Kamis, 05 November 2009

Resep Untuk Bisa Diam

Tidak bisa diam merupakan tanda2 adanya bahaya,
Saya sudah memberikan tanggapan tulisan embak Vira di Kompasiana, mengenai kebosanan dalam menjalani kehidupan rotinitas yang itu-itu saja. Disamping tulisan embak Vira ada juga berita di TV dua orang satpam gantung diri sama-sama- dipohon yang sama. Di Dunia serba mewah, diberitan seorang miyader , tulang belulangnya ditemukan di sebuah bukit salju, diperkirakan dia sengaja menabrakkan pesawatnya untuk bunuh diri. Hoby orang ini adalah keliling naik pesawat pribadi, mencari kesenangan untuk menhindari kebosanan hidup., tetapi kebosanan tetap memburunya.

Banyak para pensiunan pemimpin atau rakyat biasa, setelah absen dari kesibukan routinitas katoran kesehatannya secara drastis menurun akhirnya lenyap dari perdaran. Mencari kesibukan lain untruk menutupi kebosanan melakukan perkerajaan seharian, memang bisa menghilangkan kebosanan untuk sementara, tepi sikap yang tidak setia kepada fofesi itu akan menjadi bencana dibelakang hari. Sepanjang kesehatan masih memungkinkan, sepanjang material mendukung, sepanjang lingkungan masih mendukung, cara seperti itu masih bisa dilakuakn, tetapi semuanya itu akan ada akhirnya dimana manusia harus diam.

Hal ini dalami oleh bapak saya , waktu muda sampai tua bapak saya tidak henti-hentnya bekerja, ada saja yang dikerjakan, setelah mencapai umur 80tahun memorinya banyak yang rusak. Kalau dia mau jalan2, dia bisa kemana-mana, tetapi waktu pulangnya dia tidak ketemu jalan puang. Dia masih menerima uang pensiun tiap bulan, uangnya banyak dipinjam sama temannya, tetapi semuanya dia lupa siapa yang minjamnya.
Adik saya yang bertanggung jawab menjaga orang tua sering mendapat kompling, yang mengakatan bapak saya kesasar jauh, bahkan bajunya kotor karena jatuh di selokan. Keadaan ini, terpaksa merepotkan teman , mengantarkan pulang dan memberikan saran agar bapak jangan diberikan keluar. Dia dikunci dalam kamar, akibatnya dia berontak, memaki, dan memecahkan kaca2 rumah. Hal ini diakaibatkan oleh karakternya yang tidak bisa diam, penderitaan dimasa tua menemaninya sebelum maut menjemputnya.

Diam,..gampang dikatakan, nampaknya gampang dilaksanakan, tetapi kenyataannya sangat sulit dipraktekkan, oleh karena itu saya sarankan kepada anda belajarlah “diam”, sebab dalam keadaan diam anda akan menemukan kebenaran, karena Tuhan nampak dalam keheningan. Orang yang selalu mencari kesibukan duniawi, hidupnya seperti robot, kelihatannya sibuk, tetapi tidak bekerja, dia dikendalikan oleh insting dan emosi kemanusiaannya, sehingga dia tidak mengenal dirinya, apalagi Tuhan.

Tidak bisa diam membawa maut : seekor kura2 ditolong oleh dua ekor angsa. Menuju kolam yang ada airnya. Dua angsa menggengam tongkat, kemudian kura2 mengigit tongkat itu ditengah-tengah.. Angasa berpesan, jangan sekali-kali kamu bicara, apapun yang kamu dengar. Kura2 mengangguk, tetapi dalam penerbangan itu , mereka dilihat oleh kawanan srigala, dan berteriak, “ada angsa bawa tai sapi.” Kura2 tersinggung, lalu memaki, akibatnya anda sudah tahu kaan. ? Seperti seorang ibu terlibat kasis hukum gara2 ngerumpi di internet . Diam pelerjaan gampang, tapi sukar dipraktekkan
Resep menghlangkan kebosanan adalah diam, resep umtuk bisa diam ialah bersihkan hati, sebab kegoncangan diluar akibat kegoncangan dalam hati .

Salam (madeteling@plasa.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar