhluk berjuang mempertahan-kan hidupnya, aku tak tega merampas kehidupan mereka, aku merasa kasihan melihat nasib nyamuk, nasib semut yang selama ini aku basmi.
336. 7-11-1996: Meditasi malam aku lakukan dalam kondisi mata tertutup, rasanya seperti memasuki ruangan kosong tanpa penghuni. Setelah beberapa lama aku temukan pemilik gedung duduk diatas bubungan. Aku naik keatas, kemudian bersatu dengannya. Dalam diriku timbul perasaan bahagia dan tentram.
337. Meditasi dilanjutkan dengan posisi mata terbuka. Masih ada tekanan kuat dari atas, rupanya kotoran dikepalaku belum bersih sehingga daya dari atas tidak bisa tembus. Aku harus berjalan terus. Sebelum ada pintu terbuka, aku berputar-putar dibawah sambil menyempurnakan posisi yang sudah aku capai. Aku berpikir, pohon tidak pernah berambisi untuk berbuah, tetapi jika waktu dan kondisi sudah memungkinkan, pohon tersebut pasti akan berbuah.
338. 8-11-1996: Kemarin aku melakukan meditasi secara meraton. Mula-mula meditasi pagi di lantai atas dengan bantuan sinar matahari, siangnya melakukan meditasi dikamar atas dengan bantuan lagu-lagu lelambatan tujuannya ialah membobol kotoran bathin. Aku marasa penasaran, karena bagian-bagian yang tadinya sudah runtuh, timbul lagi tembok gelap yang menahan daya dari atas.
339. Rupanya, sinar illahi yang membawa daya dari atas tidak mulus masuk kedalam bathinku, dia mendapat perlawanan yang kuat dari daya kegelapan yang berasal dari kotoran bawah sadar. Usahaku sekarang ialah membersihkan kotoran yang berada dalam dadaku, agar kekuatan dari atas bisa bekerja dalam bathinku .
340. Tadi pagi aku bermeditasi di alam terbuka, disiram dengan cahaya matahari yang cerah. Bathinku juga mendapatkan cahaya sehingga rasanya hangat, berbeda jika aku berjemur tanpa melakukan meditasi, yang merasakan panas hanya fisikku. Sinar matahri juga bisa membersihkan kotoran bathin yang berada didada maupun di kepala.
341. Meditasi malam masih menentramkan daya yang masuk kedalam tubuh. Meditasi pagi, hambatan di batok kepala sudah mulai menipis, demikian pula didalam dada sehingga aliran tenaga bisa masuk merambat sampai ke tangan dan kaki. Gambaran componen-componen yang ada dalam alam meditasi adalah seperti gambar berikut:
342.
343. Meditasi siang dan sore, roh kudus belum bisa berfungsi mengaktifkan tubuh, sehingga meditasiku menemui jalan buntu. Untuk menghindari kejenuhan, aku kembali menghadap keatas, hasilnya terjadi lagi tekanan kuat di batok kepala bagian tengah sehingga kepalaku sakit, akibatnya meditasi tidak bisa diteruskan. Malam dan sore tidak melakukan meditasi, langsung tidur, bangun pagi alam meditasi terasa kosong, tidak ada apa-apanya.
344. 10-11-1996: Selesai mandi dan makan pagi, aku langsung meditasi. Mula-mula terasa kosong, kemudian ada tekanan antara kedua alis didahi. Aku pikir tekanan ini untuk membuka mata bathin, oleh karena itu aku ikuti terus tekanan dan gerakannya. Lama-lama tekanan dan gerakan itu mulai berkurang dan akhirnya hilang, tetapi bathinku tetap gelap, belum terbuka juga.
345. Meditasi malam ada gerakan yang memaksa aku tidur, dan memang aku harus tidur kemudian bangun sesudah pagi. Meditasi terasa kosong, mungkin hanya perasaanku yang kosong, atau memang demikian adanya. Sampai sekarang aktivitas meditasiku masih melayani gerakan dan tekanan yang datang dari bawah maupun dari atas.
346. Tekanan ini menimbulkan daya gerak, terutama gerakan dileher. Meditasi sore aku mengarahkan gerakan itu kepada sumber illahi, mohon agar aku diberi kemampuan sebagai mahluk illahi. Hal ini akan aku lakukan terus sampai tujuanku tercapai, karena aku sudah merasa sangat dekat dengan sumber itu.
347. Untuk dapat mengatasi udara panas maupun dingin, jangan dilawan, tetapi satukan diri dengan alam, itulah rahasianya raja-Yoga, tetapi aku sendiri berjalan di Janana, yaitu mencari Tuhan dengan pengertian bukan dengan cara desiplin lahir bathin. Apa yang dicapai dalam Raja-Yoga apakah mungkin bisa dicapai melalui pembersihan bathin,.? Gerakan yang muncul dalam meditasiku mungkin daya yang harus dilawan, karena dia berasal dari reaksi kotoran bathin yang harus dibuang.
348. Latihan kebathinan hakikatnya ialah latihan fisik bagian dalam, sedangkan semua fisik adalah kulit yang harus aku tinggalkan, oleh karena itu aku tidak boleh terjerat dengan latihan kebathinan. Memperkuat bathin berarti memperkuat ikatan fisik, sedangkan tujuanku ialah pelepasan, dengan demikian memperkuat bathin termasuk tindakan yang harus aku hindari. Kesimpulannya buku-buku kebathinan kembali aku simpan, aku anggap sebagai kenangan hoby masa laluku.
349. 14-11-1996. Dalam meditasiku yang lalu aku sudah mencapai kesadaran universal, dimana egoku adalah ego universal. Dalam meditasi siang ini, aku merasakan dirinya sebagai makhluk illahi tanpa ego, karena ego itu telah aku hancurkan. Aku memohon kepada super-ego, agar aku dipakai dalam pekerjaan evolusinya, untuk itu aku mohon diberikan kuasa Illahi.
350. Dalam memasuki kesadaran illahi, ternyata masih banyak perlawanan yang datangnya dari alam bawah, sama halnya ketika aku mulai memasuki keasadaran rohani. Kotoran yang masih melengket pada kesadaran rohani ialah pikiran tentang materi, sedangkan kotoran yang melengket pada kesadaran illahi ialah keinginan disanjung sebagai makhluk suci, ingin memperlihatkan kesucian pada manusia merupakan kebodohan yang tersmbunyi dibalik kesucian.
351. Meditasi pagi hari, aku membersihkan bathinku dari segala macam keinginan, aku naik satu tingkat lagi memasuki alam kesadaran tanpa keinginan, aku rasakan ketenangan tanpa adanya tekanan. Alam ini keadaannya sangat tentram dan bahagia, dapat dirasakan dalam keadaan mata terbuka, keributan dunia tidak menimbulkan gangguan, bahkan dirasakan sebagai nyanyian alam.
352. Meditasi hari sabtu kacau, masuk keatas buntu, dari bawah timbul pikiran bawah sadar yang tidak tentu ujung-pangkalnya, demikian pula meditasi hari minggu tidak ada perubahan yang berarti. Dalam keadaan seperti ini aku mencoba mengambil sinar illahi dari atas, dibagian bawah aku melakukan meditasi bervariasi, a.l meditasi santai, meditasi lapangan, meditasi kebijaksanaan, meditasi doa, meditasi mata terbuka, meditasi musik dan sedikit kegiatan fisik.
353. 19-11-1996: Adapun tekanan yang dirasakan dari atas ialah berupa pijitan pada titik-titik tertentu. Yang dirasakan bobol itu ialah lepasnya kotoran bathin yang dipijit, atau selesainya proces pemijitan sehingga tidak dirasakan adanya tekanan. Pijitan hari ini mulai merambah kekulit muka. A.l pada pipi, lubang hidung, bibir dan terus ke dagu. Rasanya bukan sakit tetapi gatal yang merambat.
354. 19-11-1996: Tadi malam aku bermimpi dikejar oleh perempuan bermahkota umur setengah baya yang jatuh dari puncak pohon jambu. Pertama aku merasa takut, tetapi setelah aku dapat dipeluknya timbul perasaan sebagai suami-istri. Aku tidak tahu apa arti mimpi yang berkesan itu.
355. 21-11-1996: Pijitan sudah hampir rampung, saluran keatas sudah lapang meditasi dalam keadaan mata tertutup tidak diperlukan lagi, kecuali untuk menghilangkan keletihan pada mata. Suatu perkembangan baru dalam meditasi mata terbuka, yaitu pandangan bathin dari atas bisa bertemu dengan pandangan mata fisik dari bawah. Hasil dari pertemuan kedua pemandangan itu ialah serba samar, aku belum tahu apa artinya.
356. 22-11-1996: Setelah pemijitan disekitar kepala hampir rampung, kini pemijitan dilakuakan disekitar tenggorokan dengan cara berputar-putar seperti halnya ditempat-tempat lain. Jika semua saraf dikendorkan, ada kekuatan lain atau daya yang berusaha mengegerakkan, tetapi masih sangat lemah sehingga tubuh tidak bergerak.
357. 24-11-1996 Meditasi tadi malam terjadi pijitan disekitar telinga kanan dan telinga kiri dengan poros gerakan pada leher. Yang lebih banyak ialan bahagian kananya kemudian diakhiri dengan gerakan dan tekanan yang lembut dan halus. Meditasi pagi dan siang hari kembali menemui jalan buntu, karena aku mengabaikan tekanan dan gerakan itu dengan menentukan sendiri arah meditasi sesuai keinginanku.
358. 25-11-1996: Meditasi pagi, gerakan dan tekanan turun dari kepala kebadan bagian bawah dengan poros gerakan terletak pada pinggang tetapi tekanan terjadi pada leher, pada bagian kepala dan dari luar menggoyangkan tubuh.
359. 26-11-1996: Persoalannya masih pada gerakan2 dan tekanan2 yang berpindah-pindah, bahkan ada sumber gerakan berasal dari luar tubuh yang sulit dikendalikan sehingga sulit melakukan konsentrasi. Gerakan dan tekanan itu menguasai seluruh acara dalam meditasi, sedangkan kesadaran, ingatan dan pikriran mengisi acaranya masing2 tanpa mengganggu tekanan dan geraka-gerakan yang sedang berlangsung.
360. 28-11-1996: Tadi malam aku membaca Begawan Gita, menggali dan menyerap rahasia illahi yang terkandung didalamnya sampai aku kelelahan, mengantuk lalu tertidur. Meditasi subuh, tidak ada lagi tekanan dan gerkan-gerakan ajaib tersebut sehingga aku bisa konsentrasi naik sampai kedalam kesadaran illahi. Pagi-pagi kembali aku buka Begawan Gita. Aku temukan bahwa keinginan itu adalah penghalang yang menghambat perkembangan rohaniku, karena itu aku bertekad untuk menyingkirkan semua bentuk keinginanku.
361. Tingkat Dyana yaitu meditasi tanpa keinginan adalah baik untuk dilaksana-kan, tetapi lebih baik lagi ialah tingkat Tyaga yaitu bekerja tanpa keinginan, tetapi amat sulit untuk dilaksanakan. Memasuki wanaprastha kamu melakukan dyana, setelah bisa melakukan dyana, masuk kedalam kehidupan sayasin berulah belajar melaksanakan tyaga. Tyaga lebih mudah dilakukan setelah menguasai dyana.
362. Mulai sekarang aku akan lepaskan semua keinginanku untuk menjadi manusia super, untuk menjadi manusia suci, aku akan ikuti jalannya natur, aku akan jelajahi alam bathin sampai keplosok-plosok, sampai keujung cakrawala. Kehebatan duniawi, apapun bentuknya adalah trali besi, adalah sangkar emas, adalah bandulan, harus segra dibuang. Jangan kamu tertipu, apalagi mengejar kehebatan itu, seperti sanjungan, sebutan orang suci merupakan tipuan yang sangat halus.
363. 29-11-1996: Alam meditasi masih dikuasai oleh tekanan dan gerakan dari atas sehingga aku menemui jalan buntu. Aku yakin bahwa kebuntuan ini juga merupakan bagian dari pekerjaan Allah. Walapun aku rasakan bawah tembok tebal telah dirobohkan sehingga aku bisa langsung menghadap Allah, tetapi perubahan fisikku tidak nampak sama sekali, aku tetap sebagai manusia yang buta dan bodoh.
364. Dalam meditasi aku hanya bisa menghadap dan memohon secara berulang-ulang apa yang ada didalam hatiku, disamping itu aku mendapat didikan dari Begawan Gita tentang arti dan hakikat kehidupan semua makhluk. Orang suci bukan karena dia tidak makan daging, atau tidak bebuat kotor menurut ukuran moralitas manusia tetapi dia yang sudah bisa menyatu dengan Allah, karena Allah adalah standar kesucian itu. Pikiran ini pula merubah sikapku dalam melakukan meditasi. Aku tidak perlu pantang makan daging, aku tidak perlu pantang bunuh nyamuk, semut dan lalat, karena bukan pekerjaan yang membuat orang itu kotor atau bersih, tetapi sikap bathinnya
365. 1-12-1996: Mengakhiri bulan Nopember, dan memasuki bulan Desember, waktuku banyak disita untuk urusan luar, antara lain memperbaiki motor dan mengantar Kakek mengambil tunjangan vetran di kantor Taspen. Meditasiku kacau dan buntu, karena bathinku dipebuhi oleh kotoran yang berasal dari kesibukan fisik.
366. Meditasi subuh aku mendapat respos yaitu jiwaku terasa dibawa naik lalu bersatu dengan alam atas sepertinya aku bersatu dengan Allah Bapa di alam Kehidupan. Jiwaku naik lagi masuk kedalam alam putih, meninggalkan alam kehidupan. Disinipun aku merasa bersatu dengan Allah Bapa, tetapi tidak lama disini akupun diurunkan lagi, kembali kedalam alam meditasi semula.
367. Disini aku mendapat tekanan lagi dibagian kepala dengan sumber gerakan berada jauh diluar sana. Aku ikuti maupun aku abaikan gerakan itu dia bekerja terus selama aku masih dalam kondisi meditasi. Sekarang aku merasa berada di tangan Tuhan, semua keinginanku aku lepas sebab dia hanya menjadi beban dalam hidupku, Tuhan tahu segala kebutuhanku tanpa aku harus minta, Dia melihat apa yang ada didepanku, sedangkan aku berada dalam kegelapan.
368. 3-12-1996: Meditasi hari ini hanya menyerahkan diri secara total kehadapan Tuhan, disamping membiarkan semua gerakan dan tekanan itu bekerja, sebab dia juga mempunyai tugas yang aku tidak mengerti. Meditasi selanjutnya masih diwarnai oleh kondisi seperti ini.
369. 4-12-1996: Meditas subuh nampaknya tidak ada lagi jalan dari bawah keatas. Aku cari celah-celah untuk naik tidak ketemu, tetapi anenya tiba-tiba aku sudah merasa berada di alam bagian atas, ini berarti pembatas ruang bawah dan ruang atas sudah sirna. Siapa yang membobol, apakah gaya2 yang bekerja itu...? mungkin juga. Dalam Begawan Gita ada ditulis "dengan jalan bagaimana kamu mencari Aku, dengan cara demikian pula Aku akan mendekatimu.
370. Biarpun aku makan daging, Membunuh, bergaul dan bersetubuh dengan perempuan nakal dan perbuatan kotor lainnya, kita bisa juga sampai kepada Tuhan, asal bathin kita tetap bersih. Tubuh memang kotor, nazis dan penuh nafsu, tidak mungkin bisa suci, tetapi bathin itu bisa dibersihkan sampai mencapai kesuciannya yaitu jiwa atma yang murni, zat dari Tuhan, seperti bunga teratai yang digambarkan oleh Budha, walaupun berada di tempat yang kotor, tetapi bunga teratai tetap bersih dan indah.
371. Yang paling penting dalam mencari kebenaran dan kesucian itu ialah pengertian yang benar, penglihatan yang benar, dan pemahaman yang benar. Jika semua ini sudah berada pada tempat yang benar, maka perbuatan maupun perkataan itu dengan sendirinya berada pada tempat yang benar pula, karena perbuatan maupun perkataan itu adalah buah dari penglihatan, buah dari bathin, yang berada didalam diri manusia.
372. Janganlah kamu pikirkan apa yang telah kamu perbuat, apa yang sedang maupun yang akan kamu perbuat, melainkan pusatkanlah selalu perhatianmu dalam hal membersihkan bathinmu, karena perbuatan itu adalah abu kehidupan.
373. 5-12-1996: Hampir semalam suntuk aku meditasi dengan merubah-rubah posisi dari duduk dan tidur secara bergantian karena aku kehilangan posisi meditasi lahir bathin. Kemudian aku menemukan sedikit celah, yaitu menyatukan diriku dengan kuasa illhi, tetapi hal ini tidak mudah, karena bathin ini rasanya kotor sekali. Secara berangsur-angsur sinar illahi itu masuk kedalam diriku. Aku merubah posisi dari duduk ke posisi tidur, anehnya sinar illahi hilang lagi.
374. Waktu mulai meditasi subuh, sinar illahi sudah berada dalam diriku sehingga aku tidak tahu harus berbuat apa, berdoapun rasanya canggung sebab sinar itu belum merata keseluruh tubuh. Disamping itu masih terjadi gerakan-gerakan halus yang mengambil poros gerakan pada leher dan pinggang.
375. 21-12-1996: Setelah pembatas dan tekanan dari atas bersih, aku merasa seperti memasuki lapangan yang luas, aku tidak tahu harus kemana, aku hanya menanti didalam kesepian. Untuk mengisi waktu, aku membuka buku-buku dan catatan masa laluku, aku temukan lagi tuntunan Yoga didalam begawan Gita. Disana dijelkaskan bagaimana seharunya kita makan dan tidur, tidak perlu harus begini atau begitu, tetapi semua harus berada dalam keteraturan, dan tahu batas-batasnya.
376. Obyeck meditasiku bukan urusan fisik, bukan urusan duniawi, tetapi urusan bathiniah yang masih kotor. Jika bathinku sudah bersih, maka segala nafsu, maupun pikiran yang ngelantur dengan sendirinya akan bersih pula. Obyeck meditasiku bukan untuk mendapatkan kesucian atau kegaiban, karena semua itu akan mmuncul dengan sendirinya jika bathinku sudah bersih.
377. Kamu harus menyadari bahwa tidak ada sifat manusia yang jelek, semua ciptaan Tuhan itu baik sesuai dengan peruntukannya. Jika kamu sudah menyadari hal ini kamu akan bebas daru hukum dualisme yang membingungkan, karena tipuan dualisme itulah yang menyebabkan bathinmu kotor, diisi dengan adegan-adegan palsu yang menyesatkan.
378. Pengendalian pikiran yang tidak dilandasi dengan pengertian adalah sulit, sedangkan pengertian itu sulit dicapai tanpa adanya pengetahuan, karena pengetahuan itu memberi penjelasan sehingga kita bisa mengerti. Pengetahuan bisa didapat dengan cara mencari pada buku-buku kerohanian yang ditulis berdasarkan pengelaman, dan pada alam kehidupan manusia yang ditulis oleh Penciptanya.
379. Riak dan gelombang di laut timbul karena adanya perbedaan tekanan, demikian pula riak dan gelombang yang muncul dalam bathin manusia timbul karena adanya perbedaan pengertian dengan kenyataan. Jika didalam pemikiranmu timbul penilain sifat baik dan buruk, benar dan salah, maka dalam bathinmupun akan timbul perasaan simpati dan anti pati, kemudian perasaan ini berubah menjadi emosi yang membakar dirimu sendiri.
380. Jagalah pikiranmu agar jangan menjadi hakim bagi sesamamu manusia, kedmudian tanamlah dalam kesadarmu bahwa manusia, bahkan semua makhluk hidup dibekali sifat yang berbeda satu sama lain, karena beban dan misi setiap kehidupan itu berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Dalam hal ini tidak ada yang salah, tidak ada yang jelek, tidak perlu kamu pikirkan lagi.
381. Menyadari bahwa semua ciptaannya telah diperhitungkan dengan sempurna, kamu akan merasa malu menyalahkan ini dan itu, karena kamu tidak bisa melihat latar belakang dari segala ciptaaNya, sedangkan yang membuat makhluk itu tahu pasti untuk apa mereka dibuat. Adalah lebih bijaksana jika kamu dapat menerima dan mengaminkan segala apa yang kamu lihat, dengar, dan rasakan.
382. Jika obeyek meditasiku ialah untuk melihat setan dan jin, atau untuk memiliki kekuatan gaib, maka sama artinya aku melepaskan ikatan tanganku kemudian mengikat leherku sendiri. Obyek meditasiku sekarang ialah membebaskan diriku dari kegelapan, dari kebodohan itu, sehingga aku dapat melihat dengan jelas belenggu dan jebakan-jebakan maya, yang membuat hidup ini terasa susah. Setelah itu aku meningkatkan kesadaranku sampai aku dapat melihat dengan jelas keberadaan diriku sebagai makhluk illahi. Janganlah tertipu oleh pemikiran2 yang berasal dari keinginan yang tersembunyi.
383. 22-12-1996: Didalam kekosongan ini, dimana pikiranku harus berhenti, maka meditasiku akan mendapat tuntunan dari atas. Jika diperhatikan gerakan leher, jalanya pikiran, dan panas dinginnya perasaan, tidak mungkin dapat dilakukan oleh seorang guru manusiawi, karena dia mengetahui tentang diriku jauh lebih baik daripada aku sendiri.
384. Meditasi adalah perjalanan yang sepenuhnya berada di alam bathin, oleh karena itu mutlak diperlukan penuntun yang berada di alam sana.
385. 23-12-1996: Aku membeli buku-buku Budhis untuk mengetahui perjalanan bathin para biksu dalam melakukan meditasi. Yang aku temukan kebanyakan konsepsi-konsepsi yang telah diajarkan oleh para pendahulu mereka, kemudian ajaran-ajaran sesepuh mereka sekarang cendrung mengikuti pola-pola yang sudah ada. Aku tidak temukan bagaimana perjalanan bathin mereka memasuki alam meditasi. Aku juga membaca buku tentang Milarepa dari Tibet. Buku itu lebih banyak menceritrakan tentang perjalanan hidup fisiknya, karena perjalan bathin itu memang sulit diceritrakan dengan bahasa fisik, apalagi mengutip dari orang lain maupun dari sumbernya, kemungkinan besar salah mengerti.
386. Aku melakukan meditasi seperti ikan yang berenang ke hulu menentang arus, hanya untuk mengetahui dari mana asal sumber air itu. Sepanjang hidupku, aku rasakan ada kekuatan yang mengendalikan hidupku, sumber kekuatan itulah yang ingin aku buru dalam alam meditasi. Katakanlah aku bodoh dengan usaha yang sia-sia, tetapi kekuatan itu telah membebaskan aku dari pekerjaan duniawi yang membosankan, aku telah diberi kesempatan melaksanakan niatku untuk bertualang di alam bathin seolah-olah petualangan itu merupakan tugasku yang baru. Upahku telah dibayar lunas, aku disediakan fasilitas dan biaya hidup, sehingga tidak mungkin rasanya aku menolak pekerjaan ini.
387. Posisi meditasiku sekarang ialah dalam tingkat konsentrasi pembersihan pikiran dari memori masa lalu, setelah pikiranku bersih, aku menyatukan pikiranku dengan pikiran dari atas. Setelah menembus alam atas, konsentrasi aku lepaskan, kemudian aku rasakan curahan sinar illahi menyelimuti seluruh tubuhku. Bimbingan dan tekanan dari atas masih tetap ada, sifatnya hanya meratakan hasil konsentrasi yang telah dicapai sebelumnya.
388. 25-12-1996: Konsentrasi sudah tembus keatas, ternyata disana hanya ada kekosongan, kemudian dilajutkan dengan konsentrasi kedepan, memaksa mata terbuka, nampaknya juga tidak ada apa-apa. Aku mulai bimbang, aku merasa kembali seperti keadaan semula, hanya kesadaranku ada peningkatan.
389. Aku mulai merenungkan posisiku dalam meditasi, aku dapatkan bahwa jati diriku yang sebenarnya ialah "bathinku" itu. Aku mencoba menyadarkan bathinku, aku mencoba mengendalikan tubuhku dengan kesadaran bathin, dia juga berhubungan dengan Tuhan dan menyatu dengan Alam.
390. 31-12-1996: Manusia, kalau tidak dipikirkan, dia amat sederhana, dapat diabaikan, tetapi kalau dipikirkan, makin dalam makin membingungkan, akhirnya sampai kepada kebuntuan. Maka itu berjalanlah kamu sejauh yang kamu bisa capai, berpikirlah kamu sebatas ruang kepalamu.
391. Seumpama dalam masakan, kalau garamnya terlalun banyak, masakan akan terasa asin, kalau lomboknya terlalu banyak, rasa masakan akan pedis, masakan terasa enak kalau rasanya dapat mewakili semua unsur bahan yang dipakai. Demikian pula manusia seutuhnya, bukan manusia idealis, bukan manusia materialis, bukan moralis, bukan pula manusia rohaniah.
392. Posisi meditasiku sekarang alah:..... pertama pembersihan bathin,.....kedua peningkatan kesadaran,.......... ketiga pemusatan pikiran................................
393. 3-1-1997: Tanggal,..dan tahun berganti tanpa membawa arti, aku berjalan terus dalam kesepian seorang diri.................................................. Aku sudah jauh berjalan, tidak mungkin akan kembali.......................... Aku temukan lagi setitik cahaya, aku akan menuju kesana,................ ketempat yang yang belum aku ketahui............................
394. Kenyataannya aku ini ada, tentu ada yang mengadakan, siapa Dia itu, apa Dia itu,..? itulah yang ingin aku cari........................................... Aku diberinya kehidupan, jalan hidupku dituntun, siapa Dia itu, kemana aku akan dibawanya, itulah yang ingin aku cari....................................... Buah pikiran orang-orang bijak telah aku baca, wahyu melalui para nabi2 telah aku renungkan, semua hanya bayang-bayang. Tidak ada jejak yang jelas, walaupun demikian aku akan jalan terus.
395. Aku kembali masuk kedalam alam meditasi, aku temukam Dia yang menuntun hidupku, aku serahkan kemudi ditanganya, aku kembali menjadi bayi yang tidak tahu dan tidak dapat berbuat apa-apa. Perubahan buah mangga kecil menjadi buah mangga besar dapat dilihat, tetapi perubahan rasa mangga asam menjadi mangga manis sukar dilihat, karena procesnya ada didalam mangga. Demikianlah pula perubahan bathiniah hasil meditasiku tidak nampak dari luar, karena semua berlangsung didalam, hanya dapat dilihat dengan bathin .
396. Walaupun aku tidak merasakan perubahan yang berarti dari usaha meditasiku, aku akan jalan terus karena aku yakin dan rasakan sendiri bahwa setiap langkah dari meditasiku pasti membawa perubahan. "Kota Roma tidak dibangun dalam sehari" hasil meditasimu tidak akan nampak dalam satu atau dua tahun, tetapi pasti ada perubahan menuju kepada tujuan yang ingin kamu capai.
397. Lihatlah para pertapa, lihatlah para rahib, lihatlah para biksu, apa yang mereka cari,..?apa tidak mungkin disanapun sama dengan disini,.? Seperti laron menyerbu api, dikiranya disana ada keajaiban, nyatanya mereka hangus larut kedalam kobaran api. Demikianlah nasib para pertapa, para sufi, para rahib, para meditator yang rindu menyatu dengan Tuhan. Mereka menyerbu sumber sinar illahi dengan harapan dapat hidup abadi, nyatanya mereka semua mati abadi, karena identitas mereka itu semua lenyap, menyatu dengan alam illahi, seperti air sungai yang menyatu dengan lautan, tidak ada lagi identitas air sungai, yang ada hanya air laut.
398. Didalam rantai kehidupan tidak ada tempat yang istimewa, disanapun sama dengan disini. Mengharapkan kesenangan disana dengan mengorbankan kesenangan disini, sama dengan menumpahkan air dibelanga dengan mengaharapkan air hujan yang masih ada dilangit. Aku melakukan meditasi bukan mengaharapkan kesenangan, tetapi karena hobiku.
399. Hidup ini sebenarnya sangat sederhana, seperti perahu layar yang mengikuti arah angin, kita hanya cukup duduk tenang dan menjaga keseimbangan. Kesulitan hidup biasanya dicari atau dibuat sendiri seperti kera mabuk yang jatuh disarang kalajengking.
400. 5-1-1997:Jika jati diriku seumpama air, aku akan meresap kedalam bumi memberi kehidupan kepada machluk yang ada diatasnya. Bathin itu adalah jati diriku, bathin itu memberi kehidupan kepada manusia. Dalam meditasi, aku berusaha membersihkan bathinku, aku bersihkan dengan sinar illahi agar dia bisa bercahaya.
401. Sekarang kemanusiaanku masih dikuasai oleh Ego dan naluriku yang gelap. Usahaku sekarang ialah mengantikan ego dan naluri bawahan itu dengan bathin yang terang, dengan cara memasuki alam wanaprastha, dan melakukan meditasi pemberishan bathin secara berkelanjutan. Gambar berikut ini adalah model bangunan yang muncul dalam hayalan, hanya sekedar hayalan. Luas tanah 2 are lokasinya ditengan sawah, jauh dari jalan raya, tetapi masih dekat dengan komplek perumahan baru.Alam sedang bekerja terus tanpa henti. Dia membangun dan menghancur-kan dengan ketelitian dan keseresaian yang sempurna. Orang awam sangat sulit melihatnya, dengan kebodohannya mereka menyalahkan ini dan itu pada hal mereka tidak mengerti unjun-pangkalnya.
402. Menurut Tao, semua benda terjadi dengan sendirinya, tidak ada oknum yang menciptakan, demikinan kenyataan yang kita alihat. Dalam pabrik yang serba otomatis, benda-benda jadi dengan sendirinya, tidak ada orang yang membuatnya, demikianlah yang kita lihat. Kalau dilihat benda-benda yang dihasilkannya itu jelas mengandung tujuan tertentu, mempunyai spesifikasi tertentu, misalnya kain jelas untuk pakaian, super-mie jelas untuk makanan dan sebaginya.
403. Sebelum benda-benda itu jadi, terlebih dahulu dia jadi didalam pikiran perencananya, kemudian perencananya itu membuat pabrik, dan pabrik itulah yang bekerja sehingga tidak kelihatan pembuatnya. Demikian pula kejadian di alam raya ini, semua jadi secara otomatis, tetapi sebelum jadi dialam ini, dia telah jadi didalam pikiran penciptanya. Adalah sangat bodoh jika, didalam satu pabrik peralatan yang satu menyalahkan perlatan yang lainnya karena cara kerjanya yang berbeda. Demikian pula halnya di dalam kehidupan manusia, karena kebodohannyalah mereka menyalahkan orang lain, lantaran tidak sesuai dengan pengertiannya, karena mereka tidak menyasadari bahwa mereka semua hanya sebagai alat dalam pabrik evolusi makhluk hidup.
404. Lao-Tse bisa melancong dengan menunggangi angin, walaupun demikian dia masih sangat tergantung dengan adanya angin. Demikian pula hanya orang yang melakukan meditasi, walaupun dia sudah sampai di puncak, jika masih ada sesuatu yang diharapkan, berarti dia masih berada dalam kesusahan. Meditasi yang dilakukan oleh karena dorongan harapan tertentu, sama artinya dengan melakukan perjalanan dengan mengendarai angin, karena kamu akan kecewa jika harapan itu tidak tercapai.
405. Aku melakukakan meditasi bukan untuk mendapatkan ini dan itu, tetapi karena hobi, karena panggilan hidupku, aku tidak mengharapkan hasilnya, tetapi aku mendapatkan kepuasan dalam pelaksanaannya. Seorang anak tidak pernah berambisi untuk menjadi orang dewasa, tetapi mereka tetap akan menjadi orang dewasa, dikehendaki maupun tidak, karena yang menentukan hasil kehidupan ini ialah Dia yang membuat kehidupan ini ada.
406. Aku kerjakan apa yang harus aku kerjakan, dan tidak akan aku lakukan apa yang tidak bisa aku lakukan, karena aku tidak mengenal pantangan semua terserah kepada Dia, aku hanya sebagai alat yang berada ditangan sang Pencipta.
407. 13-1-1997: Tidaklah mengkin memberikan pengertian kepada seseorang yang sengaja melindungi pengertiannya sendiri, seperti botol tidak mungkin bisa diisi jika angin yang ada didalamnya tidak mau keluar. Pohon tidak bisa dipaksakan untuk berbuah, dia akan berbuah dengan sendirinya jika segala sesuatunya sudah memungkinkan, demikianlah seseorang akan bisa menerima pengertian jika kondisi yang berada didalam maupun diluar dirinya sudah memungkinkan.Alam bekerja dengan pasti sesuai jadwalnya, baik dalam pertumbuhan fisik maupun dalam pertumbuhan bathinnya.
408. 23-1-1997: Posisi meditasiku sampai sekarang ialah, Tekanan dari atas sudah hilang, tetapi berpindah di leher dan rahang. Sudah satu minggu tekanan itu bekerja, menyebabkan aku harus menguap secara berulang-ulang tanpa bisa dibendung sampai aku mengeluarkan air mata. Disamping rasa menguap, timbul rasa tegukan secara terus menerus, sepertinya udara dari dalam dadaku tidak pernah habis.
409. Timbul dalam pikiranku, apakah gejala ini merupakan usaha jiwa keluar dari dalam tubuh, karena selama ini aku selalu memberihkan kotoran bathinku dengan sinar illahi dari atas. Mulai sekarang aku akan mengusahakan agar jiwaku bisa keluar dari dalam tubuh ini.
410. 24-1-1997: Tekanan pada rahang yang menyebakan aku harus menguap dan cecegukan sudah mulai hilang, sehingga bathinku bisa naik keatas, tetapi masih banyak gangguan yang adatang adar luar. Dari ubun-ubun bathinku naik keatas, sedangkan dari dahi masuk sinar illahi menyiram tubuhku.
411. Memberihkan bathin tidak bisa dipaksakan dalam waktu singkat, dia harus melalui tahapan, seperti misalnya pertumbuh manusia, didalam perut saja memerlukan waktu sembilan bulan, masa menyusu satu tahun, masa kanak-kanak lima tahun, masa remaja limabelas tahun, masa dewasa tigapuluh tahun dan masa tua bisa mencapai empatpuluh tahun.
412. Seperti halnya pertumbuhan fisik, pertumbuhan bathin juga bertahap, memerlukan proces yang tidak bisa dipaksakan dari luar. Jika aku dipakai, aku akan memperbaiki dunia, jika aku tidak dipakai aku akan memperbaiki diri, itulah semboyanku sampai hari ini.
413. Sekarang aku mulai merenungkan, bagaimana caranya pikiranku dapat dikendalikan dari luar, seperti bunga matahari dapat dibelokkan oleh datangnya sinar, demikianlah pikiranku dapat dialihkan kedalam persoalan yang tidak aku kehendaki. Seperti tikus dapat ditarik masuk kedalam perangkap oleh baunya umpan, demikianlah pikiranku masuk kedalam persoalan yang tidak ada ujung pangkalnya.
414. Misalnya, pikiran yang sedang tenang didalam kesadaran itu diumpan dengan perosalam " Moral" Jika pikiran mau masuk kedalam masalah moral, maka mulailah dia menjadi hakim, menyalahkan yang ini dan mnembenarkan yang itu, kemudian membahas masalah-masalah yang tersentuh oleh pikiran moralis. Oleh karena itu didalam melakukan meditasi, hati-hatilah dengan umpan itu.
415. 25-1-1997: Setelah selesai mengalami tekanan dan ngilu2 dirahang bawah, aku naik kedahi mecaba mengundang sinar illahi dengan pikiranku, tetapi pikiranku buntu, tidak bisa tembus keatas. Melalui ubun-ubun aku naik keatas, ternyata diatas amat luas, terdapat banyak kemungkinan sama seperti dibawah. Bedanya disana tidak diperlukan lagi gudang memori yang disebut pengetahuan, semua sudah dapat dilihat dengan jelas. Apa yang ingin diketahui tinggal dilihat, bukan dipelajari lagi, karena pikiran disini tidak berfungsi.
416. Alam ini berada diatas pikiran, sedangkan pikiran itu masih kerjanya fisik, sedangkan dialam ini yang bekerja ialah rohani. Setelah berputar-putar di alam renungan ini, aku kembali mendapat dorongan untuk menguap. Dorongan menguap ini berpusat pada hidung bagian atas berbeda dengan dorongan sebelumnya yang berpusat pada rahang bagian bawah, dengan demikian tidak ada dorongan untuk cecegukan.
417. 26-1-1997: Meditasi hari ini aku bisa langsung ketingkat ubun-ubun, dengan sekali-sekali masih diganggu oleh dorongan menguap. Manusia memang bisa dikendalikan dari sana melalui pikiran, perasaan maupun perbuatannya. Jika dalam meditasi aku mencoba jalan sendiri, mengabaikan pengendalian itu dan menggunakan jalan pikiran sendiri, maka aku akan menemui jalan buntu, akhirnya menyerah juga.
418. Didalam pengendaliannya aku tidak pernah mengalami jalan buntu, sebab selalu ada acara baru yang aku tidak pikirkan sebelumnya. Seorang yang menuntut kesucian, bukan dengan pikirannya dia berjalan tetapi dengan tuntunan yang membimbing dia lahir bathin, oleh karena itu mulai sekarang aku akan serahkan, pikiran, perbuatan, maupun perasaanku dalam bimbingan-nya, karena aku lebih mempercayai Dia dari pada diriku sendiri.
419. Aku sering berpikir, dan bebuat bertentangan dengan hati kecilku sehinga menguntungkan orang lain, bahkan merugikan diriku sendiri, apa sebnenarnya yang terjadi,..? Pada saat yang demikian, pikiran dan perbuatanmu dipakai untuk orang lain, bukan untuk dirimu. Hal ini harus kamu terima sebagai rasiko logis dari sikap penyerahanmu. Sebelumnya, egomu selalu berpikir bahwa semua aktifitas fisik maupun non fisik selalu mengarah kepada kentinganmu sendiri. Sekarang egomu sudah mulai lemah, sehingga fisikmu dapat dimanfaatkan oleh kekuatan universal untuk kepentingan bersama.
420. 27-1-1997: Meditasiku hari ini mengarah kepada penyatuan pikiran dan pera-saanku dengan pikiran dan perasaan universal, sebelum menyatukan penglihatan dan pengetahuaku denganNya. Inilah cara berpikirku yang konyol sehingga aku menemui jalan buntu. Orang yang mencoba menggunakan pikiranya sendiri dalam alam meditasi, sama dengan orang yang tidak tahu jalan, menyetir mobil sendirian, akibatnya seruduk sana seruduk sini akhirnya menyerah setelah menemui jalan buntu.
421. Hal inilah yang selalu terjadi dalam perjalan meditasiku. Karena terdorong oleh keinginan tertentu aku menggunakan analisa pikiranku untuk mendapat sesuatu dengan segra, hasilnya ialah jalan buntu. Jika aku serahkan bimbingannya kepada kekuatan pengendali, jalanya terasa enak, sulit dimengerti, berkesinambungan, tetapi kita harus sabar.
422. 28-1-1997: Tadi malam aku tidak melakukan meditasi karena ganguan fisik dan cuaca, meditasi subuh tidak ada bimbingan, rasanya tawar lalu bubar. Dilanjutkan meditasi pagi, mula-mula sepi, tidak ada bimbingan, tetapi didalam kesepian itu aku merasa berada di alam lain, ini berarti alam meditasiku sudah pindah tanpa aku sadari.
423. Alma meditasiku sekarang ialah cahaya terang itu. Biasanya cahaya terang itu muncul sewaktu-waktu, tetapi pagi ini cahaya terang itu sudah ada dan meliputi seluruh ruangan meditasiku. Setelah beberpa lama aku dibimbing dengan tekanan yang berpindah-pindah sehingga leherku berpuar kesana-kemari, maka pagi hari ini aku merasa diberi kesempatan untuk menikamati ketenangan dalam satu titik obyek.
424. Jika perubahan alam meditasi memang sudah mengarah kepada ketenangan dalam satu titik konsentrasi, aku akan lakukan demikian, tetapi apa yang akan terjadi selanjutnya, tergantung kepada bimbingan yang muncul nanti. Aku tidak dapat mengarahkan jalannya meditasi sesuai dengan jalan pikiranku, karena pikiranku kebanyakan diperalat oleh keinginan, akibatnya aku masuk jalan buntu.
425. 1-2-1997: Situasi dan kondisi tidak memungkinkan melakukan meditasi. Badan mulai gatal-gatal, telinga juga gatal, tangan sebelah kiri terasa ngilu, daya konsentrasi dan bimbingan sangat lemah sehingga pikiran gampang sekali keluar jalur. Aku tahu semua ini dari Dia juga, bahkan mungkin juga merupakan bahagian dari proces meditasi, atau bahagia dari ulah bimbingan meditasi tersebut. Jalanilah hidupmu apa adanya, baik dalam kondisi gampang maupun dalam kondisi serba sulit, sebab semua itu adalah bimbingan juga.
426. 3-2-1997: Meditasi pagi ini aku tidak naik keatas, tetapi menyelami diri sendiri, siapa sebenarnya aku ini, apa ini, itu.. dan seterusnya. Aku menyelami diriku sampai sedalam dalamnya, aku temukan diriku yang polos, bersih dan kosong. Pada awalnya aku ditanam dalam tubuh manusia semasih dia berada dalam perut ibunya. Dalam perkembangan selanjutnya aku tumbuh bersama tubuh itu, aku diberi rangsangan dari luar sehingga aku penuh berisi kotoran emosi. Setelah aku dewasa, aku tidak mau lagi menerima beban emosi itu, bahkan aku akan melepaskan kotoran emosi yang sudan bertahun-tahun melengket pada tubuhku. Untuk maksud itu aku merindukan kesunyian, dan alam wanaprastha adalah alam yang sunyi didalam keramaian.
427. Sekarang jelaslah bagiku bahwa tujuan meditasiku ialah memberiskan bathinku dari kotoran emosi. Jika aku sudah bisa bersih, aku akan bisa melepaskan kembali diriku dari ikatan fisik ini, seperti kacang lepas dari kulitnya. Kalau memang demikian halnya, maka mulai sekarang,....
• Bebaskanlah dirimu dari tambahan beban, yaitu tambahan pengalaman dan rangsangan kenikmatan fisik.
• Kalau ada rangsangan fisik berupa makanan, penyakit, kesusahan maupun kesenangan, jangan dimasukkan kedalam bathinmu, cukup diluarnya saja.
• Hindari keramain atau tontonan yang mengobarkan emosi sehingga kamu ikut ketularan emosi, karena bathinmu masih sangat peka, masih baru tumbuh, lain halnya jika kamu sudah tamat wanaprastha.
• Jangan ikut campur urusan orang lain, sekalipun itu keluargamu sendiri, sebab semua orang telah memiliki garis kehidupan yang harus dijalankan.
• Jangan terpengaruh oleh sifat-sifat dan tingkah laku orang lain, sebab masing-masing orang telah diisi sifat-sifat yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan kelahirannya.
428. Disamping bathin dan tubuhku, masih ada pihak ketiga yang mengawasi diriku. Dia melihat aku dan tubuhku, dialah yang menyuruh aku menulis buku ini, dialah yang selalu aku ajak berdebat, dia melihat apa yang aku sedang dan akan lakukan, dia mengetahui rahasiaku sampai sedalam-dalamnya. Dia bisa menyalahkan, tetapi tidak bisa memberi petunjuk, sebab petunjuknya sering disusupi keinginan, sehingga lebih banyak salahnya dari pada benarnya.
429. Disamping pihak ketiga, ada lagi oknum pihak ke-empat yang berada jauh diatas sana. Kehadirannya dapat dirasakan dari sinarnya seperti halnya keberadaan matahari. Dia dapat dilihat melalui ubun-ubun yang sudah bersih dari kotoran bathin, Dialah yang memberikan kesegaran bagi semua makhluk, kesanalah aku akan pergi,...
430. Sebelum aku dimasukkan kedalam tubuh manusia, dimanakah aku berada,.? Pertama-tama kamu berada didalam tanah, bercampur dan larut dalam semua zat, kemudian masuk kedalam setiap unsur kehidupan melalui akar2 dan cahaya matahari. Pada awal masuk kedalam kehidupan kamu belum mempunyia kesadaran, kemudian setelah melalui proces kehidupan yang berulang-ulang barulah muncul kesadaran fisik. Untuk mencapai kesadaran rohani, kamu diroces lagi dalam tubuh manusia dengan cara memasukkan kamu kedalam janin manusia, maka jadilah kamu anak manusia. Pertama kali kamu menjadi manusia, kesadaranmu masih sama dengan binatang, yaitu kesadaran fisik, istilahnya kamu masih berada di taman Eden. Setelah melalui pengalaman hidup sebagai manusia, maka rohanimu mulai tumbuh, ini berarti kamu memasuki proces penderitaan, istilahnya "masuk kedalam lembah dosa" karena dalam pase ini rohanimu akan dibersihkan dengan pengalaman kehidupan yang pahit.
431. Sekarang, setelah kesadaran rohanimu tumbuh, kamu bersihkan sendiri bathinmu melalui meditasi, tidak perlu lagi diproces dengan kehidupan yang pahit, karena kamu sudah melihat tipu-daya kehidupan, kamu sudah melihat rahasia kehidupan, sehingga kamu tidak tertarik lagi.
432. 5-2-1997: Pelaksanaan meditasi dengan consentrasi kepada suatu titik diatas, kemudian mencurahkan sinar illahi masuk kedalam dada, rupanya sudah hampir rampung. Bathin yang terkurung didalam dada itu mulai bergerak naik keatas. Setelah sampai diatas, dia bingung, tetapi tidak lama kemudian ada bimbingan yang masuk, menempatkan bathin pada posisi yang benar. Dari posisi ini bathinku dapat melihat kebawah dan juga keatas, sama seperti waktu bathinku berada dalam dada, hanya jangkauan pandangannya lebih luas, karena posisinya lebih tinggi.
433. Kalau aku perhatikan, komposisi bathin itu tidak merupakan satu barang yang mempunyai wujud tertentu, dia hanya berupa kumpulan zat, seperti awan, dia bisa berbentuk apa saja, dan juga bisa memisah-misahkan diri. Dari pengalaman yang aku rasakan, bahagian bathin yang pertama naik keatas ialah dari tulang belakang, kemudian diikuti oleh identitas bathin dari dalam dada secara bergelombang. Setelah semua unsur bathin didalam dada bersih, semua sudah naik keatas, barulah terbentuk kesadaran bathin dikepala, barulah bathin bisa melihat kebawah maupun keatas.
434. Mulai sekarang aku rasakan bimbingan yang muncul makin berkurang, mungkin nanti dia akan lebih aktif kalau memasuki jalan yang lebih sempit. Posisiku sekarang ialah membersihkan dan memperkuat bathinku yang sudah berada di kepala. Aku harus membiasakan bahtinku tinggal diatas selama mungkin agar dia tidak dimasuki lagi oleh unsur2 perasaan dan sensasi-sensasi lainnya. Setelah bathin itu bersih, barulah dia bisa keluar dari kepala.
435. Dalam kondisi meditasi, aku bisa mencapai kesadaran universal, tetapi hanya sebentar saja, sebab sesudah diluar kondisi tersebut aku kembali kedalam kesadaran fisik. Kalau bathinku sudah bisa bebas dari tawanan fisik, barulah aku dapat melakukan apa yang aku pikirkan, barulah kesadaran universal itu bisa menjadi kesadaran hidupku.
436. 6-2-1997: Meditasi subuh, mula-mula sepi, kemudian muncul bimbingan membawa bathinku naik keatas. Kotoran dalam dada dikuras, lalu dibuang keatas, sehingga dada rasanya hampa. Aku pikir, apa yang disebut karma itu ialah kumpulan dari sisa2 pengalaman kehidupan berupa perasaan, pemikiran dan emosi masa lalu yang dibuang ke-alam roh menjadi kotoran di alam rohani.
437. Seperti halnya alam fana ini penuh dengan sampah2 sisa2 aktivitas kehidupan manusia, demikian pula alam rohani penuh dengan kotoran bathin yang berasal dari aktivitas bathin makhluk hidup, misalnya roh2 kegelapan, daya2 bathin yang tertinggal di batu2, pohon2 dsb.
438. Setelah kotoran bersih dari dalam tubuhku, aku rasakan ada sesuatu yang dimasukkan dari atas berupa awan atau udara baru sehingga tubuhku terasa lebih ringan dan lebih segar. Aku berpikir bahwa tubuh manusia itu hampir sama dengan computer, bisa di perbaharui bagian dalamnya, diganti dengan yang lebih canggih untuk meningkatkan kemampuannya. Apa kelebihan kemampuan tubuhku sekarang, aku sendiri belum rasakan, mungkin memerlukan waktu penyesuaian cukup lama.
439. 8-2-1997: Pada malam ini jam 01.10 bathinku telah lebur kedalam alam semesta, aku tidak tahu harus berbuat apa, karena tidak ada petunjuk, tidak ada arah, semua rasanya hampa dan kosong. Keadaan ini bermula dari konsentrasiku terus keatas, aku membawa bathinku naik ketas untuk menghadap sumber illahi. Setelah mentok diatas, ternyata alam disana adalah kekosongan, bathinkupun lenyap disana.
440. Sekarang aku berpikir, bahwa Allah Bapa bukan berada nun jauh diatas tetapi Dia meresap didalam kehidupan ini, Dia ada diantara kita, buktinya bathinku lenyap diatas sana, tetapi didalam diriku timbul kesadaran universal tanpa adanya bathin atau egoisme, ini berarti bathinku telah masuk kedalam sarinya kehidupan. Setelah beberapa lama berada di alam atas, aku kembali turun tetapi dibawah terdapat banyak kekuatan gelap yang menanti sehingga bathinku muncul lagi dengan perasaan yang tidak enak. Aku naik, bathinku lenyap lagi, itulah keadaanya, aku tidak tahu bagaimana kenyataannya.
441. Meditasi pagi, bathinku langsung naik keatas, mula-mula aku bingung, sepertinya tida ada apa-pa, kemudian ada penuntun datang, aku dibawanya naik lagi, ternyata jalan keatas tidak buntu. Jalan keatas mungkin tidak akan pernah buntu asal bathinmu makin bersih, sebab yang menentukan batas jalan itu ialah batas kotoran bathinmu. Bimbingan bekerja seperti biasa, yaitu naik membawa dan melepas kotoran diatas, kemudian membawa hawa bersih masuk kedalam badan. Demikian kegiatan berjalan terus dengan variasi yang sulit diikuti.
442. 9-2-1997: Setelah kedamain dan ketentraman hidup apa lagi,..? Meditasiku hari ini tidak melakukan konsentrasi, malah berbaur dengan kesadaran alam semesta. Suara ribut tidak lagi menjadi hambatan, semua ada pada tempatnya, aku lebih konsentrasi dalam pemahaman akan segala sesuatu, terutama tentang manusia itu sendiri.
443. Sampai sekarang aku belum mempunyai kepastian apa sebenarnya yang aku cari, bahkan aku belum tahu apakah yang aku cari itu ada atau tidak, real atau semu, tetapi aku tahu bahwa hidupku ada yang mengaturnya, karena semua aktivitasNya dapat aku rasakan. Sumber kekutan itu ada di alam lain, dia masuk kedalam diriku, mengendalikan aku melalui perasaan, pemikiran, maupun aktivitas lainnya.
444. Masalahku sekarang ialah, aku belum dapat menggunakan pikiranku, perasaanku, maupun kegiatanku sesuai dengan pertimbanganku sendiri, karena aku masih buta. Aku tidak dapat melihat latar belakan dari setiap perkara, bahkan latar belakan dari setiap pekerjaan yang aku harus lakukan, oleh karena itu lebih baik aku ikuti bimbingannya, sebelum aku bisa masuk dibalik layar, dimana skenario itu dibuat.
445. 11-2-1997 Meditasiku hari ini ialah mengolah pikiran, apa itu pikiran, bagaimna bentuk fisiknya, siapa yang ikut mengendalikan pikiran, kemudian bagaimana cara pengendalian itu. Bentuk atau wujud pikiran ada didalam otak manusia, cara kerjanya hampir sama dengan chip cpu computer. Panca indria adalah input sama dengan key board, sedangkan ingatan sama dengan memori computer. Semua input yang mnengendap dalam memori merupakan beban pikiran, yang sewaktu-waktu muncul kepermukaan jika pikiran sedang kosong.
446. Pikiran adalah alat processing data, maka itu hasilnya selalu sesuai dengan inputnya, jika inputnya negatip maka hasil pemikiranpun negatip, maka itu usahakanlah selalu memberikan input positip.
447. Makin rajin pikiran itu bekerja, makin luas pula pengetahuannya, karena pengetahuan itu adalah data yang sudah diolah oleh pikiran, kemudan disimpan dalam memori. Input pikiran bukan saja dari indria atau alam sekitarnya, tetapi juga dari bahtin sendiri, juga dari alam gaib, bahkan dari alam illahi.
448. 14-2-1997: Beberpa hari yang lalu aku tidak menulis karena ada bisul emosi yang meledak. Sekarang aku menyadari bahwa emosi yang meledak, merupakan bagian dari proces meditasi, karena dari akar emosi itu aku bisa mengenal lebih banyak permasalahan kehidupan manusia. Didalam alam meditasi, pikiranku sering di koyak-koyak oleh permasalan keluarga tanpa ada pemecahannya, karena didalam bathin yang tenang itu masih ada kotoran bathin yang terembunyi. Dengan meledaknya emosi tersebut, kotoran bathin menjadi terbongkar, sehingga gampang dibersihkan. Hidup memang banyak permasalahan, janganlah anggap permasalahan itu sebagai beban, tetapi sebagai permainan, karena awal dan akhirnya sudah ditentukan.
449. 15-2-1997: Pikiran bisa mengendalikan perasaan, akan tetapi jika perasaan itu kuat, maka pikiran yang akan dikendalikan oleh perasaan. Agar pikiran tidak dikendalikan oleh perasaan, maka kesadaran harus diperkuat, karena kesadaranlah yang dapat mengendalikan pikiran maupun perasaan. Perasaan dan memori bawah sadar adalah gudang bahan pikiran, maka itu pikiran paling gampang larinya kesana, dia mengalir seperti air, selalu mencari tempat yang paling gampang untuk dilalui.
450. Memahami manusia secara keseluruhan adalah persoalan pokok dalam pemikiranku. Memahami componen-componen halus yang mengendalikan kehidupan manusia adalah pekerjaan yang dilakukan dalam meditasi. Aku merasa ada kekuatan yang mengendalikan hidupku. Mencari sumber kekuatan itu adalah persoalan pokok yang menjadi agenda dalam perjalanan meditasiku.
451. Pikiran juga mempunyai power, tetapi dia buta, sama dengan perasaan sedangkan kesadaran mempunyai penglihatan hanya sangat lemah dan rapuh sehingga sangat sulit mempertahankan kehadirannya. Pokok meditasiku sekarang ialah mengendalikan dan mempertahan kesadaran itu sepertri yang diajarkan dalam raja Yoga, akan tetapi setelah kesadaran itu tercapai, Raja-Yoga aku lepas, karena didalam tingkat kesadaran ini Raja-Yoga dan Janana Yoga terpisah. Kesadaran dalam Raja_yoga betujuan menguasai tubuh dan pikiran, sedangkan kesadaran dalam Janana-Yoga berjalan terus menuju sumber sinar Illahi.
452. 18-2-1997: Hari ini meditasiku sudah habis. Biarpun aku pusatkan pikiranku setajam pisau, dia tidak mampu lagi tembus keatas. Pikiran sifatnya adalah fisika, bekerja berdasarkan logika, sedangkan yang aku buru ialah alam illahi, yang sifatnya metafisik, diluar jangkauan pikiranku . Untuk apa aku susah-susah mengasah pikiran, dia tidak akan bisa tembus keatas, sama seperti memotong angin. Walaupun demikian bukan berarti aku menyerah untuk mencari Tuhan, aku masih memiliki senjata lainnya yaitu "Iman" dan renungan yang mendalam.
453. Tubuh dan pikiran sama seperti kereta tua, tidak mungkin lagi bisa meneruskan perjalanannya, karena perjalananku sekarang adalah menyeberangi lautan angin yang tidak bertepi, selamat tinggal tubuh dan pikiranku, engkau hanya sampai disini, aku akan jalan terus, aku akan terbang dengan iman, mengendarai angin.
• Aku tidak memerlukan lagi tempat khusus untuk meditasi, sebab setiap tempat adalah tempat meditasi.
• Aku tidak memerlukan lagi waktu khusus untuk meditasi, sebab setiap waktu, adalah waktu meditasi.
• Aku tidak perlu lagi mencari Tuhan kemana-mana sebab Tuhan sudah nampak dimana-mana.
• Aku tidak perlu lagi memberi persembahan apapun kepada Tuhan, sebab aku tidak memiliki apa-apa.
• Aku tidak perlu lagi berdoa memohon apapun kepada Tuhan, sebab Tuhan telah memberikan apapun kebutuhanku.
454. Langkahku sekarang ialah meresapi kehadiran Tuhan dalam diriku, menyatukan pemikiran, perasaan, dan aktivitasku dengan pikiran, perasaan dan aktivitasNya. Setiap langkah perbuatanku bukan lagi atas kehendakku tetapi atas kehendaknya, demikianlah arti penyerahan diri. Tidak ada kata penyesalan, apapun yang kamu lakukan itulah yang disebut "Iman". Untuk selanjutnya aku tidak tahu,...
455. 17-2-1997: Anakku minta dibelikan mobil sedan, aku katakan " bukan bapak tidak mau, tetapi keadaanlah yang tidak memungkinkan" jawaban anakku ialah " Sebenarnya bapak mampu asal bapak mau" Dari percakapan ini aku berpikir, demikianlah keadaan manusia dengan Tuhan, mereka percaya bahwa Tuhan sanggup berbuat segala sesuatu, sehingga mereka mengajukan permohonan didalam doa-doa yang panjang tanpa ada hasilnya karena manusia tidak memahami keterbatasan Tuhan.
456. Dari percakapan itu pula aku menyadari bahwa diriku sama dengan anak itu minta ini dan itu kepada Tuhan tanpa mengetahui apakan permintaan itu wajar atau tidak. Sebelumnya memang aku berpikir bahwa Tuhan bisa berbuat segala sesuatu asal Dia mau, sama dengan pikiran anakku tentang bapaknya. Atas kejadian itu aku mulai berpikir bahwa Tuhanpun memiliki keterbatasan, sehinga tidak bisa berbuat sembarangan.
457. Hukumnya ialah " Setiap keteraturan mempunyai keterbatasan" sebab kalau tidak ada pembatasan tidak akan ada keteraturan. Semua yang kita lihat ini adalah pekerjaan Tuhan, teratur dan rapi, oleh karena keteraturanya itu, dia mempunyai pembatasan-pembatasan. Yang membatasi keteraturan itu ialah hukum-hukum alam, misalnya keluarga ikan hidup di air, semua manusia berkaki dua, burung bersayap, ikan bersirip dan sebaginya. Jelas dapat kita lihat bahwa kemampuan Tuhan dibatasi oleh hukum2 alam, maka itu jangan minta diluar hukum2 itu.
458. Dengan memperhatikan hukum2 alam, kita tahu permohonan kita itu wajar atau tidak, jangan paksa Tuhan melakukan sesuatu diluar aturannya. Mungkin ada pengecualian, itupun ada aturannya, Tuhan tidak bisa membuat pengecualian pada setiap saat. Jika seorang anak minta kepada bapaknya diluar kewajaran, karena anak itu belum mengerti tentang bapaknya, demikian pula umat yang memohon terus kepada Tuhan, karena dia tidak mengerti tentang Tuhan.
459. Bukti keterbatasan Tuhan ialah keteraturannya, siapa yang membuat keteraturabn itu,..? apakah Tuhan, atau yang lainnya,..? persoalan ini akan dibahas setelah mengerti Tuhan, sebab Tuhan juga berada didalam keteraturan itu, tunduk kepada hukum2 itu. Kalau kamu sudah dapat melihat batasan-batasan dan aturan-aturan Tuhan, kamu akan dapat bekerja sesuai dengan kehendak Tuhan.
460. Contoh dari pekerjaan Tuhan ialah:, Untuk memberi makan kepada makhluknya, diturunkannya hujan sehingga benih padi-padian dan buah-buahan tumbuh. Untuk memusnahkan makhluknya, dibuatlah bencana, gempa bumi, kelaparan, peperangan, penyakit dan sebaginya. Semua pekerjaannya itu mempunyai tujuan yang pasti, tetapi manusia tidak dapat memahami karena manusia memandang dari segi kepentingannya.
461. 22-2-1997: Tuhan telah membawa aku sampai disini, sekarang aku dibiarkannya seperti layang-layang kehabisan angin. Secara manusia aku kecewa, tetapi berhakkah aku marah kepada Tuhan,...? Aku telah pusatkan pikiranku kepadaNya, aku telah berdoa dan berteriak dihadapannya, tetapi tidak jawaban yang aku dengar.
462. Apakah artinya meditasi dan konsentrasi itu kalau hanya sampai disini,...? apakah bedanya aku dengan pohon mangga yang berbuah maupun yang tidak berbuah,..? apakah artinya seekor semut diberi sayap menjadi laron, kalau hanya untuk terbang mencari cahaya lalu mati,..? Aku tidak dapat melihat awal maupun akhir dari kehidupan ini, aku hanya melihat sepotong kehidupan yang ada dihadapanku, bagaimana aku tahu arti semua ini,..? Dari pada aku kesal tiada guna lebih baik aku terima apa yang datang dan merelakan apa yang pergi, selain itu biarlah jadi atau tidak jadi sesuai kehendakNya.
463. Alam meditasiku seperti masuk kelapangan padang pasir yang tidak bertepi, bimbingan sangat sedikit aku rasakan seperti embusan angin sepoi-sepoi. Aku naik keatas, hanya ada kelap-kelipnya bintang, lalu aku mundur lagi, dibawah hanya ada belantara kehidupan yang mengerikan. Aku akan tetap duduk dalam meditasi, apapun yang akan terjadi, sebab meditasi adalah pekerjaanku, aku diberi gaji untuk itu.
464. 28-2-1997 Aku pusatkan pikiranku pada sinar dan penguasa itu, selanjutnya dengan sinar itu aku akan hancurkan egoku. Aku sudah sadarkan diriku bahwa semua persoalan yang aku hadapi ialah persoalan pembimbingku, dialah yang akan menyelesaikan. Jika aku mencoba menggunakan pikiranku dalam meditasi, aku pasti temui jalan buntu, jika aku serahkan kepada pembimbing, semua menjadi lancar.
465. Pengalaman dalam meditasi itu memberi keyakinan padaku bahwa menyerahkan pengendalian hidup ini ditangan pembimbing, jauh lebih aman jika dibandingkan dengan menggunakan analisa pikiran sendiri. Seorang meditator sering terperangkap didalam alam ketenangan, karena demikian yang dia pikirkan, Dalam meditasi tingkat tingggi, pikiran sudah harus digantikan dengan renungan.
466. 1-3-1997: Meditasi pagi ini, aku langsung naik keatas, menghadap ke pusat sinar illahi. Disana aku mendapat bimbingan untuk naik dan bersatu dengan alam yang lebih tinggi. Sekarang aku mengerti bahwa jalan keatas tidak mungkin buntu, hanya tergantung kepada bathin kita apakah sudah cukup bersih untuk naik ketingkat yang lebih tinggi.
467. Perkembangan meditasi seperti pertumbuhahan pucuk pohon-pohonan, dia tidak akan bertunas sebelum pucuknya cukup umur. Dalam meditasi, kalau kita sudah naik dalam suatu tingkat, bathin membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan tingkat yang baru itu, karena itu jalan keatas ditutup, kita rasakan jalannya buntu. Pematengan dalam suatu tingkat ialah menghayati keadaan yang baru kita capai, oleh para meditator disebut kebijaksanaan.
468. 7-3-1997: Sudah bebarapa hari aku melakukan meditasi pencerahan naik keatas, tetapi hasil luarnya tidak nampak sama sekali. Pertama naik aku menyadari persatuan diriku dengan alam semesta melalui tulang belakang. Naik berikutnya aku merasakan terang itu masuk kedalam tubuhku sehingga timbul kesadarnku bahwa apapun yang aku lakukan adalah dari Dia. Kesadaran penyerahan diri itu semakin terang, dan aku semakin menghayati aktifitas Tuhan dalam diriku.
469. Tadi malam aku mendapat telepon dari seorang Teman, mengajak aku ikut kegiatan lanjut usia, sedangkan tujuan pokoknya ialah menyerahkan pekerjaannya di P2tel karena dia mendapat pekerjaan lain. Hati nuraniku enggan ikut atau menerima pekerjaan itu, tetapi tidak ada kata-kata yang mampu menolaknya, akhirnya aku menyerah, jadilah apa yang harus terjadi. Jika aku bekerja diluar, apapun jenis pekerjaanku itu, aku percaya bahwa penuntunku pasti ikut memberi bimbingan. Aku tidak memikirkan untung ruginya, sebab bekerja maupun berolahraga adalah atas bimbinganya juga, termasuk kegiatan meditasi.
470. 10-3-1997: Hari ini adalah hari pertama aku bekerja kembali diluar rumah tanpa ada perhitungan gaji yang pasti, karena aku bekerja tanpa mengharapkan akan hasilnya, aku tidak terpengaruh apapun hasil kerjaku, karena pekerjaan ini adalah dari Dia. Bimbingan meditasi mempertebal keyakinanku bahwa segala aktifitasku tidak lepas dari campur tangannya, maka itu aku tidak perlu risau akan hasilnya.
471. Aku bekerja karena Dia, bukan karena si A atau si B, demikian pula upahku adalah dari Dia, bukan dari siapa-siapa. Demikian pula pekerjaan meditasi yang aku lakukan siang dan malam adalah dari Dia. Obyek meditasiku sekarang ialah memanjat ke alam yang lebih tinggi dengan cara membersihkan bathin.
472. Bimbingan dalam meditasi masih tetap aku rasakan, tetapi tekanan dan gerakannya semakin halus. Pase penyerahan diri secara total telah aku lalui, sekarang aku memasuki pase penyatuan diri dengan gerakan dan irama alam semesta sampai aku menyadari benar bahwa semua gerakan itu mempunyai satu tujuan yang sama.
473. Aku tetap berharap pasti ada sesuatu di ujung meditasiku, aku tidak akan berhenti melakukan meditasi sebelum aku sampai di ujung sana, sebelum bimbingan itu berhenti bekerja. Aku adalah orang upahan, meditasi adalah pekerjaan pokokku, aku telah digaji untuk itu, aku telah dibebaskan dari urusan rumah tangga, tidak ada alasan bagiku untuk menolak pekerjaan meditasi ini.
474. 26-3-1997: Meditasi tadi malam aku mengalami perubahan pusat kegiatan yaitu, semula kegiatan itu berpusat didada, aku rasakan bathinku berada didada, kemudian pikiranku melakukan pembersihan didalam dada dengan mencurahkan sinar illahi dari atas, akibatnya dadaku terasa kosong, bahkan bathinkupun terasa lenyap, entah kemana. Hal ini tidak berlangsung lama, karena tidak seberapa lama aku menemukan bathinku berada di kepala, ini berarti kegiatan meditasiku sudah pindah dari dada kekepala, dengan kata lain sudah naik satu tingkat.
475. Walaupun bathinku sudah pindah dari dada ke kepala, tetapi aktifitasnya tetap sama yaitu mnembersihkan diri dan berusaha menyatu dengan sang Pencipta. Yang berbeda ialah gerakannya lebih halus, kesadarannya lebih tinggi, dan gangguan alam bawah sadar makin berkurang, tetapi tekanan dari ubun-ubun makin keras.
476. 5-4-1997:Memetik pengalaman dalam meditasi, dimana kepala, pemikiran, emosi, bahkan bathin sendiri dapat digerakkan dari luar tubuh, aku berkeyakinan bahwa seluruh aktifitas tubuhku memang sudah dikendalikan dari luar. Nampaknya memang tubuh dan pikiranku yang bekerja, tetapi jenis dan tujuan pekerjaan itu sudah ditentukan dari sana termasuk dengan hasilnya.
477. Dalam memasuki dunia bisinis, aku juga akan mengandalkan bimbingan illhi, sebab bimbingan itu tidak mungkin salah, walaupun nampaknya rugi menurut perhitungan manusia, tetapi tidak demikian bagi bathin, biarlah jadi menurut kehendaknya saja. Dalam hal ini aku tidap akan dipusingkan oleh kegagalan maupun keberhasilan.
478. 21-4-1997: Penyatuan bathinku dengan bathin illahi makin nyata aku rasakan, badanku secara keseluruhan akan digerakkan oleh bathin illahi, sebab bathinku makin lama makin nenipis akhirnya akan lenyap.
479. 15-5-1997:Tuntunan dalam dunia bisisnis nampaknya bunbtu, apa artinya ini,? Walaupun aku sudah melakukan tindakan berdasarkan perasaan dan hati nuraniku, tetapi tidak berhasil juga, Kalau demikian halnya, apa artinya aku ini....? Untuk apa aku ini,...? Didalam meditasi aku sering menemukan jalan buntu, tetapi setelah beberapa hari pasti ada jalan keluarnya, bagaimana dibidang bisinis.?
480. Meditasi hari ini, aku masuk dalam usaha menyatukan pikiran dan bathinku dengan bathin dan pikiran universal, dalam kondisi mata terbuka, artinya tidak terlalu konsentrasi dengan mata tertutup, melainkan dalam kesadaran biasa, tetapi suasananya dalam meditasi. Aku belajar menghayati cara berpikirnya Tuhan dengan mengakui kenyataan itu sebagai suatu kebenaran .
481. Ada lagi persoalah yang menjadi obyek pemikiranku ialah " Hukum-hukum apa yang dipakai untuk mengatur nasib makhlukNya" Ada yang hidup dalam keberuntungan, ada pula yang hidupnya penuh derita, pada hal kedua jenis makhluk ini adalah ciptaanya juga. Ada teori yang mengatakan bahwa perbedaan itu adalah akibat dari hukum Pala-Karma, tetapi semua makhluk asalnya adalah dari tidak ada, berarti tidak ada perbuatan, berarti dasar penentuannya betrtolak dari hal yang sama, bagaimana hasilnya bisa tidak sama,..? ini berarti teori itu buntu.
482. Aku sependapat bahwa nasib baik atau buruk yang dijalani manusia sudah digariskan, kalau demikian apa arti usaha dan doa-doa manusia, apakah hanya nyanyian, seperti kicauan burung2, berapa besar pengaruhnya dalam merubah garis kehidupan itu,...? apakah memang ada cara untuk merubahnya, kalau memang ada kenapa para nabi tidak bisa merubah nasibnya sendiri,..?
483. 17-5-1997: Meditasi dalam menyatukan bathinku dengan bathin universal nampaknya sudah hampir rampung, tetapi belum sempurna, karena musuhku adalah pengaruh dualisme yang sulit dihilangkan. Pemusatan pikiran melalui pandanagn mata menghasikan kekuatan bathin, sedangkan pemusatan pikiran melalui ubun-ubun menghasilkan kekeosongan bathin, dua hal yang bertentang-an harus dipilih salah satu.
484. 30-5-1997: Obyek meditasiku ialah membebaskan bathin dari ikatan fisik, ini berarti aku harus memilih jalan pengosongan bathin, bukan memperkuatnya. Aku berusaha membebaskan bathinku dari segala kotoran emosi yang tibul dari gejolak moral dan politik dalam masyarakat, kemuidan menyatukannya dengan bathin universal.
485. Tentang hasilnya, aku tidak berharap dalam waktu singkat, sebab jadwal dan tahap pertumbuhan itu harus dipatuhi, seperti seorang anak untuk menjadi orang dewasa harus melalui masa kanak-kanak, masa remaja, masa pemuda, baru masuk masa dewasa. Seorang bayi baru bisa keluar dari dalam perut ibunya setelah sembilan bulan, kemudian untuk bisa berjalan dia membutuhkan waktu satu tahun lagi, bagaimana mungkin bathinku dalam waktu singkat bisa langsung dewasa,..?
486. Proces pencapaian dalam meditasi sama dengan proces pertumbuhan harus melalui tahapan misalnya,... sesudah melakukan pertumbuhan dilanjutkan dengan pematengan, dalam hal ini pertumbuhan berhenti untuk sementara. Setelah pematengan berhenti, baru dilanjutkan lagi dengan pertumbuhan,.. demikian seterusnya, maka itu kadang-kadang terjadi kejenuhan atau kekosongan atau jalan buntu dalam meditasi, karana pada saat ini terjadi proces pematengan.
487. Dalam proces pematenganku sekarang ialah berusaha menghayati kenyataan hidup ini, dan berusaha berpijak pada kenyataan itu, sementara dalam meditasi aku berusaha menyatukan dengan bathin unuversal. Pengaruh fisik, atau pikiran bawah sadar dengan sendirinya akan hilang, jika bathinku sudah lenyap, itulah yang aku harapkan.
488. 3-6-1997: Aku belum mengerti apa maksudnya aku disuruh bekerja kembali, karena kenyataannya di bidang inipun aku menemui jalan buntu apakah bekerja ini juga termasuk proces pematengan, karena dalam kenyataanya proces meditasiku berkurang banyak karena bekerja. Aku percaya bahwa semua ini ada maksudnya, tetapi aku belum menemukan jawaban yang pasti sedangkan masalah yang mendasar yaitu,..."untuk apa aku dilahirkan.." aku belum tahu juga.
489. 5-6-1997: Dalam penyatuan keatas aku tidak bisa lepas dari bimbingan, walaupun demikian kemajuannya masih aku rasakan lambat. Bimbingan itu banyak ragamnya misal melalui pemikiran, perasaan, juga gerakan-gerakan tubuh, urat maupun bathin. Bimbingan itu tidak mungkin dapat dilakukan oleh manusia biasa, sebab dia bisa masuk kedalam kemanusiaanku yang paling dalam hanya dalam kesadaran illhi dia tidak bisa masuk, karena alamnya lebih tinggi, disana aku berjalan sendiri.
490. 8-6-1997: Sekarang bathin dan pikiranku aku rasakan cukup tinggi, tetapi batas atas nampaknya masih jauh, seperti orang menggali sumur, galianku sudah cukup dalam tetapi tidak ada tand-tanda adanya air. Meditasi tadi malam bathin dan pikiranku seolah-olah sudah bersatu dengan bathin atas, Mula-mula bathin dan pikiranku aku bawa naik keatas, setelah beberapa lama aku menghadap keatas, aku lihat batin dan pikiran atas turun masuk kedalam tubuhku, lalu menyatu dengan bathin dan pikiranku.
491. Aku pikir, bangsa semut, walaupun kecil dan hidup didalam tanah, jika mereka tekun, suatu saat mereka diberikan sayap sehingga bisa terbang di angkasa, apakah tidak mungkin aku bisa diberikan kemampuan lebih dari kemampuan manusia biasa,...?
492. 27-6-1997: Usaha menyatukan batinku dengan bathin universal sudah hampir rampung, tetapi tidak ada perubahan yang berarti dalam fisikku, hanya penghayatan universal makin baik. Dalam meditasi tadi pagi aku mendapat pengertian bahwa wujud fisik dari Tuhan itu adalah Cahaya, oleh karena itu walalupun kamu berusaha memusatkan pikiranmu, kamu tidak akan menemukan Tuhan, keculali cahaya. Cahaya itulah yang mengendalikan kamu, seperti seberkas frequency radio mengendalikan robot. Seperti sinar matahari menghidupkan semua tetumbuhan, demikian pula sinar illahi menghidupi semua makhluk. Kalau sinar matahari ada sumbernya, tentu sinar illahi ada pula sumbernya, sumber itulah yang harus aku cari, apakah itu disebut Tuhan,?
493. 29-7-1997: Ada ditulis, carilah dahulu kerjaan Allah dan kebenarannya semua itu akan ditambahkan pula kepadamu. Tujuanku satu-satunya sekarang ialah memasuki kerajaan Allah itu.
494. Kerjaan Allah bukan ada disana atau disini, tetapi ada diantara kamu, yaitu didalam dirimu sendiri, maka itu aku akan berusaha menyelami diriku sendiri dengan cara meditasi.
495. Minggu, 3-8-1997: Aku tiba di Palu bersama istri dalam rangka perkawinan anakku Seven, tetapi perjalanan bathinku tetap mengarah menuju pencaharian kerjaan Allah. Aku bermeditasi seperti orang yang tenggelam didasar laut yang paling dalam. Dengan mata tertutup aku berjuang naik ketas agar bisa cepat sampai dipermukaan dimana aku bisa membuka mata melihat terang mendapatkan udara segar.
496. 18-8-1997. Meditasiku masih dalam pemantepan, tidak ada kemajuan, usaha penyatuan bathinku dengan bathin universal sering mendapat gangguan dari memori bawah sadar, sehingga kesadaranku sering dikuasai oleh pemikrian-pemikiran liar yang muncul dari bawah sadar, akibatnya roh universal tidak bisa masuk. Untuk mengatasi gangguan ini, aku melakukan meditasi dengan mata terbuka, dalam setiap kesempatan.
497. Masalahnya sekarang ialah, pusat konsentrasi itu menjadi kabur. Meditasi dalam kondisi mata terbuka dengan kesadaran universal, aku tidak mempunyai obyek yang jelas, karena pikiran juga harus diam, kecuali kesadaran universal itu sendiri yang ada. Kondisi semacan ini ialah sunyi, tenang dan kosong, seperti kita seorang diri duduk diatas puncak gunung memperhatikan kehidupan manusia dibawah.
498. 4-9-1997: Bimbingan meditasi aku rasakan sangat halus dan lemah, sulit diikuti, sepertinya aku menemui jalan buntu lagi. Aku harus mundur selangkah, kembali kepada posisi ego, kemudian aku akan menghadap kembali kepada sumber kehidupan ini. Usahaku sekarang ialah dengan bathin dan pikiran, aku melakukann konsentrasi menembus alam diatas, untuk dapat bertemu dengan Yang illahi.
499.
500. Palu, 11-9-1997. Aku sudah merasakan rohku menyatu dengan roh alam semesta, tetapi aku masih memiliki ego didalam dadaku. Obyek meditasiku sekarang ialah berusaha menyatukan egoku dengan ego alam semesta. Pusat konsentrasiku ialah pada ubun-ubun, aku tidak tahu pasti apa yang ada dibalik sana. Aku tidak punya konsep maupun tujuan yang pasti dalam melakukan meditasi, semua itu tergantung kepada bimbingan .
501. Aku sudah berjalan jauh, tidak mungkin aku akan kembali lagi, aku akan jalan terus walaupun aku tidak tahu pasti apa yang aku cari. Perjalananku seperti asap, makin lama makin tipis, akhirnya akan lenyap. Dunia yang aku tinggalkan rasanya tawar dan mengerikan, mereka nampaknya seperti orang-orang mabuk, menangis, tertawa, saling cumbu saling cambuk, bau harum bercampur dengan bau amis, itulah kehidupan fana tempat pembersihan roh2 dengan bermacam-macam perangkatnya. Adapun alat2 pembersih roh ialah sakit penyakit, kesialan, dan lain2.
502. Akus sudah melalui tempat-tempat seperti itu, aku sudah rasakan sakit dan senangnya, oleh karena itu aku tidak akan kembali lagi. Keinginanku sekarang ialah berkelana di alam bathin, menyelusuri lorong2 dan susud-sudut bathin yang gelap, mengamati isinya dan merasakan suasana alam bathin. Aku tidak tertarik lagi dengan panorama alam fisk, karena semua permainan yang ditampilkannya aku sudah ketahui rahasiannya sehingga tidak menarik lagi
503. Dalam perjalananku berkelana, aku tidak mungkin membawa teman, oleh karena itu aku harus berani berjalan sendirian. Dalam kesendirian itu tidak ada yang bisa aku ajak bicara, sebab bahasaku sudah berbeda dengan bahasa kebanyakan orang, mereka tidak mengerti apa yang aku katakan, tetapi aku bisa mengerti apa yang mereka katakan, karena aku memang berasal dari antara mereka. Aku akan berjalan terus sampai nafasku habis,...aku akan berkelana,.. sudah aku putuskan demikian...
504. Sampai sekarang pikiranku masih kotor, masih banyak cabang-cabangnya, sehingga aku tidak bisa masuk kedalam alam yang lebih tinggi. Usahaku sekarang ialah masuk kesana, kemudian tinggal disana selama mungkin supaya aku tidak diganggu oleh pikiran-pikiran bawah sadar yang muncul dari keinginan fisik atau memori masa lalu.
505. Janganlah mengharapkan Tuhan berbisik atau berbicara kepadamu untuk melakukan sesuatu, karena Tuhan dapat langsung masuk kedalam pikiranmu, bahkan langsung dapat menggerakkan tubuh, kaki dan tanganmu untuk melakukan kehendaknya. Jika ada bisikan atau suara hati yang kamu dengar, hati-hatilah sebab suara itu datangnya dari keinginanmu sendiri, keinginan bawah sadar yang terpendam.
506. Kalau kamu memang sudah bisa menyatukan diri dengan Tuhan, yakinlah bahwa apapun yang kamu lakukan, pikirkan, maupun katakan, asalnya adalah dari Dia yang memakai kamu tanpa kamu sadari
507. Makin jauh aku berjalan rasanya semakin hambar, hidupku semakin tidak berarti, egoku semakin kabur. Aku tidak merasa susah meninggalkan kehidupan materialis, karena hobiku memang kehidupan bathiniah, aku merasa terseret kesana tanpa aku bisa melawannya. Banyak orang berpendapat bahwa meninggalkan kehidupan duniawi sangat disayangkan, karana bagi mereka, disana banyak kesenangan, tetapi tanpa mereka sadari, kehidupannya sendiri sudah penuh dengan derita.
508. Kehidupan rohani jauh lebih tenang dan bahagia dari pada kehidupan duniawi, tetapi kedua jenis kehidupan itu adalah palsu, karen masih mendambakan kesenangan, masih terikat oleh bathin. Kenapa kita katakan kedua kehidupan itu palsu,....? karena kehidupan itu sendiri adalah palsu, apapun bentuknya. Yang tidak palsu ialah realistas diri kita yang tidak terjerat oleh kehidupan, dia sadar tetapi tidak hidup, oleh karena itu dia tidak akan mati.
509. Caranya masuk kedalam realita kehidupan itu, ialah melalui renungan dan meditasi, artinya dengan renungan kita berusaha memahami kehidupan ini, kemudian melalui meditasi kita membersihkan bathin kita sehingga sinar illahi bisa meneranginya. Pikiran dan hati nurani yang bersih akan menerima pancaran sinar illahi,dialah yang akan menuntun bathin kita kemana seharusnya kita pergi.
510. Dalam buku Wana-Parwa, Anoman berceritra kepada Bima tentang kehidupan manusia dari zaman ke zama sbb:
511. Pertama zaman Krita Yuga, lamanya 4000 tahun, dengan masa awal 400 tahun dan masi akhir 400 tahun sehingga jumlahnya menjadi 4800 thn. Pada zaman ini ketrampilan rohani mencapai 100 persen, sedangkan ketrampilan fisik adalah 0 persen, artinya semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan menggunakan ketrampilan rohani, tidak ada pekerjaan fisik, semua manusia bisa membuat muzizat dengan pikiran. Usaha keagamaan hanya satu ialah melebur diri menyatu dengan Tuhan, sedangkan kata-kata yang dipakai hanya satu ialah " Ohm", yaitu mantra penyatuan diri dengan Tuhan. Pada zaman ini tidak ada dewa maupun setan, karena tidak ada kebaikan maupun kejahatan, sedangkan alam berwarna serba putih.
512. Kedua zaman Traita-Yuga, lamanya 300 tahun dengan asa awal 300 tahun dan masa akhir 300 tahun sehingga jumlahnya menjadi 3600 thn. Pada zaman ini ketrampilan rohani turun 25 persen,sedangkan ketrampilan fisik naik 25 persen, ini berarti manusia mulai menggunakan tenaga fisik untuk mendapatkan sesuatu, karena daya ciptanya sudah turun 25 persen. Upacara keagamaan keagamaan dijalankan dengan sangat tekun, tetapi pemahamannya sudah berkurang. Pada zaman Traita inilah buku suci pertama ditulis dan juga aturan-aturan keagamaan dibuat sebagai tuntunan bagi anak-cucu mereka. Pada zaman ini warna alam didominasi oleh warna merah
513. Zaman ketiga ialah zaman Dwapara, lamanya 2000 tahun dengan masa awal 200 tahun dan masa akhir 200 tahun. Pada zaman ini kemampuan spiritual manuisa sudah turun 50 persen dan kemampuan fisik naik 50 persen, artinya manusia sudah sulit memahami kitab-kitab suci, dilain sisi kemajuan teknologi sudah mencapai 50 persen sehingga sebahagia besar pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan fisik. Karena tidak dapat memahami ajaran agama, mereka menyim-pang dari kebenaran, akibatnya banyak penyakit dan bencana alam. Didorong oleh rasa takut, dan hasratnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, mereka tekun melakukan ibadah agama yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Pada zama ini warna alam didominasi oleh warna kuning.
514. Keempat zaman Kali-Yuga, lamanya 1000 tahun dengan masa awal 100 tahun dan masa akhir 100 tahun. Pada zaman ini kemampuan spiritual tinggal 25 persen, sedangkan kemampuan teknologi sudah mencapai 75 persen, artinya kemampuan spiritual merupakan barang langka dan dianggap sebagai suatu keajaiban, sedangkan kemampuan teknologi menjadi tumpuan harapan mereka. Upacara agama jatuh ketaraf yang paling rendah, jauh dari kebenaran bahkan berbalik melawan kebenaran, sehingga hasil ibadahnya juga terbalik. Pada zaman ini merajalela "Iti" yaitu enam (6) hal yang tidak baik bagi tanaman a.l......
 Hujan yang melampaui batas,
 Kemarau yang berkepanjangan,
 Hama tikus,
 Hama belalang,
 Hama burung dan
 Peperangan.
515. Pada akhir zaman Kali-Yuga pengetahuan spiritual manusia sudah mencapai 0 persen, artinya mereka tidak memiliki kepercayaan lagi, semua pekerjaan sudah diperhitungkan dengan perangkat teknologi yang amat canggih, demikian pula dengan hukum dan moral, semua diatur dengan computer. Pada waktu inilah akan timbul bencana besar yang disebut hari pengadilan. Mereka yang timbangan spiritualnya sudah kosong akan dimusnahkan, akan tetapi yang masih mengandung kemapuan spiritual akan diselamatkan, alam mereka diperbaharui, fisik manusiapun diperbaharui pula seperti manusia zaman pertama yang disebut zaman hidup baru.
516. Kalau dihitung dari zaman awal sampai zaman pengadilan lamanya 12000 tahun. Setelah mengalami perputaran zaman sebanyak 1000 kali lamanya 12000x1000 = 12.000.000 tahun, barulah zaman prelaya, yaitu hari kiamat, dimana seluruh alam ini dimusnahkan. Jadi hari kiamat itu berlangsung setiap 12 juta tahun sekali, sedangkan hari pengadilan dan hari hidup baru berlangsung setiap 12000 tahun.
517. Palu, 23 September 1997: Apa sebab tulisanku kadang-kadang menjadi rusak,..? apa pengaruh mental atau hanya pengaruh fisik. Demikian pula pikiranku kadang-kdang menemui jalan buntu, aku tidak tahu harus berbuat apa,...harus pergi kemana,..?
518. Meditasiku sekarang mengarah horizontal, peleburan bathin dan ego mengarah kepada alam sekitarnya, bukan lagi keatas. Alam sekitar yang ada disekeli-lingku adalah bahagian dari diriku sendiri, aktifitas mereka adalah aktivitasku juga. Kesadaran dan pengertian inilah yang aku akan coba hayati dalam meditasiku, agar aku bisa bawa dalam kehidupanku sehari-hari. Dalam keadaan duduk sendirian, aku alihkan kesadaranku kepada rasa persatuan itu.
519. Sudah banyak rasanya hal-hal yang aku capai dalam meditasi, tetapi selalu timbul hal-hal baru yang harus aku selesaikan. Persoalan baru itu tidak terbayang sama sekali sebelumnya, seperti pintu yang muncul secara tiba2.
520. Agama yang ada dalam zaman Krita Yuga ialah peleburan diri kepada Tuhan, dan mentranya hanya satu kata yaitu " Ohm". Agama itulah yang asli, sedangkan agama pada zaman berikutnya sudah dinodai oleh kegiatan-kegiatan lainnya. Jika sekarang aku ditanyakan mengenai agamaku, maka aku akan jawab bahwa agamaku ialah agama yang asli. Pelaksanaan agamaku ialah peleburan diri kepada Tuhan, mantraku hanya satu ialah Ohm diikuti oleh penunggalan bathin dengan Yang Tuhan.
521. Kalau dilihat dari tujuan manusia ialah menyatu dengan Tuhan, maka kegiatan manusia yang lainnya itu hanya bunga-bunga dari kehidupan, itulah yang disebut maya. Kalau kita umpamakan alam sementa ini sebagai ladang pembibitan roh dengan ternaknya adalah manusia maka proces empat zaman itu dapat kita terangkan sbb:
522. Zaman pertama, lahan masih subur, maka rohani manusia langsung berbuah tanpa mengolah tanah sedangkan pada zaman berikutnya lahan sudah makin kurus, maka perlu pengolahan dan pemupukan lahan, artinya diperlukan pengetahuan teknologi. Pada zaman kali-yuga, lahan tidak efisien lagi untuk ditanami, maka diadakan pembaharuan lahan dengan cara membakar semua tanaman, kemudian lahan dibiarkan dulu diguyur hujan dan panas sampai kondisinya kembali normal.
523. Kalau demikian halnya, apa arti kehidupab bagi makhluknya,..? Kehidupan dipakai untuk memproces roh didalam tubuh agar bisa bersih dari kotoran materialis. Dalam fisik manuisa diisi dengan ego, dilengkapi dengan pikiran agar manuisa dapat dikendalikan. Pikiran manuisa dapat diunpamakan sebagai radio receiver, sedangkan pikiran yang Tunggal sebagai radio transmiternya.
524. Adapaun program yang dipancarkan oleh transmitter sesuai dengan soft were yang telah dibuat oleh Dia. Perintah-perintah yang diterima oleh masing-masing receiver sesuai dengan program kehidupan mereka masing-masing. Tiap-tiap program itu satu sama lainnya saling kait-mengait sehingga membentuk satu program evolusi. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa manusia adalah program ujungnya, sedangkan program induknya berada dialam lain.
525. 25-9-1997: Dalam meditasi tadi malam aku sudah putuskan akan melebur egoku, apapun resikonya. Sebelumnya memang aku mempertahankan egoku dalam meditasi karena tanpa ego, meditasiku terasa buntu, dia berfungsi sebagai motor penggerak untuk mencapai alam yang lebih tinggi. Dengan ego aku bisa naik kedalam alam yang lebih tinggi, tetapi aku tidak bisa menyatukan diriku dengan Dia, karena masih ada Kau dan Aku. Untuk bisa bersatu dengan Kau maka Aku harus dikorbankan, itulah yang akau harus lakukan sekarang.
526. Melenyapkan ego ternyata tidak mudah. Ego yang aku rasakan sudah lenyap dari dalam dada, ternyata masih ada di kepala. Pusat meditasiku sekarang berada di kepala, dia berusaha mencari jalan masuk ke alam yang lebih tinggi. Ego yang berada di dada dengan ego yang muncul di kepala sifatnya berbeda, alam yang akan dicapai juga berbeda, oleh karena itu ego itu masih tetap aku perlukan.
527. Masalah fisik terasa kotor,...? itu hanya perasaanmu. Menjaga kebersihan fisik memerlukan tenaga dan waktu yang tidak sedikit, sehingga hidup kita seakan-akan diperbudak oleh fisik. Fisik tidak mungkin bisa suci, bagaimanapun caranya kamu membersihkannya, sebab dia berasal dari tanah, akan kembali menjadi tanah. Mulai sekarang janganlah kamu diperbudak oleh fisik, jagalah bathinmu dari pengaruh fisik agar dia tetap bersih, tidak berbau tanah.
528. 7-10-1997 : Setelah meditasiku tembus keatas, ternyata disana tidak ada apa-apanya, aku kembali menemui jalan buntu. Disana hanya ada hampa dan ketenangan, seperti orang yang telah mencapai puncak gunung, disana dia hanya temui kesunyian,...untuk apa semua ini,..? Sampai sekarang aku belum menemukan jalan kemana aku harus pergi, aku hanya bisa menunggu pembimbing memperlihatkan aku jalan naik.
529. 9-10-1997: Meditasi tadi malam memperlihatkan diatas gunung ini ternyata masih ada langit yang harus dicapai. Egoku sekarang sudah mulai menembus ubun-ubun,dia sudah berada diluar kepalaku siap untuk mengapai langit biru. Egoku masih keluar masuk melalui ujung atas tulang belakan, mengambil tempat parkir di tenggorokan.
530. Usaha meditasiku sekarang ialah mencari hubungan dengan langit diatas, kemudian mempertahankan hubungan itu selama mungkin. Hasil meditasiku sampai sekarang ialah, konsentrasi lebih mudah, penghayatan ego universal lebih mudah, alam ketenangan bertambah. Dalam keadaan seperti ini, aku rasakan hidup ini seperti tidak ada artinya, semua rasanya hampa.
531. Aku merasakan tidak ada tangan-tangan suci yang mengatur hidup ini, melainkan semua diatur oleh alam melalui hukum-hukumnya, sepereti robot-robot yang dikendalikan oleh program computer. Nasib seorang manusia dibentuk oleh banyak variable antara lain, faktor ibu-bapak, condisi alam, condisi masyarakat, dan yang paling penting ialah faktor roh manusia.
532. Setelah nasib manusia dibentuk dari awal kehidupannya, maka selanjutnya nasib itu akan dipadukan lagi dengan variable-variable lainnya dalam perjalanan hidupnya, sehingga membentuk nasib baru dalam kehidupan yang akan datang. Kekuatan variable lain yang tidak masuk dalam daftar program, tidak bisa mempengaruhi nasib. Dalam agama budha, perjalanan nasib ini disebut karma.
533. Hukum alam yang mengatur gerakan alam semesta ini ialah hukum2 alam fisik dan alam metafisik, sedangkan yang diketahui manusia baru hukum2 alam fisik sedangka hukum alam meta fisik hanya dikethui oleh orang-orang tertentu, tidak bisa dipelajari dengan otak fisik.
534. Persoalanku sekarang ialah bagaimana caranya aku bisa mengetahui hukum alam metafisik itu. Salah satu kemungkinannya ialah bisa masuk kedalam alam tersebut melalui alam bathin, sebab bathin itu adalah unsur metafisik dari tubuh kita. Untuk dapat masuk kedalam alam bathin, satu-satunya cara ialah meditasi pelepasan ego, dan meditasi peleburan diri kedalam alam illahi.
535. 10-10-1997: Untuk apa kamu mencari pengetahuan,...? yang lebih baik dari pada pengetahuan ialah Dyana,(Meditasi pembersihan bathin) dan yang lebih baik dari pada dyana ialah Tyaga (membebaskan diri dari hasil pekerjaan). Sebenarnya sekarang aku sudah berhenti mencari pengetahuan, berhenti membaca buku-buku, aku masih terpaku pada dyanan. Tyaga baru bisa dilaksanakan apabila aku sudah selesai meditasi.
536. Aku melaksanakan ini dan itu, karena memang hal itu harus aku kerjakan, tentang hasilnya terserah Dia. Yang menjadi pekerjaanku ialah apa-apa yang sudah aku kerjakan, sedangkan yang belum atau yang tidak dapat aku kerjakan bukanlah pekerjaanku. Aku akan berusaha tidak terpengaruh oleh hasil pekerjaanku, karena hasil akhir sudah ditentukan oleh Dia, sebelum aku memulai pekerjaan itu.
537. Seperti hasil ceritra sebuah drama, semua sudah ditulis dengan pasti, demikian pula halnya hasil sebuah pekerjaan. Kalau memang demikian apa arti perjuangan hidup,? bukankah semangat perjuangan itu hanya sia-sia belaka,?
538. Arti dari perjuangan hidup ialah kematengan jiwamu, sama seperti pembakaran kue, bukan merubah kayu bakar menjadi arang yang disebut hasilnya, tetapi merubah tepung menjadi kue, itulah hakikat dari pembakaran kue.
539. Kamu dapat membangun rumah, membangun masyarakat, membangun perusahan besar, semua itu hanya arang, hanya sisa-sisa pembakaran jiwamu, sedangkan hasilnya ialah pengalaman jiwamu, kematengan jiwamu, kebersihan rohanimu, sebab dialah yang hidup terus, sedangkan arang itu akan musnah ditelan waktu. Oleh karena itu janganlah kamu terpaku oleh arang sisa-sia pembakaran itu.
540. 11-10-1997 : Janganlah kamu menoleh kebelakang, pandang kedepan dan jalan terus sampai badanmu habis seperti perjalanan patung garam kedasar laut, dia larut kedalam air laut, sebelum sampai didasar laut. Asal fisikku ialah dari tanah liat, dia pasti akan larut kembali menjadi tanah liat, tetapi atmanku dari Dia, pasti akan kembali kepadanya juga.
541. Kebahagiaan yang aku rasakan dalam penyatuan diri dengan alam, jauh lebih lama jika dibandingkan dengan kebahagiaan yang dicapai dengan pengindraan. Pengalaman ini menunjukkan bahwa kebahagiaan illahi jauh lebih lama, bahkan bisa disebut abadi, jika dibandingkan dengan kebahagiaan duniawi.
542. 12-10-1997: Kebanyakan orang tertipu oleh kegelapan dan kebodohan sehingga mereka bergumul didalam kepalsuan. Setelah membaca buku begawan gita, sepertinya aku mendapatkan petunjuk kemana seharusnya aku pergi, dan apa yang seharusnya aku cari.
543. Yang disebut Brahman atau api suci, ialah aktifitas alam semesta, Dialah Tuhan, bukan Maha-atman atau Maha purusa, karena maha Atman itu ialah Sumber Alam illahi, sedangkan atman yang berada pada manusia disebut adiatma.
544. Tuhan ialah makhluk yang tercipta dari unsur purusa dan prakerti merupakan sumber kehidupan sedangkan Brahman adalah aktivitas dari Tuhan. Sang Ego atau bathin manusia adalah unsur Tuhan yang berada dalam diri manusia, oleh karena itu dia harus tetap exis sampai adiatman itu benar-benar bersih, seperti api belum bisa dipadamkan seblum kuenya benar-benar masak.
545. Dalam meditrasi tadi malam, dengan bathin dan pikiran aku berusaha menyatu dengan Tuhan, aku menyerahkan diriku sepenuhnya dalam tangannya agar aku bisa dirubah menjadi makhluk illahi. Sekarang tubuh dan pikiranku dipakai Tuhan dalam aktifitas rendahan seperti makhluk duniawi lainnya. Untuk selanjutnya aku berharap bisa dipakai dalam aktivitas yang lebih berarti.
546. Adapun tekanan yang aku rasakan, baik fisik maupun mental adalah tanda-tanda aktivitas yang bertujuan melakukan perubahan itu, tetapi aku tidak tahu seberapa lama dan seberapa jauh perubahan itu terjadi, sebab semua itu adalah rencana dan pekerjaaNya. Aku adalah korban adalah Yadnya, sedangkan Tuhan adalah Maha-Kurban.
547. 13-10-1997: Bukan dengan tanpa melakukan pekerjaan orang menjadi sempurna, melainkan dengan bekerja. Masalahku sekarang ialah,... setiap pekerjaan yang aku lakukan selalu mengotori bathinku. Obat untuk penyakit ini hanya satu ialah tyaga, yaitu berbuat tanpa mengharapkan hasilnya, sedangkan tyaga baru bisa dicapai setelah tamat meditasi. Adalah lebih sulit tidak bekerja dari pada melakukan pekerjaan tanpa mengharapkan akan hasilnya.
548. Melakukan ataupun tidak melakukan pekerjaan bukan saja tergantung kepada kemauan sendiri, tetapi juga sangat tergantung kepada lingkungan dan tuntutan kehidupan, oleh karena itu sangatlah sulit untuk tidak melakukan ataupun melakukan pekerjaan yang sudah ditetapkan, walaupun bertentangan dengan kemauan kita sendiri.
549. Melakukan pekerjaan tanpa mengharapkan hasilnya menjadi lebih mudah apabila kita mempunyai pijakan berpikir yang benar dan jelas misalnya : Kita tidak perlu terpengaruh oleh hasil pekerjaan itu karena :..............
 Pertama, semua aktifitas kita adalah rekayasa yang sudah ditentukan hasilnya sebelum pekerjaan itu dilaksanakan.
 Kedua, Kita tidak dapat menentukan hasil akhir dari suatu pekerjaan bagaimanapun baiknya kita berusaha.
 Ketiga, hasil pekerjaan yang kita lakukan bukan semata-mata untuk kita sendiri, bahkan kita tidak dapat menentukan untuk siap hasil pekerjaan itu, karena setiap saat nyawa kita bisa diambilNya
 Keempat, dalah suatu kebodohan jika kita sangat terpengaruh oleh hasil usaha kita, karena hakikatnya kita hanya sebagai alat, hanya sebagai orang upahan.
550. Mungkin kamu sudah dapat melakukan Tyaga, tetapi kamu masih terpengaruh oleh akibat dari segala aktifitas orang lain. Untuk menghindari pengaruh ini, kita memerlukan pijakan pengertian yang berbeda dengan pijakan pengertian menjalankan tyaga, a. l.
 Pertama sadarilah bahwa alam kehidupan ini sangat ramai dengan segala macam aktifitas, baik yang ditimbulkan oleh makhluk hidup maupun oleh benda-benda material, maka itu hendaknya kamu panda-pandai menempatkan diri diantara keramaian itu.
 Kedua, sadarilah bahwa semua kegiatan yang nampaknya kacau balau itu, sebenarnya sangat disiplin dan rapi, semua bergerak sesuai orbit mereka masing-masing, semua dikendalikan oleh suatu program yang multy complek, tidak mungkin salah, oleh karena itu, merupakan kebodohanmu , jika kamu menyalahkan ini dan itu.
 Ketiga, seandainya aktifitasmu bentrok dengan aktifitas orang lain sehingga menimbulkan kerugian, itupun tidak pantas kamu sesali karena bentrokan dan kerugian itu sudah direncanakan sebelumnya.
 Keempat, tidak ada alasan apapun yang menyebabkan kamu kecewa atau bangga atas segala hasil perbuatanmu atau perbuatan orang lain, karena semua itu adalah arang, atau sisa-sisa pembakaran dari bathinmu, hanya kematangan bathinmu yang diharapkan.
551. Semua aktifitas atu pekerjaan manusia, nampak dari luarnya sama, tetapi menurut sifat dan hasilnya ada dua macam, yaitu pekerjaan yang bersifat "Yadnya" hasilnya bebas dari dosa, sedangkan pekerjaan yang bersifat Karma, hasilnya sesuai dengan hukum pala-karma .
552. Apabila pekerjaan dilakukan semata-mata karena kewajiban, karena kodrati, tidak terpengaruh oleh hasilnya, pekerjaan itu disebut Yadnya, bebas dari hukum pala karma, sedangkan pekerjaan yang dilakukan dengan motivasi atau harapan mencapai suatu tujuan disebut karma, karena itu diikat oleh hukum pala-karma.
553. 14-10-1997: Mulai tadi siang aku melakukan meditasi dalam kondisi mata terbuka, egoku ada di kepala, pikiranku sebagai saksi berada diluar kepala, sedangkan kesadaranku sebagai manusia berubah menjadi kesadaran universal.
554. Aktifitas bathin, pikiran, kesadaran maupun ego itu tidak bisa aku tentukan sendiri, karena adanya campur tangan dari pembimbing. Sedemikian aku memasuki alam meditasi, pembimbing langsung menentukan materi latihan yang harus aku lakukan. Jika aku memakasakan diri melakukan latihan sesuai dengan rencana ataupun pemikiranku, pasti menemui jalan buntu, sehingga latihan akan berhenti dengan sendirinya. Oleh karena itulah sampai sekarang aku belum tahu sampai kapan program ini akan berakhir, dan tidak tahu pula apa tujuan akhir dari program ini.
555. Kemungkinan juga aku akan menjadi manusia seutuhnya sampai tua, maksudnya tidak ada bagian-bagian yang dihilangkan atau ditambahkan sebagai buah dari meditasi. Ada orang mengorbankan nafsu makannya seperti para vegetarian, mengorbankan nafsu sexnya seperti pastoor dan biksu, mengorbankan indrianya yang lain seperti para petapa dan para sufi, tetapi aku ingin lengkap sampai disana, hanya berdasarkan pengertian dan kesadaran.
556. Jika fisikku kekurangan bahan baku dia ingin makan, selera makan menunjukkan bahan apa yang diperlukan oleh fisik, oleh karena itu aku harus makan sesuai seleraku. Demikian pula jika ada kelebihan kotoran dalam tubuh, dia akan mengeluarkannya dengan cara buang air, bersin, muntah, bahkan menembus kulit berupa bisul, dan lain2.
557. Pekerjaan tubuh berupa pengeluaran dan pemasukan bahan baku itu sering terganggu oleh kerjanya bathin, sebagai buah dari pemikiran sehingga menimbulkan banyak macam penyakit. Sewajarnya, pekerjaan tubuh tidak perlu dibatasi apalagi dipotong, biarlah berjalan secara alamiah, tetapi harus dikontrol dengan pengertian, karena fisik itu sifatnya buta, pengertian itu adalah terangnya manusia.
558. Dasar pengertian kita ialah, Tuhan itu bukan purusa, bukan pula prakriti, melainkan machluk hidup yang mempunyai kreasi. Alam bathin Tuhan ialah Maha-purusa, sedangkan alam bathin manusia ialah adipurusa. Fisik Tuhan sama dengan alam fisik ini termasuk fisik amnusia, maka itu manuisa disebut micro cosmos sedangkan tuhan disebut Macro-cosmos. Kreasi tuhan adalah kreasi manusia dan makhluknya .
559. Karena manusia adalah petanya Allah, aku harus tetap seperti manusia apa adanya, tetapi bathinku atau kesadaranku harus aku tingkatkan menyatu dengan kesadaran Tuhan, yaitu kesadaran universal sehingga aku tidak terikat oleh hukum pala-karma.
560. Bagi mereka yang dengan sengaja memotong sebahagian bahkan semua aktifitas fisiknya seperti para pertapa misalnya, itupun tidak salah, karena itulah program hidup yang harus dijalankannya. Aku ingin menjadi manusia seutuhnya, karena aku ingin menjadi Tuhan dalam bentuk kecil, ingin menjadi Peta Allah sesunggunya.
561. Palu, 17-10-1997: Meditasi sore, posisi mata terbuka, bathin menyatu dengan bathin alam semesta, aku merasa menjadi machluk universal dengan dua pandangan, pertama pandangan bathin bersifat universal, kedua pandangan kasih yang keluar dari pertengahan antara kedua mata mengarah kepada alam semesta. Posisi meditasi semacam ini akan aku teruskan, karena aku ingin menjadi machluk universal yang kreatif.
562. Palu, 19-10-1997: Perjalanan Meditasi kembali menemui jalan buntu, seperti orang lari-lari ditempat. Walaupun aku sudah berusaha masuk ke alam bathin, tetapi aku rasakan bathinku masih di alam fisik, masih ada tembok tebal yang memisahkan antara bathin fisik dan bathin rohani. Walaupun demikian, aku tidak ada pilihan lain, aku harus berjalan terus, karena hidupku memang untuk itu.
563. Fisikku ini adalah milik Dia, pekerjaan yang aku lakukan adalah dari Dia, kehidupan yang aku jalani adalah pemberiannya, aku ini hanya mengikuti programnya, oleh karena itu tidak ada alasan bagiku untuk tidak melakukan apa yang harus aku lakukan.
564. Didalam Begawan gita ada disebutkan bahwa sifat manusia dapat dibagi dalam tiga tingkatan yang disebut "Tri-Guna" yaitu Satwa, Rajas dan Tamas, dengan uraian masing2 tingkatan sbb.
 Pertama Sifat Satwa, memperlihatkan ketenangan, moralis, kerohanian, jujur, welas asih, tidak membenci, tidak mendendam, tetapi bagian bawah dari alam satwa ini masih bersentuhan dengan alam rajas, sehingga masih timbul rasa senang dan rasa sedih. Alam peralihan ini juga disebut alam kebingungan, alam remaja, dimana dia merasa sudah tahu, tetapi masih banyak kekurangannya.
 Kedua alam Rajas, sifatnya sangat dipengaruhi oleh nafsu indria yang berkobar-kobar sehingga aktifitas fisiknya sangat sibuk, sangat rakus, sangat egois, sehingga sering terjadi bentrokan antara mereka. Sifat-sifat inilah yang menguasai masyarakat pada umumnya, baik ditingkat bawah maupun kalangan pemuka masyarakat,sehingga banyak diantara-nya yang menderita sakit dan stres berat.
 Ketiga Sifat Tamas, yaitu sifat masa bodoh. Sifat ini menimbulkan banyak penderitaan fisik, keterbelakangan dan kebodohan, karena mereka tidak mempunyai dorongan untuk maju, mereka cukup puas dengan apa adanya, sehingga nampaknya secara fisik hidup mereka sangat menderita, walaupun secra bathin tidak demikian.
565. Jika aku lihat posisiku sekarang, sebenarnya aku sudah meninggalkan alam kebingunagn itu, tetapi kotoran rajas masih sangat banyak, sehingga sewaktu-waktu dia muncul kepermukaan berupa rasa sedih, marah, menyesal dan sebagainya. Untuk membersihkan diriku dari kotoran rajas, satu-stu cara ialah dengan meditasi. Bisa juga dengan sembahyang, dengan mendengarkan lagu-lagu rochani dan lain2.
566. Ada juga orang menindas sifat rajas, dengan cara mengatur makanan sehingga fisiknya kurang bersemangat, malah ada yang mencedrai indrianya, atau makan obat bius agar tekanan rajas berkurang, tetapi cara ini sifatnya negatif, yaitu mengembalikan sifat fisik kedalam alam tamas, yang menimbulkan rasa malas dan masa bodoh. Target perjalananku ialah mencapai alam purusa, meninggalkan alam satwa, meninggalkan alam dualisme, meninggalkan alam bathin masuk kedalam alam ketenangan dan kesadaran .
567. 20-10-1997: Waktu meditasi pagi tadi, bathinku berusaha naik, dan mulai bersatu dengan bathin illahi. Dalam meditasi yang lalu aku sering merasakan pikiran dan perasaanku bersatu dengan pikiran universal, tetapi persatuan bathin, baru kali ini aku rasakan. Dalam begawan Gita disebutkan tiga lapis alam rochani, yaitu perasaan/bathin, pikiran/intlegensia dan manas/budhi. Sebenarnya masih ada unsur lain yang belum masuk kedalam salah satu unsur tersebut, tetapi sulit diterangkan.
568. Meditasiku sekarang berpusat pada penyatuan bathin. Setelah pencapaian suatu tingkat, biasanya dilanjutkan dengan penyerapan kedalam bathin, sesudah itu akan dirasakan biasa lagi seperti sebelum pencapaian, hanya kondisi bathin sudah sedikit berubah, makin dewasa, makin tahan banting. Menjelang pelajaran berikutnya terjadi lagi keadaan jenuh, tidak nampak aktifitas bathin, mungkin hal itu sedang terjadi proces penyerapan, seperti orang habis makan nasi, aktifitas fisik tidak nampak, karena pekerjaan dilakukan didalam tubuh.
569. 21-10-1997: Seorang Yogin, bukanlah ia yang makannya terlalu banyak bukan pula ia yang makannya terlalu sedikit. Bukan dia yang tidurnya terlalu banyak, bukan pula dia yang tidurnya terlalu sedikit, tetapi dia yang dapat hidup serasi dalam segala hal. Kalau dilihat dari ajaran Tao, seorang Yogin ialah dia yang dapat merasakan kedamaian hidup didalam Tao, hidup didasar kehidupan yang paling dalam, jauh dari permukaan.
570. 23-10-1997: Perjalanan meditasiku hari ini sbb; pertama, terjadi penyatuan pikiran melalui depan kepala tembus ke ubun-ubun, yang menyebabkan aku merasa sebagai makhluk universal. Kedua terjadi penyatuan bathin melalui tulang belakang, tenggorokan tembus kebagian belakang kepala. Hal ini menyebabkan bathinku terasa kosong, timbul perasaan tenang dan bahagia. Yang ketiga terjadi penyatuan ego kemanusiaanku dengan ego universal. Jiwa ragaku terasa terangkat keatas bersatu dengan alam semesta, sehingga aku merasakan diriku lebur kedalam alam semesta.
571. 24-10-1997: Setelah kejadian kemarin, sekarang meditasiku kembali terasa buntu, walaupun ada bimbingan aku belum tahu arahnya kemana, sehingga hasilnya tidak nampak pada perubahan fisik maupun mental, oleh karena itu aku putuskan akan kembali besok ke Denpasar. Setelah terjadi suatu peningkatan, berikutnya akan diikuti oleh kebuntuan karena hari berikutnya dipakai untuk penyerapan suasana baru kedalam bathin, disamping itu materi bimbingan baru sifatnya makin halus, sehingga sulit diketahui arah dan jenisnya.
572. Denpasar, 27-10-1997: hari Sabtu 25-10-1997 aku kembali ke denpasar naik Merpati dengan harga tiket Rp360.000. Dalam meditasi tadi malam, aku berusaha membuka saluran antara bathinku dengan bathin universal. Sai Baba mengatakan bahwa misinya ialah mengabarkan kepada manusia, bahwa diatas sana ada kuasa yang maha besar. Sekarang meditasiku sudah semakin terarah, konsentrasiku mengarah kepada pembukaan lorong antara bathinku dengan kuasa di atas itu.
573. Konsebtrasi semacam ini tidak memerlukan bimbingan, malah memerlukan ketenangan yang maximal, tetapi resikonya menemui jalan buntu, karena apa yang kita tuju itu belum tentu benar, kalau toh itu benar, kondisimu belum memungkinkan, oleh karena itu kamu pasti akan kembali kepada pembimbing, mengikuti tahapan yang benar.
574. Denpasar, 28-10-1997: bagaimana caranya instruksi dari atas masuk kedalam pikiran manusia,..? bahkan bisa masuk kedalam setiap aktifitas kehidupan makhluknya,..? Instruksi Kuasa dari atas dapat masuk kedalam setiap componen machluknya, bahkan kedalam benda2 mati, oleh karena itu dia tidak perlu membisikkan manusia untuk melakukan sesuatu, sebab dia bisa langsung menggerakkan manusia apa yang dikehendakinya, baik melalui indria, melalui pikiran, melalui syaraf2 sadar maupun tidak sadar, karena manusia berada dalam programnya.
575. Bathin bawah bisa berhubungan dan mengenal aktifitas bathin atas, apabila kotoran bathin itu telah sirna. Kotoran bathin itu timbul dari aktifitas fisik, dari sensasi2 yang diterima oleh bathin melalui indria, maupun pemikiran. Oleh karena itu kurangilah kegiatan fisik yang tidak perlu, kendalikan indria agar tidak menyerap informasi yang tidak perlu, kendalikan pikiran agar tidak membuat lamunan yang masuk kedalam bathin.
576. Pada umumnya, manusia bergerak tanpa motivasi, bergerak berdasarkan dorongan indrianya saja sedangkan pikirannya tidur atau mengikuti dari belakang. Jika indria dan fisiknya tidak bekerja, pikiran akan kehilangan pegangan, akibatnya ngelantur kesana-kemari hasilnya pusing tanpa sebab. Dalam alam meditasi pikiran itu dapat dibimbing sehingga tidak ngelantur, walaupun fisik tidak bekerja. Disanalah aku berada, dan itulah yang aku lakukan sekarang.
 Jangan ditanya, kenapa aku tidak mengindahkan kaidah-kaidah moral, karena aku bukanlah seorang moralis.
 Kenapa aku tidak mengikuti aturan-aturan keagamaan, karena aku bukanlah agamawan.
 Kenapa aku tidak menunjukkan cinta kasih kepada sesama makhluk, karena aku bukanlah seorang rochaniawan.
 Kenapa aku tidak memiliki tanda-tanda kekuatan bathin, karena aku bukanlah seorang kebathinan.
577. Aku adalah seorang kelana yang bertualang masuk kedalam alam meditasi, aku bukan mencari ini dan itu, aku hanya ingin tahu apa yang ada disananya kubur.
578. Kamu belum bisa diberikan kemampuan masuk kedalam alam orang mati, karena bathinmu belum siap menerima pemandangan yang mengerikan, menyedihkan, memuakkan menakutkan dan lain sebagainya. Mulai sekarang latihlah bathinmu melihat keaneka ragaman dunia ini tanpa harus mengelus dada, seperti melihat amoral, kriminal, kekejaman, ketidak adilan, pembunuhan masal, baik oleh sesama manusia maupun oleh alam, kamu harus pandang sama saja. Hukum kehidupan ialah membunuh atau dibunuh, memakan atau dimakan, semua itu harus terjadi, karena demikianlah hukumnya, kamu tidak perlu risaukan.
579. Bersabarlah kamu, jika buah meditasimu belum nampak. Lihatlah buah mangga itu, dari hari-kehari nampaknya tidak ada perubahan, tetapi didalamnya ada proces pematengan yang tidak nampak dari luar. Demikianlah halnya dengan hasil meditasiku, tidak ada tanda-tanda yang nampak dari luar, tetapi didalam diriku aku rasakan ada pematengan rochani, bathinku terasa lebih bersih. Untuk menjadi seorang dewasa, memang memerlukan waktu puluhan tahun, sedangkan didalam perut saja memerlukan waktu sembilan bulan.
580. 1-11-1997: Aku sudah sampai didepan pintu, tetapi aku tidak menemukan celah untuk masuk. Walaupun demikian aku tidak putus asa, masih banyak hal yang aku dapat kerjakan dalam alam meditasi, petualanganku belum berakhir sampai nafasku habis.
581. Duapuluh tahun hidupku berada pada alam brachmacari, tigapuluh tahun dalam alam grehasta, sepuluh tahun aku rencanakan berada pada wanaprastha, sepuluh tahun pada sanyasin dan sisanya untuk persiapan pelepasan, umur tujuhpuluh lima tahun aku sudah tidak ada lagi didunia ini, karena hidup terelalu lama dengan fisik yang sama sunguh sangat membosankan.
582. Meditasi tadi malam aku rasakan ada kekuatan dari atas mengangkat egoku melalui ubun-ubun, kemudian kotoran bathin iyu dibuangnya ke alam bebas. Setelah egoku dibuang, bathinku terasa kosong, kemudian bathin dari atas turun mengisinya, sehingga aku merasakan persatuan bathinku dengan bathin atas.
583. Meditasi tadi pagi rasanya sepi, tidak ada bimbingan apa2, bathinku dengan mudah bisa bersatu dengan bathis atas tanpa memerlukan konsentrasi. Hal ini bukan akhir meditasi, bukan pula jalan buntu, tetapi kondisi penyerapan, kondisi rest, meditasi berikutnya pasti ada program baru.
584. 6-11-1997: Meditasiku sekarang bukan lagi mencari sinar dari atas, tetapi sinar itu langsung tumpah menyinari tubuhku, sehingga aku tidak memerlukan konsentrasi untuk berhubungan dengan alam diatas. Bathinku tersasa amat tenang dan bersih, tetapi tidak ada tanda2 keajaiban yang terjadi, semua tetap seperti biasa.
585. 7-11-1997: Bimbingan aku rasakan makin berkurang dan makin halus, egoku juga makin lemah sehingga diriku rasanya makin tidak berguna. Program meditasi sekarang mengarah kepada pengosongan pikiran, setelah proces pembersihan bathin selesai. Pembersihan bathin dan pengosongan pikiran itu diperlukan untuk menyediakan tempat bagi kuasa illahi. Apa sebenarnya yang terjadi, dan bagaimana proces selanjutnya aku tidak tahu, hanya menunggu bimbingan illahi.
586. 16-11-1997: Aku adalah seorang petualang di alam bathin, tujuanku bukan untuk mencapai suatu tempat atau kondisi tertentu, tetapi perjalanan itulah tujuanku, sehingga batas akhir perjalannku ialah kematian. Setiap akhir meditasi aku selalu merasakan mendapat pengalaman baru seperti orang berjalan jauh, setiap langkah selalu menambah jalan yang ditempuh, walaupun tidak banyak berarti jika dibandingkan dengan panjang jalan yang harus ditempuh. Perjalan meditasi ialah mengalihkan kesadaran kealam yang lebih tinggi. Panjang jalan itu amat jauh jika dibandingkan dengan tiap langkah yang dicapai dalam satu kali meditasi, oleh karena itu memerlukan banyak kesabaran.
587. 20-11-1997:Meditasi sore hari ini, aku menemukan kasih didalam diriku. Mungkin kasih itulah jati diri manusia, sebab kasih itu muncul setelah kotoran bathin dibuang dan pikiran dikosongkan. Jika kasih itu aku serap kedalam kesadaran fisik, dia bisa menimbulkan pancaran kasih dari dalam hati dan wajahku
588. Sekarang aku merasa berpijak didua kesadaran, yaitu kesadaran rochani yang tidak mengenal duka dan kesadaran fisik yang dipengaruhi oleh gejolak kehidupan sehari-hari. Obyek meditasiku sekarang ialah mempertahankan kesadaran rohani.
589. 25-11-1997: Sejak kemarin sampai tadi malam, pusat meditasiku tidak lagi di kepala, tetapi muncul dan bergerak disekitar dada. Kalau dulu pikiran dan renungan yang menguasai alam meditasi, sekarang bathin yang menjadi pusatnya, Tenaga bimbingan yang bekerja dari leher kebawah, walaupun sekali-sekali dia naik juga sampai di kepala. Nampaknya obyeck meditasi ini mengaktifkan kesadaran bathin kemudian berusaha menyatukannya dengan bathin atas.
590. Sejak semula pusat meditasi memang mulai dari bathin, bimbingannya juga berada di bathin, hanya putarannya yang sampai dikepala. Pafda siang ini aku coba mengosongkan pikiran duduk di kursi, meditasi dalam kondisi mata terbuka. Tanpa bimbingan sangat sulit memperta-hankan kondisi meditasi, akan tetapi setelah akuserahkan pada kemauan bimbingan, ternyata semua berjalan tanpa hambatan. Mulai sekarang aku akan serahkan kemudi hidupku kepada pembimbing sepiri-tual baik dalam meditasi maupun dalam kehidupan sehari-hari.
591. 28-11-1997: Konsentrasi dan arah meditasiku hari ini benar-benar buntu, aku tidak menemukan pintu kearah mana aku harus pergi. Aktifitasku sekarang iala mengikuti arah evolusi, yaitu membersih-kan bathin dalam kondisi sadar, tanpa meditasi. Bagaimana caranya,. Kurangi nonton TV, kurangi bepergian, makan seperlunya agar memori tidak ditambah lagi dengan kotoran baru. Konsentrasi diarahkan pada bathin, bukan pada pikiran, mata ditutup agar pikiran tidak terpan-cing dengan penglihatan.
592. Jika konsentrasi diarahkan pada bathin, dengan sendirinya pikiran akan kosong, akan tetapi jika konsentrasi diarahkan pada pikiran, maka pikiran akan bekerja terus, tidak mungkin bisa kosong. Konsentrasi yang diarahkan pada bathin bisa menimbulkan kesadaran bathin. Idealnya kesadaran bathin harus diperkuat agar bathin dapat mengontrol dan menggunakan pikiran seperlunya saja.
593. Aku sudah mengosongkan pikiranku, kemudian aku juga mengosongkan bathinku dengan cara melebur kedalam bathin universal, akibatnya timbul rasa kasih universal, kasih terhadap sesama machluk hidup. Disini aku temukan rasa bahagia tanpa material, tetapi aku belum puas, bebas dari derita bukanlah tujuanku satu-satunya.
594. 5-12-1997 Seandainya aku diberikan kemampuan menyembuhkan segala macam penyakit, itupun bukan akhir dari tujuan meditasikku. Walaupun banyak para nabi maupun para moralis diturunkan, tetapi amoral itu masih tetap menguasai dunia, oleh karena itu aku sama sekali tidak tertarik dengan pekerjaan para nabi. Aku ingin menggali akar dari permasalahan hidup ini, terutama akar dari moral dan amoral sehingga aku dapat menempatkan moral dan amoral sesuai dengan aturannya.
595. Dalam injil ada rahasia yang belum terungkapkan yaitu kenapa, Yesus disalibkan sejajar dengan kepala penyamun. Tidak ada sesuatu yang tidak mempunyai arti dalam kehidupan Yesus, sebab Dia itu adalah jalan, oleh karena itu, kematiannyapun mempunyai arti spiritual misalnya, dia disalibkan melambangkan ajaran torat yaitu kasih dalam bentuk salib. Vertikal melambangkan kasih kepada Tuhan dengan sebulat hati, dan horizontal melambangkan kasih kepada sesama manusia. Dia disalibkan sejajar dengan kepala penjahat melambangkan ajaran non dualisme, yaitu baik dan buruk menurut ukuran manuisa, hakikat dihadapan Tuhan sama saja, semua adalah alatnya Tuhan.
596. Pada umumnya orang mengenal ajaran para nabi itu adalah kasih, adalah moralitas, tetapi mereka tidak mengerti bahwa ada pula nabi yang membawa pedang, nabi yang membawa maut, karena demikianlah tugas yang harus diembannya. Aku ingin masuk kedalam pekerjaan itu karena ajaran moralis dari para nabi sudah jenuh, sudah sulit mencari manusia yang sanggup membebaskan diri dari ikatan materi.
597. Kalau dicara dalam masyarakat semut, tidak ada lagi semut yang bisa sampai bersayap menjadi laron sebab tidak ada lagi semut yang sanggup masuk kedalam kepongpong. Semut yang bersayap hanya ada dalam dongengan mereka. Dalam masyarakat manusia sekarang, orang suci hanya ada dalam dongengan mereka. Masyarakat sekarang ialah msyarakat lalang, aku ingin masuk kedalam proyeck pembersihan ladang gandum, membasmi lalangnya,....apakah ini mungkin,.....?
598. 6-12-1997: Untuk maksud tersebut aku harus bisa keluar dari badan kurungan ini, aku harus arahkan meditasiku pada pembebasan diri dari ikatan materialis. Setelah aku bisa membebaskan diri, barulah aku mungkin bisa membebaskan orang lain. Bathinku harus mampu melakukan sesuatu tanpa harus menggunakan fasilitas fisik.
599. Berapa lama usahaku ini akan membawa hasil,...? bagiku hasilnya bukanlah hal penting, tetapi pelaksanaannya itulah yang penting, sebab dalam pelaksaannya terdapat banyak kebahagiaan melebihi dari hasilnya. Pelaksaannya membawa aku kesuatu tempat yang aku tidak pikirkan sebelumnya, jauh lebih baik dari hasil yang aku dapat bayangkan dengan keinginanku.
600. Apapun yang ada didepan aku harus maju, sebab aku tidak ada jalan untuk mundur, urusan duniawi sudah menjadi masa laluku. Masuk kedalam alam orang mati sudah pasti, ada persiapan atau tidak buka menjadi halangan, hanya tergantung pada waktunya saja. Usahaku sekarang ialah mengalahkan maut itu, dapat masuk kedalam alam orang mati tanpa harus melalui pintu maut.
601. 10-12-1997. Untuk membebaskan diri dari ikatan duniawi bukan tanpa aturan. Seperti buah mangga itu, tangkainya memang mengikat dia, tetapi juga menjadi saluran makanan untuk hidupnya. Jika biji mangga lepas dari tangkainya sebelum waktunya, dia akan busuk, dia tidak bisa akan tumbuh, tetapi jika sudah masak baru lepas, biji mangga akan bisa tumbuh menjadi pohon mangga.
602. Demikianlah halnya fisik manusia harus tetap dijaga kebutuhan materialnya sampai bathin kita benar-benar sudah dewasa, dan siap untuk lepas. Bagi orang yang tidak sabar, mereka cendrung merekayasa fisiknya dengan cara diit, vegetarian, atau latihan yoga secara ketat sehingga fisik rusak. Latihan semacam itu memang mempercepat pembebasan bathin dari fisik, tetapi hasilnya adalah bathin yang masih muda, lemah dan mandul.
603. Bathin yang bebas semasih muda nampaknya memang orang suci, tetapi pemahamannya masih dangkal, dia hanya dapat melihat dari sisi terangnya kehidupan, dia tidak dapat melihat dari sisi gelapnya, dia akan menjadi seorang moralis yang kerdil.
604. 12-12-1997: Kehidupan alam mimpi tercipta oleh dorongan keinginan bawah sadar, atau peristiwa yang tersimpan dalam memori manusia, sedangkan kehidupan di alam fisik adalah keinginan yang tersimpan dalam alam bathin. Memori yang tersimpan dalam fisik akan hilang apabila fisik sudah mati, tetapi memori dalam bathin tetap tinggal walaupun fisik sudah mati, oleh karena itu memori dalam bathin akan membawa kehidupan fisik berikutnya.
605. Kehidupanmu sekarang adalah cermin dari alam bathinmu masa lalu, sedangkan kehidupan fisikmu yang akan datang diwarnai oleh kehidupan bathinmu sekarang. Mulai sekarang hidupku bukan lagi seperti planton diatas air, tetapi seperti kapal menuju kesuatu arah yang sudah pasti. Tujuan hidupku ialah menuju kutub dari mana kehidupan ini bermula. Dari kutub itu aku akan mengalirkan daya cipta kedalam bathinku sehingga bathinku bisa memiliki daya cipta sama seperti sumbernya.
606. 17-12-1997: Dengan timbulnya pengertian bahwa semua alam kehidupan itu adalah palsu, maka tujuan hidupkupun ikut berubah. Seumpama kehidupan itu adalah tawanan di dalam air, maka tujuannya ialah menuju kepermukaan untuk mendapatkan kebesan. Tujuan hidupku sekarang ialah mencapai pelepasan, bebas dari segala keterikatan, baik secara jasmani maupun secara rohani. Untuk apa menjadi orang suci, sebab orang suci adalah semu, untuk apa menjadi orang hebat,? Sebab orang hebat itu hanya sekejap
607. Aku ingin kebebasan, baik dalam keberadaanku, maupun dalam pekerjaanku. Aku bermeditasi bukan untuk mencapai sesuatu, tetapi situasi dan kondisi mendorong aku harus berbuat seperti itu, seperti jalan sudah terbentang dihadapanku.
608. Yang menggerakkan tubuhku, atau yang mengendalikan meditasiku selama ini, ternyata bukan roch dari luar, tetapi "Aku" yang lebih tinggi, yaitu Adipurusa yang berada dalam diriku sendiri. Aku sebut Adipurusa mungkin bukan nama yang tepat, karena dia baru nampak pada meditasi sore ini, yang jelas kekuatan muncul dari dalam diriku sendiri. Kebenarannya akan aku lihat lebih lanjut.
609. Adipurusa itu adalah bahagian dari bathin, jika dia bekerja, maka bathin tidak bekerja, dia bisa keluar dan masuk tubuh bahkan bisa mengendalikan badan kasar maupun badan halus, bisa juga diam tanpa berbuat sesuatu. Dengan munculnya "Aku" adipurusa, semua tujuan bathinku menjadi gugur, karena adipurusa posisinya lebih tinggi dari bathin. Yang aku latih sekarang ialah kesadaran adipurusa itu.
610. 20-12-1997: Kemarin kepalaku rasanya amat penat. Aku nonton televisi, jalan-jalan disawah, tidak dapat mengusir gumpalan penat yang ada dikepalaku. Sementara duduk2 diteras, aku berpikir biarlah tubuh mengurus dirinya sendiri, aku sebaiknya keluar dari tubuh ini dan mengawasi dia dari luar. Aku rasakan penat itu keluar secara pelan-pelan kemudian lenyap pada waktu itu juga, ini berarti tubuh penat karena kerjanya dipaksa.
611. Tadi malam aku tidak melakukan meditasi, tetapi meditasi pagi hari, aku langsung mulai dari luar tubuh. Mula-mula bimbingan itu tidak ada, kemudian muncul didalam tubuh, tidak menyentuh aku diatas, tetapi kemudian kadang-kadang menyentuh aku juga. Mulai sekarang meditasi aku lakukan dari luar tubuh, semua aku serahkan kepada pembimbing sehingga kepalaku tidak terasa pusing lagi. Yang masih menjadi pertanyaanku sekarang ialah, siapakah "Aku" yang ada diatas itu,.?
612. 24-12-1997: Dalam meditasi pagi ini, aku menyadari bahwa diriku sebebenarnya ialah wujud Tuhan, walaupun pengertian serupa ini sudah diketahui umum. Bedanya ialah pengertian yang aku rasakan sudah merupakan suatu kesadaran, menyusul kesadaran yang aku rasakan sebagai alatnya Tuhan.
613. Obyeck meditasiku sekarang ialah menghayati kesadaran itu sehingga menyatu dalam kehidupanku sehari-hari, sehingga aku dapat menghayati bahwa diriku adalah yadnya, adalah kurban itu, dan juga sebagi penikmat yadnya. Semua wujud dan semua aktifitas yang terjadi di alam raya ini adalah realitas dari Tuhan, yang hakikatnya adalah maya seperti awan2 diangkasa.
614. Melaui tubuhku yang sederhana ini, Tuhan melakukan pekerjaan yang sederhana, wajar dan tidak berarti. Kelihatan sederhana dan tidak berarti karena procesnya dapat diikuti dengan perasaan dan pikiran, dan berada dalam waktu satu kehidupan.
615. Jika suatu kejadian lebih cepat dari pengamatan, bahkan berada diluar jangkauan pengamatan manusia, kita sebut suatu keajaiban. Demikianlah kejadian sehari-hari kita rasakan sebagai sesuatu yang wajar, tetapi sesungguhnya merupakan suatu keajaiab pula, misalnya proces terjadinya seorang manuia yang bermula dari seberkas nafsu sexual merupakan seuatu keajaiban pula.
616. Proces perubahan dari seekor ulat yang lamban dan menakutkan menjadi seekor kupu-kupu yang indah dan lincah merupakan keajaiban meditasi yang luput dari pengamatan manusia, demikian pula perubahan dari buah mangga yang asam menjadi buah yang manis merupakan contoh proces perubahan manusia dalam alam meditasi.
617. Dalam meditasi sebelumnya aku pusatkan kesadaranku bahwa "aku adalah alatnya Tuhan", kemudian aku kembangkan pemusatan kesadaran itu menjadi " aku adalah Tuhan itu". Dengan membesarkan kesadaranku bahwa "aku adalah Dia" maka segala aktifitasku bukan lagi berdasarkan atas pertimbangan dan pemikiranku, tetapi atas kehen-dakNya. Memang masih banyak gerak reflex yang tidak berdasarkan pertimbanganku, tetapi semua itu tidak terlepas dari pertimbangan Dia yang mengatur kehidupan ini.
618. Bathin yang baru lahir tidak dapat melakukan aktifitas, dia seperti bayi yang baru lahir, tidak tahu dan tidak dapat berbuat apa-apa. Walaupun kamu menyadari dirimu adalah Tuhan, tetapi kamu tidak dapat berbuat seperti Tuhan, sama seperti segelas air laut tidak bisa menghidupi ikan, tidak pula bisa membuat ombak, walaupun air laut itu sama dengan air laut yang berada di samudra raya.
619. Bayi yang baru lahir memerlukan waktu puluhan tahun dalam satu kehidupan untuk menjadi orang dewasa, demikian pula bathin illahi memerlukan waktu beberpa kali kehidupan, baru mencapai kedewasaan, sementara aku sekarang ini termasuk masih bayi.
620. Pengertian "aku adalah Tuhan tidak berarti bahwa aku adalah maha kuasa, karena volumeku sangat kecil, sama seperti segelas air laut tidak bisa berbuat seperti air laut di samudra. Tuhan dalam wujud seperti seekor kucing tidak sama kuatnya dengan Tuhan dalam wujud seperti seekor harimau.
621. Walaupun aku mempunyai kesadaran seperti Tuhan, aku tidak bisa berbuat seperti Tuhan dalam segala aspeknya, karena aku adalah salah satu aspek Tuhan, sama seperti sepotong tangan manusia tidak akan bisa berbuat seperi manusia. Tuhan adalah wujud tunggal dari segala wujud, sedangkan aku adalah salah satu wujudnya seperti halnya sepotong kuku dari seorang manusia. Semua ini baru dalam taraf kesadaranku, bagaimana kenyataan sesungguhnya akan lebih jelas kalau aku sudah masuk kedalam kerajaannya.
622. 25-12-1997: Pematengan bathin bukan hanya berlangsung dalam meditasi saja tetapi juga berlangsung dalam segala kegiatan sehari-hari. Setiap jalan kehidupan mengandung unsur pematengan bathin, karena direncanakan oleh dia yang maha tahu, oleh karena itu janganlah memandang rendah cara hidup orang lain, bagaimanapun hinanya, karena cara demikianlah yang paling tepat dalam perkembangan bathinnya.
623. Kehidupan kucing yang bermalas-malasan, dan kehidupan burung2 yang berterbangan kesana-kemari semua sesuai dengan fisik dan perkembangan bathinnya, karena fisik itu tercipta disesuaikan dengan bathin, bukan sebaliknya. Fisik itu adalah bayangan dari kondisi bathin. Fisik juga merupakan jenjang pemrosesan yang dibutuhkan oleh bathin sesuai dengan jenis kotoran bathin yang harus dibersihkan.
624. 29-12-1997: Dalam meditasi tadi pagi aku mulai mengerti tentang kekosongan, yaitu bersihnya bathin dari segala bentuk pemikiran, dan hayalan yang muncul dari memori bawah sadar. Dalam keadaan kosong itu bathin akan diisi dari luar berupa bimbingan meditasi secara bertahap, langkah demi langkah membersihkan bathin.
625. Setelah proces pembersihan bathin selesai, apa selanjutnya,.? aku tidak berani menduga-duga karena sering kecewa, jauh dari apa yang aku perkirakan, misalnya aku kira perjalananku sudah jauh pada hal masih disekitar situ saja. Suatu proces pembersihan bathin kadangkala dirasakan sudah selesai, tetapi masih ada lapisan kotoran bathin yang lebih halus, sehinga proces pembersihan berulang kembali, sama denga proces sebelumnya
626. Kamis, 1 Januari 1998: Hari ini tahun baru 1998 aku sampai dijalan buntu setelah melampaui satu tahap kesadaran tentang kehadiran tuhan dalam segala aspek kehidupanku. Aku menyadari keberadaanku sekarang adalah sebagai anak sekolah, tugas pokokku ialah belajar, aku sudah dibebaskan dari segala urusan keluarga. Meditasi tadi pagi tidak ada pelajaran, bahkan tadi malam aku tidak meditasi karena bahan pelajaran belum datang.
627. Dalam meditasi tadi pagi aku hanya berpikir tentang ide kemungkinan perubahan kepercayaan kepada Tuhan menjadi pengertian kepada Tuhan. Ide ini bisa diperkenalkan kepada para cendikiawan, tetapi harus dengan beberpa pembuktian. Untuk pembuktian itu aku harus bisa masuk kedalam alam keajaiban itu, sedangkan sekarang aku masih jauh dari pada kemampuan itu. Perubahan itu hanya datang dari Tuhan juga.
628. Dalam buku Tao dikatakan, bahwa dengan pembersihan bathin kita akan sampai kedalam kegaiban, demikian pula dengan cara mempelajari alam kita akan sampai pula pada pintu kegaiban. Kedua jalan itu nampaknya berbeda tetapi hasilnya sama. Ilmu kerochanian dan ilmu pengetahuan adalah pintu masuk kedalam alam kegaiban, hanya jalannya yang berbeda.
629. Jika aku bisa masuk kedalam kegaiban itu, barulah aku akan menerangkan kegaiban itu melalui pengertian. Pokok meditasiku sekarang ialah membersihkan bathinku agar aku bisa masuk kedalam kegaiban itu. Daya gaib yang membimbing meditasiku bukan berasal dari luar tubuh, melainkan berasal dari dalam diriku sendiri yaitu aktifitas adipurusa yang berusaha membebaskan diri dari ikatan prakriti. Aku memerlukan konsentrasi yang lebih dalam untuk membuang kotoran bathin yang lebih halus.
630. 2-1-1998: Daya gaib yang sudah dapat diidentifikasi bukanlah gaib lagi, demikian pula gaya gerak yang timbul dalam alam meditasi bukanlah gaya gaib, karena identitasnya sudah jelas yaitu aktivitas normal dari perkembangan bathin manusia, seperti halnya gaya yang menimbulkan aktivitas pada fisik, misalnya gaya yang menimbulkan dorongan untuk membuang kotoran dan lain-lain.
631. Daya gerak yang disebut "denyut Sepiritual" dalam alam meditasi, bukan saja membuang kotoran bathin, tetapi dia juga membawa terang dari atas menuju kebahagian bathin yang diperuntukkan, misalnya hati yang mendongkol, bisa juga mengatur pernapasan dan lain-lain. Daya itu akan meuncul dengan sendirinya, jika pikiran sudah dikosongkan, tidak ada emosi dan gerakan fisik lainnya.
632. Sperti halnya pemunculan denyut sepiritual itu, demikian pula kegaiban berikutnya akan muncul tanpa kamu sadari jika kondisi bathin dan fisikmu sudah memenuhi persyaratan, misalnya kebersihan dan ketenangan sudah menyatu dalam kehidupanmu.
633. Sekarang aku belum bisa mencapai apa yang disebut "Diana" yaitu kondisi meditasi, aku belum bisa relek secara wajar. Ketenangan dan relek harus kamu bisa rasakan tanpa ada usaha kearah sana, ini berarti dia sudah menjadi sikap hidupmu sehari-hari. Untuk menuju kearah itu, kamu harus melatih diri bersikap seperti itu dalam kondisi bagaimanapun juga, jangan biarkan pikiranmu ngelantur.
634. 3-1-1998: Dalam meditasi tadi pagi, aku berusaha menembus jalan buntu dengan konsentrasi pikiran yang didorong oleh bathin. Hasilnya aku menemukan sinar yang lebih terang, kemudian sinar itu turun membimbing meditasiku. Pada akhir meditasi, aku dimadikan dengan sinar itu, kemudian terang itu menetap dalam diriku. Selanjutanya apa,..? dan bagimana,...? hanya Dia yang tahu.
635. Janganlah kamu berpikir bahwa Dia akan berbuat begini karena kamu sudah masuk dalam program, maka program itulah yang akan menentukan apa yangakan berlaku atas dirimu. Tanpa kamu membuat rencana atau berusaha apapun, kamu akan jadi seperti yang dikehendakiNya, asal kamu ikuti bimbingannya.
636. Aktivitas yang terjadi dalam kehidupan manusia memang berasal dari dalam, tetapi arah aktivitas itu mendapat tuntunan dari luar fisik, sebab fisik itu hakikatnya buta, seperti tumbuhnya pucuk dituntun oleh sinar matahari.
637. Semua yang terjadi dalam alam raya ini tidak ada yang jelek, tidak ada yang salah. Adapun pergantian dari yang lama ke yang baru, bukan karena salah atau jelek, tetapi karena waktu dan kondisinya yang berbeda sehingga harus diganti. Untuk mengadakan perubahan itu dilahirkannyalah para perintis, dilahirkannyalah para pembrontak yang akan menjadi tumbal. Sesudah itu dilahirkannyalah manusia model baru yang sifatnya sesuai dengan alam kehidupan yang baru.
638. 4-1-1998: Meditasi tadi malam aku masuk kedalam alam yang lebih tinggi menggunakan pikiran. Setelah pikiran rasanya penat, aku kembali kebawah untuk mencapai titik nol, yaitu kekosongan. Setelah sampai dialam kekosongan, serangan dari alam bawah sadar muncul dengan hebatnya sehingga kekosongan itu berubah menjadi kekalutan, akibatnya meditasipun bubar.
639. Meditasi pagi hari aku naik lagi keatas, disana aku dituntun oleh gaya lain yang bersumber dibelakang kepala. Setelah aku amati ternyata bathin itu ada dua, yaitu yang bersumber dibelakan dada, dan yang bersumber dibelakan kepala. Mulai sekarang aku melakukan meditasi dengan menggunakan bathin atas, karena disana terang dan tidak ada emosi, sedangkan bathin bawah mengandung perasaan.
640. 5-1-1998: Setelah menemui jalan buntu, tadi malam aku mencoba mene-robos keatas. Mula-mula dengan konsentrasi pikiran, setelah menda-pat alam terang aku pindah ke-ubun2. Dengan ucapan "OHM" te-rang itu tetap dipertahankan kemudian merembes turun kebawah sampai menerangi seluruh tubuh. Sinar itu memberi pengertian padaku, bahwa makin halus kotoran bathin diperlukan konsentrasi yang lebih dalam untuk membersihkannya.
641. Misalnya konsep dualisme, berbeda tetapi satu, semua orang tahu hal itu, tetapi untuk dapat memahami memerlukan pengertian yang lebih mendalam bahkan untuk dapat menghayati diperlukan pembersihan bathin dari kotoran yang dihasilkan oleh dualismen tersebut. Dari sekedar pengertian menjadi suatu kesadaran memerlukan konsentrasi yang lebih dalam, karena kotoran bathin yang menutupi kesadarn lebih halus sifatnya dari kotoran bathin yang menutupi pengertian.
642. Orangyang sudah dapat menyadari bahwa kebaikan dan kejahatan itu satu, tetap saja mempunyai perasaan memihak kepada kebaikan,karena masih ada kotoran moralis yang menutupi bathinnya. Kita memerlukan konsentrasi yang lebih dalam lagi untuk dapat menghayati kesadaran itu dalam kehidupan sehari-hari, sehingga perasaan kita menjadi satu dengan kesadaran.
643. Apa yang aku capai tadi malam adalah memasuki pembersihan bathin dalam tingkat penghayatan, itupun belum tuntas karena aku masih merasakan adanya tekanan bathin berupa perasaan dalam menghadapi keadaan baik dan buruk. Nampakanya meditasiku masih memerlukan waktu lama, karena kotoran bathin masih berlapis-lapis.
644. Jika tidak ada petunjuk yang lain-lain, belajarlah diam, karena belajar diam adalah petunjukknya juga. Setiap kehidupan tidak hanya hidup untuk dirinya sendiri, tetapi sebahagian besar untuk yang lainnya juga. Berbuat untuk orang lain adalah korban, adalah yadnya, sedangkan yang dipakai sendiri adalah sisa dari Yadnya.
645. Buku suciku ialah alam ini, aku mengerti kehendak Allah dengan jalan membaca bukunya ini. Ajaran para nabi, pendapat orang bodoh maupun orang pintar, seluruh jagat raya ini, termasuk alam atasnya, seperti makhluk hidup dan bathinnya adalah lembaran buku suci.
646. Dengan membaca burung2 diudara, binatang2 buas di hutan, ikan2 didalam air, cacing2 didalam tanah, dan membaca tingkah polah masyarakat manusia dari zaman kezaman, kita dapat mengerti pekerjaan Allah, mengerti apa maunya Allah dan yang lebih penting lagi mengerti tentang arti dan tujuan hidup kita..
647. 7-1-1998: Pengalamam Milarepa sebagap petapa, memberi pelajaran bagi kita bagaimana proces kehidupan bathiniah menuju kepada kesempurnaan, bagaimana perjuangan manusia menuju kepada kehidupan rohani yang bebas dari pendritaan fisik. Setelah dia minum bir dan makan daging yang enak suguhan adiknya Peta, syarafnya yang sudah beku terangsang sehingga dia tidak bisa lagi bermeditasi. Keadaan ini menimbulkan penderitaan yang berat, tetapi penderitaan ini pula yang mendobrak meditasinya yang jenuh, sehingga dia bisa mendapatkan pencerahan yang lebih tinggi.
648. Demikianlah orang yang melakukan pantangan dan yoga secara ketat, syarafnya menjadi mati sehingga semua nafsu hilang, tahan panas dan dingin, tetapi kesadaran rohaninya masih rendah. Setelah syarafnya dihidupkan kembali, maka rangsangan dari luar maupun dari dalam dirasakan sangat kuat sehingga dia merasa menderita. Syaraf yang hidup memberi kemampuan bathinnya naik ketingakat pencerahan yang lebih tinggi. Untuk mencapai ketingkat yang paling tinggi, kita tidak boleh mematikan fisik, kita harus melalui jalan tengah.
649. Dengan cara vegetarian, bathin seseorang lebih cepat mateng, seperti buah yang diperam dengan karbit, tetapi masaknya tidak optimal, bijinya mungkin tidak bisa tumbuh. Bathin nampaknya sudah bersih, karena kotoran bathin yang mengendap didalamnya tidak digaruk.
650. Hakikat meditasi ialah membersihkan bathi. Dengan bathin yang bersih, kemampuan bathin dengan sendirinya akan tumbuh, selera duniawi berkurang bahkan hilang sama sekali, karena selera duniawi ialah bibit kotoran bathin. Jika kamu meditasi dengan maksud mendapatkan tenaga bathin yang hebat, bukanlah meditasi pembersihan bathin, melainkan olah bathin.
651. Mulai sekarang, tujuan pokok meditasiku ialah membersihkan bathin, baik dalam alam meditasi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Segala pikiran maupun perasaan yang menjurus kepada urusan duniawi, kemudian masuk kedalam bathin, akan menjadi kotoran bathin, oleh karena itu kamu harus selalu waspada dengan benih kotoran ini.
652. 10-1-1998. Meditasiku sekarang berada dibahagian belakang kepala memancar keatas berwarna abu-abu terang. Konsentrasiku dalam bentuk piramid, dimana puncak piramid itu ialah sumber terang itu. Disana tidak ada pemikiran, yang ada hanya ketenangan yang panjang.
653. Bathin itu dibentuk oleh pikiran dan sensasi-sensasi indria dari luar, jika pikiran dan sensasi-sensasi itu kotor maka bathinpun akan menjadi kotor. Usahaku sekarang ialah selalu berpikiran bersih, membebaskan diri dari masalah-masalah duniawi. Kotoran bathin dari luar itu masuk melalui pintu-pintu indria, oleh karena itu kurangilah sentuhuhan indria, apalgi sengaja memburunya.
654. 14-1-1998. Meditasi pagi ini, aku masuk kedalam masalah baru, yaitu membersihkan bahagian belakang dari badan. Setelah selesai konsentrasi dibagian belakang kepala, sinar turun dari atas menuju bagian belakan yaitu punggung. Rambatan sinar ini menimbulkan daya gerak dengan tekanan kiri, kanan dan tengah sehingga badan rasanya seperti gemetar. Perkembangan meditasi sampai sekarang dapat digambarkan seperti gambar dibawah. Setiap melampaui suatu tingkatan, biasanya dirasakan sebagai suatu pencerahan, kemudian terjadi kekosongan.
655.
656. Hari ini 18 Januari 1998 aku akan mengevaluasi hasil meditasiku yang dimulai sejak 1 April 1996, berarti sudah 2 tahun. Lapisan lapisan fisik yang harus aku lampaui terdiri dari lapisan kasar dan lapisan halus sbb.
 Lapisan Ana Maya Kosa Lapisan yang terdiri dari makanan. Apapun yang kita makan menimbulkan pengaruh kepada emosi atau mental dan juga menimbulkan nafsu makan, baik yang positif maupun yang negatif. Aku tidak tertarik dan terpengaruh lagi dengan makanan, ini berarti aku sudah melampaui lapisan itu.
 Lapisan "Kama Maya Kosa" ialah keinginan duniawi, emosi, fantasi yang menempati pada perasaan seperti hiburan2 atau kemewahan. Perjuangan untuk melampaui medan ini sudah hampir rampung, tinggal finishing.
 Lapisan Mamo-Maya kosa, yang terdiri dari ingatan masa lalu, kenang-kenangan yang menyedihkan maupun yang menye-nangkan semua berkumpul di alam bawah sadar menjadi kotoran bathin. Lapisan ini sangat kuat menimbulkan alam maya, yang menyebabkan manusia berada dalam kegelapan. Lapisan ini berupa kotoran bathin yang mempunyai daya lengket yang sangat kuat. Lapisan ini juga aku sudah masuki, tetapi aku belum bisa membebaskan diri dari kekuatan alam bawah sadar itu.
 Lapisan Ati Maya Kosa, ialah kesadaran universal, yaitu suatu kesadaran bahwa semua machluk adalah satu kesatuan dari satu machluk yang amat besar. Lapisan ini ditutupi oleh ego, sehingga sulit muncul kepermukaan menjadi suatu kesadaran universal. Aku sudah menemukan keasadaran ini tetapi masih ada kotoran bathin yang menutupinya sehingga sulit untuk menembusnya .
 Lapisan ViJenana Maya Kosa Yaitu kesadaran bahwa alam maya ini adalah fantasi adalah palsu, adalah ilusi, hanya permainan frequency2. Jiwa manusia disibukkan dan disilaukan oleh permainan ini sehingga mereka tidak sadar bahwa semua dipermainkan oleh bayang-bayang mereka sendiri. Aku masih sulit menembus lapisan ini, walaupun aku sudah berusaha sekuat tenaga.
 Lapisan Hiranya Maya Kosa. yang berwarna keemasan. Lapisan ini berupa kesadaran bahwa aku adalah Pencipta itu, aku adalat Tuhan atau sama dengan Tuhan. Walapun dia sudah bisa membuat keajaiban seperti Tuhan, tetapi kesadarannya bahwa dia sama dengan Tuhan merupakan ilusi, bukan kenyataan oleh karena itu arus dibuang karena hal itu menjadi hambatan baginya untuk mencapai tingkat realitas yang lebih tinggi.
657. Sampai sekarang aku masih berjuang pada lapisan ketiga, yaitu lapisan bawah sadar, lapisan kenangan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang karena semua itu berupa kotoran bathin yang amat sulit dibersihkan. Jika dalam dua tahun aku beru dapat mencapai dua lapisan yang menutupi realitasku, berarti untuk mencapai lapisan keenam aku membutuhkan waktu enam tahun, atau empat tahun lagi baru mencapai lapisan terakhir. Walaupun berapa tahun lagi aku harus berjuang, aku tidak akan menyerah karena hal ini sudah merupakan target yang harus aku capai.
658. 22-1-1998.Meditasi pagi ini, lokasi kesadaran tentang pekerjaan Tuhan masuk kedalam alam kesadaran bagian belakang kepala sehingga aku merasakan pekerjaan Tuhan sebagai pekerjaanku sendiri, sedangkan alam semesta yang merupakan pekeraan Tuhan berada dihadapanku.
659. Walaupun aku sudah lama mengetahui tentang kebenaran pekerjaan Tuhan, tetapi perasaanku belum bisa menerimanya. Untuk dapat menghayati suatu kebenaran, pertama-tama ialah pengertian, kemudian masuk kedalam kesadaran dimuka yang bersifat teoritis, selanjutnya masuk kedalam kesadaran dibelakang yang bersifat alamiah.
660. Untuk dapat menerima kesadaran yang sifatnya illahi, kesadaran bagian bawah harus sudah dapat dibersihkan. Untuk dapat membersihkan kesadaran bagian bawah seperti perut, dan punggung, harus melalui meditasi. Sebelum memasuki alam meditasi, pertama-tama harus mempunyai pengertian, artinya harus belajar tentang hakikat manusia. Pekerjaan ini dilakukan oleh pikiran dan renungan.
661. Supaya pengertian itu bisa masuk kedalam pusat-pusat kesadaran, maka harus dilakukan pembersihan pusat kesadaran itu dengan cara meditasi. Pengertian penting yang harus dimiliki ialah; "segala aktivitas di alam raya ini adalah aktivitas Tuhan" Semua sifat benda dan semua sifat mahluk hidup adalah sifat Tuhan. Pengertian ini menimbulkan kesadaran bahwa kita tidak pantas menjadi hakim atas sesama manusia, apalgi terhadap sesama machluk hidup, hanya untuk membenarkan diri sendiri dan menyalahkan orang lain.
662. Adapun titik-titik kegiatan dalam meditasi dapat dilukiskan dengan gambar sbb:
 Dari telinga keluar kotoran bathin. Telinga kanan terasa panas dan telinga kiri terasa dingin.
 Dari ubun2 keluar energi menembus alam atas, dan sebaliknya masuk energi berupa sinar putih dari akam atas.
 Dari dahi memancar energi pikiran menembua alam pengertian.
 Dari bahu kiri dan bahu kanan dibuang kotoran bathin.
 Dari wajah, berpusat antara dahi dipancarkan penglihatan bathin.
 Titik pada tengorokan mengontrol energi bimbingan kundalini
 Di dada adalah pusat pergolakan bathin.
 Di Perut adalah pusat metabolisme tubuh tanpa kita sadari.
663. 23-1-1998. Jika dalam meditasi kita berpikir, ini berarti energi keluar, maka itu berpikir maupun menghayal termasuk aktivitas yang merugikan dalam alam meditsi. Jika pikiran dipakai untuk menggali kesadaran dan meningkatkan wawasan, maka energi itu tidak akan hilang percuma. Melalui ubun-ubun kita mengeluarkan energi untuk menembus alam yang lebih tinggi, setelah berhasil maka alam yang lebih tinggi akan mencurahkan energinya berupa sinar illahi atau energi kesadaran yang belum diketahui identitasnya.
664. Denyut Spiritual yang berpusat di tengorokan melakukan pembuangan kotoran bathin melalui lubang telinga dan bahu tetapi tempat itu bisa juga masuknya energi untuk bagian bawah tubuh seperti perut dan dada.
665. Penampilan bentuk manusia seperti yang kita ketahui adalah bentuk yang amat sesuai dengan perkembangan rohaninya.
666. Makin tinggi perkembangan rochani manusia, fisik yang dibuatnya makin sensitif, sebaliknya ketrampilan fisiknya makin berkurang.
667. 24-1-1998. Dalam meditasi tadi pagi, aku naik satu tingkat, aku cari-cari apa yang ada disana. Aku temukan posisi diriku menghadap keatas, menghadap kutub diatas, dari mana pancaran sinar itu muncul. Selama ini yang menjadi obyeck ialah diriku dan alam, aku rasakan diriku sebagai alat dari kesadaran universal. Sekarang aku merasakan diriku sebagai subyeck yang menghadap keatas, ini berarti kutub atas adalah obyek.
668. Apakah ini yang dimaksud cakra ubun-ubun membalik keatas, aku tidak tahu pasti. Apa yang ditulis dalam buku-buku kebatinan sifatnya sangat subyektif, mereka yang menulis kebanyakan tidak mengalami, hanya memperkirakan seperti itu, oleh karena itu aku tidak bisa menerima begitu saja apa yang ada dibuku sebelum aku dapat mengalami sendiri.
669. 26/1-1998. Setelah melampaui kesadaran universal, sekarang aku berusaha memasuki kesadaran illahi, yaitu kesadaran sebagai Atman yang menyatu dengan Maha Atman. Tentang tingkatan kesadaran ini dapat diumpamakan sebagai tingkatan jabatan dalam pemerintahan atau perusahan.
670. Setelah aku memasuki kesadaran illahi, aku temukan bahwa benda-benda energi seperti rupa2 roh dan sebagainya itu bukanlah hal yang real, tetapi merupakan imajinasi dari mereka sendiri, bentuk atau rupa akan muncul sesuai anggapannya.
671. Jika pikiran sudah terlatih dengan kuat, maka apapun yang dipikirkan akan menjadi nyata, sedangkan pola-pola yang ada dalam ilmu kebathinan sudah dibentuk oleh para sesepuh Yogi. Bagi para yogi berikutnya, pikiran mereka secara otomatis mengikuti konsepsi yogi yang sudah ada karena hal itu jauh lebih mudah bagi mereka dari pada harus mencari-cari lagi.
672. Demikianlah halnya para normal, alam roh yang mereka temukan dan kekuatan gaib yang dipakainya mengikuti rumus-rumus atau ilmu yang sudah ada yang diturunkan oleh para sesepuhnya.
673. Para guru menurunkan ilmu atau rusmus2 itu kepada murid-muridnya untuk tujuan tertentu antara lain untuk menjaga kelangsungan temuannya tersebut, sedangkan muridnya mempelajari rumus2 itu dengan tujuan dapat memanfaatkan secepat dan semudah mungkin. Disamping itu para guru menempatkan energi bathin di alam mental yang akan merespon dengan cepat, apabila ada orang yang menjalankan rumus itu, seperti mentra2, jampi-jampi dan lain2.
674. Cara kerja para normal bisa seperti radar. Mula-mula dia memancarkan energi pikirannya kepada suatu obyek, kemudian menerima pantulannya kembali berupa respon dari obyek tersebut.
675. Sebagaimana halnya hukum-hukum energi listerik, kita juga dapat mempelajari hukum-hukum energi bathin, dengan demikian kita dapat menggunakannya tanpa harus melatih diri terlalu kuat, misalnya puasa, vegetarian, yoga, bertapa dan lain2.
676. 27/1-98. Meditasi malam dan pagi berlangsung pembersihan hawa kotor dalam tubuh dengan cara menerima pancaran sinar illahi dari atas. Sinar itu membersihkan pikiran, rongga dada dan seluruh tubuh, sehinga rasanya lapang dan bahagia.
677. Penggantian hawa kotor dengan hawa bersih dari atas, belum ada tanda-tanda nyata yang nampak pada lahiriah, kecuali wajah nampaknya lebih cerah. Meditasi tidak bisa dipaksakan untuk mendapatkan hasilnya dengan segra, karena pencapain dalam meditasi masih memerlukan pematengan pada bathin, sesudah bathin siap, baru bisa dilanjutkan dengan pertumbuhan.
678. Jika kondisi bathin belum siap, lantas dipaksakan konsentrasi dalam meditasi, hasilnya tidak baik, bahkan bisa menemui jalan buntu. Seperti Janin dalam perut ibunya, membentuk anggota tubuhnya secara bertahap dan pasti seseuai dengan jadwalnya.
679. Tahapan dalam meditasi ialah pembersihan dan pematengan akan menghasilkan pencerahan. Yang bisa dilakukan dalam meditasi ialah pembersihan, sedangkan pematengan dan pencerahan akan berlansung secara alamial.
680. 31/8-98. Jika sekarang aku membaca dan menulis buku, itupun karena Dia, karena aku sudah serahkan diriku didalam tangannya. Aku tidak perlu menyalahkan diriku karena berbuat begini atau begitu, karena yang menggunakan tubuhku bukan aku lagi. Aku memang merasakan ada banyak gangguan dalam meditasiku setelah aku membaca dan menulis, tetapi itupun datangnya dari Dia.
681. Tahapan meditasiku sekarang masih dalam rangka pembersihan dan pengisian energi dari atas, tetapi aku tidak tahu energi apa itu karena pengaruhnya tidak nampak. Satu ember air dimasukkan satu sendok garam, jelas kita belum merasakan adanya rasa garam, demikian pula bathinku yang gelap, penuh dengan kotorsan emosi, diisi dengan sedikit sinar illahi, warnanya masih tetap hitam.
682. 1-2-98. Dalam meditasi sore hari ini aku berusaha mencari jawaban, apakah Tuhan itu hanya berupa energi atau pribadi. Aku mendapat jawaban bahwa Tuhan pribadi tidak ada, tetapi Tuhan dapat mengambil bentuk pribadi apapun, sebab Tuhan adalah energi yamng memiliki kesadaran, intlegensia dan juga kekuatan.
683. Yang pertama-tama ada yang sat ether. Didalam sat ether terdapat purusa dan prakeriti yang juga berbentuk sat. Purusa mempunyai kesadaran, intlegensia, kemauan dan juga kekuatan. Prakriti adalah sat pasif, dia mempunyai kemampuan untuk mengikat purusa dan bisa dipakai untuk membentuk kehidupan alam semesta.
684. Prakriti seumpama tegangan arus searah (DC). Setelah diolah dengan bermacam-macam frequency jadilah dia bermacam-macam gambar, suara, warna sehingga nampak kehidupan seperti yang dilihat dilayar televisi. Bahan bakunya alam kehidupan ini ialah prakriti, kemudian diolah oleh purusa maka jadilan bermacam-macam machluk dan alam kehidupan.
685. 2-2-1998. Dalam meditasi pagi ini, aku mendapat pengertian bahwa Tuhan itu bukan saja sumber energi, Dia juga sumber intlegensia, ini berarti Tuhan identik dengan CPU ( Central Processing Unit) dalam computer. Alam semesta ini adalah computer, sedang CPUnya adalah Tuhan.
686. CPU mengendalikan alam semesta ini dengan alat pengendali yang sifatnya sama dengan frequency. Bermacam-macam frequency ini dipancarkan oleh sumber energi psycho electro yang amat kuat.
687. Psycho electro ini dapat mengendalikan bio electro maupun pisika electro, tetapi kebalikannya tidak bisa, ini berarti sistem electro yang lebih halus dapat mengendalikan sistem electro yang lebih kasar, tetapi yang lebih kasar tidak dapat mengendalikan yang lebih halus.
688. Yang disebut nasib, ialah jalur magnetis yang harus dilalui oleh setiap machluk dalam kehidupannya dari lahir sampai mati. Jika jalur itu buntu atau terputus, maka orang itu akan mati karena jalan hidupnya sudah habis.
689. Jika Tuhan adalah sumber energi, maka manusia adalah setasiun Relay yang bisa menerima dan juga memancarkan program pusat melalui frequency yang sesuai. Misalnya Tuhan membawa program dengan frequency tinggi kedalam pikiran manusia, kemudian program itu dipancarkan oleh manusia kedalam anggota fisiknya yang lebih kasar atau kepada machluk lain dengan frequency yang lebih rendah.
690. Meditasi hakikatnya ialah usaha untuk menerima progran dari atas berupa bimbingan dalam rangka pedewasaan atman. Untuk dapat menerima pancaran energi dari atas, kita harus berusaha membersihkan bathin kita, kemudian mengarahkan antena atau obyeck konsentrasi kita kepada sumber energi tersebut.
691. Cakra ubun-ubun ialah antena penerima, cakra dahi adalah antena pemancar, sedangkan cakra tenggorokan adalah poros yang berfungsi mengarahkan atau memfungsikan antena tersebut. Yang mengolah dan menyimpan semua data adalah otak,tulang punggung, dada dan perut.
692. Bathin dan pikiran adalah layar yang terdapat dibadan halus. Jadi, bathin dan pikiran itu harus bersih dari memori yang tidak diperlukan agar alat tersebut berfungsi dengan baik.
693. Harus dapat dibedakan antara bathin yang bersih dan bathin yang kosong, sebab bathin yang kosong sama dengan orang gila sedangkan bathin yang bersih sifatnya jernih dan peka sehingga menimbulkan sikap waspada, hati-hati dan cermat.
694. 2-2-1999. Adapun denyut spiritual yang aku rasakan dalam meditasi adalah pancaran energi dari atas yang membuka simpul tempat endapan kotoran bathin yang menjadi penghalang saluran energi dari atas. Aku ikuti terus denyut tersebut sebab denyut tersebut adalah scaning jiwa dan raga, ini sama artinya sebuah penerima yang disetel secara otomatis untuk menerim sinyal dri atas yang memprogram jiwa raga kita sesuai kehendakNya.
695. Meditasiku sekarang mengarah kepada penangkapan pancaran dari seumber energi kemudian mempertahankan kuasa itu dalam tubuh. Energi darai atas akan menggetarkan pusat-pusat energi dalam tubuh sesuai dengan frequency resonansynya masing-masing, kemudian pusat energi dalam tubuh bisa memancarkan energi.
696. 4-2-1998. Meditasi tadi pagi memberitahukan aku bahwa meditasi dengan menggunakan konsepsi-konsepsi yang disusun oleh pikiran manusia ternyata sering menyesatkan. Hasil meditasi yang memeusatkan pikiran secara paksa kepada salah satu obyeck menimbulkan efek kaki cepat keram, dada rasanya sesak, dan yang tidak masuk akal ialah perut mulas dan mencret.
697. Sekarang aku percaya sepenuhnya bahwa bimbingan spiritual mutlak diperlukan, bahkan tidak mungkin rasanya kita bisa tembul keatas tanpa adanya bimbingan itu. Dalam meditasi berikutnya, aku tidak akan menggunakan konsepsi yang ada dalam pikiranku, melainkan mengikuti saja program yang disusun oleh pembimbing itu, bahkan Aku akan serahkan diriku kepada pembimbing spiritual, baik dalam meditasi maupun dalam aktivitas diluar meditasi.
698. Bimbingan spiritual itu akan membimbing seseorang sesuai dengan tingkat kesadaran mereka masing-masing, dan akan berhenti dengan sendirinya setelah tujuan meditasi itu tercapai, yaitu menyatu dengan pembimbing itu sendiri.
699. Orang melakukan meditasi mempunyai sasaran yang berbeda-beda antara lain untuk mendapatkan kesehatan fisik, untuk ketenangan jiwa, untuk mendapatkan wangsit, untuk mencapai kekosongn, untuk mendekatkan diri kepada tuhan dan lain-lain.
700. Dalam meditasi sore ini, bimbingan rasanya terhenti saat aku memasuki pengertian dengan yang Tunggal. Aku ingin tembus kesana tetapi tidak bisa, mungkin belum waktunya.
701. Untuk menembus kesadaran yang lebih tinggi, bimbingan itu biasanya tidak ikut campur, kita sepenuhnya harus menggunakan jnana, yaitu pemahaman tentang hakikat illahi. Setelah kita bisa menembus kesadaran yang lebih tinggi, maka bimbingan itu mulai bekerja, yaitu menyerap kesadaran itu kedalam tubuh.
702. Untuk meningkatkan kesadaran, kita harus menggunakan renungan dan pikiran yang jernih dan tajam, sedangkan untuk menjiwai kesadaran itu diperlukan penyesuaian fisik yaitu membersihkan memori dari sifat2 rendahan. Tugas ini dilakukan oleh bimbingan spiritual, yang hakikatnya ialah daya kundalini.
703. 7-2-1998. Dalam beberapa hari ini aku tidak memakai pembimbing, aku meningkatkan konsentrasiku, akhirnya aku berhasil tembus masuk ketingkat kesadaran yang lebih tinggi. Dalam kesadaran ini aku tidak tahu sebutannya, yang aku rasakan ialah kekosongan dan ketenangan, seperti semua beban hidup terlepas.
704. Sasaran meditasiku berikutnya ialah meningkatkan konsentrasi, membersihkan bathin, dan berusaha naik sampai aku ketemu dengan sumber kekuatan yang menarik jiwaku.
705. 8-2-1998. Dalam meditasi pagi ini, aku temukan bahwa setiap pusat kesadaran dalam tubuh dapat berhubungan dengan sumber energi, hanya frequencynya mungkin yang berbeda. Adapun pusat-pusat energi itu dapat dilihat dalam gambar pusat aktivitas meditasi. Pusat pusat itu tidak bisa dilihat secara fisik tetapi dapat diketemukan apabila kita menjelajahi alam bathin.
706. Bagi orang awam dalam hal alam bathin, bagaimanapun cara kita menerangkan hal ini sulit dapat dimemngerti, tetapi bagi mereka yang sudah sering menjelajahi alam bathin, apalagi mereka yang sudah biasa mengikuti gerakan daya kundalini, hal ini tidak sulit untuk dimengerti.
707. Pengendali utama sebenarnya ialah bathin, oleh karena itu bathin dapat menggunakan setiap pusat kesadaran sesuai kebutuhan, seperti dalam badan kasar terdapat mata, telinga, tangan kaki, mulut, hidung dan lain-lainnya itu dapat kita tempatkan kesadaran kita pada bagian itu sehingga dapat digunakan. Pusat aktivitas merupakan componen bathin.
708. Kalau orang sembahyang menunduk, berarti dia mengunakan kesadaran bathinnya pada bagian belakan kepala. Posisi menengadah menggunakan dada atau muka, sedangkan posisi tegak menggunakan ubun-ubun atau dahi.
709. Bagi orang yang tidak pernah bermeditasi, sangat sulit mengenal pusat pusat kesadaran ini,sedangkan orang yang rajin sembahayang menggunakan pusat-pusat kesadaran tertentu sesuai posisi yang diambilnya waktu sembahaynag.
710. Pusat manapun yang dipakai, atau dengan posisi bagaimanapun kita menghadap Tuhan, hasilnya juga sama karena pusat-pusat kesadaran itu hanya berupa saluran energi menuju bathin.
711. Orang yang pasrah, menyerah secara total kepada Tuhan, energi dari tuhan langsung masuk kedalam bathin tanpa melalui pusat-pusat kesadaran fisik lainnya. Hal hasilnya jauh lebih baik karena energi yang diserap sesuai dengan kebutuhan .
712. Jika ada orang yang kelihatannya tidak pernah sembahyang, tetapi hidupnya tentram dan damai, kemungkinan dia berhubungan landsung dengan Tuhan melalui bathin tanpa menggunakan konsepsi atau aturan yang dibuat oleh manusia. Kalau demikian halnya mulai sekarang aku akan mencoba berhubungan langsung dengan Tuhan melalui bathin, tanpa menggunakan gerak, suara maupun pikiran.
713. Disamping pusat-pusat kesadaran yang menyerap energi, ada pula pusat kesadaran yang memencarkan energi, misalnya dahi dengan pikiran, mata dengan melihat, dada dengan perasaan, perut dengan emosi, dan bathin dengan kehendak.
714. Untuk kesehatan, tutuplah semua pusat-pusat kesadaran yang menghambur-hamburkan energi, misalnya berpikir yang ridak perlu, nonton yang tidak bermutu, perasaan, emosi dan kehendak semua diredam sehingga energi kita tidak terkuras habis.
715. 9-2-1998. Meditasi sampai pagi ini masih mengikuti program dari pembimbing. Aku mencoba naik dengan pikiran maupun renungan sendiri malah menemui jalan buntu. Apabila aku melakukan kontak bathin dengan bathin atas, maka bimbingan mental itu segra muncul menunjukkan aku jalan keatas, atau berputar-putar terlebih dahulu dibawah sebagai pematepan.
716. Menurut Tao Tee Cing, dengan renungan yang mendalam kita menuju kepada pintu kegaiban, ini berarti renungan itu diperlukan untuk menentukan tujuan, sedangkan bimbingan itu sebagai pengantarnya.
717. Dengan mengamati pekerjaanNya, dan hasil-hasil pekerjaanNya kita juga bisa sampai kepada kegaiban, karena dengan mengamati segala sesuatu yang ada dialam ini dengan cermat kita akan dapat memahami pembuatnya yaitu kegaiban itu.
718. Pekerjaan pengamatan maupun renungan tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa sebab proces pemahaman maupun penglihatan illahi itu termasuk pekerjaan evolusi, sama dengan proces bayi dalam kandungan, tidak bisa segra harus lahir, harus berkembang dan tumbuh secara bertahap.
719. 10-2-1998. Meditasi tadi malam tidak ada bimbingan. Untuk naik keatas pikiranku tidak mampu karena sudah lelah, akhirnya aku landsung tidur. Meditasi subuh juga tidak ada bimbingan, tetapi pikiranku segar sehingga aku bisa naik mengadakan komunikasi langsung dengan bathin atas.
720. Aku kira inilah yang disebut perkawinan illahi dan dari sini pula aku dapat mengerti bahwa realitas Tuhan adalah bathin, sama dengan bathin manusia, perbedaannya ialah bathin manusia kecil sedangkan bathin Tuhan Maha Luas sampai menyentuh alam purusa, yaitu pusat kesadaran yang tertinggi
721. Kalau kita ingin tahu spesifikasi Tuhan, lihatlah bathin sendiri, karena bathin semua machluk adalah bathinnya Tuhan juga, demikian pula fisik semua machluk adalah fisiknya Tuhan juga. Jika alam marah, atau bathin manusia kacau, ini berarti Tuhan marah dan bathinnya kacau, tetapi Tuhan mempunyai kesadaran yang tinggi yang terdiri dari para machluk sucinya.
722. Bathin dapat mengolah materi seseuai dengan yang dikehendaki, dia tidak terikat oleh ruang dan waktu karena ruang dan waktu ada didalamnya, tetapi Tuhan tidak dapat menciptakan roch, karena roch itu adalah dirinya sendiri, bukan dari materi.
723. 12-2-1998. Dalam meditasi subuh, aku kembali mengamati tubuhku agar pengertianku tentang manusia lebih jelas sehingga meditasiku dapat lebih terarah. Aku juga mengamati saksi atas tubuhku, ternyata saksi itu adalah semu, seperti bayangan dalam cermin, tetapi aku belum dapat mendekati saksi itu.
724. Aku mempunyai badan, aku mempunyai roch, aku mempunyai jiwa, aku adalah manusia, aku bisa mati dan lain-lain. Aku atau kesadaranku bisa mewakili fisik, bisa mewakili jiwa, bisa mewakili roch, dan bisa juga ditiadakan, sebab aku itu hakikatnya juga semu.
725. Aku amat menderita apabila dia mewakili jiwa, yaitu mewakili kehidupan manusia lahir bathin yang disebut anak manusia, sebab disana terdapat titik api pertemuan antara unsur materi dan unsur illahi yang disebut kehidupan. Jika aku berada di alam rochani, aku bisa hidup tentram, demikian pula jika aku berada dalam alam materi, karena jauh dari titik api. Bedanya ialah, pada alam materi lambat atau cepat aku pasti akan menemui titik api, sedangkan pada alam rochani, aku sudah meninggalkan titik api tersebut.
726. Yang real didalam tubuh manusia ialah roch, letaknya dirongga dada disanalah dia terikat oleh tali-temali indria. Disebelah atas ada kemauan yang berpusat dileher, ada pikiran didahi, ada renungan diubun-ubun.
727. Obyeck meditasiku adalah roch, oleh karena itu aku harus pusatkan kesadaranku didada berupa kasih, bukan dikepala, sebab dikepala hanya terminal, saluran keluar dan masuk sinar illahi sedangkan didada adalah pusat bathin, tempatnya roch.
728. 13-2-1998. Meditasi tadi subuh, ternyata rochku tidak tetap tinggal didada, dia bisa naik kekepala bahkan lenyap melalui ubun-ubun. Hal ini bisa terjadi setelah keinginan materialisku dikurangi, ini berarti roch yang sudah bersih dapat meninggalkan badan, oleh karena itu pembersihan roch adalah sangat penting.
729. Ada lagi yang aku temui yaitu cara bathin illahi masuk kedalam bathin manuisa adalah melalui alam bawah sadarnya. Seperti halnya seseorang menonton filem, adegan2 tertentu direkam dalam alam bawah sadar berupa memori, kemudian bisa muncul tanpa dikehendaki sehingga menggangu konsentrasi, tetapi bisa juga muncul sebagai inspirasi dalam memecahkan suatu masalah.
730. Alam bawah sadar atau memori manusia dapat diisi dari rekaman pengamatan lingkungan, dan dapat juga diisi dari angan2 atau hasil pemikiran manusia itu sendiri, bahkan dari pikiran orang lain, terutama dari pikiran bathin atas.
731. Jika seseorang mengarahkan perhatiannya kepada alam illahi, maka pikiran illahi akan mengisi bawah sadarnya sehingga timbul pengertian2 baru tentang alam illahi dan segala tindak tanduknya akan dikendalikan oleh pemikiran illahi. Sebaliknya jika seseorang mengarahkan perhatiannya kepada materi, maka pemikirannya akan diisi dengan pemikiran2 untuk mendapatkan materi, sehingga kehidupannya diombang-ambingkan oleh materi, sebab sifat materi itu selalu berubah.
732. Komunikasi bathin manusia dengan bathin atas dapat diumpamakan sebagai dua stasiun radio Transceiver. Stasiun dari atas kuat dan bersih, sedangkan stasiun dibawah, powernya lemah, dan juga kotor, banyak harmonisnya sehingga komunikasi itu gagal.
733. Usahaku sekarang ialah membersihkan dan menenangkan bathinku sehingga pancarannya bersih dan kuat, dengan demikan dapat berhubungan dengan bathin atas.
734. 17-2-1998. Setelah melakukan pembersihan dan konsentrasi, meditasi tadi pagi memasuki babak baru, yaitu bathinku berada dikepala kemudian bimbingan yang muncul sumbernya berada pada bathin atas. Disamping memberikan bimbingan, bathin atas juga memberikan sinar kekuatan dan kebahagiaan.
735. Meditasi selanjutnya aku akan terus mengikuti bimbingan atas sampai selesai, kemudian akan mulai bekerja jika bimbingannya memang kearah sana, tentu saja setelah diberikan bekal kemampuan illahi secukupnya.
736. Meditasi malam ini terdapat tekanan melalui tulang punggung, kemudian mentok sampai di tulang belakang kepala. Dibelakang kepala mutar-mutar terus, tetapi tidak bisa tembus keubun-ubun. Kemudian timbul kesadaran bahwa aku adalah pusat alam semesta. Benda2 angkasa seperti bumi matahari dan binatng2 berputar mengelingiku.
737. Kemudian aku menyadari bahwa aku ini bukan dalam wujud fisik, tetapi wujud bathin sehingga aku mengira bahwa bathin yang sudah berada diatas, turun lagi masuk kedalan dada. Bathinku terasa makin lama makin melebar, sehingga aku merasa menyatu dengan bathin universeal.
738. Setelah dibawah terasa tenang, bimbingan mulai naik ketas menembus ubun-ubun, ternyata diatas masih ada kesadaran bathin yang sifatnya lebih bersih. Bathin ini tidak merasa sebagai pusat alam semesta tetapi sebagai pengamat yang berada diluar alam semesta atau dia bukanlah bahagian dari alam ini. Untuk jelasnya aku akan mencoba memberikan gambaran sbb:
739. 18-2-1998 Dalam meditasi tadi pagi, aku mendapat pengertian bahwa kesadaran atas adalah kesadaran rochani, sedangkan kesadaran bawah adalah kesadaran bathin. Meditasiku adalah meditasi kerochanian, bukan meditasi kebathinan, oleh karena itu aku harus membersihkan rochaniku dari kotoran bathin, bukan sebaliknya memperkuat bathin sehingga rochaniku terikat.
740. Tingkat latihan yang paling bahwah ialah olah raga, kemudian Yoga, kebathinan dan terakhir kerochanian. Dalam meditasi rochani, bathin itu harus dibuang atau dibersihkan, sebaliknya dalam meditasi kebathinan, bathin itu harus diperkuat agar bisa memiliki kekeuatan bathin yang hebat.
741. Meditasi kerochania harus didasari dengan janana, yaitu penge-tahuan rochani yang luas dan mendalam, sedangkan meditasi kebathinan lebih didasarkan kepada kepribadian dan kemauan yang kuat, disamping disiplin yang tinggi.
742. Mempertahankan keremajaan fisik dan kebahagiaan bathin adalah praktek kebathinan. Praktek kerochanian membiarkan fisik tumbuh dan hancur secara alamiah, disisi lain menguatkan kesadaran rochani dengan cara memupuk dan membersihkan rochani dari kotoran bathin sehingga dia nanti bisa keluar dari fisik dengan mudah, kemudian tidak tertarik lagi oleh kehiduapn.
743. Mulai sekarang hendaknya kamu dapat memilah-milah dengan jelas mana praktek kebathinan dan mana praktek kerochanian. Orang kebathinan yang kena penyakit akan berusaha menyembuhkan penyakit itu dengan berbagai cara, tetapi bagi orang kerochanian penyakit itu hanya ilusi, sebagai materi ujian yang harus ditempuh, tidak perlu dihilangkan .
744. Umur panjang dianggap sebagai anugrah atau keberhasilan bagi kebanyakan orang, tetapi bagi orang kerochanian menganggap umur panjang sebagai kegagalan, karena makin cepat dia dapat membebaskan diri dari ikatan dunia ini, berarti makin baik.
745. 18-2-1998. Mulai sekarang rabu 18/2-98, meditasiku mengarah kepada meditasi rochani, semua hal-hal yang bersifat bathiniah akan aku tingalkan, sebagaimana halnya aku meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi waktu aku masuk kedalam alam bathin.
746. Cara-cara hidup seperti menghadapi penyakit aku akan sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan rochani. Caranya,? semua diabaikan sebab semua itu adalah ilusi. Penyakit akan hilang dengan sendirinya jika dia tidak dibutuhkan lagi oleh rochani.
747. 19-2-1998. Semua aktivitas yang mengikatkan diri pada kehidupan adalah aktivitas bathin, demikian pula program yang kamu rencanakan ini adalah aktivitas bathin. Oleh karena itu program itu akan aku hentikan sampai disini, tidak ada lagi program untuk kemanusiaan, karena program rochani hakikatnya ialah membebaskan diri dari keterikatan itu.
748. Arah meditasiku sekarang ialah melebur bathin bawahan, melebur egoku, aku harus dapat menatap dunia ini dengan hati yang kosong benar-benar kosong, karena kekosongan itulah yang disebut suci.
749. Demikian pula cita-cita yang kamu anggap tinggi, kamu harus kubur sebab semua itu hanya merupakan beban bagi perjuangan rochanimu menuju ke-alam yang lebih tinggi.
750. Di alam fisik atau alam fana ini, yang terdiri dari satu jenis machluk yang bersifat kasat mata bathinmu sudah tergoncang apalagi memasuki dua alam yaitu alam fana dan alam roch, bagaimana mungkin bathibnmu bisa bertahan,..?
751. Janganlah kamu mencoba melihat alam lain sebelum kamu dapat melihat alam ini dengan hati yang kosong, sebab disana lebih banyak lagi pemandangan yang mengerikan sedangkan disana kamu tidak dapat menutup mata dan menutup telinga, kamu harus lihat dan dengar semua itu.
752. 21-2-1998. Kebodohan, ketidak adilan, penderitaan yang kamu lihat didunia ini hanya ilusi yang timbul dari alam illahi, sifatnya hanya sementara, tidak perlu menjadi beban dibathinmu. Mereka yang mendapat kesempatan untuk hidup, walaupun menderita sudah merupakan suatu keberuntungan, maka itu apapun jenis kehidupan yang dijalani oleh setiap machluk adalah keberuntungan tidak perlu dikasihani, atau disesali.
753. Orang-orang yang beribadah kepada Tuhan, bagaimanapun sederhana bentuk ibadahnya, merupakan keberhasilan dari evolusi rochani. Demikian pula orang-orang yang tidak beribadah, yang hidupnya tidak mengenal Tuhan jangan kamu anggap sebagai kegagalan, sebab mereka memang diprogram untuk pekerjaan seperti itu.
754. Janganlah kamu menyalahkan pekerjaan Tuhan, sebab Tuhan sudah memperhitungkan semua jalan kehidupan yang dilalui machluknya, baik yang bersifat rochaniah maupun yang bersifat lahiriah, semua itu diperlukan untuk mencapai satu tujuan illahi.
755. Tugasmu sekarang ialah jalanilah kehidupanmu ini dengan penuh arti dimana kamu berada. Sekarang kamu berada pada jalan rochani disanalah kamu harus bekerja tanpa ada rasa penyesalan. Kamu sudah beralih dari alam bathin kedalam alam rochani, tetapi kamu masih terikat oleh kotoran bathin, itulah masalahmu sekarang.
756. 24-2-1998. Meditasi hakikatnya ialah perjalanan adiatman menuju asalnya. Dalam perjalan itu adiatman melalui alam kehidupan seperti kehidupan fisik, kehidupan bathin, dan kehidupan roch. Semua itu merupakan ikatan yang harus dibuang.
757. Mulai tadi pagi meditasiku sudah mulai memproces pemindahan kesadaran bathin kedalam kesadaran rohani. Kesadaran batnin ialah kesadaran fisik bagian atas. Dalam kesadaran ini banyak sekali goncangan2 yang diakibatkan oleh keadaan sosial dalam masyarakat. Dengan memindahkan kesadaran dari kesadaran bathin kedalam kesadaran roh, maka diharapkan goncangan goncangan dalam masyarakat tidak akan mempengaruhinya.
758. 12-3-1998. Meditasi kemarin sampai hari ini, baik pagi siang maupun malam tidak ada bimbingan yang berarti. Meditasi dilakukan dengan konsentrasi mencari benang merah yang menghubungkan antara nasib yang menentukan, dan sumber pemikiran yang merencanakan nasib itu.
759. Jika aku seumpama seekor ikan yang berada didalam air, kemudian kena pancing, maka aku yakin bahwa diujung tali pancing itu ada oknum yang mengendalikan tali pancing itu sehingga aku terangkat keatas bagaimanapun usahaku melawannya.
760. Demikianlah halnya aku didalam kehidupan ini, ada tali nasib yang mengatur segala aktivitasku, tenaga dan pikiranku tidak sanggup melawannya, oleh karena itu aku yakin bahwa dibalik nasib itu ada oknum yang mengaturnya. Banyak orang secara tdak sadar menggelapar gelapar melawan nasib, tetapi semua terangkat masuk kedalam alam maut, seperti ikan masuk jala.
761. Oleh karena itulah aku tidak mau memburu apa yang ingin aku capai, aku juga tidak berusaha menghindar dari apa yang aku takutkan, karena semua sudah diatur baik awal, pertengahan maupun akhir ceritranya.
762. Sekarang aku hanya berpikir apa yang ada dibalik nasib itu, apakah hanya berupa program yang berupa disket, atau berupa pribadi yang masih bisa diajak kompromi. Jika dia berupa program maka kamu hanya bisa keluar dari nasib itu jika kamu bisa mengganti program yang ada didisket itu, ini berarti kamu harus menjadi seorang programer, menjadi machluk illahi.
763. Caranya untuk menjadi seorang programer, pertama-tama kamu harus mempunyai kesadaran rochani, kemudian roch bisa keluar dari fisik lalu dapat melihat disketnya, dari sana kamu bisa membaca dan merubah apa yang mungkin bisa kamu rubah, tetapi master program sangat kuat dan komplek, tidak mungkin rubah.
764. 13-2-1998. Meditasi pagi ini mengisaratkan bahwa aku sudah memasuki alam rochani, oleh karena itu aku harus segra meninggalkan alam bathin. Alam bathin yang segra aku tinggalkan ialah alam moralis disamping tuntutan dan gangguan biologis lainnya, seperti keinginan yang bukan-bukan.
765. Waktu dikamar meditasi melebihi waktu diluar, pemikiran masalah rochani melebihi pemikiran yang lainnya. Tujuanku sekarang ialah memasuki alam rochani, dari sana aku akan masuk kedalam alam illahi. Berapa lama waktu yang dibutuhkan tidak menjadi masalah, karena aku tidak mempunyai tujuan lain, tidak pula mempunyai tanggunga jawab dan pekerjaan yang membebani hidupkku. Aku harus kesana, itulah satu-satunya tujuanku.
766. 14-3-1998. Memasuki alam rohani, dualisme moral dan amoral masih sangat menggangu bathinku, kenapa,...?. Semasih sang Ego mengikuti hidupmu baik dia di alam rohani maupun dia sudah masuk kedalam alam illahi dualisme itu tetap akan menjadi masalahmu, bahkan kamu tidak mungkin bisa masuk kedalam alam illahi semasih kamu dibungkus oleh ego.
767. Ego mulai muncul pada makhluk primitif, mencapai puncaknya pada machluk bathiniah, akhirnya lenyap kembali pada makhluk illani, yang tinggal hanya kesadaran illahi yang bersifat universal, seperti sinar matahari, atau angkasa yang bersih.
768. Ego mungkin bisa dilenyapkan pada masa dini, tetapi arti kehidupan akan berkurang, karena hidup itu akan menjadi hampa, seperti mobil yang mesinnya sudah dingin atau dimatikan.
769. Untuk melepaskan diriku dari pengaruh dualisme, bisa saja aku mengarahkan meditasiku pada usaha melenyapkan ego itu, tetapi akibatnya aku akan mati sampai disini, dialam rohani akhirnya cita-citaku untuk menembus alam illahi tidak akan terwujud.
770. 24-3-1998. Dalam meditasi aku temukan diriku berada dalam program bathin universal. Aku menyadari akan adanya tenaga bathin dari luar yang mengatur sikap bathin dan sika fisikku. Dalam kondisi meditasi dimana kita sudah mencapai kesadaran rohani, masih dapat di hipnotis oleh bathin universal, apalagi dalam kesadaran fisik yang dikendalikan oleh perasaan.
771. Agar rochanimu tidak dipengaruhi oleh dualisme moral dan amoral, kamu harus dapat menempatkan kesadaranmu pada bathin universal. Setiap orang mempunyai programnya masing2 yang harus dijalankan, tidak ada orang yang dapat merubah program itu, baik yang ada pada dirinya maupun pada orang lain.
772. Aku temukan juga bahwa rochaniku tidak akan lepas menuju ke-alam illahi, tetapi alam illahi itulah yang akan masuk kedalam rochaniku, apabila rohaniku sudah bersih dari kotoran bathin. Bimbingan dari atas itu sebenarnya ialah membersihkan rohani dari kotoran bathin.
773. Setelah meditasi sore ini, aku masuk kondisi relek, kondisi normal, ternyata dalam kondisi seoperti ini masih ada denyut spiritual. Selanjutnya aku mengambil posisi meditasi, kemudian melakukan relektansi fisik mengikuti bimbingan spiritual.
774. Bimbingan itu menuju kebawah yaitu dari leher kebawah, tidak ada unsur roch maupun unsur bathin,aku belum tahu apa tujuannya. Mulai sekarang aku akan mengikuti kedua bimbingan itu,aku yakin pasti ada gunanya.
775. 27-3-1998. Meditasi keatas, aku mendapat bimbingan yang makin halus, kadang2 sampai pada ketenangan dan ketentraman yang sangant membahagiakan.
776. Jika aku cermati ada beberapa tokoh yang memegang peranan dalam meditasi antara lain: tokoh kesadaran, tokoh fisik, tokoh bathin, dan tokoh bimbingan spiritual. Tokoh fisik sangat dipemgaruhi oleh kondisi dan lingkungan. Seiring dengan kemajuan meditasi, maka kesehatan fisikpun akan bertambah sehingga dia tidak akan menggangu jalannya meditasi. Tokoh kesadaran, dialah sebenarnya bintangnya meditasi sebab kesadaranlah merupakan tokoh penggerak dari meditasi, dialah yang diganggu dan diikat oleh fifik. Kesadaranlah yang membutuhkan program meditasi.
777. Tokoh bathin terdiri dari pikiran dan perasaan yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Jika perasaan tidak enak, timbul pikiran yang macam-macam, sebaliknya pikiran yang nedatif bisa menimbulkan perasaan yang negatif pula, keduannya akan membebani bathin. Pikiran dan perasaan akan menjadi kotoran bathin.
778. Tokoh bimbingan meditasi, kita sebut saja denyut spiritual karena bimbingan ini berupa denyut yang memaksa fisik dan bathin bersikap sesuai dengan pertumbuhan rochani. Denyut ini berupa energi, atau votensial yang ditujukan kepada bathin dan fisik agar ikut berubah sesuai dengan perkembangan rochani. Aku belum dapat memastikan sumber denyut ini, apakah dari dalam atau dari luar tubuh, mungkin berupa aksi dan reaksi.
779. Tokoh yang keempat ialah Cahaya, atau energi yang menarik kesadaran keatas. Tokoh inilah yang memancarkan kebahagiaan dan ketenraman bagi rohani. Tokoh ini berupa kutub illahi yang berlawanan dengan kutub materialis.
780. Aku belum dapat membayangkan apa program selanjutnya setelah kesadaran sampai pada sumber energi tersebut. Bagiku sekarang ialah menyelesaikan program pertama, yaitu berusaha mencapai sumber energi yang menarikku keatas.
781. Nyepi, minggu 29-3-1998. Meditasi pagi dan malam ini aku merasa sampai dapa alam sinar illahi, dimana aku dapat merasakan curahan sinar illahi seperti aku berjenmur pada sinar matahari.
782. Keluar dari alam rohani memasuki alam illahi melalui lorong yang dicurahi sinar illahi, hampir sama rasanya seperti kita keluar dari dalam guwa melalui gang menuju kelapangan yang dipenuhi oleh sinar matahari.
783. Jika keadaan ini dikatakan oleh para meditator bersatu dengan Tuhan adalah keliru, karena kita baru mendapatkan sinarnya, sama dengan dilapangan itu kita beru mendapatkan sinar matahari, bukan mataharinya.
784. Dalam alam ini memang tidak ada penderitaan karena bathin dan ego kita dicuci bersih oleh sinar itu, tetapi lokasi sumber sinar itu masih jauh, sedangkan bathin kita akan kotor kembali jika kita kembali kedalam keadaan normal. Aku akan jalan terus, sampai aku benar2 bertemu dengan sumber sinar tersebut.
785. Idul Hada, Selasa 7-4-1998. Sampai sekarang sinar itu aku rasakan makin melebar, dia bekerja terus membersihkan bathinku. Walaupun pikiran dan rohaniku sudah bebas, jika abthinku masih kotor, memori dan alam bawah sadarku masih penuh kesan2 masa lalu, maka pemikiranku akan diseret kembali kedalam persoalan dualisme baik dan buruk.
786. Kesedihan yang ditimbulkan oleh kebodohan dapat dihilangkan dengan penerangan dan pengertian, tetapi kesedihan yang disebabkan oleh kotoran bathin seperti kesedihan tanpa sebab yang jelas, harus dihilangkan dengan sinar illahi.
787. Sinar illahi bisa didatangkan melalui meditasi, tetapi kedatangannya bukan atas perintah kita, bukan pula atas usaha kita, melainkan atas kehendakNya. Manfaat meditasi ialah membuat kondisi fisik dan mental kita bersih, agar sinar illahi bisa masuk. Dalam istilah electronika, kita setel alat penerima pada frequency yang dikehendaki.
788. Meditasiku sekarang memasuki udara bathin yang bersih. Aku dapat menangkap energi bathin dari atas tetapi tidak tetap, masih banyak intervensi dari pikiran bawah sadar. Yang aku usahakan sekarang ialah mempertahankan hubunganku dengan pancaran energi dari atas,selanjutnya energi itu bisa bekerja dlam hidupku.
789. 9-4-1998. Meditasi malam dan pagi tadi menyadarkan aku akan perlunya memahami manusia seutuhnya sehingga dapat memanfaatkan secara optimal. Setelah aku selusuri perasaan2 yang mengganggu itu ternyata munculnya dari bawah sadar, lokasinya ialah di hati oleh karena itu aku mengarahkan energi dari atas menuju rongga dada tempatnya hati. Mulai sekarang aku akan membersihkan memori bawah sadar dengan cara memasukkan energi illahi kedalam dada.
790. 12-4-1998. Meditasiku mengarah kepada pemantepan kesadaran illahi. Kesadaran illahi itulah sebenarnya jati diriku, dia berada pada roch, dia adalah saksi atas seluruh kemanusiaanku.
791. Disamping kesadaran illahi, didalam diriku masih ada kesadaran bathin yang mengendalikan perasaan dan pemikiranku. Usahaku sekarang ialah mewujudkan kesadaran illahi agar ada yang mengawasi kesadaran bathin, sehingga perasaan bisa tenang.
792. 20-4-1998. Sejak dua hari belakangan ini, meditasiku menemukan semacam lorong menuju keatas, menuju kesuatu tempat yang aku perkirakan tempat sumber energi tersebut. Dalam menuju keatas aku dibimbing oleh denyut spiritual. Disamping dia membimbing keatas, kadang kadang dia turun kebawah menerangi sudut sudut bathinku yang gelap.
793. Dalam perjalanku keatas, aku temukan cahaya dan sumber cahaya tersebut. Cahaya itu menerangi sudut sudut bathinku yang kotor. Usahaku sekarang ialah berusaha mempertahankan kehadiran cahaya tersebut agar dia bisa bekerja dan memancar dari dalam tubuhku.
794. Aku merasa didalam diriku ada unsur cahaya itu, tetapi belum bersinar karena masih tertutup oleh kotoran bathin. Sumber cahaya dari atas menyinari aku secara terus menerus dengan maksud membersihkan aku dari kotoran.
795. Meditasi pagi ini, denyut spiritual mulai scaning fisiku bahagian bawah, dalam rangka membersihkan fisikku dari penyakit, sebab tadi malam aku tidak bisa meditasi karena diganggu oleh penyakit. Jika denyut itu bisa menyembuhkan diriku, tentu dia bisa juga menyembuhkan orang lain dengan menambah ketrampilan pengobatan lainnya.
796. Beberpa hari ini, meditasiku mengarah kepada pembukaan saluran antara bathinku dengan sumber cahaya itu. Trowongan itu makin lama makin lebar sehingga cahaya yang masuk makin lama makin banyak dan makin gampang. Sekarang energi itu dengan mudah dapat masuk kedalam dadaku, selanjutnya aku belum tahu.
797. Semula aku mengira bathin yang bersih itu bisa memantulkan energi illahi, atau bisa melihat alam gaib seperti prinsip cermin, tetapi yang aku lihat sekarang lain. Bathin yang bersih hanya memberi jalan bagi energi illahi berhubungan dengan roch. Yang dibersihkan selanjutnya ialah roch.
798. 6-5-1998. Meditasiku sekarang bukan lagi membersihkan bathin, karena aku merasakan tidak ada lagi gangguan dari kotoran bathin tetapi rohku yang masih kotor. Masalahnya sekarang ialah dimana roh itu berada, bagaimana caranya aku bisa memiliki kesadaran roch. Persoalan inilah yang sedang diproces oleh meditasiku sekarang,
799. Meditasi procesnya hampir sama dengan makan, tidak bisa satu kali makan banyak. Kebanyakan meditasi akan jenuh atau kenyang kalau makan. Perut memerlukan waktu untuk mencerna makanan, demikian pula bathin memerlukan waktu mencerna dan meresapi energi illahi sebelum bisa dipakai untuk pertumbuhan.
800. 9-5-1998. Meditasiku sekarang memasuki proces pemisahan roch dari fisik. Pelaksanaannya tetapi dibawah bimbingan roh kudus, sebab pikiran tidak dapat lagi mengikutinya. Aku sebenarnya ialah roh yang sekarang berada dalam badan halus. Jika badan kasar mati, roh tetap berada pada badan halus.
801. Jika badan kasar mati, maka bdan haluspun akan segra mati, maka tingallah roch sendirian tanpa sarana fisik. Dalam meditasi aku rasakan roh itu mempunyai kemauan, sedangkan badan roh itu tercipta oleh kemauan yang lebih atas. Nasib atau perjalan hidup roh itu sudah termasuk dalam paket penciptaan badan itu.
802. Jika kemauan rohku cukup kuat, aku bisa merubah badanku, aku bisa merubah nasibku, Meditasiku sekarang memperkuat kemauan itu memperkuat kesadaran roh. Membersihkan bathin dari pengaruh berita-berita duniawi mutlak harus dilakukan.
803. 23-5-1998.Dalam dua hari ini, aku melakukan meditasi dalam kondisi tubuh yang kurang sehat, tetapi petualangan bathinku tidak terganggu. Aku sampai pada suatu keadaan yang tenang, kepalaku terasa kosong, tidak ada tekanan, tidak bimbingan, sehingga waktu meditasi dua jam berlalu tidak terasa.
804. Memasuki meditasi malam dan pagi ini, ketenangan terganggu oleh adanya tekanan yang muncul dari belakang . Tekanan itu mendapat tarikan dari atas, keduanya merupakan bimbingan keatas seperti orang yang tenggelam ditarik keatas air.
805. Aku berpikir, obyek yang ditarik keatas itu adalah rohku, adalah adiatman, karena egoku sama sekali tidak berdaya, tetapi mempunyai kesadaran dan kemauan. Rochku berfungsi apabila dia berhubungan dengan fifik, tetapi dia menjadi bayi yang tidak berdaya, apabila dia keluar dari fifik, maka itu tugasku sekarang membuat rohku dewasa, bukan bayi lagi.
806. 3-6-1998. Setelah beberapa hari kesadsaranku berputar-putar diatas, ditarik oleh energi dari atas, kemudian terbenam kembali kebawah sehingga aku mulai menyadari bahwa kesadaranku itupun merupakan egoku yang palsu, ciptaan pikiranku sendiri.
807. Meditasi tadi subuh aku mulai membuang egoku yang aku kira sebagai roch didalam diriku. Sekarang yang tinggal hanya kesadaran. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku sudah berada dalam kesadaranku ini, aku akan jalan terus.
808. 8-6-1998. Aku sulit mebedakan antara kesadaran dan ego, sebab kesadaran itu sendiri merupakan ego juga, sedangkan ego itu juga memiliki kesadaran, hanya posisinya yang berbeda. Kesadaranku sudah bisa lama tinggal dialam ketenangan, tetapi aku belum menemukan pintu masuk ke alam illahi. Sekarang masih berlangsung pembersihan bathin dengan sinar illahi, dan juga bimbingan menuju alam atas. Aku akan jalan terus selama bimbingan itu masih ada, aku yakin pasti ada gunanya.
809. 21-6-1998. Jika aku amati, ada beberapa aktor yang main dalam alam meditasiku, a,l
 Pertama adalah obyek meditasi yaitu kesadaran atau ego atau bathin, sesuai dengan tingkat meditasinya.
 Ketiga adalah sinar, atau energi yang membersihkan obyek.
 Ketiga adalah daya kundalini atau denyut spiritual yang membimbing jalannya meditasi.
 Keempat adalah sumber energi atau sinar yang dituju.
810. Bimbingan meditasi semakin halus, jalannya semakin sulit di ikuti , keadaannya semakin sunyi, keatasa semakin koeong, agak sulit menggambar keadaan ini. Jika aku katakan begini atau begitu, tidaklah tepat benar seperti apa yang aku rasakan.
811. 25-6-1998. Aku menghadap Dia dan berdialog denganNya, kemudian dia hilang dari depanku seolah olah dia masuk kedalam diriku, sehingga aku rasakan tidak ada lagi dia dan aku, yang aku rasakan hanya kesadaranku yang lapang dan kosong tanpa saksi. Usaha meditasiku sekarang ialah menetapkan kehadirannya dalam diriku menjadi kesadran .
812. Aku mulai mengidentifikasi diriku sendiri, mengenal jati diriku dan menjadikan sebagai kesadaranku.Proces ini dapat dirasakan sebagai denyut spiritual dalam kondisi meditasi dan dalam kehidupan sehari hari berlangsung tanpa disadari seperti pertumbuhan misalnya.
813. Yang aku rasakan sebagai bimbingan meditasi sebenarnya ialah proces pendewasaan jati diri, sama seperti pohon yang tumbuh,mengeluarkan daun, bunga dan buah, tidak ada kekuatan dari luar yang masuk kedalam pohon untuk mengatur proces itu.
814. Peranan kekuatan dari luar terbatas pada perawatan, perlindungan, memberikan pupuk dan kondisi yang dibutuhkan., sama dengan guru, terbatas pada memberikan materi pelajaran, selanjutnya untuk mengolah materi itu menjadi pengertian, berlangsung didalam diri murid itu sendiri.. Didalam meditasi tingkat tinggi proces itu berlangsung didalam atman.
815. Sang atman, seperti balon, atau gelembung udara yang ada didalam air, dia berusaha naik kepaermukaan, setelah sampai dipermukaan, maka bola itupun lenyap karena udara sudah bersatu dengan sumbernya. Demikian pula manusia yang sudah masuk kedalam alam roh, tidak ada lagi bentuk manusia, mereka semua sudah berubah menjadi udara roh.
816. Status balon sudah lenyap, demikian pula statusmu akan lenyap jika kamu sudah mencapai tujuan meditasi, tetapi jika rochmu masih kotor, kamu akan masuk kembali kedalam air menjadi gelembung udara artinya kamu akan kembali menjalani kehiduipan duniawi..
817. Perjalanan meditasi terdiri dari tiga tahap, yaitu
 Tahap pertama menuasai fisik, misalnya pernafasan yang teratur, duduk yang nyaman, tidak ngantuk, tidak terganggu oleh keadaan lingkungan, seperti suara gaduh dll.
 Tahap kedua menguasai pikiran dan bathin, seperti rasa sedih, rasa marah, rasa cemas yang bergolak dalam bathin, pikiran yang nyasar kemasa lalu, dan juga hayalan ..
818. Tahap ketiga ialah penyatuan dengan yang illahi.. Tahap ini mulai dari pengamatan alam bathin, dan kesadaran terhadap diri sendiri.. Selanjutnya dilakukan dengan pemahaman terhadap sumber illahi. Setelah identitas sumber illahi diketahui maka dilanjutkan dengan konsentrasi pada sumber illahi tersebut. Dalam keseluruhan proces meditasi memang berada dalam kondisi konsentrasi, tetapi obyeck meditasinya berbeda-beda sesuai dengan tingkatan meditasi, sesuai dengan kematengan rohani..
819. Meditasiku sekarang sudah memasuki tingkat ketiga. Sumber illahi itu rasanya sudah amat dekat, tetapi tembok pembatas masing samagat tebal, aku akan jalan terus kesana.
820. Meditasi pagi ini, aku menemukan jati diriku yaitu "kesadaran rochani", tegasnya jati diriku ialah roch itu.
821. Nampaknya sangat sederhana, tidak ada yang istimewa, setiap orang rochani mengerti bahwa jati dirinya adalah roh, bahkan hal ini aku sudah tulis berulang-ulang. Apanya yang lain,..? Perbedaannya terletak pada penghayatan yang disebut kesadaran itu, misalnya setiap orang tahu bahwa rasa sedih itu tidak perlu, tetapi tidak semua orang dapat membebaskan dirinya dari rasa sedih, karena kesadaran mereka akan tidak perlunya rasa sedih itu tidak ada. Demikian pula orang rohani, semua menyadari bahwa kehidupan rohani lebih penting dari kehidupan fisik, tetapi mereka semua masih bergelut didalam urusan fisik..
822. Keadaan istimewa dalam meditasiku pagi ini ialah kesadaran rochku bersatu dengan kesadaran roch universal, aku merasa sebagi machluk rochani yang amat besar, dimana seluruh alam raya ini berada dalam diriku. Kesadaran ini sudah pernah aku rasakan sebelumnya, tetapi hanya sebentar. Aku bisa masuk kembali kedalam kesadaran ini melalui konsentrasi yang melelahkan, karena kotoran bathin masih sangat tebal..
823. Jika perstuan universal ini kita dapatkan dengan melalui konsentrasi dan renungan yang mendalam, ini berarti persatuan itu belum merupakan kesadaran, tetapi masih dalam bentuk pengertian, oleh karena itu pengertian itu akan hilang setelah kita melakukan kegiatan lain. Jika penyatuan itu sudah merupakan kesadaran, maka segala aktivitas kita berdasarkan atas kesadaran tiu, tidak bisa lupa, karena kesadaran itu sudah merupakan jati diri Universal. Setelah memasuki kesadaran universal, maka usahaku sekarang ialah berusaha membiasakan kesadaran itu dalam kehidupanku sehari hari, sehingga segala tindak tandukku berada dibawah kontrol kesadaran universal.
824. Disanapun tidak ada apa-apanya. Setelah memasuki kehidupan universal, rasanya tidak ada yang istimewa, semua berjalan seperti biasa, hanya didalam bathin ada proces pendewasaan yang tidak dapat dirasakan dari luar. Hal ini akan nampak kalau menghadapi persoalan, kita tidak merasa cemas, tidak sedih, lebih dapat mengerti posisi orang lain.
825. 29-7-1998. Meditasi pagi ini aku menemukan bahwa setiap orang mempunyai roh pembimbing yang bertugas sebagai sais atau pengemudi manusia agar hidupnya sesuai program. Program manusia,atau soft werenya terdapat pada roh pembimbing, sedangkan roh manusia terbungkus didalam bathin, dan bathin itu disiksa oleh indria..
826. Usahaku sekarang ialah menembus tiarai bathin yang membungkus rohku dengan cara konsentrasi keatas, yaitu menuju kearah terang, karena disanalahada kebebasan , disanalah aku bisa melihat terang, melihat pembuat program itu sendiri..
827. Usaha roch itu sama dengan usaha anak ayam untuk menembus dinding telur. Dia harus menunggu pertumbuhan dirinya sampai cukup dewasa, kemudian mematuk dinding telur itu dari dalam. Walaupun dia tidak mematuk dinding telur dari dalam, telur itu tetap akan pecah jika pertumbuhan ayamnya sudah cukup dewasa untuk menetas..
828. Demikianlah keadaan roh manusia yang dibungkus oleh bathin, jika roh itu sudah makin dewasa, dan mateng, tembol bathin itu dengan sendirinya akan runtuh, selanjutnya roh bisa bebasa dari siksaan bathin. Kekuatan yang meruntuhkan tembok bathin itu bukan berasal dari luar, tetapi dari kondisi roh itu sendiri karena roh itu sudah makin dewasa maka bathin tidak sanggup lagi menahannya, kegelapan sudah menjadi terang.
829. 8-8-1998. Usahaku sekarang ialah membersihkan puing2 bathin yang masih membungkus rohku. Membebaskan diriku dari rasa senang dan susah, karena semua itu adalah tembok bathin. Pilar bathin terdiri dari dua tiang utama yaitu keinginan dan kecemasan. Dari pilar keinginan itu tumbuh rasa iri, rasa cemburu, rasa rindu, marah, stress dsb. Dari pilar kecemasan muncul rasa sedih, kecewa, deprssi, penyesalan, putus asa dsb.
830. Kesadaran illahi, yaitu adiatman, letaknya diluar bathin, bahkan diluar roh, tetapi dia bisa masuk kedalam roh, kedalam pemikiran/otak, kedalam seluruh unsur fisik sebab adiatman sifatnya sangat halus. Unsur kesadaran adalah yang paling misterius, hanya dialah yang akan tetap ada, sedangkan yang lainnya itu semua akan musnah.
831. 27-8-1998. Meditasi pagi hari ini,aku memantepkan kesadaranku pada roch, kemudian kemudian kesadaram roch akan mencari pintu masuk kedalam alam gaib. Dalam pencaharian ini ada kekuatan yang memaksa aku menuju kearah lain dari apa yang aku kehendaki sehingga aku harus mengikuti dorongan kekuatan itu.. Arah kekuatan itu mendorong keatas, turun kesamping kiri, naik lagi turun lagi melalui samping kanan, berputar-putar masuk melalui kerongkongan kedalam dada, kemudian berakhir di perut..
832. Prinsip perjalanan meditasi ada dua bahagian, yaitu mencari hakikat diri yang sebenarnya sesudah itu pulang kembali kedalam asalnya yang illahi. Perjalan meditasiku sekarang ialan bersiap siap untuk melakukan perjalanan tahap kedua, menuju kedalam alam illahi.. Process perjalan adiatman menuju asalnya dapat digambarkan sbb:
833. 30-8-1998. Sudah dua hari meditasiku mengarah kepada pemusatan pikiran pada satu obyeck yang menyentuh bathin. Dalam scanning daerah bathin, ada suatu obyeck yang menyentuh bathin, maka aku perkirakan bahwa obyek itu adalah bathin pula., oleh karena itu aku pusatkan konsentrasiku pada obyek itu dengan harapan bahwa obyek itu adalam pintu keluar dari alam kegelapan ini..
834. Alam kehidupan adalah permainan bathin, aku harus segra meninggalkan permainan itu, kesadaranku harus segra tumbuh dan meninggalkan bathin, aku harus berjalan menuju pintu keluar dari kegelapan bathin ini. Usaha meditasiku sekarang ialah berkonsentrasi pada pintu kelaur tersebut. Signal dari alam sana aku sudah tangkap tetapi tidak mengandung informasi yang aku butuhkan,atau mungkin informasinya belum dapat dimengerti.
835. 2-3-2998. Pintu dari kegaiban itu ialah kesadaran abadi,yaitu kesadaran yang tanpa noda oleh pikiran, perasaan, egois, lamunan dll. Mulai sekarang aku akan mengarahkan meditasiku pada pembersihan bathin dari noda kotoran itu, kemudian mengarahkan konsentrasiku pada kesadaran yang bening itu.
836. Dalam keheningan itu persoalan materi masih selalu muncul, kenapa,...? Persoalannya ialah bathinmu turun kebawah, kealam bawah sadar tempat segala kotoran masa lalu menumpuk. Kalau kamu turun kesawah, kakimu akan kena lumpur, kalau kamu masuk kolam badanmu akan basah, demikian pula kalau bathinmu turun ke alam bawah sadar maka dia akan dikotori kembali oleh persoalan masa lalu. Supaya bathinmu selalu bersih dia harus selalu berada di alam atas, supaya dia diisi oleh sinar illahi. Kesadaranmu seumpama keranjang, kalau dia diturunkan kedalam air dia akan dipenuhi oleh air, kalau dia diangkat ke udara, dia akan dipenuhi oleh udara, maka itu waspadalah menempatkan bathinmu..
837. 10-9-1998. Meditasi subuh kesadaranku naik keatas bersentuhan dengan kesadaran universal, sehingga aku merasa dunia ini berada dalam diriku.. Aku merasa bahwa apa yang terjadi dalam masyarakat merupakan bahagian dari diriku. Bunyi jengkeri, kokokan ayam, pekikan dan alunan suara anak manusia adalah bahagian yang sangat mengasikkan dalam diriku, aku merasakan semua itu merupakan karya seni yang terpadu, indah dan menyejukkan bathin.
838. Kesadaran bathin universal merupakan kelanjutan dari kesadaran bathin manusia, oleh karena itu bathin universal juga mengalami proces pembersihan dalam meditasi.. Usahaku sekarang ialah membersihkan bathin universal itu, sehingga aku bisa memiliki kesadaran roch. Dimana rochku berada aku belum tahu, mungkin dia masih tidur didalam bathinku. Lokasi dan kondisi bathin manusia dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini.
839. Kesadaranku sekarang masih dalam kesadaran bathin, tetapi posisinya sudah naik kepermukaan kehidupan secara universal. Aku belum memiliki kesadaran roch, ini berarti aku belum dilahirkan sebagai makhluk rohani..Dalam kesadaran universal, kamu harus dapat memandang tubuhmu sendiri dan tubuh orang lain secara adil, ini berarti pagar yang membungkus egomu harus dirobohkan .
840. Jika aku turun menyelami dieiku sedalam dalamnya,disana aku temukan alam kasih, demikian pula jika aku naik menyelusuri sinar illahi, disana aku temukan juga alam kasih. Usaha meditasiku sekarang ialah menyatukan alam kasih diatas dan alam kasih dibawah. Caranya ialah pertama kesadaranku turun memasuki alam kasih dibawah, kemudian bersama alam kasih itu aku naik ke alam kasih diatas
841.
842. Sampai sekarang bathinku masih terlibat dalam persoalan kehidupan manusia, oleh karena itu aku harus membuang semua kotoran itu. Selama ini aku masih membiarkan emosi sosial masuk kedalam diriku dengan pertimbangan bahwa emosi itu akan mengangkat kotoran bathinku yang lebih dalam. Jika bathinku memang bersih,walaupun ada badai emosi dalam masyarakat, dia tidak akan terpengaruh, oleh karena itu aku tidak akan menghindar dari berita2 koran maupun televisi yang menyebarkan emosi masyarakat..
843. Jika ada emosi masuk kedalam diriku, aku harus cabut dangn pengertian dan kesadaran sehingga kotoran bathin yang lama bisa ikut tercabut. Andaikata berita2 koran maupun televisi tidak mempengaruhi lagi bathinku, maka aku akan mencara sensasi lain, mencari tantangan lain agar bathinku makin bersih.
844. 22-9-1998. Sekarang aku mulai dapat memahami, bahwa kekuatan pikiran dari luar dan kesan2 bawah sadar akan masuk apabila kita mengsongkan pikiran. Dalam hal kesadaran tidak menggunakan pikiran, maka alam bawah sadar akan merebutnya sehingga timbul lamunan dan pikiran yang bukan-bukan. Setelah pikiran bawah sadar dapat dibersihkan barulah disebut kekosongan . Pada saat ini akan timbul gerakan-gerakan aktif dari luar yang disebut gerakan spiritual . Gerakan ini juga disebut bimbingan meditasi.
845. Masalahku sekarang ialah membersihkan pikiran2 bawah sadar, mengendalikan pikiran sadar, dan mempertahankan kekosongan itu. Apa yang disebut kesucian sebenarnya ialah kekosongan bathin, sebab bathin yang kosong akan diisi dengan kuasa illahi. Jika pikiraqn sadar sudah dapat dikuasai, dia dapat dipakai untuk meredam pikiran bawah sadar.
846. 5-10-1998. Hari minggu kemarin aku mendapat telepon dari semarang menawarkan agar aku ikut dialog antara umat bergama. Apakah ini pertanda bahwa aku akan terjun lagi,..? Apapun posisiku, aku harus tetap dalam pencaharian, aku tidak akan kembali lagi..
847. Orang orang suci yang terlibat urusan duniawi mungkin lebih berat karena panggilan hidup dari pada dorongan keinginan, sebab keinginan para pencari kesucian ialah dapat dengan segra mengatasi kehidupan ini, tetapi yang memiliki program mengendalikan orang ini sehingga tindakannya sesuai dengan kehendak illahi..
848. Posisi meditasiku sekarang ialah jalan lebar menuju alam atas sudah terbuka, aku tidal memerlukan lagi konsentrasi untuk berhubungan dengan kesadaran universal. Usahaku sekarang ialah menghayati kesadaran universal itu, sehingga kesadaran itu menjadi kesadaranku sehari-hari. Kata Sai Baba, " pertama kamu dan aku bergabung menjadi kita, kemudian kita bergabung dengan. Dia. Sekarang aku baru masuk kedalam kesadaran Kita.
849. 15-10-1998. Sekarang aku sudah dapat melakukan meditasi dalam posisi mata terbuka tanpa dignaggu oleh penglihatan mata, bahkan dialam terbuka pandangan mata bisa bersatu dengan pandangan bathin.
850. Sinar matahari yang putih itu bukan saja memberi energi kepada tumbuh2an tetapi juga kepada semua machluknya termasuk manusia dan binatang, oleh karena itu melakukan meditasi dialam terbuka dapat menyerap energi bathin lebih banyak.
851. 20-10-1998. Tujuanku memburu sinar illahi bukan untuk mendapatkan kekuatan bathin, tetapi untuk mendapatkan kesadaran illahi, artinya yang aku butuhkan dari sinar itu bukan energinya, tetapi kesadarannya. Untuk apa aku berpikir menolong atau menyembuhkan orang lain, sebab sinar illahi sudah bekerja untuk itu. Orang yang patut disembuhkan dan orang perlu diberi beban penyakit semua sudah diperhitungkannya, kamu tidak perlu sibuk Yang penting aku usahakan sekarang ialah, bagaimana aku bisa mendapatkan kesadaran illahi, bagaimana aku bisa membebaskan diriku dari kegelapan ini, karena hal ini juga termasuk program illahi.
852. Tujuan meditasiku bukan untuk kesehatan, bukan pula untuk mendapatkan kesaktian tetapi untuk pelepasan . Ada orang memburu pencerahan, memburu kebahagiaan dan ketenangan dalam meditasi .sehingga bisa menjadi manusia super natural, tetapi sem,ua itu sifatnya mengikat,aku tidak menghendaki hal yang demikian.
853. 18-11-1998. Meditasiku sekarang berada pada tahap penyatuan kesadaranku dengan kesadaran illahi. Jika hal itu sudah tercapai aku harapkan kesadaran dan fisikku dapat dipakai oleh kesadaran illahi seperti halnya manusia dapat menggunakan kesadarannya untuk menggerakkan tangannya, memakai pikirannya dan anggota tubuh lainnya.
854. Meditasi sore ini memberitahukan aku bahwa pendapatku diatas ternyata salah, yang benar kesadaranku seharusnya dilenyapkan pula. Proces meditasi ialah, pertama harus melenyapkan kesadaran fisik. Kedua melenyapkan kesadaran bathin, melenyapkan ego, sesudah itu barulah meuncul kesadaran illahi. Yang termasuk kesadaran bathin ialah cita2, pemikiran , penilaian, rencana2 dan lain lain.
855. Seperti halnya perubahan dari kesadaran fisik kedalam kesadaran bathin, demikian pula proces yang dilalui dari kesadaran bathin kedalam kesadaran illahi, yaitu membuang semua componen bathin. Terutama angan angan dan hayalan 2 yang memabukkan.. Meditasiku sekarang berada pada proces pembuangan kotoran bathin yang didapat dari acara2 telavisi dan membaca surat kabar berupa persoalan persoalan yang terjadi dalam masyarakat..
856. Mulai sekarang 21-11-1998,aku masuk kedalam meditasi illahi. Dalam meditasi ini, aku lepaskan semua control pikiran, biar dia bergerak sesuai dengan bimbingan meditasi yaitu spirit motion, karena dialah yang lebih tahu kemana seharusnya aku pergi.
857. 25-11-1998. Setelah aku meliwati alam bathin, yang aku temukan bukan alam illahi tetapi alam kasih universal, dengan demikian aku masih jauh dari alam illahi. Untuk sementara aku baru dapat merasakan tiga alam kesadaran yaitu, yaitu kesadaran fisik, kesadaran bathin dan kesadaran kasih universal, sedangkan alam illahi aku belum dapat rasakan.
858. Alam fisik aku umpamakan dengan alam lumpur, alam bathin aku umpamakan seperti alam air, dan alam kasih sama dengan alam udara, Kalau dari alam lumpur kita masuk kedalam alam air dengan sendirinya badan kita akan bersih dari lumpur, tetapi masih basah dengan air demikian pula halnya kalau kita masuk dari alam air kedalam udara, badan kita bersih dari air tetapi masih diselimuti oleh udara..
859. Alam materi adalah alam lumpur, bathin kita dipenuhi oleh masalah masalah duniawi, setelah kita memasuki alam bathin pikiran kita menjadi idealis, soal soal meteri mulai kita tinggalkan tetapi bathin kita sekarang dipenuhi oleh masalah moralis, kemudian setelah kita memasuki alam kasih universal, soal moral etika tidak lagi mengusik bathin karena semua manusia bahkan semua machluk adalah bahagian dari diri kita sendsiri.. Dalam alam kasih ini, bathin kita masih diselimuti oleh kondisi semua machluk, oleh karena itulah kita harus segra meninggalkan alam kasih ini, jika kita mau bebas dari segala penderitaan. Alam berikutnya yang aku tuju ialah alam illahi, yaitu alah bening tanpa kotoran bathin.
860. Dalam meditasi pagi hari ini, aku temukan alam moksah, yaitu alam tanpa kesadaran. Disana semua beban rasanya hilang termasuk kesadaran yang disebut paripurna budi. Jika Sidartha memilih metoda paripurnabudi yaitu kesadaran tertinggi, aku lebih tertarik dengan alam moksah, yaitu alam tanpa kesadaran , karena bagaimapun juga kesadaran itu masih merupakan beban, masih merupakan ikatan yang sangat sayang untuk ditinggalkan. Kesadaran itu masih merupakan kulit, masih termasuk badan hayal yang harus dikupas.
861. 31-11-1998. Dalam meditasi malam tadi, aku diingatkan bahwa alam moksah yang aku temukan itu palsu, karena kesadaran yang bisa dihilangkan itu adalah kesadaran palsu. Kalau kesadaran fisik dihilangkan itu namanya tidur. Jika dialam tidur masih mempunyai kesadaran maka hal itu disebut kesadaran mimpi. Kalau dalam tidur kita tidak memiliki kesadaran apapun, maka hal itu disebut tidur tanpa mimpi. Adapula kejadian dimana fisiknya bekerja tetapi bathinnya tidur, hal ini disebut tidur jalan atau berbuat tanpa kesadaran. Untuk mencapai moksah, kita harus melalui kesadaran paripurnabudhi, jadi kesadaran patripurnabudi mutlak harus dicapai..
862. Paripurnabudi adalah kesadaran illahi, jika dia muncul tidak bisa kamu hilangkan dengan pikiran, sebab pikiran itu berada dibawah kesadaran illahi, dia sudah hilang sebelum kesadaran illahi itu muncul. Jika kamu tidur, bahkan mati sekalipun dia tidak akan lenyap, sebab dia bukan bahagian dari dirimu, tetapi pikiran akan lenyap sebab pikiran itu adalah bahagian dari fisik. Pikiran memang masih bisa dipakai untuk membersihkan bathin, sebab bathin manusia masih termasuk bahagian dari fisik.
863. 8-12-1998. Mulai sekarang aku akanmengambilkeputusan berdasarkan realitas, bukan berdasarkan perasaan atau pengaruh lingkungan, bukan pula berdasarkan moralitas palsu. Realitas adalah paripurnabudi, jalanku sekarang menuju kesana, itulal realitasnya. Apabila langkah yang aku ambil menyimpang, bahkan bertolak belakang dengan tujuan tersebut, berarti langkah itu salah.
864. Dalam meditasi aku tidak perlu lagi membayang wujud Tuhan, wujud alam gaib atau pencaharian ini dan itu. Aku hanya akan menikutibinbingan daya kundalini. Tugasku hanya menjaga kesadaran dan kekosongan, sebab didalam kekosongan itulah akan muncul apa yang aku harapkan dan juga apa yang tidak diharapkan berupa gangguan bawah sadar. Kesadarn perlu dipertahankan agar aku tidak tidur, sehingga dapat mengawasi terus apa yang muncul didalam kekosongan itu..
865. 24-12-1998. Daya kundalini ternyata tidak mampu menembus kesadaran yang lebih tinggi oleh karena itu aku harus menggunakan kesadaran yang lebih tinggi dibantu dengan kata mantra OHM,.. Hal ini rupanya dapat menembus kebuntuan meditasi menuju ketingkat yang lebih tinggi, tetapi tingkat ini tidak dapat diteruskan sebelum disalurkan oleh daya kundalini kebahagian kesadaran fisik dan bathin yang lainnya.
866. Dalam memperhatikan arah gerak kesadaran , aku temukan bahwa arah gerak vertikal dilakukan oleh kemauan sedangkan arah gerak hizontal dilakuakan oleh daya kundalini, Jika kedua arah gerak itu tidak harmonis, maka akan terjadi ketegangan otot.
867. Daya kundalini muncul apabila apabila pikiran, perasaan dan lamunan terhenti, akan tetapi daya kundalini tidak akan terhenti oleh munculnya pikiran atau kesadaran. Apabila ada lamunan atau pikiran yang bersifat horizontal/duniawi maka daya kundalini akan lenyap.
868. Tgl 13/12-98 yang lalu aku berangkat ke Semarang, terus ke Bandung atas permintaan Nugroho. Walaupun aku sangant berat hati untuk berangkat, tetapi aku terseret juga dalam keberangkatan itu, seperti ada kekuatan yang mengharuskan aku berangkat. Aku sudah analisa secara moril maupun material keberangkatan itu sangan merugikan, akan tetapi tetapsaja aku jalankan.
869. Demikian pula dengan pembelian computer, sangat merugikan bahkan sangant menghambat perjalanan meditasiku, tetapi semuanya terjadi juga tanpa aku kehendaki walaupun yang melakukan itu aku sendiri . Apakah itu memang jalan yang harus aku tempuh,...? Dengan adanya keinginan, kemauan maupun aktivitas,tidak menjamin kita akan sampai kepada suatu hasil yang diharapkan, karena masih banyak sekali faktor yang bisa menentukan..
870. 6 Januari 1999. Sekarang aku sudah menyadari bahwa apa yang menyebabkan aku bertindak sebodoh itu ialah kotoran bathin, Terlepasnya kotoran bathin kadang2 membawa pengorbanan, termasuk rencana membuat yayasan adalah ulah kotoran bathin. Hati-hatilah menanggapai bisikan hatimu sebab kemungkinan besar dia adalah kotoran bathin.
871. Kamu masih terpengaruh oleh bisikan kotoran bathin menandakan bahwa rohanimu masih kotor. Karena itu kamu harus berjuang terus melawan bisikan palsu itu dengan penerangan pikiran atau Jnana, sehingga bisikan itu luluh , ini juga berarti luluhnya sebahagian kotoran bathin. Pengalaman pahit atau tindakan bodoh juga termasuk proces pembersihan jika pengalaman itu bisa kamu atasi dengan perasaan tenang tanpa adanya luka dihati..
872. 13 Januari 1999. Ada empat jalur yang dilalui manusia mendekati Tuhan yaitu :
 Orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan berdasarkan kepercayaan saja, tanpa pengertian, sehingga mereka hanya menemukan Tuhan dalam perasaannya saja.
 Orang yang mengenal Tuhan berdsarkan kepercayaan dan sedikit pengertian, akan menemukan Tuhan didalam bathinnya. Mereka ini disebut orang beriman.
 Orang yang mengenal Tuhan berdasarkan pengertian dan pemahaman yang mendalam. Mereka akan menemukan Tuhan didalam kesadarannya.
 Orang yang mengenal Tuhan berdasarkan pencerahan yang sempurna. Mereka ini akan menemukan Tuhan didalam dirinya sendiri.
873. 23-1-1999. Meditasiku sekarang memasuki alam kesadaran melalui ubun2, terus ke bathin. Kesadaran ini bersifat universal dan egoku sendiri terasa lenyap, berbeda dengan kesadaran universal sebelumnnya dimana aku merasa sebagai bahagian dari dunia ini, atau aku merasa menjadi machluk yang besar dimana isi dunia berada dalam diriku..
874. Dalam meditasi tadi subuh aku merasa sesak didalam bathin, lalu aku berusha mencari pusat kesadaran itu . Aku masuk kedalam bathin, lalu aku temukan setitik kesadaran , aku berpegang berpegang pada kesadaran itu, kemudian bimbingan meditasi pindah kedalam kesadaran itu. Etelah berada didalam kesadaran itu, bimbingan meditasi berachir. Untuk selanjutnya aku akan tetap berada dalam kesadaran itu, bathin dan fisik akan aku tinggalkan , kemudianmeditasi juga akan berakhir, karena bimbingan meditasi sudah selesai.
875. 2-1-1999. Sejak kemarin, meditasiku bergeser dari meditasi bathin, masuk kedalam meditasi atman, maksudnya ialah, sebelumnya pusat meditasi yang aktif ialah di bathin, lokasinya didepan, kemudian bergeser kebelakang, diporos tulang punggung . Yang bekerja ialah atman, obyecknya sama yaitu bersatu dengan yang Maha taman.
876. 8-2-1999 Pembatas ubun-ubun atas rasanya sudah mulai terkuak, sehingga pusat meditasi pindah keatas kepala.tetapi kundalini hanya sampai di ubun-ubun. Antara ronggda dada sampai keatas kepala rasanya sudah plong, aku tidak bisa menceritrakan keadaan yang demikian itu.. Meditasi sampai pagi ini, memasuki alam terang diatas. Aktivitas meditasi sebenarnya ialah usaha terang manusia yang ada pada tubuh manusia berhubungan dengan terang yang ada diatas..
877. Akhir akhir ini aku rasakan siraman sinar itu makin banyak, malah tadi pagi bimbingan itu sudah bekerja didalam terang itu. Dalam alam meditasi aku sudah berada dalam terang itu, sekarang 6/3-1999 bathinku tidak berada lagi didalam dada, tetapi sudah berada di kepala, selanjutnya aku harapkan bisa lepas dari kepala.. Aku rasakan kepalaku sering sakit, seperti ada arena kegiatan didalam kepala, ada sesuatu yang hendak keluar berputar-putar tetapi tidak bisa. Sulit untuk mengatakan keadaan seperti itu.
878. 7-4-1999. Mulai sekarang, arena dikepalaku sudah mulai sepi,aku sudah rasakan los keatas, tetapi meditasi siang ini obyecknya kedepan, kearah pandangan mata, untuk selanjutnya aku tidak tahu apa yang akan terjadi.. Meditasi belakangan ini sepertinya sudah lepas dari kepala. Tetapi masih terasa ada tekanan ditengah, diatas maupun disamping kepala. Tekanan itu rasanya tidak menyentuh langsung pada fisik, kelihatannya mengambang seperti ada lapisan kenyal disekitar kepala hanya tekanannya yang terasa sampai ke fisik.
879. 18-4-1999. Meditasi hari ini sepertinya sudah lepas dari kepala, walaupun tekanan masih terasa ditengah, diatas maupun disamping, tetapi tidak tersentuh langsung pada fisik. Tekanan rasanya mengambang seperti ada lapisan kenyal disekitar kepala yang menahan tekanan tersebut.
880. 4-5-1999. Meditasi malam tadi memberitahukan aku bahwa:
 Daya kundalini adalah aktivitas atman menuju kepada alsalnya
 Sinar illahi bukan muncul dari atas tetapi muncul dari dalam atman pada saat dia menjebol suatu lapisan kotoran bathin.
 Yand dirasakan sebagai pencerahan ialah adanya pelepasan kotoran bathin.
 Setiap pengalaman bathin membentuk suatu lapisan kotoran bathin.
881. 13-5-1999. Meditasi hari ini adalah penyatuan kesadaran diri dengan kesadaran illahi. Pusat meditasi tidak lagi didalam fisik, terasa diluar tetapi sulit mengatakan dia berada diluar fisik karena dia bekerja didalam fisik. Jenis gerakannya sama seperti semula yaitu meutar-mutar.
882. 22-5-1999. Meditasi tadi pagi aku sudah merasa memasuki kesadaran universal, terus masuk kedalam kesadaran illahi, yaitu kesadaran Purusa. Dalam kesadaran ini aku merasakan alam beserta makhluknya bersifat maya, hanya bayang/semu.
883. 2-6-1999. Meditasi sekarang memasuki kesadaran roh, bukan kesadaran rohani. Kehidupan nyata ini adalah fantasi adalah hayalan dari sebuah pemikiran. Usahaku sekarang ialah berusaha mencari sumber dari pemikiran yang membuat kehidupan ini seperti sumber kehidupan dalam mimpi ialah pemikiran bawah sadar.
884. 18-6-1999. Meditasiku sekarang berpusat pada kesadaran adiatman yang tadinya menjadi saksi bisu, sekarang berubah menjadi pusat meditasi. Kesadaran fisik sudah lama aku tinggalkan tetapi masih ada tekanan dan gerakan didalamnya sebagai aktivitas dari usaha adiatman memebebaskan diri dari ikatan fisik.
885. Sekarang aku berusaha meningkatkan kesadaranku kedalam kesadaran roh, sehingga aku dapat melihat kesadaran maya sebagai mimpi. Dari kesadaran roh, aku akan masuk kedalam kesadaran illahi Untuk dapat meningkatkan kesadaran itu tidak bisa dengan pikiran,sebab pikiran itu sendiri adalah maya sama dengan memasuku alam mimpi tidak bisa dengan kesadaran, sebab semasih kamu sadar kamu tidak bisa masuk kealam mimpi.

886.
887. 21-6-1999. Meditasi itu seperti mengasah pisau, seperti orang mencuci baju, aktivitasnya hanya itu-itu saja bolak-balik tetapi hasilnya makin lama makin bersih. Aktivitas meditasiku sekarang sudah berada diluar fisik, tidak ada kata yang tepat untuk menerangkan apa sebenarnya yang terjadi. Sumber aktivitas itu seperti kursor pada komputer, keberadaanya diluar fisik tetapi aktivitasanya berada didalam fisik sehingga fisik ikut bergerak..
888. Perjalankusekarang masih pada pemantepan kesadaran universal, masih dalam usaha membuang kotoran bathin, berupa kesan-kesan masa lalau. Setelah lapisan atas dibuang, dirasa sudah bersih, kemudian muncul lagi kotoran baru yang lebih halus seperti halnya rembesan air yang me\uncul dari dalam tanah.
889. Karena kotoran bathin berlapis-lapis maka aku harus melakukan pembersihan secera terus menerus sampai tidak ada lagi kotoran bathin yang keluar seperi keinginan duniawi, emosi, hayalan fisik maupun hayalan mental. Keadaannya seperti orang menggali sumur, kita harus menggali terus membuang lapisan lapisan tanah, lumpur dan air kotor, sampai kita mendapatkan air yang jernih.
890. 24-6-1999. Konsep meditasiku hari ini memasuki metoda terang, yaitu dengan memasukkan terang kedalam bathin dengan sendirinya kegelapan itu akan hilang. Metode sebelumnya ialah metoda kundalini, artinya daya kundalini itu yang mengusir kegelapan dari dalam. Dalam metoda kundalini, terang itu belum muncul, dia masuk hanya sewatu-waktu saja pada saat kotoran bathin dilepas.
891. Dalam memasuki konsep terang ini, bimbingan kundalini kurang berfungsi, tetapi terang itu belum bisa menetap sehingga daya kundalini sewaktu-waktu masih diperlukan. Masuknya terang itu mendapat perlawan dari dalam sehingga kepala terasa sakit. Dalam kondisi seperti ini, aku terpksa harus kembali kepada metoda lama yaitu menggunakan bimbimngan kundalini
892. 29-6-1999. Meditasi tadi malam aku kembali mendapat bimbingan keras, yaitu gerakan yang menimbulkan gerakan menguap dan kecegukan. Setelah bimbingan itu timbul keadaan terang dan tenang. Terang yang bersifat kabur itu adalah terang dari dalam diri sendiri. Terang dari Dia adalah terang yang bening semua nampak jelas. Terang yang kabur itu adalah akibat ada bayangan dari kotoran bathin. Untuk mendapatkan bayangan yang bening, kotoran bathin harus dibersihkan.
893. 16-7-1999. Dalam alam bathin, segala bayang2 yang muncul merupakan refleksi dari kotoran bathin. Apabila seluruh bayangan itu sudah lenyap, barulah muncul terang yang sebenarnya. Segala aktivitas dalam meditasi adalah pembersihan bathin, walaupun kadang kadang obyeknya berdeda.
894. 11-7-1999. Meditasi hari ini masuk kedalam penghayatan kesadaran universal. Aku melihat segala aktivitas di alam raya ini merupakan rekaysa dan semu apermainan itu merupakan wujud darai yang tunggal. Aku tidak mau tertipu, tidak mau di ombang ambingkan oleh keadaan yang semu ini. Tokoh tokoh yang main dalam masyarakat, baik bermoral maupn yantidak bermoral hakikatnya adalah sama saja.
895. Aku universal itu adalah semu, oleh karena itu aku akan meninggalkan alam ini masuk kedalam kekaosongan. Aku dapat menutup aktivitas pikiranku, tetapi kesadaran bathinku masih utuh, bahkan dari dalam bathin itu muncul kesan masa lalu seperti pemandangan di alam mimpi. Aku tinggalkan alam kekosongan ini yang bersifat semu juga, aku akan mencari realitas sampai di ujung meditasiku.
896. Dari alam kekosongan ini, aku kembali naik menghadap kesadaran universal,sumber kesadaran illahi. Disana aku menangis, benar-benar menangis bercucuran air mata, aku tidak tahu sebabnya. Bukan karena sedih, bukan pula karena gembira, tetapi ada sesuatu yang aku sampaikan dengan perasaan yang sulit dilukiskan.
897. 14-7-1999 Setelah perintiwa itu, meditasiku dibimbing oleh terang, artinya kursor kundalini terdiri dari terang. Terang itu menjelajahi semua sudut2 bathin. Selanjutnya aku merasakan adanya terang yang muncul dari dalam diriku menuju keluar. Biasanya terang itu muncul dari atas masuk melalui ubun2 lalu menyinari seluruh tubuhku. Apakah hal ini disebutkan kubah terbalik oleh para kebathinan, yaitu pancaran illahi yang muncul dari dalam diri seseorang.
898. 17-7-1999. Meditasi hari ini kembali seperti semula, yaitu bimbingan oleh daya kundalini menjelajahi sudut-sudut bathin. Dalam bimbingan ini juga menyentuh wilayah yang menimbulkan rasa menguap dan cecegukan, kemudian setelah melalui wilayah ini timbul rasa lapang dan tenang.
899. 26-7-1999. Meditasi hari ini berpusat dikepala, ada tekanan yang kuat hendak keluar dari ubun2. Demikian kerasnya tekanan ini sehingga kepala rasanya sakit. Dalam kondisi seperti ini, meditasi tidak bisa sampai satu jam. Sesudah meditasi kepala dan rambut menjadi sangat peka, diraba sedikit sudah terasa sakit.
900. Setelah tekanan dari dalam bisa tembus keluar, kepala mulai terasa ringan, tidak ada rasa sakit lagi biar rambut disentuh. Meditasi mengarah kepda penyatuan diri dengan sinar illahi dari atas. Disamping terang besar yang ada di luar, ada juga terang kecil yang keluar dari dalam bathin. Kedua terang itu mula-mula dihubungkan dengan jalan halus yang dihasilkan oleh konsentrasi. Jalan halus ini makin lama makin lebar bahkan melebar tanpa batas sehingga aku sendiri berada didalamnya. Terang atas dan terang bawah menyatu menjadi terang universal.
901. 28-7-1999. Meditasi hari ini adalah mempertahankan agar terang itu tetap menyelimuti diriku, agar aku bisa tetap berhubungan dengan sumber terang itu. Tujuanku selanjutnya ialah berusaha mencari dan mencapai sumber terang itu. Apakah terang ini disebut paripurnabudhi oleh budha,.? Mungkin juga sebab terang itu luasnya tanpa batas dan mempunyai kesadaran.
902. 10 Agustus 1999 Mulai sekarang aku akan menulis apa yang aku alami saat ini, bukan pengalaman yang ditulis beberapa bulan yang lalu, karena sifatnya sangat subyectif.
903. 16-8-1999. Meditasi dengan mata terbuka menghadirkan Tuhan didalam diri kita lebih gampang dibandingkan dengan meditasi mata tertutup, karena Tuhan itu ada didalam terang. Jika mata terbuka maka terang itu lebih banyak masuk kedalam fisik sehinga kita merasakan kehadiran Tuhan lebih dekat. Jika mata tertutup, maka didalam fisik kita lebih banyak kegelapan sehingga kuasa kegelapan dari pikiran bawah sadar akan menguasai kesadaran kita.
904. Bagi para pemula, meditasi mata tertutup adalah penting untuk dapat masuk kedalam alam bathin. Jika mata terbuka, pemandangan luar akan tetap masuk kedalam bathin sehingga sangat sulit melakukan konsentrasi. Karena aku sudah biasa berkonsentrasi dialam bathin, maka ilusi dari luar dapat aku abaikan sehingga dapat melakukan meditasi dengan mata terbuka dan dapat melihat kehadiran Tuhan dalam setiap ciptaannya. Selanjutnya aku akan meneruskan meditasi dalam posisi seadanya dan dengan mata tetap terbuka.
905. Kehadiran kesadaran illahi juga bisa dalam kondisi mata tertutup asal kita bisa mengabaikan pemandangan bawah sadar, dan tidak terbawa masuk kedalam alam tidur, yaitu hilangnya kesadaran real, masuk kedalam kesadaran mimpi. Jika mata lelah, melakukan meditasi dengan mata tertutup sangat menguntungkan.
906. 30-8-1999. Meditasi hari ini memasuki kesadaran universal, dari kesadaran inilah aku akan melangkah memasuki kesadaran illahi. Tanpa melalui kesadaran universal tidak mungkin aku bisa memasuki kesadaran illahi, karena kesadaran illahi berada diseberang kesadaran universal.
907. Kesadaran universal memang sudah lama aku pahami, bahkan sekali-sekali aku dapat menikmati suasana didalamnya, akan tetapi sifatnya hanya sebagai pengenalan bukan sebagai penghayatan, bukan sebagai milik sendiri. Kini kesadaran universal sudah menjadi bahagian dari kesadaranku sehari-hari, bukan sebagai kesadaran dalam meditasi saja.
908. Kesadaran universal ialah kesadaran sebagai makhluk yang tunggal, semua makhluk berada dalam diriku. Tugasku ialah membebaskan diriku dari ikatan material. Makhluk universal itu mempunyai bathin dan juga mempunyai kesadaran illahi, akan tetapi masih terbngkus oleh maya. Program meditasiku sekarang ialah membebaskan diriku dari ikatan maya itu. Kehidupan semua makhluk memang menuju kearah itu, hanya mereka melakukan secara tidak sadar, karena mereka juga dipakai sebagai alat pembersihan itu.
909. Jika ada seseorang yang nasibnya sebagai beban masyarakat, hal itu bukanlah salahnya sendiri tetapi memang dia difungsikan sebagai itu, maka itu janganlah kamu menyalahkan mereka yang seolah-olah membebani hidupmu karena mereka mendapat tugas seperti itu untuk mengasah bathinmu agar kamu cepat sadar.
910. 31-8-1999. Meditasiki sekarang menuju kepada kekosongan, yaitu ketenangan yang paling dalam. Setelah aku menyelusuri ketenangan itu ternyata dia mencul kembali kepermukaan kehidupan relaita, tetapi sifatnya lebih tenang.
911. Mula mula aku masuk kedalam ketenangan, kemudian daya kundalini menghantar aku keluar dari dalam bathin, muncul kembali kedalam kehidupan maya dengan membawa serta ketenangan itu. Keadaan sekarang kehidupan mayaku sendiri berada dalam kekosongan. Bagaimana selanjutnya akan dilihat nanti.
912. 15-9-1999. Meditasi hari ini memasuki konsentrasi lepas dari orbit alam maya. Alam maya dibatasi oleh ruang dan waktu. Setelah aku lepas dari alam maya aku memasuki kekosongan tanpa ruang dan waktu. Memang sulit menggambarkan yang tidak ada, sesuatu yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
913. Ruang dan waktu didalam alam maya dibentuk oleh frequency rendahan. Untuk dapat lepas dari ikatan alam maya frequency bathin harus ditingkatkan. Cara untuk meningkatkan frequency bathin ialah dengan membersihkan dari kotoran materialis kotoran emosi, kotoran hayalan dan pikiran yang kacau-balau.
914. 22-10-1999. Mulai sekarang aku dapat menghayati tiga unsur kekuatan dalam meditasi, yaitu japa, mantra dan dyana. Japa atau ucapan menghantar bathin kita kepada suatu obyek, sedangkan rupa adalah obyek. Dyana adalah konsentrasi pada ucapan, selanjutnya konsentrasi pada obyek.
915. Konsentrasi pada obyek illahi menyebabkan bathin kita tertarik kekutub illahi. Tertariknya bathin menuju alam illahi menyebakan kotoran materi terlepas sebaliknya kalau kotoran materi dilepas bathin akan naik meunju kutub illahi.
916. Japa mantra yang aku pakai ialah nada " O h m " sedangkan obyeknya ialah kutub illahi. Kadang kala aku juga memakai obyek bathin universal, dan sinar illahi. Jika meditasi sudah sampai pada obyek yang dituju, kita akan berada dalam kondisi "Semedi" dimana obyek dan subyek telah menyatu dalam diri sendiri.
917. Obyek meditasiku sekarang bukan lagi untuk melihat kegaiban baru, melainkan membebaskan diriku dari ikatan fisik yang disebut delapan reaksi duniawi. Segala tuntutan fisik, termasuk sakit penyakit aku akan abaikan karena semua itu merupakan lahan atau sarana meditasi.
918. Perubahan fisik yang terjadi dalam memasuki alam meditasi ialah
 Pada saat mulai memasuki alam meditasi, daki atau kotoran badan sangat banyak terkupas dari tubuh, apalgi saat mandi seakan-akan kotoran itu tidak habis-habisnya. Keadaan ini berlangsung berbulan-bulan.
 Pada badan timbul penyakit gatal-gatal diseluruh tubuh, seakan-akan tidak habis habisnya walaupun menggunakan berbagai macam obat-obatan, pakaian dibersihkan setiap hari, cuci kepala juga telah dilakukan sesering mungkin, tetapi gatal-gatal itu tetap muncul pada waktunya.
 Buang air besar bisa lancar setiap hari, walaupun kita makan sedikit, tetapi kotoran tetap banya. Kemudian berubah terbalik, tidak ada rasa untuk buang air besar sampai berhari-hari dan bermingu-minggu walaupun kita cukup makan, tetapi anehnya sisa makanan itu sepertinya tidak ada, perut tetap kempis. Kadang kala timbul penyakit mencret tanpa sebab, tidak ada salah makan atau yang lainnya.
919. 12 Oktober 1999 evaluasi meditasi sampai dengan hari ini,.
 Gatal-gatal di ketiak dan pantat sudah habis, sekarang gatal-gatal muncul dibagian muka seperti di dahi, pipi,dagu, hidung, Pelipis bahkan hampie dismeua permukaan kulit muka timbul gatal-gatal. Walaupun sudah diobati dengan obat luar dan obat dalam bahkan pakai pembersih muka, semua tidak ada hasilnya.
 Meditasiku sekarang sudah menembus lapisan universal walaupun aku belum bisa mempergunakan kesadaran universal dalam kehidupan sehari-hari, tetapi masuk kedalam kesadaran universal dalam alam meditasi tidak sulit lagi.
 Kesadaran universal ternyata masih mengandung ikatan rasa yang disebut kasih itu. Karena adanya ikatan rasa itu maka timbul perasaan tidak enak jika melihat sesuatu kejadian yang berten-tangan dengan hukum kasih. Oleh karena itu aku segra meninggal-kan kesadaran universal ini masuk kedalam kekosongan.
 Alam kekosongan ini mengandung energi seperti sinar matahari yang memancar terus menerus. Energi itu memberikan rasa bahagia karena melebur kotoran bathin. Sebelumnya energi ini sulit masuk karena ubun-ubun rasanya sakit jika dipaksakan. Setelah lapisan ubun-ubun mulai plong, maka energi itu bisa aku undang pada setiap saat.
 Mulai memasuki alam kekosongan, nampaknya alam itu seperti kabut putih, kemudian makin tinggi kabut itu makin tipis, akhirnya aku temukan alam kosong yang bening.
 Dari alam kekosongan, manusia nampaknya seperti anjing rumput, tidak ada harganya. Kehidupan dan kematian hanya permainan illahi. Nabi-nabi, pahlawan maupun para penjahat sama nilainya dalam permainan itu. Adapun rasa kasih yang menimpa para machluk suci adalah embusan angin yang berasal dari alam kehidupan. Aku harus membebaskan diriku dari hawa busuk itu.
920. Setelah beberapa lama aku tidak tertarik dengan ceritra2 atau drama yang dibuat oleh manusia, maka mulai sekarang aku tidak tertarik lagi dengan drama yang dibuat oleh alam illahi, karena semua kekejaman, maupun kebaikan yang dipertontonkan di alam kehidupan manusia, hanya permainan illahi, hanya pura-pura saja.
921. 12-11-1999. Hari ini meditasiku memasuki tahap "semedi" yaitu penyatuan diri dengan Makhluk universal. Aku memasuki kesadaran diriku sebagai adipurusa, kemudian menyatukan diriku dengan Maha-Purusa. Urusan fisik aku sudah abaikan, karena semua akan berjalan sesuai dengan program evolusi.
922. Tingkatan semedi ialah tingkatan sesudah meditasi, artinya tanpa pemusatan pikiran, tanpa posisi meditasi, kita sudah bisa menyatu dengan obyek, bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita sudah meimilki kesadaran sebagai obyek itu. Sesudah tingkatan semedi itu barulah kita bisa memasuki pintu kegaiban. Semedi adalah tingkan ke-8 dari alam teratai " Pranayama"
923. Dalam kehidupan sehari-hari, kesadaranku tetap berada pada kesadaran adiatman yang terbungkus dengan fisik, kesadaran sebagai anak manusia, tidak bisa masuk kedalam kesadaran Maha-Purusa, karena aku masih dibelit oleh fisik.
924. 18-11-1999. Untuk masuk kedalam alam purusa energi dipusatkan di ubun2, kemudian sesudah menyatu dengan alam purusa timbul rasa bahagia tanpa sebab. Jika kondisi penyatuan dan bahagia ini bisa berlangsung lama, maka kondisi itulah yang disebut kondisi semedi. Dalam kondisi semedi, ada tiga unsur pokok yang dominan, yaitu kesadaran, kebahagiaan dan kekosongan.
925. Proces meditasi seperti munculnya buah. Semasih muda sebagai bunga, buah berada jauh didalam, kecil bahkan tidak nampak. Setelah bunga mekar, kemudian kelopak bunga mulai berguguran barulah buah muncul. Buah inipun belum bisa nampak dan berfungsi sebagai buah, dia perlu waktu untuk pematengan. Demikian pula hasil meditasi tidak bisa langsung dilihat perubahan nyata pada diri seseorang, dia memerlukan waktu pematengan dan penyerapan diseluruh tubuh.
926. Buah meditasi dapat juga diumpamakan sebagai anak ayam yang masih berada didalam telur. Dia belum bisa membayangkan dunia luar, dia berada dalam kegelapan, dia hanya bisa melihat terang atau gelap diluar melalui dinding telur. Kemudian anak ayam makin besar dan makin dewasa sampai tiba saatnya dinding telur itu akan terpecah dengan sendirinya. Anak ayam kecil bisa bergerak dan melihat alam bebas dengan terang. Demikianlah keadaan bathin yang sudah keluar dari alam meditasi.
927. Yang penting sekarang ialah beri kesempatan adiatman tumbuh melalui alam meditasi arahkan meditasimu ke alam terang itu, kearah kutub illahi, jangan beri bathinmu terbawa masuk kedalam alam bawah sadar, sebab dia akan ditawan disana.
928. Pencapaian paripurnabudhi, atau pencerahan terakhir, bukan saja disebabkan oleh ketenangan yang luar biasa, tetapi sangat tergantung kepada kedwasaan bathin. Kalau adiatman belum cukup mateng, walaupun kita memaksakan diri berkonsentrasi mencapai ketenangan, maka paripurnabudhi tidak akan nampak. Untuk mendapatkan kedawasaan itu, bathin perlu diproces dalam kehidupan yang berat, sesudah itu baru diberi kondidi tenang yaitu alam meditasi. Meditasi sebelum atman cukup mateng tidak akan membawa manfaat, bahkan bisa mengkerdilkan ataman.
929. 22-11-1999 Dalam meditasi aku telah mencapai ketenangan dan kekosongan pikiran, tetapi ternyata disana tidak ada apa-apanya, selain ketenangan dan kekosongan itu sendiri. Dari itu aku berpendapat bahwa pencapaian dalam meditasi sangat ditentukan oleh kematengan atman bukan oleh ketenangan semata-mata.
930. Ketenangan mungkin bisa dicapai dengan cara merekayasa fisik, tetapi pencapaian alam budhi tidak bisa dengan cara merekayasa fisik, tetapi harus dengan kematengan atman. Seperti sebiji telur tidak akan menjadi anak ayam semata-mata karena pecahnya dinding telur, demikian pula biji mangga tidak akan bisa tumbuh semata-mata karena daging luarnya telah lunak dan hancur, tetapi harus melalui pematengan.
931. Aku juga telah naik keatas dan menyatu dengan Maha-Purusa. Aku dapat merasakan persatuan itu didalam kebahagiaan tetapi aku belum bisa berbuat, berpikir dan melihat seperti Mahapurusa. Keadaan ini mungkin sama seperti seorang bayi yang baru lahir, dia bisa merasakan dirinya sebagai manusia tetapi dia tidak dapat melihat, berpikir maupun berbuat seperti manusia, masih memerlukan waktu tahunan untuk dapat menjadi manusia.
932. Sampai sekarang aku akan berusaha mencapai kedewasaan itu,aku tidak akan putus asa walaupun apa yang kuharapkan diujung pencapain itu tidak seperti yang aku pikirkan. Sebelumnya aku berpikir bahwa didalam ketenangan itu semua akan nampak jelas, seperti air danau yang tenang semua benda didasar danau akan nampak jelas, tetapi didalam ketenangan yang aku capai tidak nampak apa-apa. Yang nampak seperti angkasa putih tanpa bertepi.
933. 10-12-1999. Walaupun aku sudah berada dalam alam ketenangan, tetapi masih ada gangguan dari kebutuhan fisik, apa masalahnya..? aku harus tahu sebabnya agar dapat mengatasi masalah ini.
934. Pokok persoalannya ialah,...."jalan pikiranmu" Kalau pikiranmu melintas ke alam bawah, maka nafsu fisikmu akan terangsang dan hidup kembali, seperti tanah yang sudah gerseng disiram dengan air, maka segala benih akan muncul lagi. Jika bumi disapu oleh malam, maka semua machluk malam akan bangkit, machluk siang tidur, sebaliknya jika bumi disapu oleh siang, maka machluk siang bangkit, sedangkan machluk malam tidur, demikianlah kondisi bathinmu.
935. Untuk mengatasi gangguan fisik, pikiranmu jangan melintas di alam fisik, jangan dibiarkan dia tertarik kembali kedalam lumpur, dia harus tetap berada diangkasa walaupun fisikmu sedang aktif , tetapi pikiranmu tetap diatas.
936. Kondisi yang paling rawan bagi pikiranmu ialah pada masa jenuh karena kamu tidak tahu harus berbuat apa, maka pikiranmu yang tidak ada pekerjaan akan lari kebawah, sehingga nafsu dibawah semua terangsang, oleh karena itu waspadalah selalu pada saat pikiran sedang kosong, karena pada saat ini rembesan pikiran bawah sadar pasti akan masuk
937. Untuk mengisi kejenuhan, duduklah dalam kondisi meditasi, ikutilah bimbingan yang ada walaupun mungkin kurang berarti menurut penilaianmu, tetapi semua itu pasti ada maksudnya.
938. 24-12-1999. Sekarang aku merasakan tembok diatas telah terbuka, aku bisa merasakan berada dalam sinar illahi secara terus menerus, tanpa perlu konsentrasi lagi. Penglihatanku ada tiga macam yaitu, pertama penglihatan biasa dengan dua mata secara bersamaan, penglihatan terpusat antara kedua mata, dan ketiga penglihatan bathin melalui ubun-ubun. Semua penglihatan itu masih bersifat fisik, nampaknya tidak ada yang istimewa.
939. Arah meditasiku sekarang masih tetap menuju kepada gravitasi illahi dengan bimbingan kundalini, seperti pucuk pohon mencari datangnya sinar matahari., hanya posisinya sudah makin diatas, dan ketenangannya sudah jauh dari pada waktu aku masih dibawah.
940. 14-1-2000. Meditasi tadi pagi aku rasakan sudah mencapai puncak gravitasi illahi tetapi aku belum memiliki kemampuan maupun kesadaran illahi. Di alam ini pengaruh bathin dan kesadaran universal berakhir, sedangkan bimbingan meditasi sangat halus. Aku merasakan sekilas kesdaran illahi seperti hampa, dunia bawah nampaknya kabur,sedangkan disekitar itu seperti hamparan awan putih tanpa batas.
941. 17 Januari 2000 Bimbingan meditasi hari ini kembali turun keleher. Dia bergerak turun keseluruh tubuh tetapi bukan tubuh fisik, sepertinya ada tubuh lain yang sifatnya ringan. Mungkin ini suatu bentuk usaha memeisahkan diri dari fisik seperti tekanan yang terjadi pada pemandangan mata seolah-olah ada usaha untuk melihat sesuatu. Apakah kedua persoalan ini merupakan usaha badan halus hendak keluar dari badan fisik dan melihat alam bathin melalui badan halus aku belum tahu, kita harus lihat perkembangan selanjutnya.
942. 25 Januri 2000. Bimbingan meditasi hari ini membentuk aliran baru, yaitu mengambil energi dari atas memasukkan kedalam pusat fisik, sedangkan sebelummnya mengambil kotoran dari dalam tubuh membuang keatas. Aku merasakan pusat kutub energi makin dekat rasanya dilain pihak bathinku makin terasa tenang.
943. Hasil meditasi yang aku capai mulai April 1996 sampai Januari 2000 adalah sbb:
 Gejala fisik seperti gatal2 dibadan dan di muka sudah mulai habis,...........
 Mimpi2 yang biasanya menimbulkan rasa cemas seperti terlambat sekolah, tidak bisa menyelesaikan soal2, tidak menemukan ruangan kelas dll telah hilang.
 Berita berita di koran di radio di Televisi, dari mulut kemulut yang sifatnya mencemaskan dan menjengkelkan tidak lagi menimbulkan kesan di bathin, semua berlalu seperti siang dan malam.
 Tingkah laku orang-orang yang berada disekitarku tidak lagi menjadi beban bathinku, segala perbuatan mereka aku rasakan sebagai guntur, badai, derunya mobil dan pesawat terbang diatas, semua berada pada posisinya masing2.
 Acara-acara di TV tidak ada lagi yang menarik perhatianku, semua aku anggap sebagai permainan anak2 yang berguna untuk mendewasakan bathin manusia.
Tingkat kesempurnaan yang aku tuju ialah bebas dari segala ikatan alam maya kemudian menyatu dengan Maha-Purusa, menyatu dengan yang Embang/kekosongan.
Usahaku sampai sekarang masih tetap mengikuti bimbingan Daya Kundalini, bahkan aku makin yakin bahwa daya kundalini itu adalah aktivitas adiatman untuk membebaskan diri dari belenggu Prakriti.
Palu, 02 Desember 2008.
Ap yang aku capai sampai sekarang,...?
Aku sudah melihat Tuhan,...sebab yag ada hanya Tuhan,...meditasiku sudah tembus keatas,..dan kesamping,..aku sudah merasakan menyatu dengan alam semesta, alam realitas, menyatu dengan kegaiban yang aku yakini sebagai Tuhan.
Memahami apa yang diterangkan oleh Si Dartha sebagai “Kesadaran Murni” aku telah merasakan dan memasuki alam tersebut, suasananya hening. Tidak ada kontraversial, kesibukan yang terjadi dialam maya, adalah bahagian bawah yang berpagkal pada kesadaran jasmani. Jika kesadaran jasmani sudah tidak ada, barulah kita dapat merasakan kesadaran murni seutuhnya
Untuk dapat membebaskan diri dari kesadaran jasmani. Kita harus melakukan meditasi dengan tekun, karena meditasi hakikatnya adalah pertempuran kesadaran melawan tali-temali kekuatan jasmani, seperti nafsu2, pikiran, Perasaan , hayalan, dan segala macam godaan fisik.