Kamis, 24 Desember 2009

GOLBALISASI SUDAH DIDEPAN MATA

Gendrang gobalisasi sudah dibunyikan, kita harus menentukan sikap dan mental yang kuat agar kita tidak menjadi korban arus golbalisasi.

Jati diri anda ditentukan oleh sikap bathin anda , apakah anda termasuk orang moderat, orang primitif, orang extrimis, spiritualis, tergantung sikap bathin anda.

Moderesasi yang diikuti oleh globalisasi merupakan jalannya sejarah yang tidak bisa dihalangi oleh siapapun juga. Mereka adalah bahagian dari moderisasi dan kemajuan zaman.

Extrimis adalah lawan dari golbalisasi, mereka pasti akan lenyap ditelan waktu , karena mereka mencoba mempertahankan nilai-nilai masa lama yang sudah usang. Mereka adalah bahagian dari masa lalu yang segra akan punah.

Mesin2 perang ditimur tengah menderu-deru memburu para extrimis, mereka tidak akan bisa bertahan, semua jalan keluar sudah diblokade, satu-satunya jalan keluar ialah “bunuh diri,” atau berubah menjadi bunglon

Di Pilipina, di Thailand, di China, di Rusia mereka diburu sampai ke ujung jalan yaitu “bunuh diri” demikian pula di Indonesia Densus-88 bagaikan anjing pelacak yang dapat mengendus dimanpun mereka sembunyi.

Apakah anda seorang extrimis,..? tergantung sikap bathin anda, kalau anda berpikir extrimis maka anda adalah seorang extrimis. Pikiran extrimis ialah “Hanya aku yang benar” dia orang lain, bukan orang kita. Hanya ada satu pilihan, lawan atau kawan, dibunuh atau membunuh.

Untuk menyelamatkan diri, orang extrimis bisa menjadi masyarakat munafik, mereka menggunakan celah2 hukum untuk menyelamatkan diri, tetapi pemburu tahu, masyarakat juga tahu orang2nya, mereka diberi lebel dan dikarantina.

Mereka seperti binatang buas yang hidup di kebun binatang, mereka bisa mengaum sekeras-kerasnya tetapi taringnya sudah dipotong. Kasihan anak2 mereka yang menerima warisan pemikiran extrimis, mereka hidup dalam dunia mereka yang sempit. . Kegemerlapan lampu2 hologen, tidak sanggup menerangi kegelapan hati mereka, karena kegelapan itu sudah ditanamkan sejak kecil.

Globalisasi sudah didepan mata, tetapi mereka tidak dapat melihatnya, karena mereka berkiblat kebelakang, mereka masih menanti matahari terbit dari barat. Anak2 muda masih berdebat soal ayat2 yang sudah lapuk.

Anak2 muda yang berpikiran maju kebanyakan sudah dibajak oleh negara2 maju, Singapura berani membiyai pendidikan mereka sampai tamat, asal mau bekerja untuk mereka, tetapi didalam negeri mereka merasa asing dinegeri sendiri karena dianggap tidak beragama.

Globalisasi melindas nasionalisme, melindas sekat-sekat antar bangsa, system proteksi dihapus, pasar bebas berlaku untuk semua negara, bangsa2 kuat akan menjadi predator, bangsa2 lemah akan menjadi mangsanya.

Hasil laut diambil, hasil bumi diambil, hasil hutan diambil, bahkan pulaupun diambil, kita mau bilang apa,..? Karena kita tidak bisa kelola kekayaan alam kita, tahunya hanya berdoa siang dan malam. Walaupun kita berdoa masal se isi lapangan, apakah Tuhan kabulkan permintaan kita,..? Walaupun kita berteriak sampai keujung langit, apakah Tuhan dengar suara kita. Hal itu hanya mempertontonkan kebodohan kita sendiri..

Untuk merubah mental bangsa harus dimulai dari anak2, jangan ditanamkan mental peminta, hanya tahu menengadahkan telapak tangan, ajarlah mereka menjadi pekerja, sebab Tuhan akan memberikan anda upah sesuai dengan hasil kerja anda.
Salam ,,madeteling@plasa,com”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar