Kamis, 24 Desember 2009

APA ITU AGAMA,..?

Sebahagian besar masarakat di Indonesia beragama, dan sebahagian besar pula tidak mengerti apa itu agama, oleh karena itu saya merasa tergerak hati untuk menulis topik ini, sekedar ikut rembuk soal agama. Agama adalah alat untuk manusia, bukan manusia utk agama.

Kong Hu Cu.: “Jalan kehidupan itulah yang disebut jalan suci. Bimbingan menempuh jalan suci itu disebut agama” Di Bali agem itu berarti pegang, ageman berarti pegangan, jadi agama dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pegangan hidup.

Agama itu adalah alat, semacam tongkat peraba bagi orang buta untuk menempuh suatu perjalanan. Pada umumnya manusia adalah buta rohani, mereka tidak tahu apa yang akan tejadi besok, bahkan apa yang akan terjadi selangkah kedepan, itu artinya dia buta tentang jalan hidupnya sendiri. Untuk itulah mereka diberikan tongkat peraba yang disebut agama.

Oleh karena itu pula Tuhan menurunkan agama sebagai tongkat penuntun agar mereka bisa mengikuti jalan hidupnya dari awal sampai akhirnya, tetapi kebanyakan umat tidak mengerti bahasa tuntunan itu, karena itu timbullah “doktrin agama” yaitu bahasa agama untuk orang awam, yang mudah dipahami oleh orang kebanyakan.

Untuk berbicara dengan kucing, Tuhan memakai bahasa kucing, Untuk berbicata dengan para nabi, Tuhan memakai bahsa nabi/ayat2, untuk berbicara dengan manusia Tuhan memakai bahasa manusia. Wahyu adalah bahasa untuk para nabi, doktrin dan tafsir adalah bahasa untuk umat.

Ajaran agama adalah bahasanya para nabi hanya di pahami oleh mereka yang sudah mencapai pencerahan seperti para nabi2, rasul2, para sufi, para yogin, para bodhisatwa, para rahib, dan orang2 suci lainnya. Jalan mereka ini disebut jalan sempit, karena mereka berjalan sendiri-sendiri. Mereka tidak pelu pakai tongkat karena sudah mendapat pencerahan, mata rohani mereka sudah celik, mereka dapat melihat jalan yang akan ditempuh. Mereka sering dibunuh kelompok ulama radikal dengan fatwa sesat. Seperti dalam kelompok Geng, kalau ada anggotanya mau keluar dari kelompok geng, pasti akan dibunuh.

“Doktrin agama” ialah bahasa manusia tentang agama misalnya, tafsiran ayat2 agama, dan terjemannya sesuai pemahaman orang awam, supaya mudah dimengerti, dan disesuikan dengan selera manusia. Jalan yang ditempuh oleh orang kebanyak ini disebut “Jalan lebar”

Dalam jalan lebar, ada yang berjalan lurus, beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan, mengikut moralitas manusia pada umumnya. Ada yang bengkok kiri, misalnya agama dipakai untuk mendapat kekuasaan atau kekayaan. Ada yang bengkok kanan, misalnya agama dipakai untuk mencari kesaktian, agama dipakai sebagai berhala. Mereka dikuasai oleh berhalanya sehingga mereka bertindak tidak manusiawi dengan dalih perintah agama. Contohnya silahkan baca tulisan rekan Sehat Ihsan tentang Fatwa sesat,,,

Dari pengertian tentang agama diatas, “T a o i s” jelas bukan agama, kecuali ada aliran yang menggunakan Tao sebagai agama dengan melakukan peribadatan, tetapi saya belum pernah membaca aliran semacam itu..

Aliran mistik tao memang ada. demikian pula meditasi dan Spiritual, tetapi bukan dengan peribadatan, semua itu disasarkan atas pengolahan energi intergral dengan tujuan mereka masing2. Spiritual Tao menggabungkan unsu Chi dan ubsur Tai-Chi

Bagi anda yang menganggap Tao sebagai agama, silahkan baca buku Hua-Ching Ni dan buku Mantak Chia, keduanya dengan tegas manyatakan Tao bukan agama, tidak ada unsur kepercayaan disana. Semua berdasarkan realitas alam semesta/kebenaran. Kalau ingin menyelami ajaran Lao Tse, silahkan baca “ Tao Tee Cing”

Buku yang ditulis oleh LaoTse disbut “ Buku Suci Taoisme” (aliran tao) bukan “Buku Suci Agama Tao” karena isinya adalah penjelasan tantang realitas alam semesta misalnya Bab-1 pargrap-1 s/d 5 bunyinya : Tao yang dapat dibicarakan bukanlah tao yang sebenarnya, Tiada nama itulah kondisi permulaan terjadinya langit dan bumi, itulah induk dari segala nama.

Dengan selalu meniadakan keinginan, melihat kegaiban Tao. Dengab kemauan yang sunguh-sungguh orang dapat menyelami buah pekerjaan Tao. Keduanya sama dikatakan Gaib dan merupakan pintu kegaiban.

Lao Tse tidak mengajarkan moralitas, tentang berbuat baik dan berbuat jahat, dia mengajarkan hukum alam yang bersifat dualisme, seperti diajarkan dalam bab-2 : a.l Jika kebaikan muncul pasti ada kejahatan supaya terjadi keseimbangan. Lau Tse mengajarkan hidup dalam kesimbangan, dengan demikian terdapat ketenangan dan kebahagiaan.

Jika anda hanya berpikir moralitas, melihat amoral hati anda akan terbakar, selanjutnya akan membakar rumah2 orang yang tidak berdosa. Amaoral itu pasti ada selama anda berpikir moralitas, selama itu pula anda tidak akan mengalami ketenangan. Tindakan membakar juga termasuk tindakan amoral.

Dalam agama ada unsur hukuman, unsur berkat, unsur dosa, hukum pala karma, tetapi dalam Tao hanya ada hukum Alam, dengan menguasai hukum alam , manusia bisa merubah dirinya menjadi manusia super Untuk selengkapnya baca buku “Membangkitkan Cahaya Penyembuhan”

Perlu diketahu bahwa ajaran2 tentang energi Yang dan Yin, tentang pengobatan, tentang energi supernatura, tentang meditasi, dan spiritual, buka dari nabi Lau-Tse, tetapi dari perkembangan budaya China, Misalnya energi Yang dan Yin sudah ada sejak Kaisar Kunig 8000 SM.
(http://spiritual-house.blogspot,com).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar