Sabtu, 14 November 2009

Percakapan Bapak, mamak dan Anak

Bapak Mamak dan Anak.
A.- Mamak bilang aku sudah lima tahun, kenapa bapak bilang aku baru empat tahun ?
B, - Waktu mamakmu melahirkan badanmu, kamu sendiri belum lahir, seseudah satu , ----tahun baru lahir sebagai anak bapak
A. – Apa bedanya badanku ini dengan anak bapak,..?
B.- Waktu badanmu dilahrkan, dia berupa anak manusia tanpa nama dan tanpa akumu, setelah satu tahun baru akumu muncul dengan menyebut mama, berarti anak mama baru lahir. Kemudian kamu menyebut papa, berarti anak papa baru lahir.
A. Jadi aku ini siapa papa,...apakah aku ada dua, tiga atau berapa papa,..?
B. Akumu seperti bayangan, bisa berganti-ganti sesuai lingkungan dan sinar yang meneranginya. Misalnya ada pohon, disinari matahari maka kamu lihat bayangan pohon, ada “orang” disinari matahri kamu lihat bayangan orang dst,..
A. Aku belum mengerti papa, apa hubungannya pohon, dengan aku, apa itu sinar,..?
B. –Pohon adalah orang2, atau alam disekelilingmu, sinar adalah pengetahuanmu tentang semuanya itu. Misalnya disekolah, kamu ditanyakan orang, “siapa kamu,”..? kamu akan jawab,...”aku anak TK “ , artinya pengetahuanmu tentang dirimu disekolah adalah sebagai anak TK. Kalau dirumah kamu ditanya mama, kamu bilang, “aku anak mama” kalau papa yang tanya kamu bilang “ aku anak papa”
A. Kalau aku tidur, dimana aku papa,..?
B. Kalau kamu tidur, akumu lenyap, tidak ada sinar, tidak ada bayangan, tetapi didalam memorimu sudah tersimpan berkas aku2 yang yang berganti-ganti itu, sehingga dia muncul sebagai aku semu yang tidak lengkap yang disebut mimpi..
Mamak.- Sudah nak, pergi tidur aja, jangan lupa sembahyang supaya mimpi yang indah, bapak jangan ngajarin anak yang bukan2, mendingan kasi dengar dongeng, supaya imajinasinya bertambah, ajar dia ketrampilan supaya ada bekal memasuki masa dewasa.
Bapak .benar itu mak, tapi ngajarim sedikit dasar2 filsafat sebagai basic moralitasnya dimasa mendatang, Jangan badannya sudah dewasa, pendidikannya sudah tinggi, tetapi dirinya sendiri dia belum kenal, akibatnya terlibat narkoba tanpa dia sadari., terlibat korupsi tanpa merasa bersalah. Contohnya mak, sebagai manusia dia tidak tahu dirinya sebagai manusia,sehingga makan bukan makanan manusia,misalnya narkoba, miras rokok dll semuanya itu racun bagi manusia.
Mamak... Itu kan hanya kasus pak, saya kasi contoh kasus lainnya Seorang anak dimasukan bapaknya kesekolah Tinggi Ilmu Filsafat. Setelah tamat sambil makan malam bersama, bapaknya tanya “apa manfaat ilmu filsafat nak,”? jawab anaknya , “orang yang tinggi ilmunya, makan tempe sama dengan makan ayam “ kalau demikian nak, kamu
saja makan tempenya, biar bapak yang makan ayamnya,.. Apa itu bagus, pak,..?
Bapak Umum menilai itu anak bodoh, karena pandangan umum, daging ayan itu enak, lihatlah contoh pandangan dua orang nabi Laou Tse dan Kong Hu Cu. Kata lau Tse “ kalau bisa tidur nyenyak dihutan biar hanya makan singkong, kenapa harus mengabdi di istana. makan roti, tidur dikasur tapi pusing tujuh keliling,? Jawab Kong Cu “ kalau tersedia roti kenapa susah tanam singkong, kalau ada tempat tidur nyaman kenapa cari susah,,..? Pikiran runyam karena kusutnya negeri, adalah tantangan bagi orang bijak
Mamak,... Orang bodoh dan orang bijak sulit dibedakan pak , Plato dikatakan bijak, ? kenapa dia memilih minum racun, dari sekedar mencabut ucapannya,..? Joyo-Bayo pujangga yang bijak, kenapa memilih mengakhiri hidupnya,.? Dari sekedar ikut tradisi lingkungan . istana ? Bukankah kedua orang bijak itu, dikatakan bodoh..? Sekarang orang ditawarin jadi mentri mau teken kontrak loyalitas itulah lebih bijak dari pada tidak dapat jatah mentri , hanya karena tidak mau teken kontrak.
Bapak Baju kodian banyak dijual dipasaran, karena harganya murah, umumnya orang memilih barang kodian, tetapi baju khusus hanya dibuat untuk orang tsb, tidak ada dijuan dipasaran, makanya harganya mahal. Demikianlah harga diri seseorang itu mahal, karena hanya pas untuk dia. Orang idealistis termasuk orang pintar yang bodoh, sebaliknya orang licik adalah orang bodoh yang pintar.
Mamak Ahh bapak berfilsafat lagi, orang bodoh yaa bodoh, orang pintar yaa pintar, bukankah manusia itu hanya satu,..? ada yang pintar, ada yang bodoh,..titik
Bapak,. Kalau pikiran nguni seperti itu, biar bapak ngomong segudang, ngana tidak akan ngerti. Orang idealis menghargai bathinnya daripada fisiknya, menghargai yang tidak nampak daripada yang nampak, oleh karena itu lebih baik fisiknya mati daripada bathinya ditindas oleh kemewahan material. Dikatakan bijak karena dia bisa melihat hakikat kehidupan manusia, dia sudah melihat sorga sebelum dia mati,dengan demikian kematiannya sudah pasti masuk sorga. Orang bodoh hanya melihat fisiknya, mengorbankan hati nuraninya, kematiannya sudah pasti masuk neraka karena berada dalam kegelapan. Dikatakan pintar karena dia pintar mencari celah untuk maju, seperti para politisi, muka tebal, tidak mengenal malu, karena bathinnya terbenam dalam lumpu duniawi.
Mamak ahh aku enggak ngerti itu, hidup enak adalah sorga bagiku.(madeteling@plasa.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar