Jumat, 20 November 2009

Berani Menulis Harus Berani di Kritik

Berani Muncul, Berani Ditelanjangi,....
Sebelum anda putuskan untuk melempar tulisan anda di porum kompasiana , atau di media manapun, anda harus siapkan mental legowo terlebih dahulu, carakter emosionil, dan cepat tersinggung harus disimpan dulu dalam hati yag paling dalam.

Demikian pula jika anda mau jadi pemimpin, menjadi presiden, seharusnya anda sudah siap mental untuk ditelanjangi, dikritik habis-habisan, sebab apa yang anda tulis, apa yang anda kemukakan dimuka umum, belum tentu disambut baik oleh semua orang. Ada yang setuju, ada yang tidak, bahkan ada yang menuntut anda dipengadilan, karena merasa tersingung.

Mari ambil contoh seorang pelawak,..dia muncul dipangggung memperlihatkan adegan2 atu kata2 yang dianggapnya lucu, tetapi penonton tidak ada yang tertawa, bahkan banyak yang keluar, sehingga anda keihatan bicara sendirian tanpa penonton.

Sampai dirumah semalaman anda tidak bisa tidur, karena tidak siap mental untuk menerima kenyataan, lebih fatal lagi anda menjadi demam panggung, stress yang berkepanjangan, lari kenarkoba, minumn keras, dll. Akibatnya lebih fatal lagi yaitu mucul penyakit yang tidak bisa disembuhkan, yang menidurkan anda untuk selamanya, Itulah sebabnya kenapa public figure banyak yang mati muda, karena terror mental yang berkepanjangan.

Anak panah yang lekas patah adalah bagian ujungnya, jika anak panah mempunyai mata yang tajam, dan bahan kuat, dia akan bisa menembus apapun sasarannya, demikian pula seorang pemimpin idealis yang mempunyai pandangan yang tajam dia akan dapat mengatasi masalah bangsa bagaimanapun rumitnya..

Filosofis seorang pemimpin ialah “biar hidup sehari asal berarti”, tetapi pemimpin sekarang adalah para politikus. Filosofis politkus adalah “ Yang penting Naik”, kalau dia naik dengan menjual harga diri, apa bedanya dengan pelacur,..?

Contohnya kita lihat pada Golkar, Surya Palo adalah sorang Idealis, dia ingin memberikan Golkar “R o h” memberikan identitas dan harga diri, kalah dengan poilitisi lain yang menggadai pohon beringin dengan sebuah kursi, demikian pula PKS dan PPP, menjual idealisme partai dengan sebuah kursi.

Gus Dur Kalah dengan Muhaimin, karena Muhaimin adalah seorang politisi, sedangkan Gus-Dur adalah sorang Idealis. Gus menjadi presiden hanya sesaat, tetapi menegakkan keadian beragama di Indonesia, WNI keturunan sangat berteima kasih kepadanya. Habibi dengan jabatan singkat, membebaskan Indoinesia dari beban Tim-tim. JK seorang idealis hanya sebagai wakil presiden dapat menyelesaikan masalah poso, ambon dan aceh, karena memiliki pemikiran yang realistis dan objetif. Sekarang Sby sebagai seorang politis ulung, dikelilingi oleh politis-politisi muda, menyelesaiakan masalah Century saja belarut-larut, malah melebar ke kriminalisai kpk. Minta bantuan idealistis Buyung N, malah menjadi buah simalakama, sebab pemikiran idealis bertentangan dengan pemikirin politisi, untu itu dipakailah piple power/demo untu membatalkan pemikiran idealis.. Negara kita sedang sakit dikusai oleh para politisi yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan.,

JK kalah dengan SBY karena JK adalah seorang idealis , JK bisa mengeluarkan dengan cepat apa yang ada dalam pikirannya , tetapi SBY lambat, karena menimbang untung ruginya, minta pendapat kiri-kanan, tidak bisa melihat apa seharusnya yang diperbuat. Kalau yang memberi pertimbangan salah, maka keputusannyapun akan salah, misalnya waktu memperlihatkan rekaman pelatihan Teroris, ternyata rekanam itu sudah kedaluwarsa. Demikian pula waktu menunjukkan data kemiskinan, ternyata data itu diambil dari data beberpa tahun yang lalu.

Mengenai Bank Century, JK dgn cepat melihat soal bank century adalah perampokan, tetapi para politisi masih baku cakuk mencari-cari kebenarannya, bahkan sby sampai sekarang belum ada komentarnya, karena dia tidak tahu harus bilang apa. Untuk menilai kinerja polri dan jaksa, presdien bentuk tim-8, kemudian Tim-8 memberikan hasilnya, Sby malah tambah bingung, minta lagi pertimbangan polri dan jaksa untuk menyikapi usulan tim-8, berarti usulan tim-8 dinilai oleh polri dan jaksa , lingkaran tertutup tidak ada ujungnya,

Soal kpk, membaca kronologis dari penyudutan kpk, sampai tindakan kriminailsai kpk, dengan jelas dapat dibaca sandiwara penghancuran kpk dengan tumbalnya adalah nasarudin.
Seorag pakar hukum yang idealismenya kuat dengan lantang mengatakan bahwa ada rekayasa besar dibalik semuanya ini. Kenapa para politisi dan para pejabat masih mencari-cari kambing hitamnya..? malah membuat reklama politik menjadikan anak2, ibu2, dan pemuda2 kolokan menjadi artis reklame jalanan.

Opini publik umumnya objektif, kecuali bintang reklama, dia membuat opini palsu dengan bayaran. Opini publik muncul dari hati nurani, opini reklama mengingkari hati nurani demi keuntungan material. Opini reklama termasuk komentator para pakar yng bisa dibeli, Opini palsu akan berlalu tanpa kesan, tetapi opini objektif akan dicatat dalam sejarah bangsa.

Pemimpin sekarang adalah para politisi, tidak ada kelompok idealis yang bisa menjadi ujung tombak menerobos kebodohan dan kemiskinan. Pemimpin bangga dengan hasil bumi yang melimpah, tetapi rakyat menjadi buruh dinegeri orang, bahkan dinegeri sendiri.

Kalian kalangan idalisme muda, ditunggu rakyat untuk menjadi pemimpin yang mampu mengangkat martabat bangsa dari bangsa kuli menjadi bangsa pengusaha. Untuk maju jangan takut dicerca asal berjuang didalam idealisme seindiri.

Untuk menjadi seorang idealis, “berpikirlah objektif dan realistis” itu merupakan akar yang kuat untuk mempertahan pendirian dari cercaan kritikus yang datang ari alam subjetifitas. Palto dan sokrates lebih suka mati, dari pada mengakui kebodohan, demikian pula Pujangga Joyo Boyo lebih baik mati dari pada ikut kebobrokan tradisi istana.

Berbeda dengan mati atau dipenjara karena merampok, atau mempertahankan ajaran agama, hal itu bukan idealisme, tetapi fanatisme, sama dengan kebodohan, diperalat orang lain, seperti ayam jago yang diadu sampai mati. Hakikat dari para bomber, adalah idenya sudah mati sebelum fisiknya mti , mereka sudah kemasukan idelais doktrin, sehingga doktrin itulah yang menggerakkan mereka.
Tetapi anda harus sadar, “tidak ada rumus yang baku” untuk mencapai sukses, anda harus siap gagal dan siap berhasil, semua itu tergantung program hidup anda. Jalannya sejarah berada diluar jangkauan imajinasi anda., sebab program hidup anda tidak berdiri sendiri melainkan masuk dalam tatanan program universal, saling kait mengait dengan program2 yang lainnya. Atas dasar itu janganlah takut maju, semua itu pasti anda akan lalui.
(madeteling@plasa.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar